Lompat ke isi

Pranala balik: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dedi Ariko (bicara | kontrib)
Tag: Dikembalikan VisualEditor-alih
Dedi Ariko (bicara | kontrib)
Tag: Dikembalikan
Baris 7: Baris 7:
== Peringkat mesin pencari ==
== Peringkat mesin pencari ==


Mesin pencari diasumsikan menggunakan jumlah pranala balik yang dimiliki sebuah halaman situs web sebagai salah satu faktor terpenting dalam menentukan peringkat untuk kueri kata kunci tertentu. Prana balik dianggap sebagai sinyal popularitas dan tingkat kepentingan sebuah halaman situs web. Dalam Deskripsi paten Google PageRank, misalnya, terdapat catatan bahwa Google menafsirkan sebuah link dari halaman A ke halaman B sebagai suara, oleh halaman A, untuk halaman B. Sementara versi Bing menggunakan istilah Page Score. <ref>[https://www.seroundtable.com/archives/020613.html What is "Page Score" in Bing Webmaster Tools?]</ref>
Mesin pencari diasumsikan menggunakan jumlah pranala balik yang dimiliki sebuah halaman situs web sebagai salah satu faktor terpenting dalam menentukan peringkat untuk kueri kata kunci tertentu. Prana balik dianggap sebagai sinyal popularitas dan tingkat kepentingan sebuah halaman situs web. Dalam Deskripsi paten Google PageRank<ref>[http://patft.uspto.gov/netacgi/nph-Parser?Sect1=PTO2&Sect2=HITOFF&u=%2Fnetahtml%2FPTO%2Fsearch-adv.htm&r=1&p=1&f=G&l=50&d=PTXT&S1=7,716,225.PN.&OS=pn/7,716,225&RS=PN/7,716,225 paten Google PageRank]</ref>, misalnya, terdapat catatan bahwa Google menafsirkan sebuah link dari halaman A ke halaman B sebagai suara, oleh halaman A, untuk halaman B. Sementara versi Bing menggunakan istilah Page Score. <ref>[https://www.seroundtable.com/archives/020613.html What is "Page Score" in Bing Webmaster Tools?]</ref>


Pengetahuan tentang jumlah prana balik sebagi faktor penentu peringkat mesin pencari ini telah memicu sebagian pelaku di industri SEO melakukan upaya untuk memanipulasi peringkat menggunakan metode yang biasa dikenal linkspam. Dimana sebuah perusahaan atau pemilik situs berusaha untuk membuat sebanyak mungkin prana balik yang mengarah ke situs web mereka tanpa relevansi dengan konteks situs awal.<ref>[http://www.google.com/intl/en/technology/ Google's overview of PageRank]</ref>
Pengetahuan tentang jumlah prana balik sebagi faktor penentu peringkat mesin pencari ini telah memicu sebagian pelaku di industri SEO melakukan upaya untuk memanipulasi peringkat menggunakan metode yang biasa dikenal linkspam. Dimana sebuah perusahaan atau pemilik situs berusaha untuk membuat sebanyak mungkin prana balik yang mengarah ke situs web mereka tanpa relevansi dengan konteks situs awal.<ref>[http://www.google.com/intl/en/technology/ Google's overview of PageRank]</ref>

Revisi per 23 Maret 2021 15.14

Pranala balik, juga dikenal sebagai Link Masuk, inbound link, inlink, dan backlink, adalah link yang masuk ke sebuah situs web atau halaman web. Dalam terminologi dasar link, backlink adalah link apapun yang diterima oleh sebuah node web (halaman web, direktori, situs web atau domain tingkat atas) dari node web lain.[1]

Inbound link yang awalnya penting (sebelum munculnya mesin pencari) sebagai dasar navigasi web; hari ini, kepentingannya terletak pada peringkat dari search engine optimization (SEO). Jumlah backlink adalah salah satu indikasi popularitas atau pentingnya website atau halaman (misalnya, ini digunakan oleh Google untuk menentukan PageRank dari halaman web). Di luar SEO, Backlink halaman web mungkin kepentingan pribadi, budaya atau semantik signifikan: mereka menunjukkan siapa yang membuat perhatian ke halaman tersebut.

Peringkat mesin pencari

Mesin pencari diasumsikan menggunakan jumlah pranala balik yang dimiliki sebuah halaman situs web sebagai salah satu faktor terpenting dalam menentukan peringkat untuk kueri kata kunci tertentu. Prana balik dianggap sebagai sinyal popularitas dan tingkat kepentingan sebuah halaman situs web. Dalam Deskripsi paten Google PageRank[2], misalnya, terdapat catatan bahwa Google menafsirkan sebuah link dari halaman A ke halaman B sebagai suara, oleh halaman A, untuk halaman B. Sementara versi Bing menggunakan istilah Page Score. [3]

Pengetahuan tentang jumlah prana balik sebagi faktor penentu peringkat mesin pencari ini telah memicu sebagian pelaku di industri SEO melakukan upaya untuk memanipulasi peringkat menggunakan metode yang biasa dikenal linkspam. Dimana sebuah perusahaan atau pemilik situs berusaha untuk membuat sebanyak mungkin prana balik yang mengarah ke situs web mereka tanpa relevansi dengan konteks situs awal.[4]

Sebagian webmaster dalam upaya mendapat tautan menggunakan metode 'link baiting'. Konsepnya sedikit mirip dengan click bait. Perbedaannya, click bait upaya untuk mendapat kunjungan atau click, sementara linkbait upaya untuk mendapat tautan. Ini adalah strategi untuk mendapat tautan balik melalui pembuatan konten yang kontroversial atau sesuatu yang mendorong orang untuk menautkan ke halaman terkait. [5]

Secara alami; situs yang pertama memposting sebuah berita menarik 'sensasional' tentang seorang selebriti adalah contoh yang baik itu berpotensi terjadi "linkbait". Sehingga banyak situs akan melakukan tautan ke website yang 'memancing tautan' tersebut karena adanya informasi yang menarik sejumlah besar orang.

Fenomena berbagai taktik yang digunakan orang untuk mendapat peringkat melalui penambahan jumlah tautan secara signifikan, yang semata-mata untuk SEO, mendorong pihak mesin pencari mengambil langkah untuk menyempurnakan sistem peringkat di halaman hasil pencarian. Pihak mesin pencari seperti Google, misalnya, membuat sistem penghitung nilai tautan melalui beberapa faktor. Salah satunya adalah Google’s Reasonable Surfer Model. [6] Dimana menilai tautan berdasarkan perilaku standar pengguna dan memberi bobot lebih pada tautan yang kemungkinan besar diklik, memiliki tingkat relevansi terhadap konteks halaman awal dan tujuan tautan, hingga nilai yang menambah pengalaman bagi pengguna.

Dalam beberapa hal, pranala balik bisa berperan sebagai 'suara editorial' untuk menerima halaman web dari laman web lainnya.

Faktor penting lainnya adalah teks jangkar dalam pranala balik jangkar atau lebih dikenal dengan 'anchor text'. Teks jangkar ini adalah deskripsi label tautan (hyperlink) seperti teks berwarna biru yang muncul pada laman web ini. Bot mesin pencari (laba-laba Google, crawler, dll) akan memeriksa teks jangkar untuk mengevaluasi seberapa relevan konten pada sebuah halaman web yang dituju. Apabila antara teks jangkar dan halaman konten web yang dituju ditemukan adanya kesesuaian yang sangat berbobot dan relevan dalam hasil pencarian halaman (SERP), maka mesin pencari akan meningkatkan peringkat laman tersebut sesuai dengan permintaan kata kunci dari pengguna mesin pencari.

Teknis

Ketika HTML (Hyper Text Markup Language) dirancang, ada tidak ada mekanisme yang eksplisit dalam desain untuk melacak Backlink di perangkat lunak, seperti ini membawa tambahan overhead logistik dan jaringan.

Sebagian besar konten manajemen sistem termasuk fitur untuk melacak Backlink, disediakan situs eksternal menghubungkan mengirim pemberitahuan ke situs target. Kebanyakan sistem wiki mencakup kemampuan untuk menentukan apa halaman link internal ke halaman tertentu, namun tidak melacak pranala ke halaman tertentu.

Mesin pencari komersial menyediakan sebuah mekanisme untuk menentukan jumlah backlink yang mereka rekam pada halaman web tertentu. Melalui Alat Google Web Master pemilik situs terverifikasi dapat melacak jumlah tautan yang mengarah ke sebuah situs miliknya. Namun informasi yang diberikan sangat terbatas dan bersifat global. Sebagai contoh, admin wikipedia yang terverfikasi di alat Google web master dapat melihat jumlah backlink halaman Web menunjuk ke http://www.wiki-indonesia.club/. Namun, pihak luar tidak dapat mengaksesnya. Namun, pihak luar dapat mengetahui jumlah tautan yang mengarah ke halaman Wikipedia secara lebih rinci menggunakan alat pemeriksa backlink yang disediakan oleh pihak ketiga.[7] Dimana memungkinkan untuk melihat secara rinci jumlah dan berbagai faktor yang dianggap sebagai nilai sebuah tautan.

Referensi

  1. ^ Lennart Björneborn and Peter Ingwersen (2004). "Toward a Basic Framework for Webometrics". Journal of the American Society for Information Science and Technology. 55 (14): 1216–1227. doi:10.1002/asi.20077. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-09-10. Diakses tanggal 2013-05-20. 
  2. ^ paten Google PageRank
  3. ^ What is "Page Score" in Bing Webmaster Tools?
  4. ^ Google's overview of PageRank
  5. ^ Matt Cutts SEO Advice: linkbait and linkbaiting
  6. ^ Google’s Reasonable Surfer Model: Cara Mengukur Nilai Tautan
  7. ^ Alat Pemeriksa Backlink