Lompat ke isi

Kemang, Jakarta: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Mengganti kategori Kota Jakarta Selatan dengan Kota Administrasi Jakarta Selatan
melengkapi sejarah, +referensi
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Kemang-Kemchick.jpg|al=|jmpl|500x500px|Jalan Kemang Raya, salah satu jalan di Kemang]]
[[Berkas:Kemang-Kemchick.jpg|al=|jmpl|500x500px|Jalan Kemang Raya, salah satu jalan di Kemang]]
'''Kemang''' adalah sebuah lingkungan yang sebagian besar terletak di kecamatan [[Mampang Prapatan, Jakarta Selatan|Mampang Prapatan]] dan sebagian lainnya berada di [[Pasar Minggu, Jakarta Selatan|Pejaten Barat]], [[Kota Administrasi Jakarta Selatan|Jakarta Selatan]], [[Indonesia]]. Kawasan utama Kemang ditandai oleh jalan-jalan Jalan Kemang Raya, Jalan Prapanca Raya, dan Jalan Bangka Raya.
'''Kemang''' adalah sebuah kawasan yang sebagian besar terletak di kecamatan [[Mampang Prapatan, Jakarta Selatan|Mampang Prapatan]] dan sebagian lainnya berada di [[Pasar Minggu, Jakarta Selatan|Pejaten Barat]], [[Kota Administrasi Jakarta Selatan|Jakarta Selatan]], [[Indonesia]]. Kawasan utama Kemang berada di Jalan Kemang Raya, Jalan Prapanca Raya, dan Jalan Bangka Raya.

Kemang dikenal sebagai kawasan hunian mewah dan kawasan komersiil,<ref name="Tirto"/><ref name="Tirto2"/> serta sebagai daerah yang rawan banjir.<ref name="Liputan6"/><ref name="Detik1"/>


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Pada tahun 1950-an kawasan Kemang adalah sebuah kampung di Kelurahan Bangka yang merupakan kawasan perkebunan.<ref name="VOI">{{Citation
Nama Kemang berasal dari buah ''kemang'', sejenis mangga (''[[Mangifera|Mangifera kemanga]]'').
| last = Tifada
Kemang awalnya adalah sebuah [[kampung]] (desa) yang kemudian berubah menjadi kawasan perumahan bagi orang asing yang bekerja di Jakarta. Gentrifikasi Kemang dimulai setelah akhir tahun 1970-an. Kampung Bangka yang berada di dekat Kemang pun mengalami perubahan serupa, sehingga kadang-kadang disebut sebagai "Kemang" juga, meskipun merupakan kampung yang berbeda. Kemang dulunya adalah sebuah kampung [[Suku Betawi|Betawi]] yang memiliki masjid dengan gaya tradisional Jawa.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=BsPa3Qp2g6wC&pg=PA119&dq=kemang+bangka&hl=en&ei=B5M9Tdm5NcitrAfU7_zECA&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=10&ved=0CFIQ6AEwCQ#v=onepage&q=kemang%20bangka&f=false|title=Robinhood Betawi: kisah Betawi tempo doeloe|last=Shahab|first=Alwi|publisher=Republika|year=2001|isbn=9789793210001|location=|pages=119–122|language=id|author-link=|access-date=July 30, 2017}}</ref> Selama tahun 1970-an, tanah di Kemang dijual untuk digunakan sebagai rumah. Karakter Kemang yang hijau dan subur menarik orang-orang untuk bertempat tinggal di daerah ini, termasuk para ekspatriat. Lingkungan ini juga dekat dengan [[Segitiga Emas Jakarta]]. Hal ini pun membuat lebih mudah bagi ekspatriat yang ingin pergi ke pusat kota tapi tidak mau membuang-buang terlalu banyak waktu di lalu lintas setiap hari.
| first = Detha Arya
| author-link =
| last2 = Indrawan
| first2 = Aditya Fajar
| author2-link =
| title = Asal Usul Kemang, Daerah Resapan yang (Kini) Padat Penduduk
| newspaper = VOI
| pages =
| year =
| date = 3 Jan 2020
| url = https://voi.id/memori/1369/asal-usul-kemang-daerah-resapan-yang-kini-padat-penduduk
}}</ref> Nama Kemang berasal dari pohon buah ''kemang'' (''[[Mangifera|Mangifera kemanga]]''), sejenis mangga yang banyak ditemukan di daerah ini.<ref name="VOI"/><ref name="Tirto">{{Citation
| last = Matanasi
| first = Petrik
| author-link =
| last2 =
| first2 =
| author2-link =
| title = Kemang: 'Tempat Jin Buang Anak' jadi Kawasan Mentereng Jakarta
| newspaper = Tirto.id
| pages =
| year =
| date = 27 December 2017
| url = https://tirto.id/kemang-tempat-jin-buang-anak-jadi-kawasan-mentereng-jakarta-bFZq
}}</ref>

Kemang awalnya adalah sebuah kampung [[Suku Betawi|Betawi]] yang memiliki masjid dengan gaya tradisional Jawa.<ref>{{Cite book
|url=https://books.google.com/books?id=BsPa3Qp2g6wC&pg=PA119&dq=kemang+bangka&hl=en&ei=B5M9Tdm5NcitrAfU7_zECA&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=10&ved=0CFIQ6AEwCQ#v=onepage&q=kemang%20bangka&f=false
|title=Robinhood Betawi: kisah Betawi tempo doeloe
|last=Shahab
|first=Alwi
|publisher=Republika
|year=2001
|isbn=9789793210001
|location=
|pages=119–122
|language=id
|author-link=
|access-date=July 30, 2017}}</ref> Pada tahun 1970-an kawasan ini berisi rumah yang terbuat dari kayu dengan penghuninya hidup dari bertani dan berkebun.<ref name="Liputan6">{{Citation
| last = Fahmi
| first = Yusron
| author-link =
| last2 =
| first2 =
| author2-link =
| title = Kemang, Tempat Jin Buang Anak yang Menjelma Kawasan Elite
| newspaper = Liputan 6
| pages =
| year =
| date = 31 Mar 2017
| url = https://www.liputan6.com/news/read/2904105/kemang-tempat-jin-buang-anak-yang-menjelma-kawasan-elite
}}</ref> Pada akhir tahun 1970-an, pembangunan semakin kencang dengan adanya perpindahan penduduk dari [[Jakarta Pusat]] ke [[Jakarta Selatan]] hasil dari pelaksanaan Inpres Nomor 13 tahun 1976 tentang pengembangan wilayah [[Jabotabek]].<ref name="Tirto2">{{Citation
| last = Wibisono
| first = Nuran
| author-link =
| last2 =
| first2 =
| author2-link =
| title = Kemang dalam Sepiring Besar Perubahan
| newspaper = Tirto.id
| pages =
| year =
| date = 27 December 2017
| url = https://tirto.id/kemang-dalam-sepiring-besar-perubahan-cCkj
}}</ref> Kemang mulai dikenal sebagai kawasan pemukiman mewah sejak tahun 1980-an, dan juga sebagai komunitas [[ekspatriat]] dikarena banyaknya penyewaan rumah kepada warga asing.<ref name="Tirto"/><ref name="Liputan6"/> Pada tahun 1990-an sebagian besar warga Betawi penghuni asli Kemang sudah pindah ke selatan Jakarta, seperti Ciganjur, Jagakarsa, Depok dan Bogor.<ref name="Liputan6"/>


Pada tahun 1998, [[Daftar Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Gubernur DKI Jakarta]] [[Sutiyoso]] mengubah peruntukan Kemang dari perumahan (seperti yang dinyatakan dalam rencana induk Jakarta 1985-2005) menjadi kawasan komersial. Pada tahun berikutnya, ia memperkuat keputusan ini dengan mengeluarkan peraturan yang menyatakan Kemang sebagai "kampung modern". Ini pun membawa lebih banyak kegiatan komersial ke Kemang, seperti rumah-rumah yang kemudian diubah menjadi toko ritel.<ref name="modern">{{Cite web|url=http://www.planetmole.org/daily/kemang-modern-kampong-jakarta-indonesia.html|title=Kemang - Modern Kampong: Jakarta, Indonesia|last=T. Sima Gunawan|date=September 6, 2006|website=Indonesia in Focus|publisher=Planet Mole|access-date=July 30, 2017}}</ref> Walaupun begitu, kurangnya perencanaan perkotaan telah mengakibatkan kemacetan di jalanan Kemang yang relatif sempit.<ref>{{Cite news|url=http://www.berita8.com/news.php?tgl=2010-05-21&cat=2&id=22409|title=Eksekusi Lahan di Kemang Raya Akibatkan Kemacetan|last=|date=May 21, 2010|work=|language=id|access-date=July 30, 2017}}</ref> Terletak di antara dua aliran [[Kali Krukut|Sungai Krukut]] dan Sungai Mampang, tanpa ada pengendalian banjir, Kemang pun rawan banjir setiap musim hujan.
Pada tahun 1998, [[Daftar Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Gubernur DKI Jakarta]] [[Sutiyoso]] mengubah peruntukan Kemang dari perumahan menjadi kawasan komersial. Pada tahun berikutnya, ia memperkuat keputusan ini dengan mengeluarkan peraturan yang menyatakan Kemang sebagai "kampung modern" melalui SK Gubernur DKI Nomor 144 Tahun 1999.<ref name="Liputan6"/><ref name="Tirto2"/> Ini pun membawa lebih banyak kegiatan komersial ke Kemang, seperti rumah-rumah yang kemudian diubah menjadi toko ritel.<ref name="modern">{{Cite web
|url=http://www.planetmole.org/daily/kemang-modern-kampong-jakarta-indonesia.html|title=Kemang - Modern Kampong: Jakarta, Indonesia
|last=T. Sima Gunawan
|date=September 6, 2006
|website=Indonesia in Focus
|publisher=Planet Mole
|access-date=July 30, 2017}}</ref> Walaupun begitu, kurangnya perencanaan perkotaan telah mengakibatkan kemacetan di jalanan Kemang yang relatif sempit.<ref>{{Cite news
|url=http://www.berita8.com/news.php?tgl=2010-05-21&cat=2&id=22409
|title=Eksekusi Lahan di Kemang Raya Akibatkan Kemacetan
|last=
|date=May 21, 2010
|work=
|language=id
|access-date=July 30, 2017}}</ref> Per tahun 2008, 73 persen lahan dan permukiman di Kemang berubah fungsi menjadi lahan komersial.<ref name="Tirto2"/> Terletak di antara dua aliran [[Kali Krukut|Sungai Krukut]] dan Sungai Mampang, tanpa ada pengendalian banjir, Kemang pun rawan banjir setiap musim hujan.<ref name="Liputan6"/><ref name="Detik1">{{Citation
| last = Permana
| first = Rakhmad Hidayatulloh
| author-link =
| last2 =
| first2 =
| author2-link =
| title = Sejarah Kemang, Rumahnya Air yang Kini Langganan Banjir
| newspaper = Detik.com
| pages =
| year =
| date = 22 Feb 2021
| url = https://news.detik.com/berita/d-5400740/sejarah-kemang-rumahnya-air-yang-kini-langganan-banjir
}}</ref>


== Atraksi ==
== Atraksi ==
Sejak tahun 1970-an, Kemang telah tumbuh menjadi sebuah daerah yang dikenal secara internasional yang berorientasi menyediakan fasilitas seperti toko kerajinan tradisional, dan klub malam. Beberapa kampung asli masih ada di belakang kompleks perumahan dan apartemen di Kemang. Kesenjangan yang unik antara komunitas Muslim dan komunitas ekspatriat pun membuat Kemang menjadi terasa seperti sebuah kota tua daripada kota baru.<ref name="modern">{{Cite web|url=http://www.planetmole.org/daily/kemang-modern-kampong-jakarta-indonesia.html|title=Kemang - Modern Kampong: Jakarta, Indonesia|last=T. Sima Gunawan|date=September 6, 2006|website=Indonesia in Focus|publisher=Planet Mole|access-date=July 30, 2017}}</ref> Saat ini, Kemang diisi dengan berbagai bisnis dan perumahan, serta hotel, bank, pujasera, restoran, kafe, bar, salon, klub malam dan toko-toko yang melimpah.<ref>{{Cite news|url=http://www.thejakartapost.com/travel/2017/07/30/jakpost-guide-to-jl-kemang-raya-part-1.html|title=JakPost guide to Jl. Kemang Raya: Part 1|work=The Jakarta Post|access-date=2017-07-30}}</ref><ref>{{Cite news|url=http://www.thejakartapost.com/travel/2017/04/28/jakpost-guide-to-jl-kemang-timur.html|title=Jakpost guide to Jl. Kemang Timur|work=The Jakarta Post|access-date=2017-08-09}}</ref> Ada juga lembaga-lembaga akademik dengan standar internasional di sini.
Sejak tahun 1970-an, Kemang telah tumbuh menjadi sebuah daerah yang dikenal secara internasional yang berorientasi menyediakan fasilitas seperti toko kerajinan tradisional, dan klub malam. Beberapa kampung asli masih ada di belakang kompleks perumahan dan apartemen di Kemang. Kesenjangan yang unik antara komunitas Muslim dan komunitas ekspatriat pun membuat Kemang menjadi terasa seperti sebuah kota tua daripada kota baru.<ref name="modern"/> Saat ini, Kemang diisi dengan berbagai bisnis dan perumahan, serta hotel, bank, pujasera, restoran, kafe, bar, salon, klub malam dan toko-toko yang melimpah.<ref>{{Cite news
|url=http://www.thejakartapost.com/travel/2017/07/30/jakpost-guide-to-jl-kemang-raya-part-1.html
|title=JakPost guide to Jl. Kemang Raya: Part 1
|work=The Jakarta Post
|author= Jessicha Valentina
|access-date=2017-07-30}}</ref><ref>{{Cite news
|url=http://www.thejakartapost.com/travel/2017/04/28/jakpost-guide-to-jl-kemang-timur.html
|title=Jakpost guide to Jl. Kemang Timur
|work=The Jakarta Post
|author= Gianina Ivodie Gilardino
|access-date=2017-08-09}}</ref> Ada juga lembaga-lembaga akademik dengan standar internasional di sini.


Kemang menjadi tuan rumah ''Kemang Festival'', yang diadakan sekali atau dua kali setiap tahun sejak tahun 2001. Selama festival, Jalan Kemang Raya ditutup dari kendaraan bermotor dan pedagang kaki lima pun mengisi jalan untuk menawarkan souvenir tradisional, pakaian, dan makanan. ''Grandkemang'' Hotel juga mengadakan pameran Indonesian Contemporary Art & Design (ICAD) setiap tahun.
Kemang menjadi tuan rumah ''Kemang Festival'', yang diadakan sekali atau dua kali setiap tahun sejak tahun 2001. Selama festival, Jalan Kemang Raya ditutup dari kendaraan bermotor dan pedagang kaki lima pun mengisi jalan untuk menawarkan souvenir tradisional, pakaian, dan makanan. ''Grandkemang'' Hotel juga mengadakan pameran Indonesian Contemporary Art & Design (ICAD) setiap tahun.
Baris 25: Baris 128:
* [[Mampang Prapatan, Jakarta Selatan]]
* [[Mampang Prapatan, Jakarta Selatan]]
* [[Pasar Minggu, Jakarta Selatan|Pasar Minggu]]
* [[Pasar Minggu, Jakarta Selatan|Pasar Minggu]]
* Kemang Village


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
<references group=""></references>


[[Kategori:Kota Administrasi Jakarta Selatan]]
[[Kategori:Kota Administrasi Jakarta Selatan]]

Revisi per 24 Maret 2021 13.37

Jalan Kemang Raya, salah satu jalan di Kemang

Kemang adalah sebuah kawasan yang sebagian besar terletak di kecamatan Mampang Prapatan dan sebagian lainnya berada di Pejaten Barat, Jakarta Selatan, Indonesia. Kawasan utama Kemang berada di Jalan Kemang Raya, Jalan Prapanca Raya, dan Jalan Bangka Raya.

Kemang dikenal sebagai kawasan hunian mewah dan kawasan komersiil,[1][2] serta sebagai daerah yang rawan banjir.[3][4]

Sejarah

Pada tahun 1950-an kawasan Kemang adalah sebuah kampung di Kelurahan Bangka yang merupakan kawasan perkebunan.[5] Nama Kemang berasal dari pohon buah kemang (Mangifera kemanga), sejenis mangga yang banyak ditemukan di daerah ini.[5][1]

Kemang awalnya adalah sebuah kampung Betawi yang memiliki masjid dengan gaya tradisional Jawa.[6] Pada tahun 1970-an kawasan ini berisi rumah yang terbuat dari kayu dengan penghuninya hidup dari bertani dan berkebun.[3] Pada akhir tahun 1970-an, pembangunan semakin kencang dengan adanya perpindahan penduduk dari Jakarta Pusat ke Jakarta Selatan hasil dari pelaksanaan Inpres Nomor 13 tahun 1976 tentang pengembangan wilayah Jabotabek.[2] Kemang mulai dikenal sebagai kawasan pemukiman mewah sejak tahun 1980-an, dan juga sebagai komunitas ekspatriat dikarena banyaknya penyewaan rumah kepada warga asing.[1][3] Pada tahun 1990-an sebagian besar warga Betawi penghuni asli Kemang sudah pindah ke selatan Jakarta, seperti Ciganjur, Jagakarsa, Depok dan Bogor.[3]

Pada tahun 1998, Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso mengubah peruntukan Kemang dari perumahan menjadi kawasan komersial. Pada tahun berikutnya, ia memperkuat keputusan ini dengan mengeluarkan peraturan yang menyatakan Kemang sebagai "kampung modern" melalui SK Gubernur DKI Nomor 144 Tahun 1999.[3][2] Ini pun membawa lebih banyak kegiatan komersial ke Kemang, seperti rumah-rumah yang kemudian diubah menjadi toko ritel.[7] Walaupun begitu, kurangnya perencanaan perkotaan telah mengakibatkan kemacetan di jalanan Kemang yang relatif sempit.[8] Per tahun 2008, 73 persen lahan dan permukiman di Kemang berubah fungsi menjadi lahan komersial.[2] Terletak di antara dua aliran Sungai Krukut dan Sungai Mampang, tanpa ada pengendalian banjir, Kemang pun rawan banjir setiap musim hujan.[3][4]

Atraksi

Sejak tahun 1970-an, Kemang telah tumbuh menjadi sebuah daerah yang dikenal secara internasional yang berorientasi menyediakan fasilitas seperti toko kerajinan tradisional, dan klub malam. Beberapa kampung asli masih ada di belakang kompleks perumahan dan apartemen di Kemang. Kesenjangan yang unik antara komunitas Muslim dan komunitas ekspatriat pun membuat Kemang menjadi terasa seperti sebuah kota tua daripada kota baru.[7] Saat ini, Kemang diisi dengan berbagai bisnis dan perumahan, serta hotel, bank, pujasera, restoran, kafe, bar, salon, klub malam dan toko-toko yang melimpah.[9][10] Ada juga lembaga-lembaga akademik dengan standar internasional di sini.

Kemang menjadi tuan rumah Kemang Festival, yang diadakan sekali atau dua kali setiap tahun sejak tahun 2001. Selama festival, Jalan Kemang Raya ditutup dari kendaraan bermotor dan pedagang kaki lima pun mengisi jalan untuk menawarkan souvenir tradisional, pakaian, dan makanan. Grandkemang Hotel juga mengadakan pameran Indonesian Contemporary Art & Design (ICAD) setiap tahun.

Angkutan Umum

Kemang dapat dijangkau dengan menggunakan dua pilihan angkutan umum berikut ini:

  1. Bus Metrotrans disediakan oleh Transjakarta koridor 6N Blok M - Ragunan. Bus ini menggantikan bus Kopaja 605A jurusan Blok M - Ragunan.
  2. Bus Kopaja S605 jurusan Blok M - Kampung Rambutan
  3. Bus Metro Mini S75 jurusan Blok M - Pasar Minggu (tidak memasuki Kemang namun melalui Pejaten)

Lihat juga

Referensi

  1. ^ a b c Matanasi, Petrik (27 December 2017), "Kemang: 'Tempat Jin Buang Anak' jadi Kawasan Mentereng Jakarta", Tirto.id 
  2. ^ a b c d Wibisono, Nuran (27 December 2017), "Kemang dalam Sepiring Besar Perubahan", Tirto.id 
  3. ^ a b c d e f Fahmi, Yusron (31 Mar 2017), "Kemang, Tempat Jin Buang Anak yang Menjelma Kawasan Elite", Liputan 6 
  4. ^ a b Permana, Rakhmad Hidayatulloh (22 Feb 2021), "Sejarah Kemang, Rumahnya Air yang Kini Langganan Banjir", Detik.com 
  5. ^ a b Tifada, Detha Arya; Indrawan, Aditya Fajar (3 Jan 2020), "Asal Usul Kemang, Daerah Resapan yang (Kini) Padat Penduduk", VOI 
  6. ^ Shahab, Alwi (2001). Robinhood Betawi: kisah Betawi tempo doeloe. Republika. hlm. 119–122. ISBN 9789793210001. Diakses tanggal July 30, 2017. 
  7. ^ a b T. Sima Gunawan (September 6, 2006). "Kemang - Modern Kampong: Jakarta, Indonesia". Indonesia in Focus. Planet Mole. Diakses tanggal July 30, 2017. 
  8. ^ "Eksekusi Lahan di Kemang Raya Akibatkan Kemacetan". May 21, 2010. Diakses tanggal July 30, 2017. 
  9. ^ Jessicha Valentina. "JakPost guide to Jl. Kemang Raya: Part 1". The Jakarta Post. Diakses tanggal 2017-07-30. 
  10. ^ Gianina Ivodie Gilardino. "Jakpost guide to Jl. Kemang Timur". The Jakarta Post. Diakses tanggal 2017-08-09.