Lompat ke isi

J.B. Wenas: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi '{{Infobox officeholder | name = Jos Buce Wenas | image = Jos Buce Wenas 65440.jpg | caption = Jos Buce Wenas setelah lulus dar...'
 
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 23: Baris 23:
| rank = [[Berkas:19-TNI Army-BG.svg|25px]] [[Brigadir Jenderal]]
| rank = [[Berkas:19-TNI Army-BG.svg|25px]] [[Brigadir Jenderal]]
| unit = [[Infanteri]]
| unit = [[Infanteri]]
|spouse=Jeane Maria Moniga}}
}}


[[Brigadir Jenderal]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) '''Jos Buce Wenas''' ({{lahirmati|[[Tomohon]], [[Pendudukan Jepang di Indonesia]]|22|5|1945}}) adalah seorang perwira militer dan politikus yang menjabat sebagai Bupati Jayawijaya dari tahun 1989 hingga 1998 dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara dari tahun 1998 hingga 2000.
[[Brigadir Jenderal]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) '''Jos Buce Wenas''' ({{lahirmati|[[Tomohon]], [[Pendudukan Jepang di Indonesia]]|22|5|1945}}) adalah seorang perwira militer dan politikus yang menjabat sebagai Bupati Jayawijaya dari tahun 1989 hingga 1998 dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara dari tahun 1998 hingga 2000.

== Kehidupan awal dan pendidikan militer ==
Jos Buce Wenas lahir pada tanggal 22 Mei 1945 di [[kota Tomohon]].<ref name=":0">{{Cite news|last=Okawa|first=Seiichi|date=2 Juni 1999|title=インタビューシリーズ【イリアンジャヤ】(5) 『ジャヤウイジャヤ元県知事J.B.ウエナス氏が語る21世紀のイリアンジャヤ中央高地|trans-title=Seri Wawancara (5): Mantan Bupati Jayawijaya, J. B. Wenas, membicarakan tentang Wilayah Pegunungan Tengah Irian Jaya pada Abad ke-21|url=https://grahabudayaindonesia.at.webry.info/201112/article_5.html|work=Graha Budaya Indonesia|access-date=11 Maret 2021}}</ref> Setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas, Wenas menempuh pendidikan di [[Akademi Militer|Akademi Angkatan Bersenjata Indonesia Bagian Darat]] (AKABRI Bagian Darat) pada tahun 1965. Wenas lulus dari AKABRI Bagian Darat dan diwisuda menjadi perwira dengan pangkat [[Letnan Dua (TNI)|letnan dua]] pada tanggal 10 Januari 1968.<ref>{{Cite book|date=1968|url=https://books.google.co.id/books?id=OkaJ1vhh5wQC|title=Kenang2an Taruna Angkatan ke-XII Akademi Militer Nasional (AKABRI Bag. Darat) 1965-1968|publisher=Akademi Militer Nasional|url-status=live}}</ref>

== Bupati Jayawijaya ==
Wenas dilantik sebagai Bupati Jayawijaya oleh Gubernur [[Barnabas Suebu]] pada tanggal 13 April 1989.<ref>{{Cite news|date=April 1989|title=Letkol Inf. Yos Buce Wenas Bupati Jayawijaya|url=https://books.google.co.id/books?id=mYFdXm5s1AUC&pg=PA65|work=Mimbar Kekaryaan|issue=220|page=65|access-date=11 Maret 2021}}</ref> Setelah dilantik menjadi Wakil Gubernur pada tanggal 27 Januari 1998, Wenas merangkap jabatan sebagai Bupati Jayawijaya selama hampir sebulan.<ref>{{Cite news|last=FR|date=29 Januari 1998|title=Mendagri: Kelemahan Kinerja Birokrasi adalah Kelambanan|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18492068|work=Kompas|page=15|access-date=11 Maret 2021}}</ref> Jabatannya sebagai Bupati Jayawijaya akhirnya digantikan oleh [[Basyir Bachtiar]] selaku penjabat bupati pada tanggal 24 Februari 1998.<ref>{{Cite news|last=TOV|date=25 Februari 1998|title=Daerah Sekilas: Wamena - Gubernur Irja Melantik Bupati Jayawijaya|url=http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/18333403|work=Kompas|location=[[Wamena]]|page=11|access-date=11 Maret 2021|quote=Gubernur Irian Jaya, J Patippi hari Selasa (24/2) di Wamena, melantik Brigjen TNI Basyir Bachtiar, sebagai Pejabat Bupati Jayawijaya, menggantikan Kolonel (Inf) JB Wenas yang menjadi Wakil Gubernur Sulawesi Utara.}}</ref>

Selama memimpin Jayawijaya, Wenas juga membangun Museum Pilamo yang menampung alat dan barang-barang tradisional dan kebudayaan yang berasal dari penduduk asli Jayawijaya. Wenas juga mendirikan pusat pendidikan vokasi Silimo Pemuda yang berfungsi sebagai tempat pengajaran mengenai kebudayaan setempat bagi para pemuda Jayawijaya.<ref name=":0" />

Salah satu kebijakan terkenal yang dilakukan oleh Wenas selaku bupati Jayawijaya adalah pada saat pembuatan lambang Kabupaten Jayawijaya, yang ditetapkan melalui Keputusan Bupati No. 14 tahun 1995. Pada saat itu, Wenas menolak untuk menggunakan Bahasa Indonesia sebagai motto untuk lambang dan memilih untuk menggunakan [[Rumpun bahasa Dani|Bahasa Dani]], bahasa daerah yang digunakan oleh penduduk Jayawijaya. Motto yang akhirnya digunakan untuk lambang Kabupaten Jayawijaya adalah ''Yogotak Hubuluk Motok Hanorogo'' (Hari Esok Harus Lebih Baik Dari Hari Ini).<ref name=":0" />

Revisi per 11 Maret 2021 11.52

Jos Buce Wenas
Jos Buce Wenas setelah lulus dari AMN tahun 1968.
Wakil Gubernur Sulawesi Utara
Masa jabatan
27 Januari 1998 – 1 April 2000
GubernurE. E. Mangindaan
Sebelum
Pendahulu
A. Nadjamuddin
Sebelum
Bupati Jayawijaya
Masa jabatan
13 April 1989 – 24 Februari 1998
GubernurBarnabas Suebu
Jacob Pattipi
Sebelum
Pendahulu
Albert Dien
Pengganti
Basyir Bachtiar (penjabat)
David Agustein Hubi
Informasi pribadi
Lahir22 Mei 1945 (umur 79)
Tomohon, Pendudukan Jepang di Indonesia
Partai politikGolkar
Suami/istriJeane Maria Moniga
Karier militer
Dinas/cabang TNI Angkatan Darat
Masa dinas1968—2000
Pangkat Brigadir Jenderal
SatuanInfanteri
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Brigadir Jenderal (Purn.) Jos Buce Wenas (lahir 22 Mei 1945) adalah seorang perwira militer dan politikus yang menjabat sebagai Bupati Jayawijaya dari tahun 1989 hingga 1998 dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara dari tahun 1998 hingga 2000.

Kehidupan awal dan pendidikan militer

Jos Buce Wenas lahir pada tanggal 22 Mei 1945 di kota Tomohon.[1] Setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas, Wenas menempuh pendidikan di Akademi Angkatan Bersenjata Indonesia Bagian Darat (AKABRI Bagian Darat) pada tahun 1965. Wenas lulus dari AKABRI Bagian Darat dan diwisuda menjadi perwira dengan pangkat letnan dua pada tanggal 10 Januari 1968.[2]

Bupati Jayawijaya

Wenas dilantik sebagai Bupati Jayawijaya oleh Gubernur Barnabas Suebu pada tanggal 13 April 1989.[3] Setelah dilantik menjadi Wakil Gubernur pada tanggal 27 Januari 1998, Wenas merangkap jabatan sebagai Bupati Jayawijaya selama hampir sebulan.[4] Jabatannya sebagai Bupati Jayawijaya akhirnya digantikan oleh Basyir Bachtiar selaku penjabat bupati pada tanggal 24 Februari 1998.[5]

Selama memimpin Jayawijaya, Wenas juga membangun Museum Pilamo yang menampung alat dan barang-barang tradisional dan kebudayaan yang berasal dari penduduk asli Jayawijaya. Wenas juga mendirikan pusat pendidikan vokasi Silimo Pemuda yang berfungsi sebagai tempat pengajaran mengenai kebudayaan setempat bagi para pemuda Jayawijaya.[1]

Salah satu kebijakan terkenal yang dilakukan oleh Wenas selaku bupati Jayawijaya adalah pada saat pembuatan lambang Kabupaten Jayawijaya, yang ditetapkan melalui Keputusan Bupati No. 14 tahun 1995. Pada saat itu, Wenas menolak untuk menggunakan Bahasa Indonesia sebagai motto untuk lambang dan memilih untuk menggunakan Bahasa Dani, bahasa daerah yang digunakan oleh penduduk Jayawijaya. Motto yang akhirnya digunakan untuk lambang Kabupaten Jayawijaya adalah Yogotak Hubuluk Motok Hanorogo (Hari Esok Harus Lebih Baik Dari Hari Ini).[1]

  1. ^ a b c Okawa, Seiichi (2 Juni 1999). "インタビューシリーズ【イリアンジャヤ】(5) 『ジャヤウイジャヤ元県知事J.B.ウエナス氏が語る21世紀のイリアンジャヤ中央高地" [Seri Wawancara (5): Mantan Bupati Jayawijaya, J. B. Wenas, membicarakan tentang Wilayah Pegunungan Tengah Irian Jaya pada Abad ke-21]. Graha Budaya Indonesia. Diakses tanggal 11 Maret 2021. 
  2. ^ Kenang2an Taruna Angkatan ke-XII Akademi Militer Nasional (AKABRI Bag. Darat) 1965-1968. Akademi Militer Nasional. 1968. 
  3. ^ "Letkol Inf. Yos Buce Wenas Bupati Jayawijaya". Mimbar Kekaryaan (220). April 1989. hlm. 65. Diakses tanggal 11 Maret 2021. 
  4. ^ FR (29 Januari 1998). "Mendagri: Kelemahan Kinerja Birokrasi adalah Kelambanan". Kompas. hlm. 15. Diakses tanggal 11 Maret 2021. 
  5. ^ TOV (25 Februari 1998). "Daerah Sekilas: Wamena - Gubernur Irja Melantik Bupati Jayawijaya". Kompas. Wamena. hlm. 11. Diakses tanggal 11 Maret 2021. Gubernur Irian Jaya, J Patippi hari Selasa (24/2) di Wamena, melantik Brigjen TNI Basyir Bachtiar, sebagai Pejabat Bupati Jayawijaya, menggantikan Kolonel (Inf) JB Wenas yang menjadi Wakil Gubernur Sulawesi Utara.