Lompat ke isi

Surya Citra Media: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
[revisi tidak terperiksa][revisi terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
SyauqiDunkers (bicara | kontrib)
k Artikel ini revisi kembalikan seperti semula
Tag: Dikembalikan
Jartya (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Pengembalian manual
Baris 1: Baris 1:
{{lindungidarianon}}
{{lindungidarianon}}
:''Artikel ini bukan mengenai dan tidak berhubungan dengan [[Sindo Citra Media]]''.
{{Infobox Company
{{Infobox Company
| company_name = PT Surya Citra Media Tbk
| company_name = PT Surya Citra Media Tbk
Baris 6: Baris 7:
| traded_as = {{BEI|SCMA}}
| traded_as = {{BEI|SCMA}}
| predecessor = [[Indosiar Karya Media]] {{small|(1991-2013)}}
| predecessor = [[Indosiar Karya Media]] {{small|(1991-2013)}}
| former_name = Sindo Citra Media {{small|(1990-1999)}}<br />Cipta Aneka Selaras {{small|(1999-2001)}}
| former_name = Cipta Aneka Selaras {{small|(1999-2001)}}
| founder = [[Peter F. Gontha]]
| founder = Abhimata Mediatama<br>Mitrasari Persada<br>[[Bhakti Investama]]
| foundation = [[29 Januari]] [[1999]]
| foundation = [[22 Juli]] [[1990]] (sebagai ''Sindo Citra Media'')<br/>[[29 Januari]] [[1999]] (sebagai ''Cipta Aneka Selaras'')<br />[[1 Februari]] [[2001]] (sebagai ''Surya Citra Media'')
| location = [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], [[Indonesia]] {{flagicon|Indonesia}}
| location = [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], [[Indonesia]] {{flagicon|Indonesia}}
| key_people = [[Sutanto Hartono]] (Direktur utama)
| key_people = [[Sutanto Hartono]] (Direktur utama)
Baris 16: Baris 17:
| revenue =4.524 trilyun
| revenue =4.524 trilyun
| net_income =2.003 trilyun
| net_income =2.003 trilyun
| parent = [[Bimantara Citra]] (1990-2000)<br />[[Indika Group]] (1996-2001)<br />[[Elang Mahkota Teknologi]] (2001-sekarang)
| parent = [[Elang Mahkota Teknologi]] (2000-sekarang)
| homepage = {{URL|http://www.scm.co.id/}}
| homepage = {{URL|http://www.scm.co.id/}}
}}
}}
'''PT Surya Citra Media Tbk''' ({{BEI|SCMA}}) (sebelumnya bernama '''PT Sindo Citra Media''' dan '''PT Cipta Aneka Selaras''') adalah perusahaan yang bergerak dalam industri [[media]] berbasis [[konten]]. Perusahaan ini memiliki [[stasiun televisi]] [[televisi terestrial|terestrial]] [[televisi swasta|swasta]] [[nasional]] [[SCTV]] dan [[Indosiar]] telah tercatat publik di [[Bursa Efek Jakarta]] (sekarang [[Bursa Efek Indonesia]]) dengan kode {{idx|SCMA}} sejak pada tanggal [[16 Juli]] [[2002]] sebagai papan utama.
'''PT Surya Citra Media Tbk''' ({{BEI|SCMA}}) (sebelumnya bernama '''PT Cipta Aneka Selaras''') adalah perusahaan yang bergerak dalam industri [[media]] berbasis [[konten]]. Perusahaan ini memiliki [[stasiun televisi]] [[televisi terestrial|terestrial]] [[televisi swasta|swasta]] [[nasional]] [[SCTV]] dan [[Indosiar]].

[[Berkas:SCM logo.svg|jmpl|ka|200px|Logo Surya Citra Media ([[1 Februari]] [[2001]]-[[31 Desember]] [[2017]])]]
[[Berkas:SCM logo.svg|jmpl|ka|200px|Logo Surya Citra Media ([[1 Februari]] [[2001]]-[[31 Desember]] [[2017]])]]


== Profil ==
== Profil ==
=== Sejarah awal ===
PT Surya Citra Media Tbk, atau selanjutnya disebut ‘[[Perusahaan|Perseroan]]’, didirikan pada [[22 Juli]] [[1990]] sebagai PT Sindo Citra Media dengan fokus bidang usaha meliputi jasa [[multimedia]], [[hiburan]] dan [[komunikasi]], terutama di bidang [[televisi|pertelevisian]].
PT Surya Citra Media Tbk didirikan pada [[29 Januari]] [[1999]] dengan nama ''PT Cipta Aneka Selaras'' dengan fokus bidang usaha meliputi jasa [[multimedia]], [[hiburan]] dan [[komunikasi]], terutama di bidang [[televisi|pertelevisian]]. Bisnis awal dari perusahaan ini adalah menjadi [[perusahaan induk|induk]] dari [[stasiun televisi]] [[televisi swasta|swasta]] kedua di [[Indonesia]], yaitu [[SCTV]] (PT Surya Citra Televisi).


Dalam awalnya, SCTV pada 1998 dimiliki oleh PT Mitrasari Persada (milik [[Henry Pribadi]] dan [[Sudwikatmono]]) dan PT Datakom Asia ([[Bambang Trihatmodjo]], [[Peter F. Gontha]] dkk). Seiring dengan kebutuhan modal, pada tahun 2000, masuklah keluarga [[Eddy Kusnadi Sariaatmadja|Sariaatmadja]], dari grup [[Elang Mahkota Teknologi]] dengan bendera PT Abhimata Mediatama. Sariaatmadja pada saat itu menggandeng Singleton Group [[Australia]] dan Bambang Tri untuk menyuntik modal di PT Abhimata.<ref name="kancutmerah">[https://kancutmerah.wordpress.com/2006/11/28/sctv-satu-untuk-dijual/ sctv, satu untuk dijual]</ref><ref>[http://www.andreasharsono.net/2006/02/televisi-batavia.html Televisi Batavia]</ref> Sebagian saham PT Mitrasari kemudian diambilalih oleh PT Abhimata.
[[SCTV]] sebagai [[stasiun televisi]] [[televisi swasta|swasta]] kedua di [[Indonesia]] memulai siarannya secara [[penyiaran komersil|komersial]] pada [[24 Agustus]] [[1990]] yang mencakup wilayah [[kota Surabaya]], dan mulai beroperasi secara [[nasional]] pada [[24 Agustus]] [[1993]]. Langkah ini pun diikuti dengan memindahkan [[kantor pusat]] [[SCTV]] ke [[Jakarta]] yang pada awalnya di [[MNC Vision|Wisma Indovision]] menjadi gedung yang terpisah dan tersendiri di [[Senayan City]].


PT Abhimata dan PT Mitrasari kemudian mendirikan '''PT Cipta Aneka Selaras''' (kemudian berganti nama menjadi PT Surya Citra Media) sebagai induk perusahaan SCTV. Di tahun 2001, Henry dan Sudwikatmono masih memiliki PT Cipta Aneka Selaras lewat sebagian saham di PT Mitrasari. Selain PT Mitrasari Persada dan PT Abhimata Mediatama, awalnya dalam pembentukan PT Cipta Aneka Selaras juga bergabung PT [[Bhakti Investama]] Tbk (milik [[Hary Tanoesoedibjo]]) dengan saham 33,5%. Masuknya Bhakti seiring dengan keinginan Hary Tanoe untuk menguasai SCTV dengan membeli surat hutang PT Mitrasari di [[Citibank]] dan mengambil alih PT Datakom yang pada saat itu terlilit hutang. Namun, pada akhirnya rencana HT gagal karena Henry sebagai pemilik utama PT Cipta Aneka Selaras tidak mau menyerahkan kepemilikannya dan pengendaliannya pada SCTV. HT kemudian memutuskan melepaskan saham PT Bhakti dalam PT Cipta Aneka Selaras seluruhnya dan membatalkan rencana pembelian saham PT Datakom di SCTV, pada 13 November 2001.<ref name="EPMP">[https://books.google.co.id/books?id=cbt1DwAAQBAJ&pg=PA28&dq=PT+Cipta+Anekaselaras&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwi1g6nc5a7uAhXFb30KHZWoD78Q6AEwAHoECAIQAg Ekonomi Politik Media Penyiaran Hlm 28-29]</ref> Saham PT Bhakti dalam PT Cipta Aneka Selaras, kemudian beralih kepada PT Abhimata. Komposisi kepemilikan setelah pelepasan saham Bhakti adalah 50% Mitrasari dan 50% Abhimata.
Pada [[1 Februari]] [[2001]], [[Elang Mahkota Teknologi]] membeli keseluruhan saham PT Cipta Aneka Selaras dari [[Indika Group]] dan [[Bimantara Citra]] sehingga PT Cipta Aneka Selaras mengubah nama menjadi PT Surya Citra Media Tbk.


Sejak 29 Januari 2002, PT Cipta Aneka Selaras mengubah namanya menjadi '''PT Surya Citra Media'''. Awalnya, kepemilikan SCM pada anak usaha (satu-satunya) yaitu SCTV hanya berjumlah 73,15%, namun kemudian menjadi 100% seiring PT Datakom Asia yang melepas 26,85% sahamnya pada 30 April 2002.<ref name=EPMP/> Pada tanggal [[16 Juli]] [[2002]], Surya Citra Media resmi mencatatkan saham perdananya di [[Bursa Efek Jakarta]] (sekarang [[Bursa Efek Indonesia]]) dengan harga IPO senilai Rp 1.100 dan melepas 20% sahamnya. Kepemilikan menjadi PT Mitrasari dan PT Abhimata masing-masing 40%, sedangkan sisanya oleh publik.<Ref>
Pada tanggal [[16 Juli]] [[2002]], perusahaan resmi mencatatkan saham perdananya di [[Bursa Efek Jakarta]] (sekarang [[Bursa Efek Indonesia]]) dan menjadi pemegang saham langsung menyelenggarakan bidang usaha [[televisi|pertelevisian]] tersebut melalui [[anak perusahaan|anak usahanya]], PT Surya Citra Televisi ([[SCTV]]), telah dimiliki sepenuhnya oleh SCM sebanyak 100 persen sahamnya. SCM merupakan induk usaha dari PT Surya Citra Televisi ([[SCTV]]), dan PT Indosiar Visual Mandiri ([[Indosiar]]) sebagai [[stasiun televisi]] [[televisi terestrial|terestrial]] [[televisi swasta|swasta]] [[nasional]] penerimaan tetap [[stasiun televisi]] [[televisi terestrial|terestrial]] [[televisi swasta|swasta]] [[nasional]] di [[Indonesia]] yang memiliki izin bersiaran secara [[nasional]]. [[SCTV]], dan [[Indosiar]] yang merupakan bagian dari [[Elang Mahkota Teknologi]] telah menerapkan strategi konvergensi untuk pertumbuhan agar konten-konten yang ditayangkan dapat dinikmati anytime anywhere dan with any device dan memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi pemirsanya.
{{Cite web |url=http://www.scm.co.id/news/SCmAR02.pdf |title=LapTahunan SCM 2002 |access-date=2004-05-07 |archive-date=2004-05-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20040507184717/http://www.scm.co.id/news/SCmAR02.pdf |dead-url=no }}
</ref><reF>
{{Cite web |url=http://www.scm.co.id/news/SCmAR02.pdf |title=LapKeu SCTV 2002 |access-date=2004-05-07 |archive-date=2004-05-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20040507184717/http://www.scm.co.id/news/SCmAR02.pdf |dead-url=no }}
</ref>


Setelah pelepasan saham Bhakti dan Datakom, kini SCM (dan SCTV) dikuasai oleh Henry Pribadi, Sudwikatmono dan Sariaatmadja (mayoritas). Namun, dari sebelumnya dimana saham Henry dan Sudwikatmono ada di satu perusahaan (PT Mitrasari Persada), kemudian mereka berpisah dimana saham Henry kini dibawah PT Citrabumi Sacna dan Sudwikatmono dengan sahamnya dialihkan ke perusahaan anaknya, [[Agus Lasmono]] yaitu [[Indika Group]] (lewat PT [[Indika Multimedia]]), terhitung sejak 7 Agustus 2003.<Ref>
Pada [[28 Februari]] [[2003]], SCM mendirikan [[situs web|situs]] [[internet]] [[media daring]] dengan merek [[KapanLagi Youniverse]].
{{Cite web |url=http://www.scm.co.id/news/1H04-Unaudited.pdf |title=Lapkeu Q1 SCM 2004 |access-date=2004-10-20 |archive-date=2004-10-20 |archive-url=https://web.archive.org/web/20041020041956/http://www.scm.co.id/news/1H04-Unaudited.pdf |dead-url=no }}
</ref> Pada akhirnya kemudian saham PT Citrabumi Sacna sebanyak 25% dan PT Indika Multimedia sebesar 14,42% di SCM dilepas pada 2005.<ref>[https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-411091/henry-pribadi-jual-semua-saham-di-sctv-ke-abhimata-mediatama Henry Pribadi Jual Semua Saham di SCTV ke Abhimata Mediatama]</ref><ref>[https://www.cnbcindonesia.com/news/20190310084713-4-59701/eddy-sariaatmadja-obama-dan-harta-rp-182-t Eddy Sariaatmadja, Obama dan Harta Rp 18,2 T]</ref> Praktis, sejak saat itu PT SCM berada di bawah kendali keluarga Sariaatmadja sampai sekarang.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=hFZGYmE9d1oC&pg=PA148&dq=pt+mitrasari+persada&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj_koy95q7uAhUWcCsKHfA7DMEQ6AEwAXoECAIQAg#v=onepage&q=pt%20mitrasari%20persada&f=false. Televisi Jakarta di atas Indonesia: Kisah Kegagalan Sistem Televisi Berjaringan di Indonesia hlm. 148-149]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=-DRZBwAAQBAJ&pg=PA14&dq=PT+Abhitama+mediatama&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiAgfve5q7uAhWGV30KHczxAr8Q6AEwAXoECAQQAg#v=onepage&q=PT%20Abhitama%20mediatama&f=false Politics and the Media in Twenty-First Century Indonesia: Decade of Democracy]</ref> Penjualan saham Henry di Surya Citra Media ke keluarga Sariaatmadja ini diduga karena terjadi konflik dalam pengelolaan SCTV antara mereka berdua sehingga akhirnya Henry memaksa Sariaatmadja untuk membeli sahamnya. Awalnya, sempat dirumorkan (yang kemudian tidak terbukti) bahwa saham yang dibeli keluarga Sariaatmadja di SCM itu akan dijual ke [[Bakrie Group]], atau [[STAR TV]] pada 2005-2006.<ref name=kancutmerah/>


=== Perkembangan ===
Pada [[1 Januari]] [[2007]], SCM mendirikan [[studio film|rumah produksi]] [[Studio X Production]]. Tiga tahun kemudian, Studio X Production tutup pada [[1 Agustus]] [[2010]] untuk kemudian digantikan oleh [[Screenplay Productions]].
Sejak 2005 saham PT Surya Citra Media berada di bawah [[Elang Mahkota Teknologi]] (EMTEK) via PT Abhimata Mediatama. Pada 2008, dilakukan restrukturisasi sehingga SCM kini di bawah langsung kendali EMTEK. Tindakan ini dilakukan dengan menjual saham PT Abhimata Mediatama di SCM kepada EMTEK.<ref>[https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-924985/emtek-kuasai-langsung-sctv?f771108bcj= Emtek Kuasai Langsung SCTV]</ref> Dari awalnya hanya memiliki SCTV, kemudian melalui serangkaian akuisisi maka SCM bisa memperluas usahanya, misalnya pada 3 Januari 2011 mengakuisisi 85% saham PT Bangka Television.<ref>[https://kabar24.bisnis.com/read/20110103/186/18590/sctv-acquires-bangka-tv SCTV acquires Bangka TV]</ref>


Pada [[1 Mei]] [[2013]], SCM resmi bergabung dengan PT [[Indosiar Karya Media]] Tbk (IDKM), yang merupakan induk bagi TV swasta Indosiar. Kebetulan, kedua perusahaan ini dimiliki oleh pemilik yang sama, yaitu EMTEK. Penggabungan ini menyebabkan keduanya yang merupakan [[stasiun televisi]] [[televisi terestrial|terestrial]] [[televisi swasta|swasta]] [[nasional]] resmi berada di bawah satu pengendalian/induk. Saat ini, EMTEK masih menguasai SCM dan memiliki Indosiar dan SCTV, walaupun pernah beredar berbagai rumor seperti pada September 2010 bahwa sebagian sahamnya akan dijual pada [[STAR TV]] milik [[Rupert Murdoch]],<reF>[https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-1436327/rupert-murdoch-dikabarkan-incar-sctv-harga-3-saham-tv-melejit-tajam Rupert Murdoch Dikabarkan Incar SCTV, Harga 3 Saham TV Melejit Tajam]</ref><ref>[https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-1435871/sctv-bantah-akan-dibeli-star-tv SCTV Bantah Akan Dibeli Star TV]</ref> ataupun kabar yang pernah menyatakan bahwa mereka akan mengakuisisi [[antv]] pada April 2018.<ref>[https://kumparan.com/kumparanbisnis/perusahaan-pemilik-sctv-bantah-isu-akuisisi-antv/full Perusahaan Pemilik SCTV Bantah Isu Akuisisi ANTV]</ref>
Pada [[1 Agustus]] [[2010]], SCM mendirikan [[studio film|rumah produksi]] [[Screenplay Productions]].


Dengan anak usahanya, PT Surya Citra Televisi ([[SCTV]]) dan PT Indosiar Visual Mandiri ([[Indosiar]]), SCM telah menerapkan strategi konvergensi untuk pertumbuhan agar konten-konten yang ditayangkan dapat dinikmati ''anytime anywhere'', ''with any device'' dan memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi pemirsanya.
Pada [[1 Oktober]] [[2012]], SCM mendirikan [[studio film|rumah produksi]] [[Amanah Surga Productions]] setelah [[Screenplay Productions]]. Enam tahun kemudian, Amanah Surga Productions tutup pada [[10 Agustus]] [[2018]].


Pada tahun [[2014]], SCM bekerja sama dengan [[Trinity Optima Production]] dan mendirikan PT Surya Trioptima Multikreasi ([[Stream Entertainment]]). Pada [[Oktober]] tahun yang sama, SCM mendirikan [[Layanan Over-The-Top|layanan over-the-top]] dengan merek [[Vidio]].
Pada [[1 Mei]] [[2013]], SCM resmi bergabung adalah [[SCTV]] dan [[Indosiar]] sebagai [[stasiun televisi]] [[televisi terestrial|terestrial]] [[televisi swasta|swasta]] [[nasional]].


Pada tahun [[2015]], SCM mendirikan [[anak perusahaan|perusahaan subholding]] di bidang [[konten]], [[Indonesia Entertainment Group]], yang bergerak di bidang [[studio film|rumah produksi]], [[konten|pembuatan dan pemasaran konten]], serta [[infrastruktur]]. Pada akhir [[Desember 2016]], SCM mengambil alih [[SinemArt]].
Pada tahun [[2014]], SCM bekerja sama dengan [[Trinity Optima Production]] dan mendirikan PT Surya Trioptima Multikreasi ([[Stream Entertainment]]).

Pada [[Oktober]] tahun yang sama, SCM mendirikan [[Layanan Over-The-Top|layanan over-the-top]] [[Distribusi digital|digital daring konten]] dengan merek [[Vidio]].

Pada tahun [[2015]], SCM mendirikan [[anak perusahaan|perusahaan subholding]] di bidang [[konten]], [[Indonesia Entertainment Group]], yang bergerak di bidang [[studio film|rumah produksi]], [[konten|pembuatan dan pemasaran konten]], serta [[infrastruktur]].

Pada akhir [[Desember 2016]], SCM kembali mengambil alih [[SinemArt]] dari [[Media Nusantara Citra|MNC Media]] karena peforma penonton [[SCTV]] yang sangat kurang.


Pada [[17 Oktober]] [[2019]], SCM resmi meluncurkan [[televisi berlangganan]] dengan merek [[Nex Parabola]]. Nex Parabola sendiri adalah [[televisi berlangganan]] yang bisa dipasang dengan [[televisi satelit|satelit]].
Pada [[17 Oktober]] [[2019]], SCM resmi meluncurkan [[televisi berlangganan]] dengan merek [[Nex Parabola]]. Nex Parabola sendiri adalah [[televisi berlangganan]] yang bisa dipasang dengan [[televisi satelit|satelit]].

== Pemegang Saham ==
Sejak pada tanggal [[16 Juli]] [[2002]], SCM mencatatkan sahamnya di [[Bursa Efek Jakarta]] (sekarang [[Bursa Efek Indonesia]]).


== Anak perusahaan ==
== Anak perusahaan ==
Berikut ini anak-anak perusahaan SCM, sesuai laporan keuangan 2020.<ref>[http://www.scm.co.id/financial-statements/download/2020/58 Lapkeu SCM Q3 2020]</ref><ref>[http://www.emtek.co.id/files/uploads/report/file_en/2020/Oct/30/5f9c15673267f/emtek-fs-q3-2020-unaudited.pdf Lapkeu Emtek Q3 2020]</ref>
* PT Surya Citra Televisi ([[SCTV]])
* PT Surya Citra Televisi ([[SCTV]])
** PT Surya Citra Dimensi Media
** PT Surya Citra Visi Media
** PT Surya Citra Cendrawasih
** PT Surya Citra Media Kreasi
** PT Surya Citra Mediatama
** PT Surya Citra Ceria
** PT Surya Citra Pesona Media
** PT Surya Citra Multikreasi
** PT Surya Citra Kreasitama
** PT Surya Citra Wisesa
** PT Surya Citra Pesona Media
** PT Surya Citra Media Gemilang
** PT Surya Citra Kirana
** PT Surya Citra Sentosa
** PT Surya Citra Nugraha
** PT Elang Citra Perkasa
* PT Indosiar Visual Mandiri ([[Indosiar]])
* PT Indosiar Visual Mandiri ([[Indosiar]])
* PT Mentari Prima Televisi ([[Mentari TV]])
** PT Indosiar Semarang Televisi
* PT Ajwa Televisi Indonesia ([[Ajwa TV]])
** PT Indosiar Lontara Televisi
** PT Indosiar Manado Televisi
* PT Vidio Dot Com ([[Vidio]])
* PT Mediatama Televisi ([[Nex Parabola]])
** PT Indosiar Banjarmasin Televisi
** PT Indosiar Balikpapan Televisi
* PT Kapanlagi Dot Com Networks ([[KapanLagi Youniverse|KLY]])
** PT Indosiar Bandung Televisi
** PT KapanLagi Dot Com ([[KapanLagi.com]])
** PT Indosiar Surabaya Televisi
** PT Liputan Enam Dot Com ([[Liputan6.com]])
** PT Indosiar Medan Televisi
** [[Otosia.com]]
** PT Indosiar Padang Televisi
** PT Brilio Ventura Indonesia ([[Brilio.net]])
** PT Indosiar Pekanbaru Televisi
** [[Bola.net]]
** PT Indosiar Jambi Televisi
** [[Fimela.com]]
** PT Indosiar Palembang Televisi
** PT Bola Dot Com ([[Bola.com]])
** PT Indosiar Bengkulu Televisi
** [[Merdeka.com]]
** PT Indosiar Lampung Televisi
** PT Dream Bahagia Indonesia ([[Dream.co.id]])
** PT Indosiar Ambon Televisi
** PT Kreator Kreatif Indonesia ([[Famous.id]])
** PT Indosiar Jayapura Televisi
** [[Sooperboy.com]]
** PT Indosiar Kupang Televisi
** [[Socia.id]]
** PT Indosiar Lintas Yogya Televisi
** PT Indosiar Pangkalpinang Televisi
** PT Indosiar Batam Televisi
** PT Indosiar Pontianak Televisi
** PT Indosiar Dewata Televisi
* PT Indonesia Entertainment Group ([[Indonesia Entertainment Group|IEG]])
* PT Indonesia Entertainment Group ([[Indonesia Entertainment Group|IEG]])
** PT Indonesia Entertainment Studio ([[Indonesia Entertainmen Studio|IES]])
** PT Indonesia Entertainment Studio ([[Indonesia Entertainmen Studio|IES]])
** PT Indonesia Entertainment Produksi ([[Indonesia Entertainmen Produksi|IEP]])
** PT Indonesia Entertainment Produksi ([[Indonesia Entertainmen Produksi|IEP]])
** PT Screenplay Produksi ([[Screenplay Productions]])
** PT Screenplay Sinema Film ([[Screenplay Films]])
** PT Screenplay Sinema Infinite Film ([[Screenplay Infinite Films]])
** [[Screenplay Bumilangit|PT Screenplay Bumilangit]]
** [[Frontier Pictures|PT Frontier Pictures]]
** PT Screenplay Sinema Sky Media ([[Sky Media (rumah produksi)|Sky Media]])
** PT Investasi Film Indonesia ([[IFI Sinema]])
** PT Sinemart Indonesia ([[SinemArt]])<ref>{{Cite web| url=http://ascend.co.id/2017/01/16/akuisisi-sinemart-tingkatkan-audience-share-scma/ |title=SCMA Akusisi SinemArt Per Februari 2017}}</ref>
** [[Surya Citra Pictures|PT Surya Citra Pictures]]
** PT Animasi Kartun Indonesia ([[Dreamtoon]])
** PT Animasi Kartun Indonesia ([[Dreamtoon]])
** PT Sinemart Indonesia ([[SinemArt]])
** [[Dreamlight World Media|PT Dreamlight World Media]]
** PT Amanah Surga Produksi (d.h. [[Amanah Surga Productions]])
** PT Elang Media Karya
** PT Digital Rantai Maya ([[Dr. M (perusahaan rekaman)|Dr. M]])
** PT Digital Rantai Maya ([[Dr. M (perusahaan rekaman)|Dr. M]])
*** PT Digital Rumah Publishindo
** PT Surya Trioptima Multikreasi ([[Stream Entertainment]])
** PT Visual Indomedia Produksi ([[Visual Indomedia Produksi|VIP]])
** PT Visual Indomedia Produksi ([[Visual Indomedia Produksi|VIP]])
** PT Formasi Agung Selaras ([[Famous Allstars|FAS]])
** PT Screenplay Sinema Film ([[Screenplay Films]])
** [[Wisper Media|PT Wisper Media]]
*** PT Frontera Inter Media
** PT Benson Media Kreasi ([[Samara (Indonesia)|Samara]])
* PT Kapanlagi Dot Com Networks ([[KapanLagi Youniverse|KLY]])
** PT Liputan Enam Dot Com ([[Liputan6.com]])
** PT Elang Media Karya
** PT Brilio Ventura Indonesia ([[Brilio.net]])
** PT Surya Citra Dinamika
* PT Benson Media Kreasi ([[Samara (Indonesia)|Samara]])
** PT Surya Citra Gelora
* PT Screenplay Produksi ([[Screenplay Productions]])
** [[Citra Drama]]
* PT Mediatama Televisi ([[Nex Parabola]])
** [[Citra Drama Plus]]
** [[Citra Entertainment]]
* PT Surya Trioptima Multikreasi ([[Stream Entertainment]])
** [[Citra Muslim]]
* PT Surya Citra Pesona
* PT Bangka Television
** [[Citra Dangdut]]
** [[Citra Bioskop]]
* PT Surya Citra Gelora
* PT Binary Ventura Indonesia
** [[Horee]]
** PT Estha Yudha Ekatama ([[EYE (Indonesia)|EYE]])
** [[Hip Hip Horee!]]
** PT Kreator Kreatif Indonesia ([[Famous.id]])
** [[Champions TV]]
* PT Estha Yudha Ekatama ([[EYE (Indonesia)|EYE]])
*** PT Formasi Agung Selaras ([[Famous Allstars|FAS]])
**** PT Jenaka Sumber Rejeki
* Plan B Media Public Co Ltd ([[Plan B Media]])
* PT Vidio Dot Com ([[Vidio]])

'''''Lainnya''' (tidak tercatat sebagai anak perusahaan)'':
* [[Citra Drama]]
* [[Citra Drama Plus]]
* [[Citra Entertainment]]
* [[Citra Muslim]]
* [[Citra Dangdut]]
* [[Citra Bioskop]]
* [[Horee!]]
* [[Hip Hip Horee!]]
* [[Champions TV]]
* [[Ajwa TV]]
* [[Mentari TV]]
* Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih
* Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih
* Yayasan Indosiar ([[Akademi Televisi Indonesia|ATVI]])
* Yayasan Indosiar ([[Akademi Televisi Indonesia|ATVI]])

== Mantan anak perusahaan ==
* PT Radio Trijaya Shakti ([[MNC Trijaya FM]]) (sebelumnya dikenal dengan nama [[MNC Trijaya FM|Trijaya FM]] yang didirikan pada tahun [[1993]] hingga [[1999]]. Sejak tahun [[2005]] hingga sekarang dimiliki oleh PT MNC Networks ([[MNC Radio Networks]]))
* PT Radio Cakra Awigra ([[MNC Trijaya FM Surabaya|MNC Trijaya FM]]) (sebelumnya dikenal dengan nama [[MNC Trijaya FM Surabaya|SCFM]] yang didirikan pada tahun [[1993]] hingga tahun [[1999]]. Sejak tahun [[2005]] hingga sekarang dimiliki oleh PT MNC Networks ([[MNC Radio Networks]]))
* PT Dharmawangsa Studio Sepuluh ([[Studio X Production|Studio X Production/DSX Production]]) (yang telah digantikan menjadi PT Screenplay Produksi ([[Screenplay Productions]]) pada tahun 2010)
* PT Amanah Surga Produksi ([[Amanah Surga Productions]]) (ditutup pada tanggal [[10 Agustus]] [[2018]])


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 27 Maret 2021 12.48

Artikel ini bukan mengenai dan tidak berhubungan dengan Sindo Citra Media.
PT Surya Citra Media Tbk
Sebelumnya
Cipta Aneka Selaras (1999-2001)
Publik
Kode emitenIDX: SCMA
IndustriMedia
PendahuluIndosiar Karya Media (1991-2013)
Didirikan29 Januari 1999
PendiriAbhimata Mediatama
Mitrasari Persada
Bhakti Investama
Kantor
pusat
Jakarta, Indonesia Indonesia
Tokoh
kunci
Sutanto Hartono (Direktur utama)
ProdukTelevisi
Rumah produksi
Saluran televisi
Situs online
Layanan video streaming
Layanan jejaring sosial
Distribusi
Perusahaan rekaman
Manajemen artis
Periklanan
Yayasan
Pendapatan4.524 trilyun
2.003 trilyun
Karyawan
2.817 (2016)
IndukElang Mahkota Teknologi (2000-sekarang)
Situs webwww.scm.co.id

PT Surya Citra Media Tbk (IDX: SCMA) (sebelumnya bernama PT Cipta Aneka Selaras) adalah perusahaan yang bergerak dalam industri media berbasis konten. Perusahaan ini memiliki stasiun televisi terestrial swasta nasional SCTV dan Indosiar.

Logo Surya Citra Media (1 Februari 2001-31 Desember 2017)

Profil

Sejarah awal

PT Surya Citra Media Tbk didirikan pada 29 Januari 1999 dengan nama PT Cipta Aneka Selaras dengan fokus bidang usaha meliputi jasa multimedia, hiburan dan komunikasi, terutama di bidang pertelevisian. Bisnis awal dari perusahaan ini adalah menjadi induk dari stasiun televisi swasta kedua di Indonesia, yaitu SCTV (PT Surya Citra Televisi).

Dalam awalnya, SCTV pada 1998 dimiliki oleh PT Mitrasari Persada (milik Henry Pribadi dan Sudwikatmono) dan PT Datakom Asia (Bambang Trihatmodjo, Peter F. Gontha dkk). Seiring dengan kebutuhan modal, pada tahun 2000, masuklah keluarga Sariaatmadja, dari grup Elang Mahkota Teknologi dengan bendera PT Abhimata Mediatama. Sariaatmadja pada saat itu menggandeng Singleton Group Australia dan Bambang Tri untuk menyuntik modal di PT Abhimata.[1][2] Sebagian saham PT Mitrasari kemudian diambilalih oleh PT Abhimata.

PT Abhimata dan PT Mitrasari kemudian mendirikan PT Cipta Aneka Selaras (kemudian berganti nama menjadi PT Surya Citra Media) sebagai induk perusahaan SCTV. Di tahun 2001, Henry dan Sudwikatmono masih memiliki PT Cipta Aneka Selaras lewat sebagian saham di PT Mitrasari. Selain PT Mitrasari Persada dan PT Abhimata Mediatama, awalnya dalam pembentukan PT Cipta Aneka Selaras juga bergabung PT Bhakti Investama Tbk (milik Hary Tanoesoedibjo) dengan saham 33,5%. Masuknya Bhakti seiring dengan keinginan Hary Tanoe untuk menguasai SCTV dengan membeli surat hutang PT Mitrasari di Citibank dan mengambil alih PT Datakom yang pada saat itu terlilit hutang. Namun, pada akhirnya rencana HT gagal karena Henry sebagai pemilik utama PT Cipta Aneka Selaras tidak mau menyerahkan kepemilikannya dan pengendaliannya pada SCTV. HT kemudian memutuskan melepaskan saham PT Bhakti dalam PT Cipta Aneka Selaras seluruhnya dan membatalkan rencana pembelian saham PT Datakom di SCTV, pada 13 November 2001.[3] Saham PT Bhakti dalam PT Cipta Aneka Selaras, kemudian beralih kepada PT Abhimata. Komposisi kepemilikan setelah pelepasan saham Bhakti adalah 50% Mitrasari dan 50% Abhimata.

Sejak 29 Januari 2002, PT Cipta Aneka Selaras mengubah namanya menjadi PT Surya Citra Media. Awalnya, kepemilikan SCM pada anak usaha (satu-satunya) yaitu SCTV hanya berjumlah 73,15%, namun kemudian menjadi 100% seiring PT Datakom Asia yang melepas 26,85% sahamnya pada 30 April 2002.[3] Pada tanggal 16 Juli 2002, Surya Citra Media resmi mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) dengan harga IPO senilai Rp 1.100 dan melepas 20% sahamnya. Kepemilikan menjadi PT Mitrasari dan PT Abhimata masing-masing 40%, sedangkan sisanya oleh publik.[4][5]

Setelah pelepasan saham Bhakti dan Datakom, kini SCM (dan SCTV) dikuasai oleh Henry Pribadi, Sudwikatmono dan Sariaatmadja (mayoritas). Namun, dari sebelumnya dimana saham Henry dan Sudwikatmono ada di satu perusahaan (PT Mitrasari Persada), kemudian mereka berpisah dimana saham Henry kini dibawah PT Citrabumi Sacna dan Sudwikatmono dengan sahamnya dialihkan ke perusahaan anaknya, Agus Lasmono yaitu Indika Group (lewat PT Indika Multimedia), terhitung sejak 7 Agustus 2003.[6] Pada akhirnya kemudian saham PT Citrabumi Sacna sebanyak 25% dan PT Indika Multimedia sebesar 14,42% di SCM dilepas pada 2005.[7][8] Praktis, sejak saat itu PT SCM berada di bawah kendali keluarga Sariaatmadja sampai sekarang.[9][10] Penjualan saham Henry di Surya Citra Media ke keluarga Sariaatmadja ini diduga karena terjadi konflik dalam pengelolaan SCTV antara mereka berdua sehingga akhirnya Henry memaksa Sariaatmadja untuk membeli sahamnya. Awalnya, sempat dirumorkan (yang kemudian tidak terbukti) bahwa saham yang dibeli keluarga Sariaatmadja di SCM itu akan dijual ke Bakrie Group, atau STAR TV pada 2005-2006.[1]

Perkembangan

Sejak 2005 saham PT Surya Citra Media berada di bawah Elang Mahkota Teknologi (EMTEK) via PT Abhimata Mediatama. Pada 2008, dilakukan restrukturisasi sehingga SCM kini di bawah langsung kendali EMTEK. Tindakan ini dilakukan dengan menjual saham PT Abhimata Mediatama di SCM kepada EMTEK.[11] Dari awalnya hanya memiliki SCTV, kemudian melalui serangkaian akuisisi maka SCM bisa memperluas usahanya, misalnya pada 3 Januari 2011 mengakuisisi 85% saham PT Bangka Television.[12]

Pada 1 Mei 2013, SCM resmi bergabung dengan PT Indosiar Karya Media Tbk (IDKM), yang merupakan induk bagi TV swasta Indosiar. Kebetulan, kedua perusahaan ini dimiliki oleh pemilik yang sama, yaitu EMTEK. Penggabungan ini menyebabkan keduanya yang merupakan stasiun televisi terestrial swasta nasional resmi berada di bawah satu pengendalian/induk. Saat ini, EMTEK masih menguasai SCM dan memiliki Indosiar dan SCTV, walaupun pernah beredar berbagai rumor seperti pada September 2010 bahwa sebagian sahamnya akan dijual pada STAR TV milik Rupert Murdoch,[13][14] ataupun kabar yang pernah menyatakan bahwa mereka akan mengakuisisi antv pada April 2018.[15]

Dengan anak usahanya, PT Surya Citra Televisi (SCTV) dan PT Indosiar Visual Mandiri (Indosiar), SCM telah menerapkan strategi konvergensi untuk pertumbuhan agar konten-konten yang ditayangkan dapat dinikmati anytime anywhere, with any device dan memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi pemirsanya.

Pada tahun 2014, SCM bekerja sama dengan Trinity Optima Production dan mendirikan PT Surya Trioptima Multikreasi (Stream Entertainment). Pada Oktober tahun yang sama, SCM mendirikan layanan over-the-top dengan merek Vidio.

Pada tahun 2015, SCM mendirikan perusahaan subholding di bidang konten, Indonesia Entertainment Group, yang bergerak di bidang rumah produksi, pembuatan dan pemasaran konten, serta infrastruktur. Pada akhir Desember 2016, SCM mengambil alih SinemArt.

Pada 17 Oktober 2019, SCM resmi meluncurkan televisi berlangganan dengan merek Nex Parabola. Nex Parabola sendiri adalah televisi berlangganan yang bisa dipasang dengan satelit.

Anak perusahaan

Berikut ini anak-anak perusahaan SCM, sesuai laporan keuangan 2020.[16][17]

  • PT Surya Citra Televisi (SCTV)
    • PT Surya Citra Dimensi Media
    • PT Surya Citra Visi Media
    • PT Surya Citra Cendrawasih
    • PT Surya Citra Media Kreasi
    • PT Surya Citra Mediatama
    • PT Surya Citra Ceria
    • PT Surya Citra Pesona Media
    • PT Surya Citra Multikreasi
    • PT Surya Citra Kreasitama
    • PT Surya Citra Wisesa
    • PT Surya Citra Pesona Media
    • PT Surya Citra Media Gemilang
    • PT Surya Citra Kirana
    • PT Surya Citra Sentosa
    • PT Surya Citra Nugraha
    • PT Elang Citra Perkasa
  • PT Indosiar Visual Mandiri (Indosiar)
    • PT Indosiar Semarang Televisi
    • PT Indosiar Lontara Televisi
    • PT Indosiar Manado Televisi
    • PT Indosiar Banjarmasin Televisi
    • PT Indosiar Balikpapan Televisi
    • PT Indosiar Bandung Televisi
    • PT Indosiar Surabaya Televisi
    • PT Indosiar Medan Televisi
    • PT Indosiar Padang Televisi
    • PT Indosiar Pekanbaru Televisi
    • PT Indosiar Jambi Televisi
    • PT Indosiar Palembang Televisi
    • PT Indosiar Bengkulu Televisi
    • PT Indosiar Lampung Televisi
    • PT Indosiar Ambon Televisi
    • PT Indosiar Jayapura Televisi
    • PT Indosiar Kupang Televisi
    • PT Indosiar Lintas Yogya Televisi
    • PT Indosiar Pangkalpinang Televisi
    • PT Indosiar Batam Televisi
    • PT Indosiar Pontianak Televisi
    • PT Indosiar Dewata Televisi
  • PT Indonesia Entertainment Group (IEG)
    • PT Indonesia Entertainment Studio (IES)
    • PT Indonesia Entertainment Produksi (IEP)
    • PT Animasi Kartun Indonesia (Dreamtoon)
    • PT Sinemart Indonesia (SinemArt)
    • PT Amanah Surga Produksi (d.h. Amanah Surga Productions)
    • PT Elang Media Karya
    • PT Digital Rantai Maya (Dr. M)
      • PT Digital Rumah Publishindo
    • PT Visual Indomedia Produksi (VIP)
    • PT Screenplay Sinema Film (Screenplay Films)
      • PT Frontera Inter Media
  • PT Kapanlagi Dot Com Networks (KLY)
  • PT Benson Media Kreasi (Samara)
  • PT Screenplay Produksi (Screenplay Productions)
  • PT Mediatama Televisi (Nex Parabola)
  • PT Surya Trioptima Multikreasi (Stream Entertainment)
  • PT Surya Citra Pesona
  • PT Bangka Television
  • PT Surya Citra Gelora
  • PT Binary Ventura Indonesia
    • PT Estha Yudha Ekatama (EYE)
    • PT Kreator Kreatif Indonesia (Famous.id)
      • PT Formasi Agung Selaras (FAS)
        • PT Jenaka Sumber Rejeki
  • PT Vidio Dot Com (Vidio)

Lainnya (tidak tercatat sebagai anak perusahaan):

Referensi

Pranala luar