Lompat ke isi

Bank Digital BCA: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 4: Baris 4:
|company_type = [[Bank]]
|company_type = [[Bank]]
|foundation = [[Bandung]], [[Indonesia]] (1965)
|foundation = [[Bandung]], [[Indonesia]] (1965)
|key_people = [[Louis H. Sjahlim]]<br/>[[CEO|Presiden Direktur]]
|key_people = [[Louis H. Sjahlim]] ([[CEO|Presiden Direktur]])
|location = [[Menara BCA]], [[Jakarta]], [[Indonesia]]
|parent = [[Bank Central Asia]]
|parent = [[Bank Central Asia]]
|industry = [[Keuangan]] dan komponennya
|industry = [[Keuangan]] dan komponennya

Revisi per 2 Mei 2021 00.01

PT Bank Digital BCA
Bank
IndustriKeuangan dan komponennya
DidirikanBandung, Indonesia (1965)
Kantor
pusat
Menara BCA, Jakarta, Indonesia
Tokoh
kunci
Louis H. Sjahlim (Presiden Direktur)
ProdukKeuangan
IndukBank Central Asia
Situs webwww.bcadigital.co.id
Logo sebelumnya

Bank Digital BCA atau BCA Digital (sebelumnya bernama Bank Royal Indonesia) adalah lembaga keuangan berjenis perbankan. Bank ini berpusat di Jakarta. Bank ini berdiri pada 1965.

Sejarah

PT Bank Royal Indonesia yang sebelumnya bernama PT Bank Rakjat Parahyangan yang berkedudukan di Ciparay, Bandung, didirikan dengan akta notaris R. Soerojo Wongsowidjojo, SH., No.35 tanggal 25 Oktober 1965. Sesuai perubahan Anggaran Dasar No. 19 tanggal 21 Agustus 1982 yang dibuat oleh Notaris R. Soerojo Wongsowidjojo, SH., nama Bank diubah menjadi PT Bank Pasar Rakyat Parahyangan. Akta pendirian Bank telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-1092-HT.01.01.TH.82 tanggal 3 September 1982. Berdasarkan akta Notaris No. 68 tanggal 8 Januari 1990, status PT Bank Pasar Rakyat Parahyangan ditingkatkan menjadi Bank umum dan namanya diganti menjadi PT Bank Royal Indonesia, berkedudukan di Jakarta, dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No.C2-1007.HT.01.04.TH.90 tanggal 26 Februari 1990, dan dari Menteri Keuangan dengan Surat Keputusan No. 1090/KMK.013/090 tanggal 12 September 1990 serta telah dimuat dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tertanggal 4 September 1990 No.71 Tambahan No 3206/1990.

Pada tanggal 4 November 2019, Bank Central Asia telah mengakuisisi Bank Royal dengan nilai Rp 988 miliar.[1] BCA berkomitmen untuk menaikkan permodalan Bank Royal menjadi bank BUKU 2 dengan modal inti di atas Rp 1 Triliun, dimana saat diakuisisi modal inti Bank Royal baru Rp 300 Miliar dan termasuk BUKU 1. [2]

Sebagai realisasi dari akuisisi, dalam laporan tahunan 2019[3], manajemen Bank Royal mengungkapkan telah mengalihkan kredit kredit lancar dan dana pihak ketiga (tabungan, giro dan deposito) sebelum diakuisisi oleh BCA sejumlah masing masing Rp 558 Miliar dan Rp 617 Miliar ke BCA dan/atau BCA Syariah. Pengalihan ini dikarenakan perubahan fokus perusahaan sesuai dengan rencana BCA kedepannya yang akan membuat Bank Royal sebagai bank digital.

Manajemen

  • Komisaris Utama: Ibrahim Soemedi
  • Komisaris Independen: I Made Soewandi,SH., MH.
  • Komisaris Independen: Edison ST Marbun
  • Direktur Utama: Louis Halilintar Sjahlim
  • Direktur: Diana Annarita
  • Direktur Kepatuhan: Sabtiwi Enny Sulastri

Referensi

Pranala luar