Lompat ke isi

Kumparan pengapian: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Baris 7: Baris 7:
Kumparan ini sebagaimana bisa dilihat di dalam dinamo dililitkan di sebatang magnet. Dan dengan rekayasa gerak, [[arus]] [[DC]] yang dihasilkan berubah menjadi arus [[AC]]. Kemudian sesuai perbandingan jumlah lilitan di [[kumparan]] primer dengan sekunder, dihasilkan [[listrik]] bertegangan tinggi.
Kumparan ini sebagaimana bisa dilihat di dalam dinamo dililitkan di sebatang magnet. Dan dengan rekayasa gerak, [[arus]] [[DC]] yang dihasilkan berubah menjadi arus [[AC]]. Kemudian sesuai perbandingan jumlah lilitan di [[kumparan]] primer dengan sekunder, dihasilkan [[listrik]] bertegangan tinggi.


Tegangan yang tinggi dari kumparan sekunder kemudian dialirkan ke distributor pengapian (atau lebih dikenal dengan nama ''ignition distributor''), lalu ke [[busi]] yang mampu menghasilkan percikan api. <!--[[Gambar:Kumparan Pengapian2.jpg|thumb|200px|Mobil yang dibangun mulai tahun 2000 memiliki bentuk kumparan yang baru. Pada umumnya terlihat seperti ini]]-->
Tegangan yang tinggi dari kumparan sekunder kemudian dialirkan ke distributor pengapian (atau lebih dikenal dengan nama ''ignition distributor''), lalu ke [[busi]] yang mampu menghasilkan percikan api. <!--[[Berkas:Kumparan Pengapian2.jpg|thumb|200px|Mobil yang dibangun mulai tahun 2000 memiliki bentuk kumparan yang baru. Pada umumnya terlihat seperti ini]]-->


== Catatan ==
== Catatan ==
Baris 20: Baris 20:
[[en:Ignition coil]]
[[en:Ignition coil]]
[[fi:Puola (moottoritekniikka)]]
[[fi:Puola (moottoritekniikka)]]
[[it:Bobina d'accensione]]
[[lt:Uždegimo ritė]]
[[lt:Uždegimo ritė]]
[[nl:Bobine]]
[[nl:Bobine]]
Baris 25: Baris 26:
[[pl:Cewka zapłonowa]]
[[pl:Cewka zapłonowa]]
[[ru:Катушка зажигания]]
[[ru:Катушка зажигания]]
[[it:Bobina d'accensione]]

Revisi per 14 November 2008 17.20

Gambar Kumparan Pengapian

Kumparan pengapian, atau lebih dikenal sebagai ignition coil adalah sistem kumparan yang berfungsi untuk mengubah tegangan primer dari baterai kendaraan bemotor menjadi tegangan sekunder sebesar 15000 - 30000 volt yang cukup kuat untuk membantu pengapian motor.

Cara kerja

Saat kunci starter diputar ke tanda on sumbu "Nr. 15" (angka 15 menunjukkan kode elektrik di Eropa utk sumbu positif yg dinyalakan) akan terhubung dengan baterai. Pada saat ini siklus listrik akan menjadi tertutup dan aliran listrik akan mengalir ke kumparan primer.

Kumparan ini sebagaimana bisa dilihat di dalam dinamo dililitkan di sebatang magnet. Dan dengan rekayasa gerak, arus DC yang dihasilkan berubah menjadi arus AC. Kemudian sesuai perbandingan jumlah lilitan di kumparan primer dengan sekunder, dihasilkan listrik bertegangan tinggi.

Tegangan yang tinggi dari kumparan sekunder kemudian dialirkan ke distributor pengapian (atau lebih dikenal dengan nama ignition distributor), lalu ke busi yang mampu menghasilkan percikan api.

Catatan

Beberapa contoh sistem pengkodean Eropa dalam pengapian:

  1. Tegangan sekunder yang menuju distributor pengapian ditandai dengan "Nr. 4" (Kabel bagian atas)
  2. Sumbu positif saat hidup ditandai dengan "Nr. 15" (Kabel sebelah kiri)
  3. Sumbu negatif ditandai dengan "Nr. 31" (Kabel sebelah kanan)