Lompat ke isi

Sang Bumi Ruwa Jurai: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Memperbaiki ketikan konten
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Memperbaiki pranala
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 3: Baris 3:
Satu bumi tersebut merujuk pada wilayah [[Provinsi Lampung]] yang membentang dari [[Danau Ranau]] (perbatasan [[Provinsi Lampung]] dan [[Provinsi Sumatra Selatan]]) melewati [[Kabupaten Way Kanan|Way Kanan]] ([[Kabupaten Way Kanan]]) hingga pantai [[Laut Jawa]] (terletak di sekitar pesisir [[Kabupaten Lampung Selatan]]) sebagaimana digambarkan melalui lagu tersebut.<ref name=":0" /> Wilayah [[Provinsi Lampung]] berdasarkan lagu ini memiliki kekayaan sumber daya alam, terutama pada hasil [[lada]] dan [[cengkih]]. Selain itu, terdapat sumber daya alam lainnya berupa [[kopi]], [[karet]], [[kelapa]] dan [[tebu]] serta hasil tambang berupa mineral logam, bahan galian industri, bahan galian energi, dan bahan galian konstruksi yang dapat menunjang masyarakat [[Lampung]] untuk mencapai kesejahteraan umum.<ref>{{Cite web|url=http://www.investasi.lampungprov.go.id/berita-28-sumber-daya-alam-provinsi-lampung.html|title=Sumber Daya Alam Provinsi Lampung|last=Pintu|first=Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu|website=www.investasi.lampungprov.go.id|language=en|access-date=2019-10-21|archive-date=2019-10-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20191021114608/http://www.investasi.lampungprov.go.id/berita-28-sumber-daya-alam-provinsi-lampung.html|dead-url=yes}}</ref>
Satu bumi tersebut merujuk pada wilayah [[Provinsi Lampung]] yang membentang dari [[Danau Ranau]] (perbatasan [[Provinsi Lampung]] dan [[Provinsi Sumatra Selatan]]) melewati [[Kabupaten Way Kanan|Way Kanan]] ([[Kabupaten Way Kanan]]) hingga pantai [[Laut Jawa]] (terletak di sekitar pesisir [[Kabupaten Lampung Selatan]]) sebagaimana digambarkan melalui lagu tersebut.<ref name=":0" /> Wilayah [[Provinsi Lampung]] berdasarkan lagu ini memiliki kekayaan sumber daya alam, terutama pada hasil [[lada]] dan [[cengkih]]. Selain itu, terdapat sumber daya alam lainnya berupa [[kopi]], [[karet]], [[kelapa]] dan [[tebu]] serta hasil tambang berupa mineral logam, bahan galian industri, bahan galian energi, dan bahan galian konstruksi yang dapat menunjang masyarakat [[Lampung]] untuk mencapai kesejahteraan umum.<ref>{{Cite web|url=http://www.investasi.lampungprov.go.id/berita-28-sumber-daya-alam-provinsi-lampung.html|title=Sumber Daya Alam Provinsi Lampung|last=Pintu|first=Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu|website=www.investasi.lampungprov.go.id|language=en|access-date=2019-10-21|archive-date=2019-10-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20191021114608/http://www.investasi.lampungprov.go.id/berita-28-sumber-daya-alam-provinsi-lampung.html|dead-url=yes}}</ref>


Dua macam atau ''ruwa jurai'' merujuk pada penduduk asli [[Provinsi Lampung]] yakni [[suku Lampung]] yang terdiri dua Komunitas masyarakat adat yakni [[Pesisir]] ([[Saibatin]]) dan pedalaman [[Pepadun]]. Masyarakat adat [[Masyarakat Adat Saibatin|Saibatin]] tinggal di sepanjang pesisir [[Lampung]],<ref name=":1">{{Cite web|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/lampung-sai-bumi-ruwa-jurai/|title=Lampung, Provinsi Dengan Dua Suku Masyarakat yang Berbeda|last=lintangbanun|date=2018-07-18|website=Direktorat Jendral Kebudayaan|language=id-ID|access-date=2019-10-21}}</ref> sedangkan masyarakat adat [[Masyarakat Adat Pepadun|Pepadun]] terkonsentrasi di wilayah pedalaman dan dataran datar.<ref name=":1" /> Dalam hal ini, kalimat ''Sang Bumi Ruwa Jurai'' dimaknai sebagai sebuah semangat persatuan dan saling menghormati dalam masyarakat suku Lampung, baik dari Saibatin maupun Pepadun, dalam memajukan Provinsi Lampung selaku rumah dari masyarakat Lampung.
Dua macam atau ''ruwa jurai'' merujuk pada penduduk asli [[Provinsi Lampung]] yakni [[suku Lampung]] yang terdiri dua Komunitas masyarakat adat yakni [[Pesisir]] ([[Saibatin]]) dan pedalaman [[Pepadun]]. Masyarakat adat [[Saibatin]] tinggal di sepanjang pesisir [[Lampung]],<ref name=":1">{{Cite web|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/lampung-sai-bumi-ruwa-jurai/|title=Lampung, Provinsi Dengan Dua Suku Masyarakat yang Berbeda|last=lintangbanun|date=2018-07-18|website=Direktorat Jendral Kebudayaan|language=id-ID|access-date=2019-10-21}}</ref> sedangkan masyarakat adat [[Masyarakat Adat Pepadun|Pepadun]] terkonsentrasi di wilayah pedalaman dan dataran datar.<ref name=":1" /> Dalam hal ini, kalimat ''Sang Bumi Ruwa Jurai'' dimaknai sebagai sebuah semangat persatuan dan saling menghormati dalam masyarakat suku Lampung, baik dari Saibatin maupun Pepadun, dalam memajukan Provinsi Lampung selaku rumah dari masyarakat Lampung.


Frasa ''ruwa jurai'' juga merujuk pada hubungan kekerabatan antara penduduk asli Lampung dan penduduk pendatang yang menetap di [[Provinsi Lampung]]. Penduduk pendatang sendiri berasal dari suku [[Suku Jawa|Jawa]], [[Suku Sunda|Sunda]], [[Suku Bali|Bali]], [[suku asal Sumatera Selatan]], [[Suku Batak|Batak]], [[Orang Minangkabau|Minang]], [[Tionghoa]] dan [[Suku Bugis|Bugis]].<ref>{{Cite web|url=https://www.bps.go.id/publication/2012/05/23/55eca38b7fe0830834605b35/kewarganegaraan-suku-bangsa-agama-dan-bahasa-sehari-hari-penduduk-indonesia.html|title=Badan Pusat Statistik|website=www.bps.go.id|access-date=2019-10-21}}</ref> Dalam hal ini, kekerabatan tersebut menjadi suatu semangat persatuan antara penduduk asli dan penduduk pendatang untuk membangun [[Provinsi Lampung]].
Frasa ''ruwa jurai'' juga merujuk pada hubungan kekerabatan antara penduduk asli Lampung dan penduduk pendatang yang menetap di [[Provinsi Lampung]]. Penduduk pendatang sendiri berasal dari suku [[Suku Jawa|Jawa]], [[Suku Sunda|Sunda]], [[Suku Bali|Bali]], [[suku asal Sumatera Selatan]], [[Suku Batak|Batak]], [[Orang Minangkabau|Minang]], [[Tionghoa]] dan [[Suku Bugis|Bugis]].<ref>{{Cite web|url=https://www.bps.go.id/publication/2012/05/23/55eca38b7fe0830834605b35/kewarganegaraan-suku-bangsa-agama-dan-bahasa-sehari-hari-penduduk-indonesia.html|title=Badan Pusat Statistik|website=www.bps.go.id|access-date=2019-10-21}}</ref> Dalam hal ini, kekerabatan tersebut menjadi suatu semangat persatuan antara penduduk asli dan penduduk pendatang untuk membangun [[Provinsi Lampung]].

Revisi per 3 Juni 2021 12.37

Sang Bumi Ruwa Jurai[1] merupakan lagu daerah dari Provinsi Lampung. Kalimat Sang Bumi Ruwa Jurai[2] juga digunakan sebagai julukan semboyan Provinsi Lampung. Lirik lagu berbahasa Lampung tersebut diciptakan oleh Syaiful Anwar.[3] Kalimat Sang[4] Bumi Ruwa Jurai dalam bahasa Indonesia berarti “satu bumi dua macam.” Bumi Ruwa Jurai Beserta Artinya dan Not Angka

Satu bumi tersebut merujuk pada wilayah Provinsi Lampung yang membentang dari Danau Ranau (perbatasan Provinsi Lampung dan Provinsi Sumatra Selatan) melewati Way Kanan (Kabupaten Way Kanan) hingga pantai Laut Jawa (terletak di sekitar pesisir Kabupaten Lampung Selatan) sebagaimana digambarkan melalui lagu tersebut.[5] Wilayah Provinsi Lampung berdasarkan lagu ini memiliki kekayaan sumber daya alam, terutama pada hasil lada dan cengkih. Selain itu, terdapat sumber daya alam lainnya berupa kopi, karet, kelapa dan tebu serta hasil tambang berupa mineral logam, bahan galian industri, bahan galian energi, dan bahan galian konstruksi yang dapat menunjang masyarakat Lampung untuk mencapai kesejahteraan umum.[6]

Dua macam atau ruwa jurai merujuk pada penduduk asli Provinsi Lampung yakni suku Lampung yang terdiri dua Komunitas masyarakat adat yakni Pesisir (Saibatin) dan pedalaman Pepadun. Masyarakat adat Saibatin tinggal di sepanjang pesisir Lampung,[7] sedangkan masyarakat adat Pepadun terkonsentrasi di wilayah pedalaman dan dataran datar.[7] Dalam hal ini, kalimat Sang Bumi Ruwa Jurai dimaknai sebagai sebuah semangat persatuan dan saling menghormati dalam masyarakat suku Lampung, baik dari Saibatin maupun Pepadun, dalam memajukan Provinsi Lampung selaku rumah dari masyarakat Lampung.

Frasa ruwa jurai juga merujuk pada hubungan kekerabatan antara penduduk asli Lampung dan penduduk pendatang yang menetap di Provinsi Lampung. Penduduk pendatang sendiri berasal dari suku Jawa, Sunda, Bali, suku asal Sumatera Selatan, Batak, Minang, Tionghoa dan Bugis.[8] Dalam hal ini, kekerabatan tersebut menjadi suatu semangat persatuan antara penduduk asli dan penduduk pendatang untuk membangun Provinsi Lampung.

Lirik lagu

Bahasa Lampung Bahasa Indonesia
Jak ujung Danau Ranau

Teliu mit Way Kanan

Sampai Pantai Lawok Jawo

Pesisir rik Pepadun

Jadi sai di lom lamban

Lampung sai kayo rayo

Lampung sai

Sai bumi ruwa jurai

Lampung sai

Sai bumi ruwa jurai

Ki ram haga burasa

Hujaini pemandangan

Huma lada di pematang

Apilagi cengkehni

Telambun beruntaian

Tandani kemakmuran

Lampung sai

Sai bumi ruwa jurai

Lampung sai

Sai bumi ruwa jurai

Canggat bara bulagu

Sambah jama Saibatin

Sina gawi adat sikam

Manjau rik sebambangan

Tari rakot rik melinting

Cirini ulun Lampung

Lampung sai

Sai bumi ruwa jurai

Lampung sai

Sang[9] bumi ruwa jurai

Dari ujung Danau Ranau

Melewati Way Kanan

Sampai pantai Laut Jawa

Pesisir dan Pepadun

Jadi satu di dalam rumah

Lampung yang kaya raya

Lampung satu

Satu bumi dua macam

Lampung satu

Satu bumi dua macam

Jika kamu ingin merasakan

Hijaunya pemandangan

Kebun lada di pematang

Apalagi cengkehnya

Banyak beruntaian

Tandanya kemakmuran

Lampung satu

Satu bumi dua macam

Lampung satu

Satu bumi dua macam

Penghormatan pemuka adat (Pepadun)

Penghormatan pemuka adat (Sebatin)

Itulah aturan adat kami

Berkunjung dan larian

Tari ragat melinting

Tandanya orang Lampung

Lampung satu

Satu bumi dua macam

Lampung satu

Satu bumi dua macam

Referensi

  1. ^ https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-lampungbengkulu/baca-kilas-peristiwa/12939/Lampung-Sang-Bumi-Ruwa-Jurai.html
  2. ^ https://labrak.co/2020/03/menuju-makna-baru-sang-bumi-ruwa-jurai/
  3. ^ Nurani, Rahmanisya Okti. "Lagu Daerah Lampung "Sang Bumi Ruwa Jurai"". Universitas Malahayati (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-10-21. 
  4. ^ https://budaya-indonesia.org/Sang-Bumi-Khua-Jukhai
  5. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :0
  6. ^ Pintu, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu. "Sumber Daya Alam Provinsi Lampung". www.investasi.lampungprov.go.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-10-21. Diakses tanggal 2019-10-21. 
  7. ^ a b lintangbanun (2018-07-18). "Lampung, Provinsi Dengan Dua Suku Masyarakat yang Berbeda". Direktorat Jendral Kebudayaan. Diakses tanggal 2019-10-21. 
  8. ^ "Badan Pusat Statistik". www.bps.go.id. Diakses tanggal 2019-10-21. 
  9. ^ http://lampung-sang.blogspot.com/2011/10/lirik-lagu-sang-bumi-ruwa-jurai.html