Bytecode Java: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
NicoScribe (bicara | kontrib) Membalikkan revisi oleh 173.171.199.179 (bicara) ? |
k Bot: fixed → pages using deprecated source tags |
||
| Baris 3: | Baris 3: | ||
== Contoh == |
== Contoh == |
||
Misalnya untuk kode Java berikut: |
Misalnya untuk kode Java berikut: |
||
< |
<syntaxhighlight lang="java"> |
||
outer: |
outer: |
||
for (int i = 2; i < 1000; i++) { |
for (int i = 2; i < 1000; i++) { |
||
| Baris 12: | Baris 12: | ||
System.out.println (i); |
System.out.println (i); |
||
} |
} |
||
</syntaxhighlight> |
|||
</source> |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
Revisi per 22 Juli 2021 02.28
Bytecode Java adalah bentuk perintah yang dieksekusi oleh mesin virtual java. Setiap bytecode opcode memiliki panjang satu byte, meskipun beberapa ada yang memerlukan parameter, yang menyebabkan beberapa perintah bersifat multibyte. Tidak semua ke 256 opcode yang digunakan. 51 di antaranya dicadangkan untuk penggunaan pada masa depan. Selain itu, Sun Microsystems, pengembang asli platform Java, telah menyisihkan tiga opcode untuk tidak digunakan secara permanen.[1]
Contoh
Misalnya untuk kode Java berikut:
outer:
for (int i = 2; i < 1000; i++) {
for (int j = 2; j < i; j++) {
if (i % j == 0)
continue outer;
}
System.out.println (i);
}
Referensi
Pranala luar
- Oracle's Java Virtual Machine Specification
- Programming Languages for the Java Virtual Machine
- Bytecode Visualizer – bytecode viewer and debugger (free Eclipse plugin)
 | Artikel bertopik komputer ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. |