Lompat ke isi

Candi Pangkuan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Sathira15 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>")
Baris 1: Baris 1:
{{unreliable sources|date=Desember 2016}}
{{unreliable sources|date=Desember 2016}}
'''Candi Pangkuan''' adalah sebuah candi yang terletak di desa Cilibur, kecamatan Paguyangan, kabupaten Brebes, provinsi Jawa Tengah. Candi pangkuan merupakan candi yang berupa batu lonjong seinggi 50 cm. Disekitar candi terdapat 40 makam yang tiga diantaranya adalah makam Kyai Wisnu, Kencna Wungu dan Nyi Rantam Sari yang menurut legenda merupakan orang yang pertama kali menempati daerah brebes bagian selatan.<ref>https://bumiayunews.wordpress.com/2016/07/09/candi-pangkuan-dihuni-banyak-monyet/</ref>
'''Candi Pangkuan''' adalah sebuah candi yang terletak di desa Cilibur, kecamatan Paguyangan, kabupaten Brebes, provinsi Jawa Tengah. Candi pangkuan merupakan candi yang berupa batu lonjong seinggi 50 cm. Disekitar candi terdapat 40 makam yang tiga diantaranya adalah makam Kyai Wisnu, Kencna Wungu dan Nyi Rantam Sari yang menurut legenda merupakan orang yang pertama kali menempati daerah brebes bagian selatan.<ref>https://bumiayunews.wordpress.com/2016/07/09/candi-pangkuan-dihuni-banyak-monyet/</ref>
Sejarah candi pangkuan tidak begitu jelas karena tidak ada simbol atau catatan sejarah yang ada pada candi<ref>{{Cite web|last=Nugroho|first=Arief|title=Candi Pangkuan|url=https://perpus.jatengprov.go.id/tempat-wisata-jateng/67-tempat-wisata-jateng/kab-brebes/457-candi-pangkuan|website=perpus.jatengprov.go.id|language=id-id|access-date=2021-03-16}}</ref>. Menurut legenda masyarakat sekitar candi pangkuan digunakan sebagai tempat upacara keagamaan masyarakat pada zaman kerajaan. Kawasan candi seluas empat hektar ini ditemukan oleh masyarakat pribumi sekitar tahun 1965. Saat ini candi pangkuan dijadikan objek wisata yang menawarkan keindahan hutan dengan pohon yang berumur ratusan tahun.<ref>http://www.teluklove.com/2016/11/pesona-keindahan-wisata-candi-pangkuan.html?m=0{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
Sejarah candi pangkuan tidak begitu jelas karena tidak ada simbol atau catatan sejarah yang ada pada candi.<ref>{{Cite web|last=Nugroho|first=Arief|title=Candi Pangkuan|url=https://perpus.jatengprov.go.id/tempat-wisata-jateng/67-tempat-wisata-jateng/kab-brebes/457-candi-pangkuan|website=perpus.jatengprov.go.id|language=id-id|access-date=2021-03-16}}</ref> Menurut legenda masyarakat sekitar candi pangkuan digunakan sebagai tempat upacara keagamaan masyarakat pada zaman kerajaan. Kawasan candi seluas empat hektar ini ditemukan oleh masyarakat pribumi sekitar tahun 1965. Saat ini candi pangkuan dijadikan objek wisata yang menawarkan keindahan hutan dengan pohon yang berumur ratusan tahun.<ref>http://www.teluklove.com/2016/11/pesona-keindahan-wisata-candi-pangkuan.html?m=0{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 24 Juni 2021 02.39

Candi Pangkuan adalah sebuah candi yang terletak di desa Cilibur, kecamatan Paguyangan, kabupaten Brebes, provinsi Jawa Tengah. Candi pangkuan merupakan candi yang berupa batu lonjong seinggi 50 cm. Disekitar candi terdapat 40 makam yang tiga diantaranya adalah makam Kyai Wisnu, Kencna Wungu dan Nyi Rantam Sari yang menurut legenda merupakan orang yang pertama kali menempati daerah brebes bagian selatan.[1] Sejarah candi pangkuan tidak begitu jelas karena tidak ada simbol atau catatan sejarah yang ada pada candi.[2] Menurut legenda masyarakat sekitar candi pangkuan digunakan sebagai tempat upacara keagamaan masyarakat pada zaman kerajaan. Kawasan candi seluas empat hektar ini ditemukan oleh masyarakat pribumi sekitar tahun 1965. Saat ini candi pangkuan dijadikan objek wisata yang menawarkan keindahan hutan dengan pohon yang berumur ratusan tahun.[3]

Referensi