Green Kayen: Perbedaan antara revisi
k Bot: Perubahan kosmetika |
|||
Baris 1: | Baris 1: | ||
Green Kayen atau bisa dikenal juga sebagai Taman Wisata Sungai Kayen adalah salah satu tempat wisata yang bertempat di Kayen, Condongcatur, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Green Kayen merupakan aliran Sungai Boyong yang berasal dari Gunung Merapi. Peresmian tempat wisata ini dilakukan pada Mei 2016 oleh Bupati Sleman. Asal nama Green Kayen berasal dari nama perkampungan sebelah timur aliran sungai tersebut. Nama Green berasal karena di sekitar sungai tersebut banyak pohon pohon yang berwarna hijau. Banyak yang mengira nama Kayen ini merupakan pelesetan dari nama Green Canyon. Dahulu masyarakat setempat menggunakan Sungai Kayen ini untuk mandi karena aliran yang bersih. |
|||
</span> |
|||
== Fasilitas == |
|||
Pengunjung yang ingin bermain di dalam Sungai Kayen ini diharapkan untuk memakai jaket pelampung demi keselamatan dan keamanannya. Jika wisatawan tidak membawa jaket pelampung, pihak pengelola tempat wisata telah menyewakan jaket pelampung dengan harga yang murah. Selain anda dapat bermain dalam air nya, di Green Kayen ini juga terdapat batu besar untuk terjun setinggi 3 meter yang lumayan luas dan tidak jauh berbeda dengan tempat wisata lainnya. |
|||
</span> |
|||
Merupakan desa wisata rintisan berjarak tujuh kilometer dari pusat Kota Yogyakarta yang beralamat di Padukuhan Kayen, Condongcatur, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Green Kayen menawarkan wisata utama pemandian alami aliran sungai yang merupakan aliran Sungai Boyong berhulu dari Gunung Merapi dengan ikonnya adalah Bendungan Mantras. Kawasan utama Green Kayen meliputi hutan sungai yang membentang seluas kurang lebih tujuh ribu meter yang merupakan Tanah Kas Desa (TKD). Green Kayen ditunjang dengan berbagai potensi wisata asli dusun seperti PASTIKA (Pasar Tiban Kayen) yang menyediakan jajanan pasar, lauk-pauk, minuman sehat serta perajin industri tempe tradisional. Penginapan dan sarana pertemuan terdapat joglo, rumah limasan, balai dusun dan homestay modern. Sektor kesenian dan budaya Green Kayen menawarkan atraksi jatilan (kuda lumping) Madu Mudo Turonggo yang merupakankesenian warisan dari generasi ke generasi. Green Kayen diwujudkan dalam sebuah desa wisata dan ruang publik untuk mendayagunakan berbagai potensi dusun baik sebagai tempat wisata, sarana edukasi maupun kawasan konservasi. |
|||
== Referensi == |
|||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
[https://m.liputan6.com/regional/read/2511810/berhulu-di-merapi-jernihnya-sungai-yogya-ini-saingi-green-canyon] |
[https://m.liputan6.com/regional/read/2511810/berhulu-di-merapi-jernihnya-sungai-yogya-ini-saingi-green-canyon] |
Revisi per 23 Februari 2021 03.01
Merupakan desa wisata rintisan berjarak tujuh kilometer dari pusat Kota Yogyakarta yang beralamat di Padukuhan Kayen, Condongcatur, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Green Kayen menawarkan wisata utama pemandian alami aliran sungai yang merupakan aliran Sungai Boyong berhulu dari Gunung Merapi dengan ikonnya adalah Bendungan Mantras. Kawasan utama Green Kayen meliputi hutan sungai yang membentang seluas kurang lebih tujuh ribu meter yang merupakan Tanah Kas Desa (TKD). Green Kayen ditunjang dengan berbagai potensi wisata asli dusun seperti PASTIKA (Pasar Tiban Kayen) yang menyediakan jajanan pasar, lauk-pauk, minuman sehat serta perajin industri tempe tradisional. Penginapan dan sarana pertemuan terdapat joglo, rumah limasan, balai dusun dan homestay modern. Sektor kesenian dan budaya Green Kayen menawarkan atraksi jatilan (kuda lumping) Madu Mudo Turonggo yang merupakankesenian warisan dari generasi ke generasi. Green Kayen diwujudkan dalam sebuah desa wisata dan ruang publik untuk mendayagunakan berbagai potensi dusun baik sebagai tempat wisata, sarana edukasi maupun kawasan konservasi.