Lompat ke isi

DNA tanpa Kode: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Raining23 (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi 'Komponen DNA organisme yang tidak menyandikan urutan protein adalah Urutan DNA non-coding. Beberapa DNA non-pengkode ditranskripsi menjadi molekul RNA non-pengkode fun...'
 
Raining23 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
Komponen DNA organisme yang tidak menyandikan urutan protein adalah Urutan DNA non-coding. Beberapa DNA non-pengkode ditranskripsi menjadi molekul RNA non-pengkode fungsional (misalnya RNA transfer, RNA ribosom, dan RNA pengatur). Regulasi transkripsi dan translasi dari urutan pengkodean protein, daerah pelekatan perancah, asal replikasi DNA, sentromer dan telomer termasuk fungsi lain dari DNA non-pengkodean. Mitra RNA-nya adalah RNA non-coding. Jumlah DNA non-coding bermacam-macam di antara spesies. Seringkali, hanya sebagian kecil dari genom yang bertanggung jawab untuk pengkodean protein, tetapi persentase yang meningkat terbukti memiliki fungsi pengaturan. Ketika ada banyak DNA non-coding, sebagian besar tampaknya tidak memiliki fungsi biologis, seperti yang diperkirakan pada 1960-an. Sejak saat itu, bagian non-fungsional ini secara kontroversial disebut "DNA sampah". <ref>{{Cite journal|last=Pennisi|first=Elizabeth|date=2012-09-07|title=ENCODE Project Writes Eulogy for Junk DNA|url=https://science.sciencemag.org/content/337/6099/1159|journal=Science|language=en|volume=337|issue=6099|pages=1159–1161|doi=10.1126/science.337.6099.1159|issn=0036-8075|pmid=22955811}}</ref>
Komponen DNA organisme yang tidak menyandikan urutan protein adalah Urutan DNA non-coding. Beberapa DNA non-pengkode ditranskripsi menjadi molekul RNA non-pengkode fungsional (misalnya RNA transfer, RNA ribosom, dan RNA pengatur). Regulasi transkripsi dan translasi dari urutan pengkodean protein, daerah pelekatan perancah, asal replikasi DNA, sentromer dan telomer termasuk fungsi lain dari DNA non-pengkodean. Mitra RNA-nya adalah RNA non-coding. Jumlah DNA non-coding bermacam-macam di antara spesies. Seringkali, hanya sebagian kecil dari genom yang bertanggung jawab untuk pengkodean protein, tetapi persentase yang meningkat terbukti memiliki fungsi pengaturan. Ketika ada banyak DNA non-coding, sebagian besar tampaknya tidak memiliki fungsi biologis, seperti yang diperkirakan pada 1960-an. Sejak saat itu, bagian non-fungsional ini secara kontroversial disebut "DNA sampah". <ref>{{Cite journal|last=Pennisi|first=Elizabeth|date=2012-09-07|title=ENCODE Project Writes Eulogy for Junk DNA|url=https://science.sciencemag.org/content/337/6099/1159|journal=Science|language=en|volume=337|issue=6099|pages=1159–1161|doi=10.1126/science.337.6099.1159|issn=0036-8075|pmid=22955811}}</ref>

== Referensi ==

Revisi per 27 April 2021 13.11

Komponen DNA organisme yang tidak menyandikan urutan protein adalah Urutan DNA non-coding. Beberapa DNA non-pengkode ditranskripsi menjadi molekul RNA non-pengkode fungsional (misalnya RNA transfer, RNA ribosom, dan RNA pengatur). Regulasi transkripsi dan translasi dari urutan pengkodean protein, daerah pelekatan perancah, asal replikasi DNA, sentromer dan telomer termasuk fungsi lain dari DNA non-pengkodean. Mitra RNA-nya adalah RNA non-coding. Jumlah DNA non-coding bermacam-macam di antara spesies. Seringkali, hanya sebagian kecil dari genom yang bertanggung jawab untuk pengkodean protein, tetapi persentase yang meningkat terbukti memiliki fungsi pengaturan. Ketika ada banyak DNA non-coding, sebagian besar tampaknya tidak memiliki fungsi biologis, seperti yang diperkirakan pada 1960-an. Sejak saat itu, bagian non-fungsional ini secara kontroversial disebut "DNA sampah". [1]

Referensi

  1. ^ Pennisi, Elizabeth (2012-09-07). "ENCODE Project Writes Eulogy for Junk DNA". Science (dalam bahasa Inggris). 337 (6099): 1159–1161. doi:10.1126/science.337.6099.1159. ISSN 0036-8075. PMID 22955811.