Lompat ke isi

Alfred Nobel: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 60: Baris 60:
*[[Penghargaan Nobel dalam Sastra]]
*[[Penghargaan Nobel dalam Sastra]]
*[[Penghargaan Perdamaian Nobel]]
*[[Penghargaan Perdamaian Nobel]]
*[[Penghargaan Bank Swedia dalam Ilmu Ekonomi untuk Mengenang Alfred Nobel]]
*[[Penghargaan Bank Swedia dalam Ilmu Ekonomi untuk mengenang Alfred Nobel]]


== Pranala Luar==
== Pranala Luar==

Revisi per 10 Maret 2005 16.18

Alfred Bernhard Nobel ialah seorang ilmuwan, penemu, dan pebisnis terkenal yang mewakafkan uangnya sebesar $9.200.000 buat orang yang menemukan sesuatu yang bermakna kemanusiaan di bidang fisika, kimia, kedokteran dan fisiologi, perdamaian dan sastra.

Latar Belakang

Lahir 21 Oktober 1833 di Stockholm, Swedia. Ayahnya yakni Immanuel Nobel dan ibunya yakni Andriette Ahlsell Nobel. Ayah Alfred ialah insinyur dan penemu. Ia membangun jembatan, bangunan, dan mengadakan percobaan dengan bermacam cara untuk peledakan batu.

Pada tahun yang sama saat Alfred lahir, bisnis ayahnya rugi dan tutup. 1837, Immanuel Nobel memutuskan untuk mengadu nasib di manapun dan pindah ke Finlandia dan Rusia. Ibu Alfred tinggal di Stockholm merawat keluarganya.

Alfred memiliki 2 kakak lelaki yakni Robert (lahir 1829) dan Ludvig (lahir 1831). Ibu Alfred-yang berasal dari keluarga kaya-mulai membuka toko grosir. Dari situ ia bisa menghidupi keluarganya.

Pindah ke Rusia

Sementara itu, bisnis Imannuel Nobel di St. Petersburg, Rusia mulai menanjak. Ia telah membuka sebuah bengkel mesin yang memasok peralatan untuk prajurit Rusia. Ia juga membuat Tsar Rusia dan para jenderalnya percaya bahwa ranjau laut bisa dipakai untuk menghalau kapal musuh dan menyerang St. Petersburg. Ranjau-ranjau itu menghalau AL Kerajaan Inggris memasuki lapangan tembak St. Petersburg selama Perang Krim 1853-1856.

Karena berhasil di Rusia, kini Imannuel bisa memindahkan keluarganya ke St. Petersburg 1842. 1843, Andriette melahirkan putra yang diberi nama Emil. Para putra Nobel mendapat pendidikan dari guru privat. Mereka menerima berbagai pelajaran seperti ilmu alam, bahasa, dan sastra. Usia 17, Alfred lancar berbahasa dan menulis dalam bahasa Swedia, Rusia, Prancis, Inggris, dan Jerman.

Perjalanan ke Luar Negeri

Alfred sangat tertarik di bidang bahasa, kimia, dan fisika. Ayahnya menginginkannya mengikuti jejaknya dan tak menghargai bakat Alfred dalam puisi. Ia memutuskan mengirim putranya ke luar negeri buat belajar dan menjadi insinyur kimia.

Di Paris, Alfred bekerja di laboratorium pribadi Profesor TJ. Pelouze, kimiawan terkenal. Di sana ia bertemu kimiawan Italia Ascanio Sobrero. 3 tahun pertama, Sobrero telah menemukan nitrogliserin, cairan berdaya ledak tinggi, yang dianggap terlalu berbahaya untuk digunakan. Alfred menjadi sangat tertarik pada nitrogliserin dan penggunaannya dalam pembangunan kerja. Saat ia kembali ke Rusia setelah studinya, ia bekerja bersama ayahnya untuk mengembangkan nitrogliserin sebagai bahan peledak yang berguna secara komersil dan teknis.

Kembali ke Swedia

Setelah Perang Krim berakhir, bisnis ayah Alfred mundur dan ia memutuskan kembali ke Swedia. 2 kakak Alfred Robert dan Ludvig tinggal di Rusia untuk mencoba dan memelihara peninggalan bisnis keluarganya. Merkapun sukses dan meneruskan mengembangkan industri minyak di selatan Rusia.

Setelah kembalinya keluarga Nobel ke Swedia 1863, Alfred memusatkan diri mengembangkan nitrogliserin sebagai bahan peledak. Sayangnya, percobaan ini menyebabkan bencana yang membunuh beberapa orang termasuk adiknya Emil. Pemerintah memutuskan melarang percobaan ini dalam batas kota Stockholm. Alfred tak berhenti dan melanjutkan percobaannya di tongkang di atas Danau Mälaren. 1864, ia bisa memulai pembuatan massal nitrogliserin tapi ia tak menghentikan percobaan dengan bermacam bahan tambahan untuk mengamankan produksi.

Penemu Dinamit

Alfred menemukan-melalui percobaannya-bahwa campuran nitrogliserin dengan tanah halus Kieselguhr akan mengubah cairan menjadi pasta yang bisa dibentuk ke dalam batang, yang kemudian dimasukkan dalam lubang bor. Penemuan ini dibuat 1866. Alfred mendapatkan hak paten atau resmi dari kepemilikan bahan ini di tahun berikutnya. Ia menamainya dinamit. Ia juga menemukan detonator atau sumbat peledak yang bisa dibunyikan dengan cahaya sumbu.

Penemuan ini dinuat saat pemboran mahkota intan dan bor angin mulai dipakai secara umum. Bersama-sama, penemuan-penemuan itu membantu mengurangi kerugian banyak pekerjaan konstruksi seperti pemboran saluran, peledakan batu, pembangunan jembatan, dll.

Pabrik di Banyak Tempat

Dinamit dan sumbat detonator laku dalam industri pembangunan. Karena itu, Alfred bisa membangun pabrik di 90 tempat berbeda. Ia tinggal di Paris tapi sering berjalan ke pabrik-pabriknya di lebih daripada 20 negara. Ia sekali digambarkan sebagai “pengembara terkaya Eropa.” Ia bekerja intensif di San Remo (Italia), Hamburg (Jerman), Ardeer (Skotlandia), Paris dan Sevran (Prancis), Karlskoga dan Stockholm (Swedia). Ia juga mencoba membuat karet dan kulit sintetis juga sutra tiruan. Selain itu, ia juga membuat gelatin, balistit, batu permata tiruan, dll. Sampai kematiannya 1896, ia mendapat 355 paten.

Bertha von Suttner

Alfred tak berkeluarga. Suatu hari, ia mengumumkan di koran untuk merekrut sekretaris. Wanita Austria yakni Bertha Kinsky von Chinic und Tettau mengambil pekerjaan itu. Setelah bekerja dalam waktu yang singkat, ia kembali ke Austria buat menikah dengan Pangeran Arthur von Suttner.

Alfred dan Bertha Sophie Felicitas Baronin von Suttner menjadi kawan tetap dan berkirim surat selama bertahun-tahun. Berthapun aktif dalam pergerakan perdamaian. Ia menulis buku “Buanglah Senjatamu.” Saat menulis surat wasiatnya untuk menetapkan Hadiah Nobel, Alfred Nobel memasukkan hadiah untuk badan ataupun perseorangan yang memajukan perdamaian.

Kematian dan Hadiah Nobel

Alfred meninggal di San Remo, Italia 10 Desember 1896. Dalam surat wasiat dan testamen terakhirnya, ia menulis bahwa banyak dari kekayaannya bisa dipakai memberi hadiah kepada yang telah melakukan usaha kemanusiaan di bidang fisika, kimia, sastra, perdamaian, fisiologi dan obat-obatan.

Tak semua orang senang dengan ini. Surat wasiatnya ditentang sanaknya dan dipersoalkan yang berwenang di sejumlah negara, dan memakan 4 tahun bagi pengawasnya meyakinkan seluruh kelompok orang mengikuti harapan Alfred.

1901, Hadiah pertama Nobel dalam fisika, kimia, sastra, fisiologi dan obat-obatan dibagikan di Stockholm, Swedia dan Hadiah Nobel Perdamaian di Kristiania (sekarang Oslo), Norwegia.

Lihat Pula

Pranala Luar