Lompat ke isi

Tikus wirok: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: +{{Taxonbar|from={{subst:#invoke:WikidataIB|getQid}}}}
Baris 50: Baris 50:
* [http://www.mammalogy.org/bandicota-bengalensis-764 Bandicota sp]
* [http://www.mammalogy.org/bandicota-bengalensis-764 Bandicota sp]
{{hewan-stub}} [ SEAsiarodentmanagement ]
{{hewan-stub}} [ SEAsiarodentmanagement ]
{{Taxonbar|from=Q789992}}


[[Kategori:Muridae]]
[[Kategori:Muridae]]

Revisi per 10 Juli 2021 06.49

Tikus Wirok
Berkas:Tikus Wirok.jpg
Terancam
CRSingkatan dari Critical (Kritis)
ENSingkatan dari Endangered (Genting)
VUSingkatan dari Vulnerable (Rentan)
 
NTSingkatan dari Not Threatened (Tidak terancam)
Aman
LCSingkatan dari Least-Concern (Aman)

Risiko Rendah  (IUCN 2.3)
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Subfamili:
Genus:
Spesies:
B. bengalensis
Nama binomial
Bandicota bengalensis
Gray, 1835

Wirok atau tikus wirok (Bandicota bengalensis) adalah jenis tikus besar berasal dari anak-benua India. Pada saat ini sudah menyebar di Pakistan hingga Myanmar, Sri Lanka, Pulau Pinang dan Jawa. Wirok terdiri dari lima anak-jenis, dua di antaranya B. b. bengalensis, B.b. kok, B.b. gracilis, B.b. wardi, dan B.b. varius.

Wirok mempunyai bulu-bulu yang pendek dan kasar, dengan bagian punggung (dorsal) berwarna gelap (kelabu gelap dan coklat kehitaman), sedangkan bagian perut (ventral) berwarna kelabu cerah dengan kuning kecoklatan. Kaki depannya mempunyai empat jari berkuku sedangkan kaki belakang mempunyai lima jari berkuku. Moncong tikus ini lebar dan pendek dan seakan-akan berbentuk bulat berbeda dengan tikus lain.

Wirok adalah perenang yang baik dan penyebabnya kerusakan signifikan pada tanaman padi perairan dalam di mana dilaporkan menempati platform yang dibangun dari lubang ini. Namun, di sebagian besar habitat ia membangun dan menempati sistem liang yang rumit. liang ini ditempati untuk waktu yang cukup lama dan individu umumnya hanya membangun liang baru untuk menghindari banjir atau ketika sumber makanan lokal habis. Jantan memindahkan liang mereka lebih sering daripada betina .

Kebiasaan bersarang : liang dibangun di pematang sawah, di kebun sayur dan kebun buah, dan di lantai dan dinding bangunan. Di kota , rumah atau toko bata lumpur yang dipenuhi oleh wirok . Liang biasanya ditempati oleh satu jantan dewasa atau dewas betina, atau betina dengan anak-anaknya. Namun, beberapa sarang dilaporkan di kota-kota tinggi kepadatan penduduk. Ruang berkembang biak dilapisi dengan jerami dan sering disertai dengan tumpukan gandum atau beras

Makanan = wirok menyukai banyak jenis makanan hingga sampah dan serangga . Namun , makanan kesukaanya adalah jagung manis makanan kesukaan ke dua adalah daging ayam .

Dampak kerusakan = wirok merusak semua jenis tanaman sawah dan juga menyerang biji-bijian yang disimpan. wirok juga hama unggas seperti burung puyuh dan ayam peternak sering mendapati unggas mereka mati dan kepala hilang karena digigit wirok


Pranala luar

[ SEAsiarodentmanagement ]