Lompat ke isi

Hak asasi manusia dan perubahan iklim: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menambahkan subjudul baru
Menambahkan subjudul Baru
Baris 9: Baris 9:


Selama proses penyusunan kerangka kerja, GNHRE mencari dukungan dan tanggapan dari komunitas global. Pencarian dukungan tersebut berakhir pada 19 Februari 2016. Secara khusus, para cendekiawan yang terlibat meminta masukan dari masyarakat adat. Sifat terbuka dari pendekatan yang diadopsi memberikan ruang epistemik bagi banyak orang dengan berbagai latar belakang budaya sebagai bahan pertimbangan laporan akhir.<ref name=":0" />
Selama proses penyusunan kerangka kerja, GNHRE mencari dukungan dan tanggapan dari komunitas global. Pencarian dukungan tersebut berakhir pada 19 Februari 2016. Secara khusus, para cendekiawan yang terlibat meminta masukan dari masyarakat adat. Sifat terbuka dari pendekatan yang diadopsi memberikan ruang epistemik bagi banyak orang dengan berbagai latar belakang budaya sebagai bahan pertimbangan laporan akhir.<ref name=":0" />

== Hak-hak asasi manusia yang terkena dampak perubahan iklim ==

=== Hak atas kesehatan ===


Kondisi lingkungan yang baik seperti ketersediaan udara dan air yang bersih, makanan yang sehat dan bergizi, dan kelayakan sanitasi merupakan komponen pendukung terciptanya kesehatan bagi masyarakat. Di lain sisi, lingkungan yang kotor dan tercemar akan berpengaruh signifikan terhadap kesehatan.<ref>{{Cite book|last=Lewis|first=Bridget|date=2018-08-21|url=https://books.google.co.id/books?id=nnhqDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=human+rights+and+climate+change&hl=id&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=human%20rights%20and%20climate%20change&f=false|title=Environmental Human Rights and Climate Change: Current Status and Future Prospects|location=Berlin|publisher=Springer|isbn=978-981-13-1960-0|pages=18|language=en|url-status=live}}</ref>






Revisi per 24 Juni 2021 03.29

Hak asasi manusia dan perubahan iklim merupakan suatu konsep kerja legal yang mempelajari dan menganalisis dampak perubahan iklim terhadap hak asasi manusia. Konsep kerja ini melibatkan organisasi pemerintah maupun non-pemerintah yang berskala nasional maupun internasional dengan tujuan memandu kebijakan-kebijakan terkait hak asasi manusia dan perubahan iklim. Perubahan iklim akan berpengaruh pada perlindungan hak asasi manusia seperti yang berkaitan dengan kesehatan dan kehidupan yaitu hak untuk mendapatkan makanan, air, dan tempat tinggal. Perubahan iklim juga akan berdampak pada hak-hak yang berkaitan dengan mata pencaharian dan budaya yaitu migrasi dan transmigrasi, serta keselamatan dan keamanan pribadi saat terjadinya konflik.[1]

Perubahan iklim sangat berpengaruh pada kehidupan dan kesehatan perorangan maupun kelompok di seluruh dunia. Intergovermental Panel on Climate Change (IPCC) meneliti dan memprediksi bahwa perubahan iklim dapat mempengaruhi kehidupan jutaan orang, ekosistem, sumber daya alam, dan infrastruktur fisik. Selain itu perubahan iklim juga dapat menyebabkan kekeringan, penurunan ekosistem, dan cadangan makanan di dunia. Dampak buruk tersebut akan berbenturan dengan perlindungan hak asasi manusia bagi milyaran penduduk bumi.[2]

Deklarasi

Deklarasi hak asasi manusia dan perubahan iklim diadakan oleh cendekiawan Global Network for the Study of Human Rights and the Environment (GNHRE) pada tahun 2015-2016. GNHRE merupakan sebuah organisasi yang fokus meneliti permasalahan hak asasi manusia dan perubahan iklim. Deklarasi ini membahas tentang filosofi, legalitas, sejarah, dan aturan umum mengenai konsep kerja hak asasi manusia dan perubahan iklim. Deklarasi GNHRE membahas pentingnya hak asasi manusia sebagai gagasan meta-etik yang kuat dengan daya tarik internasional yang luas untuk pengembangan kebijakan tentang adaptasi, mitigasi, kerugian dan kerusakan, dan keadilan iklim.[3]

Pada Oktober 2015 menjelang diadakannya COP 21 (Conference of Parties), pertemuan tahunan PBB yang membahas perubahan iklim di Paris, 13 anggota GNHRE mengembangkan Draf Deklarasi Hak Asasi Manusia dan Perubahan Iklim. Proses penyusunannya selesai dalam tiga minggu dan dirilis untuk mengetahui respons masyarakat, dua minggu sebelum dimulainya COP 21. Melalui rilis media, materi pemasaran dan unggahan yang dikeluarkan melalui media sosial, jaringan profesional dan pribadi, dan situs web GNHRE, orang-orang dari seluruh dunia diundang untuk memberikan tanggapan mereka terhadap konsep kerja tersebut. Draf Deklarasi diterjemahkan ke dalam delapan bahasa agar mudah dipahami oleh masyarakat. Deklarasi ini dikembangkan dengan tujuan utama untuk menempatkan hak asasi manusia di jantung kebijakan dan kegiatan untuk memerangi pemanasan antropogeni.[3]

Selama proses penyusunan kerangka kerja, GNHRE mencari dukungan dan tanggapan dari komunitas global. Pencarian dukungan tersebut berakhir pada 19 Februari 2016. Secara khusus, para cendekiawan yang terlibat meminta masukan dari masyarakat adat. Sifat terbuka dari pendekatan yang diadopsi memberikan ruang epistemik bagi banyak orang dengan berbagai latar belakang budaya sebagai bahan pertimbangan laporan akhir.[3]

Hak-hak asasi manusia yang terkena dampak perubahan iklim

Hak atas kesehatan

Kondisi lingkungan yang baik seperti ketersediaan udara dan air yang bersih, makanan yang sehat dan bergizi, dan kelayakan sanitasi merupakan komponen pendukung terciptanya kesehatan bagi masyarakat. Di lain sisi, lingkungan yang kotor dan tercemar akan berpengaruh signifikan terhadap kesehatan.[4]


  1. ^ Humphreys, Stephen; Robinson, Mary (2010). Human Rights and Climate Change (dalam bahasa Inggris). Cambridge: Cambridge University Press. hlm. 1. ISBN 978-0-521-76276-2. 
  2. ^ "Climate Change and Human Rights" (PDF). columbia.edu. Diakses tanggal 2021-06-20. 
  3. ^ a b c Davies, Kirsten; Adelman, Sam; Grear, Anna; Iorns Magallanes, Catherine; Kerns, Tom; Rajan, Ravi (2017-09-01). "The Declaration on Human Rights and Climate Change: a new legal tool for global policy change". Journal of Human Rights and the Environment. 8: 217–253. doi:10.4337/jhre.2017.02.03. 
  4. ^ Lewis, Bridget (2018-08-21). Environmental Human Rights and Climate Change: Current Status and Future Prospects (dalam bahasa Inggris). Berlin: Springer. hlm. 18. ISBN 978-981-13-1960-0.