Lompat ke isi

Sukinah: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Salsadzwana (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi 'Sukinah adalah seorang aktivis perempuan dari Pegunungan Kendeng, Rembang, Jawa Tengah yang berjuang bersama teman-temannya, membuat perl...'
 
Salsadzwana (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
Sukinah adalah seorang aktivis [[perempuan]] dari Pegunungan Kendeng, [[Kabupaten Rembang|Rembang]], [[Jawa Tengah]] yang berjuang bersama teman-temannya, membuat perlawanan terhadap pabrik tambang yang mengancam kelestarian lingkungan mereka.<ref>{{Cite web|title=Sukinah.pdf|url=https://drive.google.com/file/d/1GU5mFRGpmliw_6V7Yz0UM_54Fheoh2lz/view?usp=embed_facebook|website=Google Docs|access-date=2021-03-04}}</ref>
Sukinah adalah seorang petani sekaligus aktivis perempuan dari Pegunungan Kendeng, Jawa Tengah yang tergabung dalam kelompok "Kendeng Melawan" sejak 2014. Ia berjuang bersama teman-temannya, membuat perlawanan terhadap pabrik tambang yang mengancam kelestarian pegunungan Karst di Kendeng sebagai sumber kehidupan masyarakat sekitar dengan nama gerakan "Sedulur Sikep". Pada 2014, Sukinah memimpin aksi pemasangan tenda di jalan menuju pabrik semen. Sayangnya, aksi damai itu justru dihadang polisi yang membongkar paksa tenda, melempar bahkan menginjak-injak kaki Sukinah dan teman-temannya. Pada tahun 2017, mereka juga melakukan unjuk rasa mencor kaki dengan semen di Istana Negara. Hingga saat ini, perjuangan Sukinah dan teman-temannya ini belum berakhir..<ref>{{Cite web|title=Sukinah.pdf|url=https://drive.google.com/file/d/1GU5mFRGpmliw_6V7Yz0UM_54Fheoh2lz/view?usp=embed_facebook|website=Google Docs|access-date=2021-03-04}}</ref>

Revisi per 22 Maret 2021 16.12

Sukinah adalah seorang petani sekaligus aktivis perempuan dari Pegunungan Kendeng, Jawa Tengah yang tergabung dalam kelompok "Kendeng Melawan" sejak 2014. Ia berjuang bersama teman-temannya, membuat perlawanan terhadap pabrik tambang yang mengancam kelestarian pegunungan Karst di Kendeng sebagai sumber kehidupan masyarakat sekitar dengan nama gerakan "Sedulur Sikep". Pada 2014, Sukinah memimpin aksi pemasangan tenda di jalan menuju pabrik semen. Sayangnya, aksi damai itu justru dihadang polisi yang membongkar paksa tenda, melempar bahkan menginjak-injak kaki Sukinah dan teman-temannya. Pada tahun 2017, mereka juga melakukan unjuk rasa mencor kaki dengan semen di Istana Negara. Hingga saat ini, perjuangan Sukinah dan teman-temannya ini belum berakhir..[1]

  1. ^ "Sukinah.pdf". Google Docs. Diakses tanggal 2021-03-04.