Antipiretik: Perbedaan antara revisi
rev |
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>") |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[Berkas:Chinin-Pharmaka von Friedrich Koch.jpg|jmpl|Antipiretik berbahan Quinin dengan Merek Chinin-Pharmaka von Friedrich Koch]] |
[[Berkas:Chinin-Pharmaka von Friedrich Koch.jpg|jmpl|Antipiretik berbahan Quinin dengan Merek Chinin-Pharmaka von Friedrich Koch]] |
||
[[Berkas:(R)-Ibuprofen.svg|jmpl|(R)-Ibuprofen]] |
[[Berkas:(R)-Ibuprofen.svg|jmpl|(R)-Ibuprofen]] |
||
'''Antipiretik''' adalah obat penurun panas<ref name="buku1">{{cite book|title=Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran|author=Drs. Damin Sumardjo|publisher=Penerbit Buku Kedokteran EGC|location=Jakarta|year=2009}}</ref> |
'''Antipiretik''' adalah obat penurun panas.<ref name="buku1">{{cite book|title=Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran|author=Drs. Damin Sumardjo|publisher=Penerbit Buku Kedokteran EGC|location=Jakarta|year=2009}}</ref> Obat-obat antipiretik juga menekan gejala-gejala yang biasanya menyertai [[demam]] seperti [[mialgia]], kedinginan, nyeri kepala, dan lain-lain.<ref name="buku2">{{cite book|title=Harrison: Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam|author=Isselbacher, Braunwald, Wilson, Martin, Fauci, Kasper|publisher=Penerbit Buku Kedokteran EGC}}</ref> Namun, pada kenaikan suhu yang rendah atau sedang, tidak terdapat banyak bukti yang menunjukkan bahwa demam merupakan keadaan yang berbahaya atau bahwa terapi antipiretik bermanfaat.<ref name="buku2"/> Perintah pemberian antipiretik yang rutin, dapat mengaburkan [[informasi klinis]] penting yang perlu dicari dengan mengikuti perjalanan [[suhu tubuh]] apakah naik ataukah turun.<ref name="buku2"/> |
||
Antipiretik menyebabkan [[hipotalamus]] untuk mengesampingkan peningkatan [[interleukin]] yang kerjanya menginduksi suhu tubuh<ref name="web">{{en}} {{cite web|url=http://www.princeton.edu/~achaney/tmve/wiki100k/docs/Antipyretic.html|title=Antipyretic|accessdate=May 25 2014}}</ref> |
Antipiretik menyebabkan [[hipotalamus]] untuk mengesampingkan peningkatan [[interleukin]] yang kerjanya menginduksi suhu tubuh.<ref name="web">{{en}} {{cite web|url=http://www.princeton.edu/~achaney/tmve/wiki100k/docs/Antipyretic.html|title=Antipyretic|accessdate=May 25 2014}}</ref> Tubuh kemudian akan bekerja untuk menurunkan suhu tubuh dan hasilnya adalah pengurangan demam.<ref name="web"/> |
||
Obat-obat antipiretik tidak menghambat pembentukan panas<ref name="bukuu">{{cite book|title=Kumpulan Kuliah Farmakologi|author=Staf Pengajar Departemen Farmakologi FK UNSRI|publisher=Penerbit Buku Kedokteran EGC}}</ref> |
Obat-obat antipiretik tidak menghambat pembentukan panas.<ref name="bukuu">{{cite book|title=Kumpulan Kuliah Farmakologi|author=Staf Pengajar Departemen Farmakologi FK UNSRI|publisher=Penerbit Buku Kedokteran EGC}}</ref> Hilangnya panas terjadi dengan meningkatnya aliran darah ke [[perifer]] dan pembentukan [[keringat]].<ref name="bukuu"/> Efeknya ini bersifat [[sentral]], tetapi tidak langsung pada [[neuron]] hipotalamus.<ref name="bukuu"/> Cara menurunkan demam tinggi diduga dengan menghambat pembentukan [[prostaglandin]] E1.<ref name="bukuu"/> |
||
Obat-obat yang memiliki efek antipiretik adalah: |
Obat-obat yang memiliki efek antipiretik adalah: |
||
# AINS ([[obat anti-inflamasi nonsteroid]]) seperti [[ibuprofen]], [[naproksen]], dan [[ketoprofen]]<ref name="web"/> |
# AINS ([[obat anti-inflamasi nonsteroid]]) seperti [[ibuprofen]], [[naproksen]], dan [[ketoprofen]].<ref name="web"/> |
||
# [[Aspirin]] dan golongan [[salisilat]] lainnya<ref name="web"/> |
# [[Aspirin]] dan golongan [[salisilat]] lainnya.<ref name="web"/> |
||
# [[Parasetamol]] (Asetaminofen)<ref name="web"/> |
# [[Parasetamol]] (Asetaminofen).<ref name="web"/> |
||
# [[Metamizole]]<ref name="web"/> |
# [[Metamizole]].<ref name="web"/> |
||
# [[Nabumetone]]<ref name="web"/> |
# [[Nabumetone]].<ref name="web"/> |
||
# [[Nimesulide]]<ref name="web"/> |
# [[Nimesulide]].<ref name="web"/> |
||
# [[Phenazone]]<ref name="web"/> |
# [[Phenazone]].<ref name="web"/> |
||
# [[Quinine]]<ref name="web"/> |
# [[Quinine]].<ref name="web"/> |
||
== Rujukan == |
== Rujukan == |
Revisi per 23 Juni 2021 07.01
Antipiretik adalah obat penurun panas.[1] Obat-obat antipiretik juga menekan gejala-gejala yang biasanya menyertai demam seperti mialgia, kedinginan, nyeri kepala, dan lain-lain.[2] Namun, pada kenaikan suhu yang rendah atau sedang, tidak terdapat banyak bukti yang menunjukkan bahwa demam merupakan keadaan yang berbahaya atau bahwa terapi antipiretik bermanfaat.[2] Perintah pemberian antipiretik yang rutin, dapat mengaburkan informasi klinis penting yang perlu dicari dengan mengikuti perjalanan suhu tubuh apakah naik ataukah turun.[2] Antipiretik menyebabkan hipotalamus untuk mengesampingkan peningkatan interleukin yang kerjanya menginduksi suhu tubuh.[3] Tubuh kemudian akan bekerja untuk menurunkan suhu tubuh dan hasilnya adalah pengurangan demam.[3] Obat-obat antipiretik tidak menghambat pembentukan panas.[4] Hilangnya panas terjadi dengan meningkatnya aliran darah ke perifer dan pembentukan keringat.[4] Efeknya ini bersifat sentral, tetapi tidak langsung pada neuron hipotalamus.[4] Cara menurunkan demam tinggi diduga dengan menghambat pembentukan prostaglandin E1.[4] Obat-obat yang memiliki efek antipiretik adalah:
- AINS (obat anti-inflamasi nonsteroid) seperti ibuprofen, naproksen, dan ketoprofen.[3]
- Aspirin dan golongan salisilat lainnya.[3]
- Parasetamol (Asetaminofen).[3]
- Metamizole.[3]
- Nabumetone.[3]
- Nimesulide.[3]
- Phenazone.[3]
- Quinine.[3]
Rujukan
- ^ Drs. Damin Sumardjo (2009). Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
- ^ a b c Isselbacher, Braunwald, Wilson, Martin, Fauci, Kasper. Harrison: Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
- ^ a b c d e f g h i j (Inggris) "Antipyretic". Diakses tanggal May 25 2014.
- ^ a b c d Staf Pengajar Departemen Farmakologi FK UNSRI. Kumpulan Kuliah Farmakologi. Penerbit Buku Kedokteran EGC.