Surya Citra Media: Perbedaan antara revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi tidak terperiksa] |
Baris 97: | Baris 97: | ||
** PT Animasi Kartun Indonesia ([[Dreamtoon]]) |
** PT Animasi Kartun Indonesia ([[Dreamtoon]]) |
||
** PT Sinemart Indonesia ([[SinemArt]]) |
** PT Sinemart Indonesia ([[SinemArt]]) |
||
** PT Amanah Surga Produksi ([[Amanah Surga Productions]]) |
** PT Amanah Surga Produksi (d.h. [[Amanah Surga Productions]]) |
||
** PT Elang Media Karya |
** PT Elang Media Karya |
||
** PT Digital Rantai Maya ([[Dr. M (perusahaan rekaman)|Dr. M]]) |
** PT Digital Rantai Maya ([[Dr. M (perusahaan rekaman)|Dr. M]]) |
||
Baris 121: | Baris 121: | ||
**** PT Jenaka Sumber Rejeki |
**** PT Jenaka Sumber Rejeki |
||
* PT Vidio Dot Com ([[Vidio]]) |
* PT Vidio Dot Com ([[Vidio]]) |
||
<!--- |
|||
'''''Lainnya''' (tidak tercatat sebagai anak usaha)'': |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
* [[Mentari TV]] |
* [[Mentari TV]] |
||
⚫ | |||
** PT KapanLagi Dot Com ([[KapanLagi.com]]) |
|||
** [[Otosia.com]] |
|||
** [[Bola.net]] |
|||
** [[Fimela.com]] |
|||
** PT Bola Dot Com ([[Bola.com]]) |
|||
** [[Merdeka.com]] |
|||
** PT Dream Bahagia Indonesia ([[Dream.co.id]]) |
|||
** [[Sooperboy.com]] |
|||
** [[Socia.id]] |
|||
** PT Screenplay Sinema Infinite Film ([[Screenplay Infinite Films]]) |
|||
** PT Screenplay Bumilangit Produksi ([[Screenplay Bumilangit]]) |
|||
** [[Frontier Pictures|PT Frontier Pictures]] |
|||
** PT Screenplay Sinema Sky Media ([[Sky Media (rumah produksi)|Sky Media]]) |
|||
** PT Investasi Film Indonesia ([[IFI Sinema]]) |
|||
<ref>{{Cite web| url=http://ascend.co.id/2017/01/16/akuisisi-sinemart-tingkatkan-audience-share-scma/ |title=SCMA Akusisi SinemArt Per Februari 2017}}</ref> |
|||
** [[Surya Citra Pictures|PT Surya Citra Pictures]] |
|||
** [[Dreamlight World Media|PT Dreamlight World Media]] |
|||
** [[Wisper Media|PT Wisper Media]] |
|||
** PT Surya Citra Dinamika |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
* Plan B Media Public Co Ltd ([[Plan B Media]]) |
|||
* Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih |
* Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih |
||
* Yayasan Indosiar ([[Akademi Televisi Indonesia|ATVI]]) |
* Yayasan Indosiar ([[Akademi Televisi Indonesia|ATVI]]) |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 26 Februari 2021 08.45
- Artikel ini bukan mengenai dan tidak berhubungan dengan Sindo Citra Media.
Sebelumnya | Cipta Aneka Selaras (1999-2001) |
---|---|
Publik | |
Kode emiten | IDX: SCMA |
Industri | Media |
Pendahulu | Indosiar Karya Media (1991-2013) |
Didirikan | 29 Januari 1999 (sebagai Cipta Aneka Selaras) 1 Februari 2001 (sebagai Surya Citra Media) |
Pendiri | Abhimata Mediatama Mitrasari Persada Bhakti Investama |
Kantor pusat | Jakarta, Indonesia |
Tokoh kunci | Sutanto Hartono (Direktur utama) |
Produk | Televisi Rumah produksi Saluran televisi Situs online Layanan video streaming Layanan jejaring sosial Distribusi Perusahaan rekaman Manajemen artis Periklanan Yayasan |
Pendapatan | 4.524 trilyun |
2.003 trilyun | |
Karyawan | 2.817 (2016) |
Induk | Elang Mahkota Teknologi (2001-sekarang) |
Situs web | www |
PT Surya Citra Media Tbk (IDX: SCMA) (sebelumnya bernama PT Cipta Aneka Selaras) adalah perusahaan yang bergerak dalam industri media berbasis konten. Perusahaan ini memiliki stasiun televisi terestrial swasta nasional SCTV dan Indosiar.
Profil
Sejarah awal
PT Surya Citra Media Tbk didirikan pada 29 Januari 1999 dengan nama PT Cipta Aneka Selaras dengan fokus bidang usaha meliputi jasa multimedia, hiburan dan komunikasi, terutama di bidang pertelevisian. Bisnis awal dari perusahaan ini adalah menjadi induk dari stasiun televisi swasta kedua di Indonesia, yaitu SCTV (PT Surya Citra Televisi).
Dalam awalnya, SCTV pada 1998 dimiliki oleh PT Mitrasari Persada (milik Henry Pribadi dan Sudwikatmono) dan PT Datakom Asia (Bambang Trihatmodjo, Peter F. Gontha dkk). Seiring dengan kebutuhan modal, pada tahun 2000, masuklah keluarga Satriaatmadja, dari grup Elang Mahkota Teknologi dengan bendera PT Abhimata Mediatama. Sariaatmadja pada saat itu menggandeng Singleton Group Australia dan Bambang Tri untuk menyuntik modal di PT Abhimata.[1][2] Sebagian saham PT Mitrasari kemudian diambilalih oleh PT Abhimata.
PT Abhimata dan PT Mitrasari kemudian mendirikan PT Cipta Aneka Selaras (kemudian berganti nama menjadi PT Surya Citra Media) sebagai induk perusahaan SCTV. Dalam posisi ini di tahun 2001, elit Cendana masih menguasai sebagian kepemilikan SCTV, dimana Henry dan Sudwikatmono lewat sebagian saham di PT Mitrasari (yang mengendalikan PT Cipta Aneka Selaras) serta Bambang dan Peter Gontha lewat PT Datakom (sebanyak 27% saham langsung di SCTV). Namun, kemudian kepemilikan mereka berangsur-angsur dilepas dimana PT Datakom melepaskan kepemilikannya di SCTV kepada SCM pada 2002 dan Henry-Sudwikatmono melepaskan seluruh sahamnya di SCM (masing-masing Henry lewat PT Citrabumi Sacna sebanyak 25% dan Sudwikatmono lewat PT Indika Multimedia sebesar 14,42%) pada 2005.[3][4] Praktis, sejak saat itu PT SCM berada di bawah kendali keluarga Sariaatmadja sampai sekarang.[5][6]
Sebelum dilepas, tampak bahwa Henry dan Sudwikatmono sudah berpisah dari sebelumnya di PT Mitrasari, dimana Henry kini dengan PT Citrabumi Sacna dan Sudwikatmono dengan sahamnya dialihkan ke perusahaan anaknya, Agus Lasmono yaitu Indika Group. Penjualan saham Henry di Surya Citra Media ke keluarga Sariaatmadja ini diduga karena terjadi konflik dalam pengelolaan SCTV antara mereka berdua sehingga akhirnya Henry memaksa Sariaatmadja untuk membeli sahamnya. Awalnya, sempat dirumorkan (yang kemudian tidak terbukti) bahwa saham yang dibeli keluarga Sariaatmadja di SCM itu akan dijual ke Bakrie Group, atau STAR TV pada 2005-2006.[7]
Ada hal yang cukup menarik dari peristiwa ini, yaitu upaya dari Hary Tanoesoedibjo untuk masuk menguasai SCTV. Pada Mei 2000, perusahaan HT PT Bhakti Investama melihat peluang dengan adanya surat hutang induk SCTV, PT Mitrasari di Citibank. Dalam pembentukan SCM (yang pada saat itu bernama PT Cipta Aneka Selaras), selain PT Abhimata dan PT Mitrasari, PT Bhakti juga ikut masuk dengan kepemilikan 33,5%. Bhakti juga sempat berencana untuk menguasai PT Datakom yang pada saat itu terlilit hutang, dengan harapan akhir menguasai SCTV. Namun, pada akhirnya rencana HT gagal karena Henry sebagai pemilik PT Cipta Aneka Selaras tidak mau menyerahkan kepemilikannya dan pengendaliannya pada SCTV. HT kemudian memutuskan melepaskan saham PT Bhakti dalam PT Cipta Aneka Selaras seluruhnya dan membatalkan rencana pembelian saham PT Datakom di SCTV, pada 13 November 2001.[8] Saham PT Bhakti dalam PT Cipta Aneka Selaras, kemudian beralih kepada PT Abhimata.
Pada tanggal 5 Juli 2002, Surya Citra Media resmi mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) dengan harga IPO senilai Rp 1.100. Dalam tahap ini, SCM telah resmi beroperasi dan berganti nama dari PT Cipta Aneka Selaras.[9]
Perkembangan
SCM merupakan induk usaha dari PT Surya Citra Televisi (SCTV), dan PT Indosiar Visual Mandiri (Indosiar) sebagai stasiun televisi terestrial swasta nasional penerimaan tetap stasiun televisi terestrial swasta nasional di Indonesia yang memiliki izin bersiaran secara nasional. SCTV, dan Indosiar yang merupakan bagian dari Elang Mahkota Teknologi telah menerapkan strategi konvergensi untuk pertumbuhan agar konten-konten yang ditayangkan dapat dinikmati anytime anywhere dan with any device dan memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi pemirsanya.
Sejak 2005 saham induk SCTV, PT Surya Citra Media berada di bawah Elang Mahkota Teknologi (EMTEK) via PT Abhimata Mediatama. Pada 2008, dilakukan restrukturisasi sehingga SCM kini di bawah langsung kendali EMTEK. Tindakan ini dilakukan dengan menjual saham PT Abhimata Mediatama di SCM kepada EMTEK.[10]
Pada 1 Mei 2013, SCM resmi bergabung dengan PT Indosiar Karya Media Tbk (IDKM), yang merupakan induk bagi TV swasta Indosiar. Kebetulan, kedua perusahaan ini dimiliki oleh pemilik yang sama, yaitu EMTEK. Penggabungan ini menyebabkan keduanya yang merupakan stasiun televisi terestrial swasta nasional resmi berada di bawah satu pengendalian/induk.
Pada tahun 2014, SCM bekerja sama dengan Trinity Optima Production dan mendirikan PT Surya Trioptima Multikreasi (Stream Entertainment). Pada Oktober tahun yang sama, SCM mendirikan layanan over-the-top dengan merek Vidio.
Pada tahun 2015, SCM mendirikan perusahaan subholding di bidang konten, Indonesia Entertainment Group, yang bergerak di bidang rumah produksi, pembuatan dan pemasaran konten, serta infrastruktur. Pada akhir Desember 2016, SCM mengambil alih SinemArt.
Pada 17 Oktober 2019, SCM resmi meluncurkan televisi berlangganan dengan merek Nex Parabola. Nex Parabola sendiri adalah televisi berlangganan yang bisa dipasang dengan satelit.
Anak perusahaan
Berikut ini anak-anak perusahaan SCM, sesuai laporan keuangan 2020.[11][12]
- PT Surya Citra Televisi (SCTV)
- PT Surya Citra Dimensi Media
- PT Surya Citra Visi Media
- PT Surya Citra Cendrawasih
- PT Surya Citra Media Kreasi
- PT Surya Citra Mediatama
- PT Surya Citra Ceria
- PT Surya Citra Pesona Media
- PT Surya Citra Multikreasi
- PT Surya Citra Kreasitama
- PT Surya Citra Wisesa
- PT Surya Citra Pesona Media
- PT Surya Citra Media Gemilang
- PT Surya Citra Kirana
- PT Surya Citra Sentosa
- PT Surya Citra Nugraha
- PT Elang Citra Perkasa
- PT Indosiar Visual Mandiri (Indosiar)
- PT Indosiar Semarang Televisi
- PT Indosiar Lontara Televisi
- PT Indosiar Manado Televisi
- PT Indosiar Banjarmasin Televisi
- PT Indosiar Balikpapan Televisi
- PT Indosiar Bandung Televisi
- PT Indosiar Surabaya Televisi
- PT Indosiar Medan Televisi
- PT Indosiar Padang Televisi
- PT Indosiar Pekanbaru Televisi
- PT Indosiar Jambi Televisi
- PT Indosiar Palembang Televisi
- PT Indosiar Bengkulu Televisi
- PT Indosiar Lampung Televisi
- PT Indosiar Ambon Televisi
- PT Indosiar Jayapura Televisi
- PT Indosiar Kupang Televisi
- PT Indosiar Lintas Yogya Televisi
- PT Indosiar Pangkalpinang Televisi
- PT Indosiar Batam Televisi
- PT Indosiar Pontianak Televisi
- PT Indosiar Dewata Televisi
- PT Indonesia Entertainment Group (IEG)
- PT Indonesia Entertainment Studio (IES)
- PT Indonesia Entertainment Produksi (IEP)
- PT Animasi Kartun Indonesia (Dreamtoon)
- PT Sinemart Indonesia (SinemArt)
- PT Amanah Surga Produksi (d.h. Amanah Surga Productions)
- PT Elang Media Karya
- PT Digital Rantai Maya (Dr. M)
- PT Digital Rumah Publishindo
- PT Visual Indomedia Produksi (VIP)
- PT Screenplay Sinema Film (Screenplay Films)
- PT Frontera Inter Media
- PT Kapanlagi Dot Com Networks (KLY)
- PT Liputan Enam Dot Com (Liputan6.com)
- PT Brilio Ventura Indonesia (Brilio.net)
- PT Benson Media Kreasi (Samara)
- PT Binary Ventura Indonesia
- PT Estha Yudha Ekatama (EYE)
- PT Screenplay Produksi (Screenplay Productions)
- PT Mediatama Televisi (Nex Parabola)
- PT Surya Trioptima Multikreasi (Stream Entertainment)
- PT Surya Citra Pesona
- PT Bangka Television
- PT Surya Citra Gelora
- PT Binary Ventura Indonesia
- PT Vidio Dot Com (Vidio)
Lainnya (tidak tercatat sebagai anak usaha):
- Citra Drama
- Citra Drama Plus
- Citra Entertainment
- Citra Muslim
- Citra Dangdut
- Horee
- Hip Hip Horee!
- Champions TV
- Ajwa TV
- Mentari TV
- Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih
- Yayasan Indosiar (ATVI)
Referensi
- ^ sctv, satu untuk dijual
- ^ Televisi Batavia
- ^ Henry Pribadi Jual Semua Saham di SCTV ke Abhimata Mediatama
- ^ Eddy Sariaatmadja, Obama dan Harta Rp 18,2 T
- ^ Televisi Jakarta di atas Indonesia: Kisah Kegagalan Sistem Televisi Berjaringan di Indonesia hlm. 148-149
- ^ Politics and the Media in Twenty-First Century Indonesia: Decade of Democracy
- ^ sctv, satu untuk dijual
- ^ Ekonomi Politik Media Penyiaran Hlm 28-29
- ^ Sejarah dan Profil Singkat SCMA (Surya Citra Media Tbk)
- ^ Emtek Kuasai Langsung SCTV
- ^ Lapkeu SCM Q3 2020
- ^ Lapkeu Emtek Q3 2020
Pranala luar
- (Inggris) Situs web resmi