Lompat ke isi

Stasiun Bagor: Perbedaan antara revisi

Koordinat: 7°34′18″S 111°51′10″E / 7.5716282°S 111.8526864°E / -7.5716282; 111.8526864
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k top: clean up using AWB
Tag: Dikembalikan
Membalikkan revisi 18357351 oleh Rizal Febri (bicara)
Tag: Pembatalan
Baris 14: Baris 14:
| nomor = 4025
| nomor = 4025
| line = ''Hanya untuk persusulan antarkereta api''
| line = ''Hanya untuk persusulan antarkereta api''
| operator = [[Kereta Api Indonesia]]
| operator = [[Daerah Operasi VII Madiun]]
| class = III/kecil
| class = III/kecil
| track = 4 (jalur 2 dan 3: sepur lurus)
| track = 4 (jalur 2 dan 3: sepur lurus)

Revisi per 11 Mei 2021 15.47

Stasiun Bagor

Bangunan baru Stasiun Bagor, 2019
Lokasi
Koordinat7°34′18.901″S 111°51′11.441″E / 7.57191694°S 111.85317806°E / -7.57191694; 111.85317806
Ketinggian+58 m
Operator
Letak
Jumlah peron3 (satu peron sisi dan dua peron pulau yang sama-sama agak tinggi)
Jumlah jalur4 (jalur 2 dan 3: sepur lurus)
LayananHanya untuk persusulan antarkereta api
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII/kecil[2]
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Musala Toilet Pos kesehatan 
Tipe persinyalan
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Bagor (BGR) adalah stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Paron, Bagor, Nganjuk; pada ketinggian +58 meter; termasuk dalam Daerah Operasi VII Madiun. Stasiun ini merupakan stasiun aktif yang terletak paling barat di Kabupaten Nganjuk, berjarak sekitar 100 m ke arah barat daya dari Jalan Raya CarubanNganjuk.

Stasiun ini awalnya memiliki dua jalur kereta api dengan jalur 1 yang lama merupakan sepur lurus serta satu sepur badug di sisi tenggara bangunan lama. Setelah jalur ganda ruas NganjukBabadan dioperasikan sejak 30 April 2019[3], jumlah jalur bertambah menjadi empat. Jalur 1 yang lama diubah menjadi jalur 2 yang baru sebagai sepur lurus arah Madiun, jalur 2 yang lama diubah menjadi jalur 3 sebagai sepur lurus arah Kertosono, dan jalur 4 ditambahkan di sisi barat daya stasiun sebagai sepur belok baru. Karena terkena dampak pembangunan jalur 1 yang baru di bekas sepur badug lama, bangunan lama peninggalan Staatsspoorwegen telah dirobohkan dan digantikan dengan bangunan baru yang lebih besar. Selain itu, sistem persinyalan diubah dari sistem mekanik menjadi sistem persinyalan elektrik.

Ke arah barat laut stasiun ini, sebelum Stasiun Saradan, terdapat Stasiun Wilangan yang telah dinonaktifkan sejak pengoperasian jalur ganda.

Saat ini, tidak ada kereta api yang berhenti di stasiun ini selain persusulan antarkereta api.

Galeri

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Stevani, Louis Rika (2019-04-30). "Jalur ganda kereta api Nganjuk-Babadan resmi beroperasi". AntaraJatim. Diakses tanggal 2020-05-13. 
Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Wilangan Solo Balapan–Kertosono Nganjuk
menuju Kertosono

7°34′18″S 111°51′10″E / 7.5716282°S 111.8526864°E / -7.5716282; 111.8526864{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman