Covid-19 dan kehamilan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{sedang ditulis}}
{{sedang ditulis}}
Pengaruh COVID-19 pada kehamilan belum dapat diketahui secara pasti.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Wastnedge|first=Elizabeth A. N.|last2=Reynolds|first2=Rebecca M.|last3=van Boeckel|first3=Sara R.|last4=Stock|first4=Sarah J.|last5=Denison|first5=Fiona C.|last6=Maybin|first6=Jacqueline A.|last7=Critchley|first7=Hilary O. D.|date=2020-09-24|title=Pregnancy and COVID-19|url=https://journals.physiology.org/doi/full/10.1152/physrev.00024.2020|journal=Physiological Reviews|volume=101|issue=1|pages=303–318|doi=10.1152/physrev.00024.2020|issn=0031-9333|pmc=PMC7686875|pmid=32969772}}</ref> Hal ini disebabkan oleh sedikitnya data kredibel yang dapat ditemukan.<ref>{{Cite web|last=CDC|date=2020-02-11|title=COVID-19 and Your Health|url=https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/need-extra-precautions/pregnancy-breastfeeding.html|website=Centers for Disease Control and Prevention|language=en-us|access-date=2021-03-21}}</ref> Meski mungkin ditemukan kasus peningkatan risiko pada ibu hamil dan janin, hal ini belum tentu dapat dikonfirmasi. Penelitian menunjukkan bahwa wanita hamil lebih berisiko mengalami infeksi akut saat terjangkit penyakit infeksi menular serupa, misalnya SARS dan MERS.<ref name=":0" /> Namun, sejauh ini studi menemukan bahwa ciri-ciri radang paru-paru akibat COVID-19 pada ibu hamil tidak berbeda dengan orang dewasa tidak hamil.<ref>{{Cite journal|last=Mimouni|first=Francis|last2=Lakshminrusimha|first2=Satyan|last3=Pearlman|first3=Stephen A.|last4=Raju|first4=Tonse|last5=Gallagher|first5=Patrick G.|last6=Mendlovic|first6=Joseph|date=2020-04-10|title=Perinatal aspects on the covid-19 pandemic: a practical resource for perinatal–neonatal specialists|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7147357/|journal=Journal of Perinatology|pages=1–7|doi=10.1038/s41372-020-0665-6|issn=0743-8346|pmc=7147357|pmid=32277162}}</ref>
'''Pengaruh COVID-19 pada kehamilan''' belum dapat diketahui secara pasti.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Wastnedge|first=Elizabeth A. N.|last2=Reynolds|first2=Rebecca M.|last3=van Boeckel|first3=Sara R.|last4=Stock|first4=Sarah J.|last5=Denison|first5=Fiona C.|last6=Maybin|first6=Jacqueline A.|last7=Critchley|first7=Hilary O. D.|date=2020-09-24|title=Pregnancy and COVID-19|url=https://journals.physiology.org/doi/full/10.1152/physrev.00024.2020|journal=Physiological Reviews|volume=101|issue=1|pages=303–318|doi=10.1152/physrev.00024.2020|issn=0031-9333|pmc=PMC7686875|pmid=32969772}}</ref> Hal ini disebabkan oleh sedikitnya informasi tepercaya yang dapat ditemukan.<ref name=":1">{{Cite journal|last=Ortiz|first=Edgar Iván|last2=Herrera|first2=Enrique|last3=De La Torre|first3=Alejandro|title=Coronavirus (COVID 19) Infection in Pregnancy|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7518733/|journal=Colombia Médica : CM|volume=51|issue=2|doi=10.25100/cm.v51i2.4271|issn=0120-8322|pmc=7518733|pmid=33012886}}</ref><ref>{{Cite web|last=CDC|date=2020-02-11|title=COVID-19 and Your Health|url=https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/need-extra-precautions/pregnancy-breastfeeding.html|website=Centers for Disease Control and Prevention|language=en-us|access-date=2021-03-21}}</ref> Meski mungkin ditemukan kasus peningkatan risiko pada ibu hamil dan janin, hal ini belum tentu dapat dikonfirmasi. Penelitian menunjukkan bahwa wanita hamil lebih berisiko mengalami infeksi akut saat tertular penyakit infeksi serupa, misalnya SARS dan MERS.<ref name=":0" /> Oleh karenanya, di masa pandemi [[COVID-19]], perempuan hamil dipandang lebih rentan terhadap infeksi akut.<ref name=":0" /> Namun, sejauh ini studi menemukan bahwa karakteristik [[radang paru-paru]] akibat COVID-19 pada ibu hamil tidak berbeda dengan orang dewasa tidak hamil.<ref name=":2">{{Cite journal|last=Mimouni|first=Francis|last2=Lakshminrusimha|first2=Satyan|last3=Pearlman|first3=Stephen A.|last4=Raju|first4=Tonse|last5=Gallagher|first5=Patrick G.|last6=Mendlovic|first6=Joseph|date=2020-04-10|title=Perinatal aspects on the covid-19 pandemic: a practical resource for perinatal–neonatal specialists|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7147357/|journal=Journal of Perinatology|pages=1–7|doi=10.1038/s41372-020-0665-6|issn=0743-8346|pmc=7147357|pmid=32277162}}</ref>


Perubahan fisiologis selama kehamilan memengaruhi sistem imunitas, sistem pernapasan, fungsi kardiovaskular, dan koagulasi di dalam tubuh perempuan. Jika ibu hamil tertular COVID-19, dampaknya terhadap perkembangan penyakit bisa positif maupun negatif.<ref name=":0" />
Perubahan fisiologis selama kehamilan memengaruhi sistem imunitas, sistem pernapasan, fungsi kardiovaskular, dan [[Penggumpalan darah|koagulasi]]. Secara umum, respon imunitas terhadap infeksi virus dapat menyebabkan gejala yang lebih parah, terutama bila penularan terjadi pada triwulan ketiga kehamilan. Hal yang sama juga berlaku pada infeksi COVID-19.<ref name=":1" />

Sejauh ini belum ditemukan data mengenai kaitan infeksi COVID-19 dengan peningkatan risiko keguguran. Infeksi virus yang terjadi sebelumnya, [[SARS]] dan [[MERS]], tidak menunjukkan adanya korelasi antara infeksi dan keguguran.<ref>{{Cite web|title=Coronavirus (COVID-19) infection and pregnancy|url=https://www.rcog.org.uk/en/guidelines-research-services/guidelines/coronavirus-pregnancy/|website=Royal College of Obstetricians &amp; Gynaecologists|language=en-US|access-date=2021-03-21}}</ref> Penelitian di [[Kanada]] juga menyatakan bahwa pandemi COVID-19 tampaknya tidak berpengaruh pada angka keguguran triwulan pertama awal pada pasien tanpa gejala.<ref>{{Cite journal|last=Rotshenker-Olshinka|first=Keren|last2=Volodarsky-Perel|first2=Alexander|last3=Steiner|first3=Naama|last4=Rubenfeld|first4=Eryn|last5=Dahan|first5=Michael H.|date=2021-03-01|title=COVID-19 pandemic effect on early pregnancy: are miscarriage rates altered, in asymptomatic women?|url=https://doi.org/10.1007/s00404-020-05848-0|journal=Archives of Gynecology and Obstetrics|language=en|volume=303|issue=3|pages=839–845|doi=10.1007/s00404-020-05848-0|issn=1432-0711|pmc=PMC7652042|pmid=33169234}}</ref>

Saat ini belum diketahui apakah masalah kesehatan yang muncul saat kehamilan, seperti [[Diabetes|diabetes melitus]], [[gagal jantung]], hiperkoagulabilitas (pengentalan darah) dan [[tekanan darah tinggi]] merupakan faktor risiko tambahan untuk wanita hamil seperti halnya yang terjadi pada wanita tidak hamil.<ref name=":2" />

Dari sedikit informasi yang tersedia, [[transmisi vertikal]] (penularan penyakit dari ibu ke bayi) pada triwulan ketiga kemungkinan tidak terjadi atau sangat jarang terjadi. Belum ada bukti mengenai penularan vertikal ini di awal kehamilan.<ref name=":2" />


== Daftar referensi ==
== Daftar referensi ==

Revisi per 21 Maret 2021 11.38

Pengaruh COVID-19 pada kehamilan belum dapat diketahui secara pasti.[1] Hal ini disebabkan oleh sedikitnya informasi tepercaya yang dapat ditemukan.[2][3] Meski mungkin ditemukan kasus peningkatan risiko pada ibu hamil dan janin, hal ini belum tentu dapat dikonfirmasi. Penelitian menunjukkan bahwa wanita hamil lebih berisiko mengalami infeksi akut saat tertular penyakit infeksi serupa, misalnya SARS dan MERS.[1] Oleh karenanya, di masa pandemi COVID-19, perempuan hamil dipandang lebih rentan terhadap infeksi akut.[1] Namun, sejauh ini studi menemukan bahwa karakteristik radang paru-paru akibat COVID-19 pada ibu hamil tidak berbeda dengan orang dewasa tidak hamil.[4]

Perubahan fisiologis selama kehamilan memengaruhi sistem imunitas, sistem pernapasan, fungsi kardiovaskular, dan koagulasi. Secara umum, respon imunitas terhadap infeksi virus dapat menyebabkan gejala yang lebih parah, terutama bila penularan terjadi pada triwulan ketiga kehamilan. Hal yang sama juga berlaku pada infeksi COVID-19.[2]

Sejauh ini belum ditemukan data mengenai kaitan infeksi COVID-19 dengan peningkatan risiko keguguran. Infeksi virus yang terjadi sebelumnya, SARS dan MERS, tidak menunjukkan adanya korelasi antara infeksi dan keguguran.[5] Penelitian di Kanada juga menyatakan bahwa pandemi COVID-19 tampaknya tidak berpengaruh pada angka keguguran triwulan pertama awal pada pasien tanpa gejala.[6]

Saat ini belum diketahui apakah masalah kesehatan yang muncul saat kehamilan, seperti diabetes melitus, gagal jantung, hiperkoagulabilitas (pengentalan darah) dan tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko tambahan untuk wanita hamil seperti halnya yang terjadi pada wanita tidak hamil.[4]

Dari sedikit informasi yang tersedia, transmisi vertikal (penularan penyakit dari ibu ke bayi) pada triwulan ketiga kemungkinan tidak terjadi atau sangat jarang terjadi. Belum ada bukti mengenai penularan vertikal ini di awal kehamilan.[4]

Daftar referensi

  1. ^ a b c Wastnedge, Elizabeth A. N.; Reynolds, Rebecca M.; van Boeckel, Sara R.; Stock, Sarah J.; Denison, Fiona C.; Maybin, Jacqueline A.; Critchley, Hilary O. D. (2020-09-24). "Pregnancy and COVID-19". Physiological Reviews. 101 (1): 303–318. doi:10.1152/physrev.00024.2020. ISSN 0031-9333. PMC 7686875alt=Dapat diakses gratis. PMID 32969772. 
  2. ^ a b Ortiz, Edgar Iván; Herrera, Enrique; De La Torre, Alejandro. "Coronavirus (COVID 19) Infection in Pregnancy". Colombia Médica : CM. 51 (2). doi:10.25100/cm.v51i2.4271. ISSN 0120-8322. PMC 7518733alt=Dapat diakses gratis. PMID 33012886 Periksa nilai |pmid= (bantuan). 
  3. ^ CDC (2020-02-11). "COVID-19 and Your Health". Centers for Disease Control and Prevention (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-03-21. 
  4. ^ a b c Mimouni, Francis; Lakshminrusimha, Satyan; Pearlman, Stephen A.; Raju, Tonse; Gallagher, Patrick G.; Mendlovic, Joseph (2020-04-10). "Perinatal aspects on the covid-19 pandemic: a practical resource for perinatal–neonatal specialists". Journal of Perinatology: 1–7. doi:10.1038/s41372-020-0665-6. ISSN 0743-8346. PMC 7147357alt=Dapat diakses gratis. PMID 32277162. 
  5. ^ "Coronavirus (COVID-19) infection and pregnancy". Royal College of Obstetricians & Gynaecologists (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-03-21. 
  6. ^ Rotshenker-Olshinka, Keren; Volodarsky-Perel, Alexander; Steiner, Naama; Rubenfeld, Eryn; Dahan, Michael H. (2021-03-01). "COVID-19 pandemic effect on early pregnancy: are miscarriage rates altered, in asymptomatic women?". Archives of Gynecology and Obstetrics (dalam bahasa Inggris). 303 (3): 839–845. doi:10.1007/s00404-020-05848-0. ISSN 1432-0711. PMC 7652042alt=Dapat diakses gratis. PMID 33169234 Periksa nilai |pmid= (bantuan).