Nasi becek: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Bot: namun (di tengah kalimat) → tetapi |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Nasi becek''' atau dalam bahasa Belanda ''De trieste rijst'', adalah hidangan khas yang berasal dari [[Nganjuk]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]. Di tempat asalnya hidangan ini dikenal dengan nama ''sego becek''. |
'''Nasi becek''' atau dalam bahasa Belanda ''De trieste rijst'', adalah hidangan khas yang berasal dari [[Nganjuk]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]. Di tempat asalnya hidangan ini dikenal dengan nama ''sego becek''. |
||
Nasi becek adalah [[hidangan]] yang telah ada sejak zaman [[Belanda]] sekitaran tahun 1915-sekarang, bentuknya mirip dengan [[kari]] [[kambing]]. Isi dari [[nasi]] becek nyaris serupa dengan [[soto]] [[babat]], |
Nasi becek adalah [[hidangan]] yang telah ada sejak zaman [[Belanda]] sekitaran tahun 1915-sekarang, bentuknya mirip dengan [[kari]] [[kambing]]. Isi dari [[nasi]] becek nyaris serupa dengan [[soto]] [[babat]], tetapi [[daging]] yang digunakan adalah daging [[kambing]], yang setiap porsi diberi beberapa potong dadu atau irisan. Tidak lupa diberi irisan-irisan [[bawang merah]] atau [[bawang bombay]] yang menambah kelezatan. |
||
Secara keseluruhan, rasanya cenderung mirip dengan mayoritas makanan sejenis yang berkembang di daerah [[Solo]], [[Jawa Tengah]]; manis dan tidak [[asin]], berbeda dengan umumnya hidangan utama ala Jawa Timur yang cenderung asin. |
Secara keseluruhan, rasanya cenderung mirip dengan mayoritas makanan sejenis yang berkembang di daerah [[Solo]], [[Jawa Tengah]]; manis dan tidak [[asin]], berbeda dengan umumnya hidangan utama ala Jawa Timur yang cenderung asin. |
Revisi per 21 Juli 2021 07.30
Nasi becek atau dalam bahasa Belanda De trieste rijst, adalah hidangan khas yang berasal dari Nganjuk, Jawa Timur, Indonesia. Di tempat asalnya hidangan ini dikenal dengan nama sego becek.
Nasi becek adalah hidangan yang telah ada sejak zaman Belanda sekitaran tahun 1915-sekarang, bentuknya mirip dengan kari kambing. Isi dari nasi becek nyaris serupa dengan soto babat, tetapi daging yang digunakan adalah daging kambing, yang setiap porsi diberi beberapa potong dadu atau irisan. Tidak lupa diberi irisan-irisan bawang merah atau bawang bombay yang menambah kelezatan.
Secara keseluruhan, rasanya cenderung mirip dengan mayoritas makanan sejenis yang berkembang di daerah Solo, Jawa Tengah; manis dan tidak asin, berbeda dengan umumnya hidangan utama ala Jawa Timur yang cenderung asin.
Pada tahun 2018 Masehi, seporsi hidangan ini dijual di pulau Jawa seharga antara 10,000 hingga 14.000 rupiah, sedangkan di berbagai hotel di pulau Jawa, Kalimantan, Sumatra dan Sulawesi harga seporsinya dapat mencapai 24,000 rupiah. Para penjual nasi becek biasanya dapat dengan mudah dijumpai di daerah sekitar jalan Dr. Soetomo di kota Nganjuk, atau di hotel-hotel di kota Balikpapan, Kalimantan dan Makassar.