Lompat ke isi

Dewan Adat Nusantara: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Db84x (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Db84x (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 18: Baris 18:
|region_served =[[Indonesia]]
|region_served =[[Indonesia]]
|leader_name = [[Irwanur Latubual]]
|leader_name = [[Irwanur Latubual]]
|website = [https://pkri17agustus1945.or.id Situs web resmi LN PKRI atau Dewan Adat Nasional]}}
|website = [https://pkri17agustus1945.or.id Situs web resmi LN PKRI atau Dewan Adat Nusantara]}}


Lembaga Negara Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia atau lebih kenal sebagai Dewan Adat Nusantara merupakan salah satu asosiasi para sultan dan raja Nusantara dan merupakan asosiasi kerajaan tertua yang diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia.<ref>[https://www.antaranews.com/berita/551953/dewan-adat-anugerahi-bung-karno-bintang-mahaputra Dewan Adat anugerahi Bung Karno Bintang Mahaputra]</ref> Asosiasi ini lahir pada tanggal 12 Juli 1912 di Demak Mataram berdasarkan “Trisandhy Gadjah Kencana”, untuk mengkoordinasikan sistem tata kelola dan kesatuan masyarakat adat di Indonesia.<ref>[https://era.id/afair/18781/pdi-perjuangan-siap-kawal-penetapan-hari-adat-indonesia PDI Perjuangan Siap Kawal Penetapan Hari Adat Indonesia]</ref> Saat ini Dewan Adat Nasional diketuai oleh Bapak Irwanur Latubual yang merupakan raja pulau Buru ke 21.<ref>[https://wartakota.tribunnews.com/2019/12/18/pengamat-kepolisian-menilai-irwannur-latubual-tak-tepat-dijerat-uu-darurat-karena-bawa-parang-adat Pengamat Kepolisian Menilai Irwannur Latubual Tak Tepat Dijerat UU Darurat karena Bawa Parang Adat]</ref>
Lembaga Negara Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia atau lebih kenal sebagai Dewan Adat Nusantara merupakan salah satu asosiasi para sultan dan raja Nusantara dan merupakan asosiasi kerajaan tertua yang diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia.<ref>[https://www.antaranews.com/berita/551953/dewan-adat-anugerahi-bung-karno-bintang-mahaputra Dewan Adat anugerahi Bung Karno Bintang Mahaputra]</ref> Asosiasi ini lahir pada tanggal 12 Juli 1912 di Demak Mataram berdasarkan “Trisandhy Gadjah Kencana”, untuk mengkoordinasikan sistem tata kelola dan kesatuan masyarakat adat di Indonesia.<ref>[https://era.id/afair/18781/pdi-perjuangan-siap-kawal-penetapan-hari-adat-indonesia PDI Perjuangan Siap Kawal Penetapan Hari Adat Indonesia]</ref> Saat ini Dewan Adat Nasional diketuai oleh Bapak Irwanur Latubual yang merupakan raja pulau Buru ke 21.<ref>[https://wartakota.tribunnews.com/2019/12/18/pengamat-kepolisian-menilai-irwannur-latubual-tak-tepat-dijerat-uu-darurat-karena-bawa-parang-adat Pengamat Kepolisian Menilai Irwannur Latubual Tak Tepat Dijerat UU Darurat karena Bawa Parang Adat]</ref>

Revisi per 1 Juni 2021 16.09

LN PKRI atau Dewan Adat Nusantara
Berkas:Cropped-logo-no-bsg.png
Tanggal pendirian12 Juli 1912, Demak Mataram
TipeAsosiasi Raja dan Sultan Nusantara
TujuanPolitik, dan sosial
Kantor pusat
  • Gd. PKRI Lt . 5 Jl. Pegangsaan Timur No.56 Menteng, Jakarta Pusat, Jakarta
  • TU dan Pimpinan, Satu atap Div.Keu-APC RI, Lantai 12A Gedung Perkantoran Menara Era Jl. Senen Raya No.135-137 Jakarta Pusat, Jakarta
Wilayah layanan
Indonesia
KetuaIrwanur Latubual
Situs webSitus web resmi LN PKRI atau Dewan Adat Nusantara

Lembaga Negara Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia atau lebih kenal sebagai Dewan Adat Nusantara merupakan salah satu asosiasi para sultan dan raja Nusantara dan merupakan asosiasi kerajaan tertua yang diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia.[1] Asosiasi ini lahir pada tanggal 12 Juli 1912 di Demak Mataram berdasarkan “Trisandhy Gadjah Kencana”, untuk mengkoordinasikan sistem tata kelola dan kesatuan masyarakat adat di Indonesia.[2] Saat ini Dewan Adat Nasional diketuai oleh Bapak Irwanur Latubual yang merupakan raja pulau Buru ke 21.[3]

Peranan di masyarakat

Seiring perkembangan jaman, Dewan Adat Nasional menjadi sarana arbitase konflik antar kerajaan adat Indonesia dan salah satu penjaga gawang untuk mencegah kerajaan palsu dan upaya penyerobotan kerajaan adat dari pihak luar.[4] [5][6] Kiprah Dewan Adat Nasional selama ini kurang diketahui publik karena kurangnya pengakuan dari kerajaan besar akan keberadaannya.[7][8]

Pranala luar