Lompat ke isi

Budaya masyarakat Jepang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tielumphd (bicara | kontrib)
k →‎Manga: anime
Tag: Dikembalikan VisualEditor
Tielumphd (bicara | kontrib)
Tag: Dikembalikan VisualEditor
Baris 35: Baris 35:
Di mana saya harus memulai?
Di mana saya harus memulai?


'''Panduan Kasar untuk sampul buku Manga'''
'''Panduan untuk dummies sampul buku Manga'''


Hal terpenting yang harus diingat tentang [[manga]] adalah selalu ada sesuatu untuk semua orang. Apakah Anda suka komedi romantis sekolah menengah atau epos fantasi tinggi, ada manga untuk Anda. Manga dikategorikan berdasarkan audiens terlebih dahulu, kemudian genre. Misalnya, Cardcaptor Sakura milik CLAMP adalah manga shojo (gadis muda) "gadis ajaib" (sub-genre). Namun, ini tidak berarti seorang anak laki-laki tidak dapat menikmati serial tersebut. Begitulah cara mereka dipasarkan. Jika Anda mencari manga untuk anak laki-laki yang menyukai fantasi atau misteri, Anda akan mencari manga "shonen (boy) fantasy" atau "shonen misteri".
Hal terpenting yang harus diingat tentang [[manga]] adalah selalu ada sesuatu untuk semua orang. Apakah Anda suka komedi romantis sekolah menengah atau epos fantasi tinggi, ada manga untuk Anda. Manga dikategorikan berdasarkan audiens terlebih dahulu, kemudian genre. Misalnya, Cardcaptor Sakura milik CLAMP adalah manga shojo (gadis muda) "gadis ajaib" (sub-genre). Namun, ini tidak berarti seorang anak laki-laki tidak dapat menikmati serial tersebut. Begitulah cara mereka dipasarkan. Jika Anda mencari manga untuk anak laki-laki yang menyukai fantasi atau misteri, Anda akan mencari manga "shonen (boy) fantasy" atau "shonen misteri".

Revisi per 24 April 2021 08.15

Budaya populer Jepang merupakan sebuah budaya yang berasal dari Jepang yang diakui, dinikmati, disebarluaskan dan merupakan jalan hidup mayoritas masyarakat Jepang secara umum. Budaya populer Jepang seperti fashion dan drama TV kini telah memasuki kawasan Asia secara mendalam. Dimulai dari animasi hingga idola, budaya muda Jepang telah menciptakan sekelompok orang yang lebih sering disebut sebagai penggemar di dalam kawasan Asia. Manga yang juga merupakan bagian dari budaya populer Jepang seperti animasi, karakter, permainan komputer, fashion, musik pop, dan drama TV merupakan berbagai variasi dari budaya populer Jepang yang telah diterima dengan baik di bagian timur dan tenggara Asia.[1] Namun semua itu tidak seperti apa yang telah diulas dalam media.[1]

Hal ini bukan untuk mengatakan bahwa ekspor dari budaya populer Jepang merupakan suatu fenomena yang baru. Budaya itu sendiri telah lama berkembang di luar Jepang dan terutama di bagian timur dan tenggara Asia setidaknya sejak akhir tahun 1970-an.[1] Animasi dan komik Jepang seperti Doraemon, sebuah cerita fantasi yang memperkenalkan robot berbentuk seperti kucing yang dapat membuat keinginan dari anak-anak menjadi kenyataan, hal ini telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari bagi anak-anak hampir di seluruh bagian dari Asia.[1]

Bagaimanapun juga akhir-akhir ini, penyebarluasan budaya populer Jepang di bagian timur dan tenggara Asia telah maju ke tahap yang lebih lanjut. Industri media Jepang dan industri media Asia lainnya secara sistematis dan kolaboratif mempromosikan budaya populer Jepang sebagai sebuah konsumsi yang rutin bagi kalangan muda secara luas di berbagai macam pasar di bagian timur dan tenggara Asia.[1] Banyak kalangan muda yang merasakan simpati yang lebih intensif terhadap roman yang diceritakan dalam drama TV Jepang, atau dengan fashion terbaru, gaya musik populer yang trendi, atau dengan gosip mengenai bintang idola Jepang daripada yang mereka rasakan terhadap bagian dari budaya populer Amerika yang telah lama mendominasi dunia budaya kalangan muda.[1]

Manga

Jadi Anda ingin mulai membaca manga? Kami siap membantu. Di sini, kami menguraikan dasar-dasar yang perlu Anda ketahui sebelum mempelajari dunia novel grafis Jepang yang luas dan fantastis, alias manga.

Apa itu manga?

Manga adalah istilah umum untuk berbagai macam buku komik dan novel grafis yang awalnya diproduksi dan diterbitkan di Jepang. Tidak seperti buku komik Amerika yang biasanya dicetak penuh warna, manga Jepang hampir selalu berwarna hitam dan putih. Cetakan penuh warna seringkali hanya digunakan untuk rilis khusus.Manga Jepang dibaca dari kanan ke kiri dan bukan dari kiri ke kanan, yang merupakan norma dalam publikasi bahasa Inggris. Ini membutuhkan waktu untuk membiasakan diri jika Anda hanya pernah membaca publikasi berbahasa Inggris, tetapi Anda hampir tidak akan menyadarinya setelah Anda cukup berlatih.

Manga atau yang lebih dikenal dengan komik dalam bahasa Indonesia merupakan suatu media yang di dalamnya terdapat sekumpulan gambar yang mengandung cerita yang bermacam-macam variasinya. Pada umumnya manga dicetak dalam warna hitam-putih dan terkadang ada beberapa bagian yang dicetak berwarna.[2] Di Jepang, manga pada umumnya dicetak dalam majalah yang berukuran sebesar buku telepon dan sering terdiri dari berbagai cerita yang bersambung pada episode berikutnya.[3]

Anime

Apa perbedaan antara Manga dan Anime?

Anime adalah istilah umum untuk semua bentuk animasi yang dibuat dan diterbitkan di Jepang. Ketika kebanyakan orang mendengar kata 'anime,' mereka memikirkan adaptasi dari serial manga, seperti Dragon Ball Z dan Sailor Moon. Kedua acara televisi tersebut mendongkrak popularitas anime Jepang di barat ketika ditayangkan di TV Amerika selama tahun 1990-an. Jika serial manga cukup populer, serial itu mungkin akan menjadi anime, seperti halnya dengan Dragon Ball dan Sailor Moon. Dalam beberapa kasus, yang benar adalah sebaliknya; anime orisinal yang populer akan diberi adaptasi manga. Namun, kedua istilah tersebut tidak dapat dipertukarkan. .Anime adalah animasi. Manga dicetak. Itulah perbedaannya.

Anime (アニメ) adalah produksi animasi Jepang yang menampilkan hasil gambar animasi melalui tangan maupun komputer. Istilah anime merupakan bahasa serapan dari bahasa Inggris “animation”. Dalam bahasa Inggris, istilah ini didefinisikan sebagai penyebarluasan gaya animasi Jepang yang pada umumnya dicirikan dengan grafis yang warna-warni, karakter yang bersemangat dan tema yang terkadang tidak masuk akal. Terkadang arti yang diinginkan dari istilah ini bervariasi tergantung dari konteks yang dibahas.

Secara umum anime pada awalnya dikenal sejak tahun 1917, dan banyak animasi asli Jepang yang diproduksi pada dekade-dekade setelahnya namun karakteristik gaya anime mulai dikembangkan pada tahun 1960 – yang ditandai dengan karya Osamu Tezuka – dan mulai dikenal di luar Jepang pada tahun 1980-an. Seperti halnya manga, anime juga memiliki audiens yang besar di Jepang dan juga diakui di seluruh dunia. Distributor dapat menayangkan anime melalui siaran TV, secara langsung ke video ataupun dengan teater maupun secara online. Baik dengan gambar tangan ataupun animasi komputer, keduanya digunakan dalam serial TV, film, video, video games, iklan, dan internet rilis. Seiring dengan meningkatnya pasar anime di Jepang, anime juga mendapatkan popularitas di timur dan tenggara Asia. Saat ini anime populer di berbagai daerah di seluruh dunia.

Cosplay

Cosplay

Cosplay (コスプレ Kosupure?) adalah kata-kata bahasa Jepang yang dibuat dari menggabungkan dua kata dari bahasa inggris (wasei-eigo) "costume" dan "play". Cosplay merupakan sebuah pertunjukan seni di mana para pesertanya menggunakan kostum dan aksesori yang menunjukkan secara spesifik suatu karakter atau ide. Pada umumnya cosplay mengacu pada manga dan anime, komik, manhwa, video games, penyanyi dan musisi, serta film.

Istilah cosplay diciptakan oleh Nov Takahashi pada tahun 1984 ketika menghadiri sebuah konvensi sci-fi di Los Angeles. Takahasi terinspirasi dari costume masquerade dan menulisnya dalam majalah sci-fi Jepang yang kemudian menyebar dengan cepat di Jepang sebagai sebuah pertunjukan seni yang baru. Tidak sedikit orang yang beranggapan bahwa cosplay berasal dari Jepang, tetapi pada kenyataannya hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Forrest J. Ackerman menginspirasi fan-costuming di seluruh dunia ketika pertama kali mengenakan kostum futuristik yang dibuat oleh Myrtle R. Douglas pada konvensi dunia pertama dalam bidang Science Fiction pada tahun 1939 di Caravan Hall, New York.[4]

Sejak saat itu istilah cosplay telah menyebar ke negara-negara di seluruh dunia seperti Filipina, Tiongkok, Italia, Prancis, Meksiko, Brasil, Rusia, Kanada, dan negara-negara lainnya. Meskipun banyak negara yang berhasil menghasilkan kreasi-kreasi yang hebat dalam kostum namun Jepang merupakan negara eksportir terbesar dalam hal cosplay yang berkualitas. Jepang berhasil membawa cosplay ke tingkat yang baru di mana Jepang berhasil mengubahnya ke dalam bentuk seni yang menginspirasi para cosplayer di seluruh dunia.[4]

Budaya populer Jepang di Indonesia

Manga

Di mana saya harus memulai?

Panduan untuk dummies sampul buku Manga

Hal terpenting yang harus diingat tentang manga adalah selalu ada sesuatu untuk semua orang. Apakah Anda suka komedi romantis sekolah menengah atau epos fantasi tinggi, ada manga untuk Anda. Manga dikategorikan berdasarkan audiens terlebih dahulu, kemudian genre. Misalnya, Cardcaptor Sakura milik CLAMP adalah manga shojo (gadis muda) "gadis ajaib" (sub-genre). Namun, ini tidak berarti seorang anak laki-laki tidak dapat menikmati serial tersebut. Begitulah cara mereka dipasarkan. Jika Anda mencari manga untuk anak laki-laki yang menyukai fantasi atau misteri, Anda akan mencari manga "shonen (boy) fantasy" atau "shonen misteri".

Pemula memerlukan posting blog tentang Manga yang sama sekali berbeda untuk mencakup sejumlah besar genre dan sub-genre manga yang ada, jadi untuk saat ini, pemula hanya akan membahas jenis audiens yang dipasarkan manga. Juga tidak lupa untuk melihat panduan Manga untuk Sekolah Menengah di Jepang yang praktis untuk rekomendasi lebih lanjut tentang manga.

Dua penerbit manga terbesar di Indonesia adalah Elex Media Komputindo dan m&c Comics yang merupakan bagian dari kelompok Gramedia. Sekitar tahun 2005, kelompok Gramedia juga telah menghadirkan Level Comics yang lebih berfokus pada penerbitan manga-manga bergenre Seinen (Dewasa). Seiring dengan perkembangan teknologi informasi maka manga tidak hanya bisa dinikmati dalam bentuk buku saja, tetapi juga dapat dibaca melalui situs tertentu menggunakan internet. Manga yang dibaca melalui internet tersebutlah yang kemudian disebut dengan manga scan.

Manga scan diproduksi melalui proses yang disebut Scanlation (scanning, translation and editing) yaitu suatu proses memindai halaman per halaman dari manga yang telah diterbitkan di Jepang. Setiap naskah halaman yang berbahasa Jepang tersebut kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris atau bahasa lainnya sesuai dengan keinginan, lalu melalui proses penyuntingan untuk meningkatkan kualitas gambar. Scanlation muncul secara bertahap seiring dengan meningkatnya jumlah orang yang mempunyai akses internet dan didukung oleh peranti lunak untuk melakukan editing gambar dan pendistribusian data.[5]

Pada awalnya, manga scan dimulai karena kurangnya akses terhadap manga di luar Jepang. Selain karena faktor biaya yang mahal karena manga harus diimpor terlebih dahulu baru dapat dinikmati di negara selain Jepang, faktor waktu juga menjadi masalah karena para penggemar manga di luar Jepang seperti Indonesia tidak dapat langsung menikmati manga-manga baru yang diterbitkan di Jepang.

anime

MUSEUM ANIME

Di museum anime, Anda dapat belajar tentang sejarah animasi Jepang, produksi, dan nama-nama besar di industrinya.

Museum Ghibli

Kembali ke masa kecil Anda dengan mengunjungi Museum Ghibli! Anda akan segera mengenali estetika unik yang unik dari Hayao Miyazaki sebelum Anda melewati pintu masuk. Totoro menyambut Anda di gerbang depan sementara robot seukuran manusia dari Castle in the Sky muncul di atas kepala Anda.

Di dalamnya, Anda akan menemukan pameran tentang sejarah animasi dan teknik Jepang di lantai pertama. Ada juga teater kecil yang memutar film pendek yang dibuat oleh Studio Ghibli yang tidak dapat Anda lihat di tempat lain. Lantai dua menampung pameran sementara tentang topik-topik seperti tinta, makanan yang muncul di film, dan konsep sketsa.

Penggemar Studio Ghibli tidak boleh melewatkan museum, tetapi perhatikan bahwa tidak mudah mendapatkan tiket! Di Jepang, Anda hanya dapat membelinya di toko swalayan Lawson satu bulan sebelumnya. Di luar negeri, tiket Museum Ghibli dapat dibeli secara online, tetapi waspadalah karena calo akan menjualnya dengan harga di atas nilai nominal. Cara teraman untuk membelinya secara internasional adalah melalui pihak ketiga seperti kami!

Museum Animasi Suginami

Dengan lebih dari 70 studio di area umum, bangsal Suginami adalah pusat produksi anime. Di Museum Animasi Suginami, Anda dapat merasakan bagaimana serial dibuat dari sketsa hingga disiarkan. Mulai dari lantai tiga, Anda akan melihat tampilan informatif yang menceritakan sejarah anime di Jepang.

Pameran ini menunjukkan kemajuan teknologi terbaru dalam animasi Jepang dan memiliki contoh pertunjukan yang memanfaatkannya. Anda juga bisa melihat dinding tanda tangan dan meja otentik milik penulis tercinta. Di area lain, Anda bisa melihat seperti apa kehidupan seorang seniman melalui pengalaman interaktif seperti pewarnaan digital dan rekaman suara.

Jika Anda membutuhkan inspirasi, Anda dapat membaca dengan teliti perpustakaan lantai empat dan koleksi DVD. Ada juga pameran sementara yang merayakan artis, serial, atau hari jadi unggulan. Tergantung kapan Anda pergi, Anda mungkin memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam lokakarya waktu terbatas di lantai lima.

Museum Animasi Toei

Kota Nerima adalah tempat kelahiran animasi Jepang. Di Stasiun Oizumi-Gakuen, Anda akan melihat patung karakter dari acara klasik seperti Astro Boy dan Tomorrow’s Joe. Berjalan kaki singkat dari sini adalah Studio Animasi Toei Oizumi, dalang di balik Dragonball, Sailor Moon, dan One Piece.

Studio ini membuka museum pada tahun 2018, di mana Anda akan melihat bahan-bahan berharga terkait Toei, termasuk papan cerita dan gambar seluloid. Bagian tengah museum adalah panel dengan ikon dari pertunjukan dan film yang berlangsung selama enam puluh tahun. Mengetuknya akan menampilkan informasi tentang serial tertentu dan terkadang klip video.

Di bagian lain museum, Anda dapat berfoto dengan patung seukuran manusia dan guntingan karakter favorit Anda. Halamannya juga memiliki papan tulis yang mengundang Anda untuk menggambar sebelum berangkat menjelajahi seluruh Tokyo!

KEBERADAAN ANIME DI TOKYO

Berjalan melalui pusat anime Tokyo adalah pengalaman yang tidak boleh Anda lewatkan!

Akihabara

Bukan rahasia lagi bahwa Akihabara adalah ibu kota otakudom. Ada banyak toko yang didedikasikan untuk anime, manga, dan video game. Meskipun ini mungkin tempat pertama yang ingin Anda tuju, kami sarankan untuk menunggu hingga hari Minggu. Jalan utama ditutup untuk lalu lintas mobil dari sore hingga sore hari sehingga memudahkan untuk berjalan-jalan.

Di antara toko-toko merchandise, terdapat ratusan toko elektronik, dari Yodobashi Camera 9 lantai hingga kios kecil untuk satu orang. Anda juga bisa makan siang di restoran aneh seperti maid cafe, Gundam Cafe, atau Square Enix Cafe. Atau saat menghabiskan waktu berjam-jam di salah satu arcade bertingkat.

Odaiba

Pada 1980-an, pemerintah Jepang berniat mengembangkan pulau itu sebagai kawasan pemukiman. Tetapi ketika gelembung itu pecah, tidak ada yang mampu membayar sewa. Akhirnya, hotel, pusat perbelanjaan, dan museum dibuka dan dijadikan salah satu tempat wisata paling populer di Jepang.

Penggemar Mecha sangat menyukai Odaiba untuk patung Unicorn Gundam di luar DiverCity dan toko Gundam Base. Anda juga dapat melihat Kantor Pusat Televisi Fuji, dan menikmati pemandangan Tokyo dari observatorium futuristik mereka. Pulau ini adalah rumah bagi Tokyo Big Sight, yang mengadakan konvensi seperti AnimeJapan dan Comiket.

Ikebukuro

Jika Anda seorang otakette © atau weabetty ©, pergilah ke Ikebukuro. Meskipun mungkin tidak setenar Akihabara, Ikebukuro adalah pusat budaya anime dengan sendirinya. Wanita akan menemukan toko-toko dan toko buku ramah wanita yang menampilkan manga dan doujinshi yang ditulis oleh dan melayani wanita.

Di utara pusat perbelanjaan Sunshine City adalah Otome Road. Di jalan ini, Anda dapat menjelajahi ribuan judul, item kolektor eksklusif, dan game. Jika beruntung, Anda mungkin akan tersandung ke acara cosplay di seberang gedung Animate. Dan jika Anda mulai merasa lapar, kunjungi Swallowtail Cafe di mana kepala pelayan tampan akan menunggu Anda dengan tangan dan kaki.

Nakano

Jika Anda ingin keluar dari jalan setapak yang terkenal dan menuju Tokyo yang “asli”, pergilah ke lingkungan Nakano. Di utara stasiun, Anda akan menemukan Sun Mall, yang merupakan arena perbelanjaan sepanjang 225 meter. Jalur utama melewati butik, pusat permainan, dan restoran kecil, dan berakhir di kompleks perbelanjaan Nakano Broadway.

Lantai dasar mengkhususkan diri pada toko barang bekas yang menjual pakaian, sepatu, dan pernak pernik unik. Lantai kedua dan ketiga memiliki toko yang berhubungan dengan anime dan idola di bawah waralaba Mandarake. Selain DVD dan manga anime, Anda juga dapat membeli figurine, video game, konsol, dan kartu perdagangan. Saat Anda pergi, jangan lupa untuk melihat-lihat jalan kecil Sun Mall, di mana Anda akan menemukan berbagai restoran, izakaya, dan bar makanan ringan.

Referensi

  1. ^ a b c d e f Iwabuchi, Kōichi. “Recentering Globalization: Popular Culture and Japanese Transnationalism.” Google Books Online. [e-book] http://books.google.com/books?id=k8ot27vLSV4C&pg=PP1&dq=recentering+globalization#PPA1,M1 (diakses pada tanggal 23 Desember 2008)
  2. ^ Katzenstein, Peter and Takashi Shiraishi. “Network Power: Japan in Asia” Questia Online. [e-book] http://www.questia.com/read/103606957?title=Network%20Power%3a%20Japan%20and%20Asia (diakses pada 11 Januari 2009)
  3. ^ Ito, Kinko. "A history of manga in the context of Japanese culture and society" The Journal of Popular Culture. [e-journal] http://www.ingentaconnect.com (diakses pada 1 Oktober 2008)
  4. ^ a b http://www.cosplay-ftw.com/what-is-cosplay.html[pranala nonaktif permanen]
  5. ^ http://www.insidescanlation.com/history/history-1-1.html