Hans Küng: Perbedaan antara revisi
kTidak ada ringkasan suntingan |
k robot Adding: eo |
||
Baris 48: | Baris 48: | ||
[[de:Hans Küng]] |
[[de:Hans Küng]] |
||
[[en:Hans Küng]] |
[[en:Hans Küng]] |
||
[[eo:Hans KÜNG]] |
|||
[[es:Hans Küng]] |
[[es:Hans Küng]] |
||
[[fr:Hans Küng]] |
[[fr:Hans Küng]] |
Revisi per 18 Maret 2006 17.59
Pastor Hans Küng (lahir 19 Maret 1928 di Sursee, Canton Lucerne), adalah seorang teolog Swiss terkemuka, dan penulis yang produktif. Sejak 1995 ia menjadi Presiden dari Yayasan untuk Etika Global (Stiftung Weltethos). Küng adalah seorang pastor Katolik Roma, tetapi Vatikan telah mencabut haknya untuk mengajar teologi Katolik.
Küng belajar teologi dan filsafat di Universitas Kepausan Gregoriana di Roma dan ditahbiskan pada 1954. Kemudian ia melanjutkan pendidikannya di berbagai kota Eropa, misalnya di Sorbonne di Paris. Tesis doktoralnya berjudul "Pembenaran. Doktrin Karl Barth dan sebuah refleksi Katolik".
Pada 1960 Küng diangkat menjadi profesor teologi di at Universitas Eberhard Karls, Tübingen, Jerman. Tepat seperti rekannya Joseph Ratzinger (yang belakangan menjadi Paus Benediktus XVI), pada 1962 ia diangkat menjadi peritus oleh Paus Yohanes XXIII, dan melayani sebagai seorang penasihat ahli teologi bagi para anggota dari Konsili Vatikan II hingga selesai pada 1965. Atas usul Küng, Dewan Dosen Katolik di Tübingen mengangkat Ratzinger sebagai profesor dogmatika. Namun, karena kenyataannya Ratzinger beralih menjadi lebih konservatif sebagai reaksi terhadap revolusi mahasiswa 1968, kerja sama di antara keduanya pun berakhir.
Pada akhir tahun 1960-an Küng menjadi teolog penting pertama Katolik Roma setelah skisma Gereja Katolik Lama pada akhir abad ke-19 yang menolak doktrin infalibilitas paus, khususnya dalam bukunya Infallible? An Inquiry ("Infalibel? Suatu Telaah") (1971). Akibatnya, pada 18 Desember 1979, izin mengajarnya sebagai seorang teolog Katolik Roma dicabut, namun ia tetap mengajar sebagai seorang profesor yang berjabatan dalam bidang teologi ekumenis di Universitas Tübingen hingga masa pensiunnya (Emeritierung) pada 1996. Hingga hari ini ia tetap merupakan kritikus yang gigih terhadap kewibawaan paus, yang disebutnya sebagai ciptaan manusia (dan karena itu dapat dibatalkan) dan bukan sesuatu yang ditetapkan oleh Allah. Küng tidak diekskomunikasi dan tetap menjabat sebagai seorang imam Katolik Roma.
Pada awal tahun 1990-an Küng memulai sebuah proyek yang dinamai Weltethos (Etika Global), yang merupakan upaya untuk menggambarkan kesamaan di antara agama-agama dunia (ketimbang menekankan hal-hal yang membedakan mereka) dan menyusun suatu susunan peraturan perilaku minimal yang dapat diterima oleh setiap orang. Visinya tentang suatu etika global terwujud dalam dokumen yang rancangan awalnya disusun oleh Küng, Menuju suatu Etika Global: Suatu Deklarasi Awal. Deklarasi ini ditandatangani pada Parlemen Agama-agama Dunia tahun 1993 oleh banyak pemimpin agama dan spiritual dari seluruh dunia. Belakangan proyek Küng ini memuncak menjadi "Dialog antar Peradaban" yang diselenggarakan oleh PBB, dan untuk itu Küng ditunjuk sebagai salah satu dari 19 "tokoh terkemuka." Meskipun proyek ini diselesaikan pada November 2001, tak lama setelah serangan teroris pada 11 September 2001, media AS tidak meliputnya. Hal ini dikeluhkan oleh Küng.
Berdasarkan pada kuliah-kuliah "Studium Generale" di Universitas Tübingen, terbitannya yang terbaru Der Anfang aller Dinge ("Permulaan dari segala sesuatu") membahas hubungan antara ilmu pengetahuan dan agama. Dalam sebuah analisis yang merentang dari fisika kuantum hingga neurosains ia juga mengomentari perdebatan saat ini di Amerika Serikat mengenai evolusi, dan mengecam mereka yang menentang evolusi sebagai orang yang "naif [dan] tidak tercerahkan".
Pada 26 September 2005 ia terlibat dalam suatu diskusi bersahabat tentang teologi Katolik dalam sebuah makan malam bersama Paus Benediktus XVI -- sesuatu yang mengejutkan sejumlah pengamat.
Bibliografi terpilih
- Structures of the Church (1966) (ISBN 0824505085)
- Infallible? An Inquiry (1971) (ISBN 0385184832)
- Why Priests? (1972) (ISBN 0006430155)
- On Being A Christian (1977) (ISBN 038519286X)
- Does God Exist? An Answer For Today (1980) (ISBN 08245-1119-0)
- Eternal Life? (1984) (ISBN 1592442099)
- Why I Am Still a Christian (Woran man sich halten kann) (1987) (ISBN 0567291340) (judul terjemahannya dalam bahasa Inggris menggemakan esai Bertrand Russell Mengapa saya bukan seorang Kristen)
- Paradigm Change in Theology (1989) (ISBN 0567094944)
- Reforming the Church Today. Keeping Hope Alive (1991) (ISBN 0567095789)
- The Church (1992) (ISBN 0860121992)
- Yes to a Global Ethic (1996) (ISBN 0334026334)
- A Global Ethic for Global Politics and Economics (1997) (ISBN 0334026865)
- Women in Christianity (2002) (ISBN 0826456863)
- Tracing the Way. Spiritual Dimensions of the World Religions (2002) (ISBN 0826456839)
- The Catholic Church. A Short History (2002) (ISBN 1842124943)
- Der Anfang aller Dinge. Naturwissenschaft und Religion (2005) (ISBN 3492047874)
Kutipan
- "Kalau anda tidak dapat melihat bahwa Yang Ilahi mencakup sifat-sifat laki-laki dan perempuan dan pada saat yang sama mentransendensikannya, anda akan mengalami konsekuensi-konsekuensi yang buruk. Roma dan Kardinal O'Connor mendasarkan penolakannya terhadap imam perempuan berdasarkan gagasan bahwa Allah adalah Bapa dan Yesus adalah Anak-Nya, dan bahwa murid-murid Yesus semuanya laki-laki, dst. Mereka membela suatu gereja yang patriarkhal dengan Allah yang patriarkhal. Kita harus melawan pemahaman tentang Allah yang patriarkhal."— wawancara Newsweek, 8 Juli 1991
- "Setiap orang setuju bahwa aturan selibat hanyalah sebuah hukum gereja yang berasal dari abad ke-11, bukan suatu perintah ilahi." — wawancara Newsweek, 8 Juli 1991