Candi Ngawen: Perbedaan antara revisi
Kembangraps (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Rescuing 0 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
||
Baris 24: | Baris 24: | ||
'''Candi Ngawen''' ({{lang-jv|ꦕꦤ꧀ꦝꦶꦔꦮꦺꦤ꧀|Candhi Ngawèn}}) adalah candi bercorak [[Buddha|Buddhisme]] yang berada kira-kira 5 km sebelah selatan [[candi Mendut]], tepatnya di Desa Ngawen, Kecamatan [[Muntilan, Magelang|Muntilan]], [[Kabupaten Magelang]]. Menurut perkiraan{{Siapa}}, candi ini dibangun oleh penguasa [[Kerajaan Mataram Kuno]] dari [[wangsa Sailendra]] pada abad ke-8{{Butuh rujukan}}. Menurut [[Soekmono]] keberadaan candi Ngawen ini kemungkinan besar adalah bangunan suci yang tersebut dalam [[prasasti Karang Tengah]] pada tahun 824 M, yaitu ''Venuvana'' ([[Bahasa Sanskerta|Sanskerta]], yang berarti "hutan bambu"). |
'''Candi Ngawen''' ({{lang-jv|ꦕꦤ꧀ꦝꦶꦔꦮꦺꦤ꧀|Candhi Ngawèn}}) adalah candi bercorak [[Buddha|Buddhisme]] yang berada kira-kira 5 km sebelah selatan [[candi Mendut]], tepatnya di Desa Ngawen, Kecamatan [[Muntilan, Magelang|Muntilan]], [[Kabupaten Magelang]]. Menurut perkiraan{{Siapa}}, candi ini dibangun oleh penguasa [[Kerajaan Mataram Kuno]] dari [[wangsa Sailendra]] pada abad ke-8{{Butuh rujukan}}. Menurut [[Soekmono]] keberadaan candi Ngawen ini kemungkinan besar adalah bangunan suci yang tersebut dalam [[prasasti Karang Tengah]] pada tahun 824 M, yaitu ''Venuvana'' ([[Bahasa Sanskerta|Sanskerta]], yang berarti "hutan bambu"). |
||
Candi ini terdiri dari lima bangunan candi berukuran kecil, dua di antaranya mempunyai bentuk yang berbeda dengan dihiasi oleh patung singa pada keempat sudutnya. Sebentuk patung [[Buddha]] yang sudah tidak berkepala dengan posisi duduk Ratnasambawa tampak berada pada salah satu candi lainnya. Beberapa [[relief]] pada sisi candi masih tampak cukup jelas, di antaranya adalah ukiran [[Kinnara]], [[Kinnari]], dan [[Kala makara|kala-makara]].<ref>[https://channelnasional.com/index.php/2017/03/13/candi-ngawen-candi-abad-ke-8/"Candi Ngawen, Candi Abad ke-8"]</ref> |
Candi ini terdiri dari lima bangunan candi berukuran kecil, dua di antaranya mempunyai bentuk yang berbeda dengan dihiasi oleh patung singa pada keempat sudutnya. Sebentuk patung [[Buddha]] yang sudah tidak berkepala dengan posisi duduk Ratnasambawa tampak berada pada salah satu candi lainnya. Beberapa [[relief]] pada sisi candi masih tampak cukup jelas, di antaranya adalah ukiran [[Kinnara]], [[Kinnari]], dan [[Kala makara|kala-makara]].<ref>[https://channelnasional.com/index.php/2017/03/13/candi-ngawen-candi-abad-ke-8/"Candi Ngawen, Candi Abad ke-8"]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 11 Februari 2021 12.27
Candi Ngawen | |
---|---|
![]() Candi Ngawen dilihat dari sudut timur laut | |
Galat Lua: . | |
Informasi umum | |
Gaya arsitektur | Candi Jawa Tengahan |
Kota | Kecamatan Salam, Magelang, Jawa Tengah. |
Negara | Indonesia |
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/9/91/COLLECTIE_TROPENMUSEUM_De_Candi_Ngawen_TMnr_10015991.jpg/170px-COLLECTIE_TROPENMUSEUM_De_Candi_Ngawen_TMnr_10015991.jpg)
Candi Ngawen (bahasa Jawa: ꦕꦤ꧀ꦝꦶꦔꦮꦺꦤ꧀, translit. Candhi Ngawèn) adalah candi bercorak Buddhisme yang berada kira-kira 5 km sebelah selatan candi Mendut, tepatnya di Desa Ngawen, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang. Menurut perkiraan[siapa?], candi ini dibangun oleh penguasa Kerajaan Mataram Kuno dari wangsa Sailendra pada abad ke-8[butuh rujukan]. Menurut Soekmono keberadaan candi Ngawen ini kemungkinan besar adalah bangunan suci yang tersebut dalam prasasti Karang Tengah pada tahun 824 M, yaitu Venuvana (Sanskerta, yang berarti "hutan bambu").
Candi ini terdiri dari lima bangunan candi berukuran kecil, dua di antaranya mempunyai bentuk yang berbeda dengan dihiasi oleh patung singa pada keempat sudutnya. Sebentuk patung Buddha yang sudah tidak berkepala dengan posisi duduk Ratnasambawa tampak berada pada salah satu candi lainnya. Beberapa relief pada sisi candi masih tampak cukup jelas, di antaranya adalah ukiran Kinnara, Kinnari, dan kala-makara.[1]
Referensi