Lompat ke isi

Metode Yanbu'a: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
membuat artikel baru
 
Menyunting artikel
Baris 1: Baris 1:
'''Metode Yanbu'a''' berasal dari dua kata, yaitu metode dan ''yanbu'a''. Metode sendiri memiliki arti suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu (yaitu tujuan dalam membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar sesuai [[Makhorijul huruf|''makhorijul huruf'')]] dan ''yanbu'a'' yang diambil dari suatu nama [[Pondok Tahfidh Yanbu'ul Qur'an]], Jawa Tengah yang memiliki arti sumber Al-Qur'an. Metode yanbu'a ini memiliki 7 [[Jilid Lebaran|jilid]], materi yang ada pada masing-masing jilid memiliki materi pembelajaran tersendiri yang sudah disesusaikan oleh penyusun agar sesuai dengan kemampuan dari santri atau peserta didik yang mempelajarinya. Materi yang ada dalam metode ''yanbu'a'' antara lain materi baca tulis Al-Qur'an, ilmu tajwid, ''[[Gharib al-Qur'an|gharib Al-Qur'an]]'', materi [[do'a]] sehari-hari dan materi surat-surat pendek.
'''Metode Yanbu'a''' berasal dari dua kata, yaitu metode dan ''yanbu'a''. Metode sendiri memiliki arti suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu (yaitu tujuan dalam membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar sesuai [[Makhorijul huruf|''makhorijul huruf'')]] dan ''yanbu'a'' yang diambil dari suatu nama [[Pondok Tahfidh Yanbu'ul Qur'an]], Jawa Tengah yang memiliki arti sumber Al-Qur'an. Metode yanbu'a merupakan salah sau metode membaca, menulis dan juga menghafal Al-Qur'an yang pembelajarannya menyelaraskan metode-metode baca tulis Al-Qur'an yang telah ada.<ref>{{Cite journal|first=Suswoyo|date=2017|title=Penerapan Metode Yanbu'a dalam Pembelajaran Al-Qur'an di TPQ Al-Madaniyah desa Ketenger kecamatan Baturraden kabupaten Banyumas|url=http://repository.iainpurwokerto.ac.id/3165/1/COVER_BAB%20I_BAB%20V_DAFTAR%20PUSTAKA.pdf|journal=Repository IAIN Purwokerto}}</ref> Metode yanbu'a ini memiliki 7 [[Jilid Lebaran|jilid]], materi yang ada pada masing-masing jilid memiliki materi pembelajaran tersendiri yang sudah disesusaikan oleh penyusun agar sesuai dengan kemampuan dari santri atau peserta didik yang mempelajarinya. Materi yang ada dalam metode ''yanbu'a'' antara lain materi baca tulis Al-Qur'an, ilmu tajwid, ''[[Gharib al-Qur'an|gharib Al-Qur'an]]'', materi [[do'a|doa]] sehari-hari dan materi surat-surat pendek.<ref>{{Cite journal|last=Rohmi, Budiyanto|first=Fairuz Zunaidah, Mangun|date=2020|title=Penerapan Metode Yanbu'a dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur'an Siswa Kelas V di MI Al-Muhsin 1 Krapyak Wetan Bantul Yogyakarta|url=http://ejournal.uin-suka.ac.id/tarbiyah/index.php/edulab/article/view/3215|journal=Majalah Ilmiah Laboratorium Pendidikan|volume=5|issue=1}}</ref>


== Sejarah dan Tujuan ==
== Sejarah ==
Metode Yanbu'a pada awalnya merupakan sebuah metode baca tulis Al-Qur'an yang disusun oleh pengasuh Pondok Tahfidh Yanbu'ul Qur'an Jawa Tengah, di antaranya adalah KH. M. Ulin Nuha Arwani, KH. M. Manshur Maskan, dan KH. M. Ulil Albab Arwani. Salah satu tujuan dari disusunnya metode ini adalah untuk menyelaraskan metode baca tulis Al-Qur'an yang telah ada, seperti [[Metode qiroati|metode ''iqro''']], [[Metode qiroati|metode ''qiro'ati'']], [[Metode ummi|metode ''ummi'']], dan lain-lain. Di antara tujuan lain dari dibentuknya metode ''yanbu'a'' ini adalah agar pembelajaran Al-Qur;an dapat dilaksanakan secara sistematis dan efektif. Dengan adanya metode ''yanbu'a'' diharapkan peserta didik nantinya dapat membaca atau menghafal Al-Qur'an secara tartil yang sesuai dengan kaidah ilmu tajwid, memperhatikan ''makhorijul huruf'' dan memahami bacaan ''gharib Al-Qur'an.''
Metode Yanbu'a pada awalnya merupakan sebuah metode baca tulis Al-Qur'an yang disusun oleh pengasuh Pondok Tahfidh Yanbu'ul Qur'an Jawa Tengah, di antaranya adalah KH. M. Ulin Nuha Arwani, KH. M. Manshur Maskan, dan KH. M. Ulil Albab Arwani. Salah satu tujuan dari disusunnya metode ini adalah untuk menyelaraskan metode baca tulis Al-Qur'an yang telah ada, seperti [[Metode qiroati|metode ''iqro''']], [[Metode qiroati|metode ''qiro'ati'']], [[Metode ummi|metode ''ummi'']], dan lain-lain. <ref name=":0">{{Cite journal|last=Fatimatuzzahroh|first=Fika|date=2015|title=Aplikasi Metode Yanbu'a dalam Meningkatkan Kefasihan dan Kelancaran Baca Siswa Kelas VII A pada Mata Pelajaran Al-Qur'an Hadist di MTs Al-Hidayah Donowarih kabupaten Malang|url=http://etheses.uin-malang.ac.id/5160/1/11110169.pdf|journal=e-theses UIN Malang}}</ref>
== Tujuan ==
Di antara tujuan lain dari dibentuknya metode ''yanbu'a'' ini adalah agar pembelajaran Al-Qur'an dapat dilaksanakan secara sistematis dan efektif. Dengan adanya metode ''yanbu'a'' diharapkan peserta didik nantinya dapat membaca atau menghafal Al-Qur'an secara tartil yang sesuai dengan kaidah ilmu tajwid, memperhatikan ''makhorijul huruf'' dan memahami bacaan ''gharib Al-Qur'an.'' Adapun tujuan khusus dari dibentuknya metode yanbu'a ini adalah:<ref name=":0" />

# Agar santri atau peserta didik dapat membaca atau menghafal Al-Qur'an dengan tartil sesuai dengan ''makhorijul huruf'' dalam Al-Qur'an, dengan melihat dan memperhatikan kaidah-kaidah ilmu tajwid, mampu memahami bacaan-bacaan gharib dalam Al-Qur'an dalam penerapannya.
# Diharapkan santri atau peserta didik nantinya juga mampu untuk memahami tentang tata cara sholat yang meliputi bacaan-bacaan dalam tiap gerakan [[salat]] dan gerakan-gerakan dalam salat secara baik dan benar.
# Para santri atau peserta didik diharapkan mampu untuk membaca dan sekaligus menghafal bacaan surat-surat pendek dalam Al-Quran.
# Peserta didik atau santri diharapkan mampu menghafal doa-doa sehari-hari dengan hafalan yang baik.
# Santri atau peserta didik diharapkan mampu untuk menuliskan ''[[imla']]'' atau menuliskan tulisan Arab secara benar.

== Referensi ==
<references />

Revisi per 20 April 2021 14.32

Metode Yanbu'a berasal dari dua kata, yaitu metode dan yanbu'a. Metode sendiri memiliki arti suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu (yaitu tujuan dalam membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar sesuai makhorijul huruf) dan yanbu'a yang diambil dari suatu nama Pondok Tahfidh Yanbu'ul Qur'an, Jawa Tengah yang memiliki arti sumber Al-Qur'an. Metode yanbu'a merupakan salah sau metode membaca, menulis dan juga menghafal Al-Qur'an yang pembelajarannya menyelaraskan metode-metode baca tulis Al-Qur'an yang telah ada.[1] Metode yanbu'a ini memiliki 7 jilid, materi yang ada pada masing-masing jilid memiliki materi pembelajaran tersendiri yang sudah disesusaikan oleh penyusun agar sesuai dengan kemampuan dari santri atau peserta didik yang mempelajarinya. Materi yang ada dalam metode yanbu'a antara lain materi baca tulis Al-Qur'an, ilmu tajwid, gharib Al-Qur'an, materi doa sehari-hari dan materi surat-surat pendek.[2]

Sejarah

Metode Yanbu'a pada awalnya merupakan sebuah metode baca tulis Al-Qur'an yang disusun oleh pengasuh Pondok Tahfidh Yanbu'ul Qur'an Jawa Tengah, di antaranya adalah KH. M. Ulin Nuha Arwani, KH. M. Manshur Maskan, dan KH. M. Ulil Albab Arwani. Salah satu tujuan dari disusunnya metode ini adalah untuk menyelaraskan metode baca tulis Al-Qur'an yang telah ada, seperti metode iqro', metode qiro'ati, metode ummi, dan lain-lain. [3]

Tujuan

Di antara tujuan lain dari dibentuknya metode yanbu'a ini adalah agar pembelajaran Al-Qur'an dapat dilaksanakan secara sistematis dan efektif. Dengan adanya metode yanbu'a diharapkan peserta didik nantinya dapat membaca atau menghafal Al-Qur'an secara tartil yang sesuai dengan kaidah ilmu tajwid, memperhatikan makhorijul huruf dan memahami bacaan gharib Al-Qur'an. Adapun tujuan khusus dari dibentuknya metode yanbu'a ini adalah:[3]

  1. Agar santri atau peserta didik dapat membaca atau menghafal Al-Qur'an dengan tartil sesuai dengan makhorijul huruf dalam Al-Qur'an, dengan melihat dan memperhatikan kaidah-kaidah ilmu tajwid, mampu memahami bacaan-bacaan gharib dalam Al-Qur'an dalam penerapannya.
  2. Diharapkan santri atau peserta didik nantinya juga mampu untuk memahami tentang tata cara sholat yang meliputi bacaan-bacaan dalam tiap gerakan salat dan gerakan-gerakan dalam salat secara baik dan benar.
  3. Para santri atau peserta didik diharapkan mampu untuk membaca dan sekaligus menghafal bacaan surat-surat pendek dalam Al-Quran.
  4. Peserta didik atau santri diharapkan mampu menghafal doa-doa sehari-hari dengan hafalan yang baik.
  5. Santri atau peserta didik diharapkan mampu untuk menuliskan imla' atau menuliskan tulisan Arab secara benar.

Referensi

  1. ^ "Penerapan Metode Yanbu'a dalam Pembelajaran Al-Qur'an di TPQ Al-Madaniyah desa Ketenger kecamatan Baturraden kabupaten Banyumas" (PDF). Repository IAIN Purwokerto. 2017. 
  2. ^ Rohmi, Budiyanto, Fairuz Zunaidah, Mangun (2020). "Penerapan Metode Yanbu'a dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur'an Siswa Kelas V di MI Al-Muhsin 1 Krapyak Wetan Bantul Yogyakarta". Majalah Ilmiah Laboratorium Pendidikan. 5 (1). 
  3. ^ a b Fatimatuzzahroh, Fika (2015). "Aplikasi Metode Yanbu'a dalam Meningkatkan Kefasihan dan Kelancaran Baca Siswa Kelas VII A pada Mata Pelajaran Al-Qur'an Hadist di MTs Al-Hidayah Donowarih kabupaten Malang" (PDF). e-theses UIN Malang.