Lompat ke isi

Keladi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: +{{Taxonbar|from={{subst:#invoke:WikidataIB|getQid}}}}
k Menambahkan gambar keladi hias #WPWP #WPWPID
Baris 36: Baris 36:


== Galeri gambar ==
== Galeri gambar ==
<gallery>
<gallery mode="packed">
berkas:Caladium 'Fireworks' Leaf.JPG|''Caladium×hortulanum'' 'Fireworks'
Berkas:Caladium bicolor 'Florida Sweetheart' Leaf 2000px.jpg|''Caladium bicolor '' 'Florida Sweetheart'
Berkas:Caladium bicolor 'Florida Sweetheart' Leaf 2000px.jpg|''Caladium bicolor '' 'Florida Sweetheart'
Berkas:Caladium bicolor 'Florida Red Ruffles' Leaves 3264px.JPG|''Caladium bicolor '' 'Florida Red Ruffles'
Berkas:Caladium bicolor 'Florida Red Ruffles' Leaves 3264px.JPG|''Caladium bicolor '' 'Florida Red Ruffles'
berkas:Caladium 00329.JPG
</gallery>
</gallery>
{{Taxonbar|from=Q1521382}}
{{Taxonbar|from=Q1521382}}

Revisi per 6 Agustus 2021 00.24

Keladi
Caladium bicolor 'Florida Sweetheart'
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
(tanpa takson):
(tanpa takson):
Ordo:
Famili:
Genus:
Caladium

Spesies

Lihat teks.

Keladi merupakan sekelompok tumbuhan dari genus Caladium (suku talas-talasan, Araceae). Dalam bahasa sehari-hari keladi kerap juga dipakai untuk menyebut beberapa tumbuhan lain yang masih sekerabat namun tidak termasuk Caladium, seperti talas (Colocasia). Keladi sejati jarang membentuk umbi yang membesar. Asal tumbuhan ini dari hutan Brazil namun sekarang tersebar ke berbagai penjuru dunia.

Penciri yang paling khas dari keladi adalah bentuk daunnya yang seperti simbol hati/jantung. Daunnya biasanya licin dan mengandung lapisan lilin. Ukuran keladi tidak pernah lebih daripada 1m. Beberapa jenis dan hibridanya dipakai sebagai tanaman hias pekarangan.

Jenis

Terdapat tujuh jenis Caladium, semuanya dari hutan Brazil hingga Amerika Tengah. Pada musim kering biasanya dorman (kehilangan daun) dan tumbuh kembali bila ketersediaan air mencukupi.

Kegunaan dan bahaya

Semua bagian keladi beracun dan tidak boleh dikonsumsi.

Walaupun demikian, penggunaannya sebagai tanaman hias cukup luas. Tumbuhan ini sudah ditangkarkan dan dimuliakan sejak akhir abad ke-18 di Eropa. Terutama C. bicolor telah mengalami banyak perubahan sifat menjadi berdaun warna-warni. Terdapat pula kultivar yang katai. Paling tidak terdapat 120 kultivar C. bicolor. Terdapat pula persilangan antarspesies dengan C. burgkii untuk mendapatkan helai daun yang bergelombang.

Keladi dapat memunculkan anakan dan dari sini dapat dikembangkan tumbuhan baru. Ia juga dapat tumbuh dari kormus yang terdapat di tanah.

Galeri gambar