Lompat ke isi

Sinar Hindia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>")
 
Baris 1: Baris 1:
'''Sinar Djawa''' adalah surat kabar yang dimiliki [[Sarekat Islam]] (SI) yang digunakan sebagai sarana menggalang dukungan dan kaderisasi sekaligus mewadahi kecaman pada pemerintah Belanda. SI membeli surat kabar ini dari perusahaan Tionghoa, Hoang Thaif dan Co pada tahun 1914<ref>Raditya, I.N., 2007, "''...Kaoem boeroeh, koempoellah jadi satoe!''", dalam Tanah Air Bahasa, Diedit oleh Dahlan, M.M., dan Ismanto, A.N., Jakarta: IBoekoe. Hal. 70.</ref>. Raden Mohammad Joesoef yang juga wakil ketua SI Semarang menjadi pemimpin redaksi pertama. '''Sinar Djawa''' dikenal luas dengan frase "Sama rata sama rasa" yang merupakan judul tulisan Mas [[Marco Kartodikromo]] yang dimuat pada 16 April 1918.
'''Sinar Djawa''' adalah surat kabar yang dimiliki [[Sarekat Islam]] (SI) yang digunakan sebagai sarana menggalang dukungan dan kaderisasi sekaligus mewadahi kecaman pada pemerintah Belanda. SI membeli surat kabar ini dari perusahaan Tionghoa, Hoang Thaif dan Co pada tahun 1914.<ref>Raditya, I.N., 2007, "''...Kaoem boeroeh, koempoellah jadi satoe!''", dalam Tanah Air Bahasa, Diedit oleh Dahlan, M.M., dan Ismanto, A.N., Jakarta: IBoekoe. Hal. 70.</ref> Raden Mohammad Joesoef yang juga wakil ketua SI Semarang menjadi pemimpin redaksi pertama. '''Sinar Djawa''' dikenal luas dengan frase "Sama rata sama rasa" yang merupakan judul tulisan Mas [[Marco Kartodikromo]] yang dimuat pada 16 April 1918.


Pada 1917 [[Semaun]] yang merupakan murid dari [[H.O.S. Tjokroaminoto]] mengambil alih posisi pemimpin redaksi dari Mohammad Joesoef. Di masanya Sinar Djawa terbit 4 halaman setiap hari kecuali Minggu, Jumat, dan hari besar. Distribusinya tidak hanya di wilayah Hindia Belanda tapi juga mencapai benua Amerika dan Eropa. Oleh Semaoen bersama dengan [[Henk Sneevliet]] dan Mas Marco '''Sinar Djawa''' dibawa menjadi koran progresif radikal yang kemudian menimbulkan konflik dengan Tjokroaminoto dan Mohammad Joesoef. Konflik ini memaksa Semaoen pindah dari '''Sinar Djawa''' untuk membentuk ''Sinar Hindia'' pada tahun 1922 <ref>Nuryanti, R., Yuliantri, R.D.A., 2007, ''Antara SI, Semaoen, dan Radikalisme Pers'', dalam Seabad Pers Kebangsaan, Diedit oleh Rahzen, T., dkk, Jakarta: IBoekoe. Hal. 138-140</ref>.
Pada 1917 [[Semaun]] yang merupakan murid dari [[H.O.S. Tjokroaminoto]] mengambil alih posisi pemimpin redaksi dari Mohammad Joesoef. Di masanya Sinar Djawa terbit 4 halaman setiap hari kecuali Minggu, Jumat, dan hari besar. Distribusinya tidak hanya di wilayah Hindia Belanda tapi juga mencapai benua Amerika dan Eropa. Oleh Semaoen bersama dengan [[Henk Sneevliet]] dan Mas Marco '''Sinar Djawa''' dibawa menjadi koran progresif radikal yang kemudian menimbulkan konflik dengan Tjokroaminoto dan Mohammad Joesoef. Konflik ini memaksa Semaoen pindah dari '''Sinar Djawa''' untuk membentuk ''Sinar Hindia'' pada tahun 1922.<ref>Nuryanti, R., Yuliantri, R.D.A., 2007, ''Antara SI, Semaoen, dan Radikalisme Pers'', dalam Seabad Pers Kebangsaan, Diedit oleh Rahzen, T., dkk, Jakarta: IBoekoe. Hal. 138-140</ref>


== Lihat juga ==
== Lihat juga ==

Revisi terkini sejak 6 Agustus 2021 07.45

Sinar Djawa adalah surat kabar yang dimiliki Sarekat Islam (SI) yang digunakan sebagai sarana menggalang dukungan dan kaderisasi sekaligus mewadahi kecaman pada pemerintah Belanda. SI membeli surat kabar ini dari perusahaan Tionghoa, Hoang Thaif dan Co pada tahun 1914.[1] Raden Mohammad Joesoef yang juga wakil ketua SI Semarang menjadi pemimpin redaksi pertama. Sinar Djawa dikenal luas dengan frase "Sama rata sama rasa" yang merupakan judul tulisan Mas Marco Kartodikromo yang dimuat pada 16 April 1918.

Pada 1917 Semaun yang merupakan murid dari H.O.S. Tjokroaminoto mengambil alih posisi pemimpin redaksi dari Mohammad Joesoef. Di masanya Sinar Djawa terbit 4 halaman setiap hari kecuali Minggu, Jumat, dan hari besar. Distribusinya tidak hanya di wilayah Hindia Belanda tapi juga mencapai benua Amerika dan Eropa. Oleh Semaoen bersama dengan Henk Sneevliet dan Mas Marco Sinar Djawa dibawa menjadi koran progresif radikal yang kemudian menimbulkan konflik dengan Tjokroaminoto dan Mohammad Joesoef. Konflik ini memaksa Semaoen pindah dari Sinar Djawa untuk membentuk Sinar Hindia pada tahun 1922.[2]

Lihat juga[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Raditya, I.N., 2007, "...Kaoem boeroeh, koempoellah jadi satoe!", dalam Tanah Air Bahasa, Diedit oleh Dahlan, M.M., dan Ismanto, A.N., Jakarta: IBoekoe. Hal. 70.
  2. ^ Nuryanti, R., Yuliantri, R.D.A., 2007, Antara SI, Semaoen, dan Radikalisme Pers, dalam Seabad Pers Kebangsaan, Diedit oleh Rahzen, T., dkk, Jakarta: IBoekoe. Hal. 138-140