Amir Syarifuddin (akademikus): Perbedaan antara revisi
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
OrophinBot (bicara | kontrib) k Bot: Mengganti kategori Pengajar Indonesia dengan Guru Indonesia |
||
Baris 50: | Baris 50: | ||
[[Kategori:Rektor IAIN Imam Bonjol]] |
[[Kategori:Rektor IAIN Imam Bonjol]] |
||
[[Kategori:Ulama Indonesia]] |
[[Kategori:Ulama Indonesia]] |
||
[[Kategori: |
[[Kategori:Guru Indonesia]] |
||
[[Kategori:Cerdik Pandai Minangkabau]] |
[[Kategori:Cerdik Pandai Minangkabau]] |
||
[[Kategori:Ulama Minangkabau]] |
[[Kategori:Ulama Minangkabau]] |
Revisi per 17 Maret 2021 21.51
Amir Syarifuddin | |
---|---|
Berkas:Amir Syarifuddin & Irwan Prayitno.jpg | |
Lahir | 1937 Pakan Sinayan, Banuhampu, Agam, Hindia Belanda |
Kebangsaan | Indonesia |
Pekerjaan | Pengajar, politisi |
Dikenal atas | Rektor IAIN Imam Bonjol Anggota MPR RI |
Suami/istri | Afni Bustami |
Prof. Dr. Amir Syarifuddin (lahir di Pakan Sinayan, Banuhampu, Agam, Sumatra Barat, 1937) adalah seorang ahli hukum Islam, pengajar dan politisi Indonesia. Ia pernah menjabat Rektor IAIN Imam Bonjol, Ketua MUI Sumatra Barat, anggota penasihat MUI Pusat, serta anggota MPR RI.[1]
Riwayat
Kehidupan pribadi
Amir Syarifuddin lahir pada tahun 1937 di Pakan Sinayan, Banuhampu, Agam, pada masa Hindia Belanda.[1] Amir menikah lagi pada 29 Juli 1977 dengan Afni Bustami yang juga seorang akademisi. Ia menikahi adik dari istri pertamanya yang telah lebih dulu meninggal dunia.[2]
Karier
Prof. Amir pernah menjabat sebagai Rektor Institut Agama Islam Negeri Imam Bonjol (IAIN Imam Bonjol) Padang, Sumatra Barat, menggantikan H. Hasnawi Karim yang menjabat Caretaker Rektor sepanjang 1982-1983.[3] Ia menjabat Rektor IAIN Imam Bonjol yang ke-9 selama dua periode (1983-1993) sebelum digantikan oleh rektor berikutnya, Dr. H. Mansur Malik.[1][3] Ia juga dikenal sebagai pendiri dan juga Direktur Pascasarjana IAIN Imam Bonjol.[1]
Sebagai politisi, Amir Syarifuddin pernah menjadi anggota MPR RI selama dua periode pada masa-masa sebelum kejatuhan Orde Baru (tahun 1999). Sebagai ulama, ia juga dipercaya menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatra Barat periode 1995-2000, serta sebagai salah seorang anggota penasihat MUI Pusat periode 2010-2015. Sedangkan sebagai Guru Besar, Prof. Amir pernah pula menjadi profesor pelawat pada Fakultas Pengkajian Islam Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM), Selangor, Malaysia.[1]
Pada tahun 1984 salah satu karya tulisnya yang berjudul Pelaksanaan Hukum Kewarisan Islam di Minangkabau mendapat penghargaan dari Depdikbud RI sebagai buku terbaik di bidang ilmu sosial.[1]
Didahului oleh: H. Hasnawi Karim |
Rektor IAIN Imam Bonjol Padang 1983 - 1992 |
Diteruskan oleh: Dr. H. Mansur Malik |
Referensi
- ^ a b c d e f "Ushul Fiqh Bukanlah Kaidah Baku" Padang Ekspres, 13-11-2012. Diakses 30-5-2014.
- ^ "Prof. Dr. Amir Syarifuddin" Diarsipkan 2014-05-31 di Wayback Machine. Padang Ekspres. Diakses 30-5-2014.
- ^ a b "Periode Kepemimpinan" Diarsipkan 2014-05-29 di Wayback Machine. Situs IAIN Imam Bonjol, 3-3-2012. Diakses 30-5-2014.