Lompat ke isi

Stasiun Gambringan: Perbedaan antara revisi

Koordinat: 7°08′38″S 110°54′54″E / 7.14394°S 110.9151042°E / -7.14394; 110.9151042
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Perbaikan pranala
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>")
Baris 27: Baris 27:
'''Stasiun Gambringan (GBN)''' merupakan [[stasiun kereta api]] kelas II yang terletak di [[Tambirejo, Toroh, Grobogan]]; terletak pada ketinggian +40 meter; termasuk dalam [[Daerah Operasi IV Semarang]]. Stasiun ini merupakan pertemuan jalur kereta api dari arah [[Stasiun Solo Balapan|Solo Balapan]], [[Stasiun Semarang Tawang|Semarang Tawang]], dan [[Stasiun Surabaya Pasarturi|Surabaya Pasarturi]]. Letak stasiun ini hanya berjarak 1,7&nbsp;km di sebelah timur [[Stasiun Ngrombo]].
'''Stasiun Gambringan (GBN)''' merupakan [[stasiun kereta api]] kelas II yang terletak di [[Tambirejo, Toroh, Grobogan]]; terletak pada ketinggian +40 meter; termasuk dalam [[Daerah Operasi IV Semarang]]. Stasiun ini merupakan pertemuan jalur kereta api dari arah [[Stasiun Solo Balapan|Solo Balapan]], [[Stasiun Semarang Tawang|Semarang Tawang]], dan [[Stasiun Surabaya Pasarturi|Surabaya Pasarturi]]. Letak stasiun ini hanya berjarak 1,7&nbsp;km di sebelah timur [[Stasiun Ngrombo]].


Stasiun Gambringan memiliki enam jalur kereta api. Awalnya, jalur 4 merupakan sepur lurus arah [[Stasiun Semarang Tawang|Semarang]] maupun [[Stasiun Surabaya Pasarturi|Surabaya]] serta jalur 3 merupakan sepur lurus dari dan ke arah [[Stasiun Solo Balapan|Solo]]. Setelah [[jalur ganda]] segmen Ngrombo-[[Stasiun Jambon|Jambon]] resmi dioperasikan pada bulan Desember 2013<ref>{{Cite news|url=https://daerah.sindonews.com/berita/815952/22/pertengahan-2014-jalur-rel-ganda-beroperasi|title=Pertengahan 2014, jalur rel ganda beroperasi|last=Prabowo|first=Andika|date=2013-12-12|work=SindoNews.com|access-date=2020-06-15}}</ref>, emplasemen stasiun ini diperpanjang ke arah timur laut maupun barat daya. Jalur 4 dijadikan sebagai sepur lurus untuk arah Surabaya saja, jalur 5 dijadikan sebagai sepur lurus hanya untuk arah Semarang, jalur 3 dijadikan sebagai [[Sepur badug|jalur buntu]], sedangkan sepur lurus dari dan ke arah Solo dialihkan ke jalur 2. Sistem persinyalan yang digunakan dulunya adalah sistem persinyalan mekanik dengan sedikit modifikasi berupa perangkat sinyal muka yang berjenis elektrik, kemudian pada tahun 2011 sistem persinyalannya telah diganti total dengan persinyalan elektrik produksi [[Len Industri|PT Len Industri]].
Stasiun Gambringan memiliki enam jalur kereta api. Awalnya, jalur 4 merupakan sepur lurus arah [[Stasiun Semarang Tawang|Semarang]] maupun [[Stasiun Surabaya Pasarturi|Surabaya]] serta jalur 3 merupakan sepur lurus dari dan ke arah [[Stasiun Solo Balapan|Solo]]. Setelah [[jalur ganda]] segmen Ngrombo-[[Stasiun Jambon|Jambon]] resmi dioperasikan pada bulan Desember 2013,<ref>{{Cite news|url=https://daerah.sindonews.com/berita/815952/22/pertengahan-2014-jalur-rel-ganda-beroperasi|title=Pertengahan 2014, jalur rel ganda beroperasi|last=Prabowo|first=Andika|date=2013-12-12|work=SindoNews.com|access-date=2020-06-15}}</ref> emplasemen stasiun ini diperpanjang ke arah timur laut maupun barat daya. Jalur 4 dijadikan sebagai sepur lurus untuk arah Surabaya saja, jalur 5 dijadikan sebagai sepur lurus hanya untuk arah Semarang, jalur 3 dijadikan sebagai [[Sepur badug|jalur buntu]], sedangkan sepur lurus dari dan ke arah Solo dialihkan ke jalur 2. Sistem persinyalan yang digunakan dulunya adalah sistem persinyalan mekanik dengan sedikit modifikasi berupa perangkat sinyal muka yang berjenis elektrik, kemudian pada tahun 2011 sistem persinyalannya telah diganti total dengan persinyalan elektrik produksi [[Len Industri|PT Len Industri]].


Dahulu ke arah timur stasiun ini, sebelum [[Stasiun Jambon]], terdapat Halte Bolo, Halte Tunggak, dan Halte Welar yang kini sudah tidak aktif. Sementara ke arah selatan stasiun ini, sebelum [[Stasiun Gundih]], terdapat [[Stasiun Toroh]] dan [[Stasiun Ngemplak]] yang juga bernasib sama.<ref name=":0">{{Cite book|title=Officieele Reisgids der Spoor en Tramwegen en Aansluitende Automobieldiensten op Java en Madoera|last=|first=|date=1931|publisher=Staatsspoor en Tramwegen Particuliere Spoor en Tramweg-Maatschappijen|isbn=|location=|pages=164-166|url-status=}}</ref>
Dahulu ke arah timur stasiun ini, sebelum [[Stasiun Jambon]], terdapat Halte Bolo, Halte Tunggak, dan Halte Welar yang kini sudah tidak aktif. Sementara ke arah selatan stasiun ini, sebelum [[Stasiun Gundih]], terdapat [[Stasiun Toroh]] dan [[Stasiun Ngemplak]] yang juga bernasib sama.<ref name=":0">{{Cite book|title=Officieele Reisgids der Spoor en Tramwegen en Aansluitende Automobieldiensten op Java en Madoera|last=|first=|date=1931|publisher=Staatsspoor en Tramwegen Particuliere Spoor en Tramweg-Maatschappijen|isbn=|location=|pages=164-166|url-status=}}</ref>

Revisi per 6 Agustus 2021 08.04

Stasiun Gambringan

Stasiun Gambringan, 2019
Lokasi
Koordinat7°8′35″S 110°54′49″E / 7.14306°S 110.91361°E / -7.14306; 110.91361
Ketinggian+40 m
Operator
Letak
Jumlah peron4 (satu peron sisi yang rendah dan tiga peron pulau yang agak tinggi)
Jumlah jalur6
  • jalur 2; sepur lurus dari dan ke arah Solo
  • jalur 4: sepur lurus arah Surabaya
  • jalur 5: sepur lurus arah Semarang-Jakarta
LayananSancaka Utara dan persusulan antarkereta api.
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiII[2]
Fasilitas dan teknis
Tipe persinyalan
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Gambringan (GBN) merupakan stasiun kereta api kelas II yang terletak di Tambirejo, Toroh, Grobogan; terletak pada ketinggian +40 meter; termasuk dalam Daerah Operasi IV Semarang. Stasiun ini merupakan pertemuan jalur kereta api dari arah Solo Balapan, Semarang Tawang, dan Surabaya Pasarturi. Letak stasiun ini hanya berjarak 1,7 km di sebelah timur Stasiun Ngrombo.

Stasiun Gambringan memiliki enam jalur kereta api. Awalnya, jalur 4 merupakan sepur lurus arah Semarang maupun Surabaya serta jalur 3 merupakan sepur lurus dari dan ke arah Solo. Setelah jalur ganda segmen Ngrombo-Jambon resmi dioperasikan pada bulan Desember 2013,[4] emplasemen stasiun ini diperpanjang ke arah timur laut maupun barat daya. Jalur 4 dijadikan sebagai sepur lurus untuk arah Surabaya saja, jalur 5 dijadikan sebagai sepur lurus hanya untuk arah Semarang, jalur 3 dijadikan sebagai jalur buntu, sedangkan sepur lurus dari dan ke arah Solo dialihkan ke jalur 2. Sistem persinyalan yang digunakan dulunya adalah sistem persinyalan mekanik dengan sedikit modifikasi berupa perangkat sinyal muka yang berjenis elektrik, kemudian pada tahun 2011 sistem persinyalannya telah diganti total dengan persinyalan elektrik produksi PT Len Industri.

Dahulu ke arah timur stasiun ini, sebelum Stasiun Jambon, terdapat Halte Bolo, Halte Tunggak, dan Halte Welar yang kini sudah tidak aktif. Sementara ke arah selatan stasiun ini, sebelum Stasiun Gundih, terdapat Stasiun Toroh dan Stasiun Ngemplak yang juga bernasib sama.[5]

Sebelum beroperasinya KA Sancaka Utara, jalur cabang ke arah Gundih–Solo sempat jarang sekali dilalui kereta api semenjak tidak beroperasinya KA angkutan ketel/BBM ke Stasiun Cepu dan berstatus sebagai "jalur darurat" yang hanya digunakan apabila segmen Gundih–Brumbung atau Gambringan–Brumbung mengalami gangguan.[6][7]

Layanan kereta api

Sancaka Utara, tujuan Solo bersambung Yogyakarta dan tujuan Surabaya (eksekutif-bisnis)

Jadwal kereta api

Berikut ini adalah jadwal kereta api penumpang yang berhenti di Stasiun Gambringan per 10 Februari 2021 (sesuai Gapeka 2021).

No. KA KA Tujuan Kelas Tiba Berangkat
163F/166F/167F Sancaka Utara Solo Balapan (SLO) bersambung Yogyakarta Tugu (YK) Eksekutif & Bisnis 14.18 14.23
168F/165F/164F Surabaya Pasarturi (SBI) 20.24 20.29

Insiden

Pada tanggal 26 Desember 2007 siang, banjir merendam Stasiun Gambringan sehingga 3 rangkaian kereta api terpaksa tertunda perjalanannya dan dialihkan ke jalur selatan.[8]

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ Data Stasiun Kereta Api (2017), Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.
  3. ^ Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  4. ^ Prabowo, Andika (2013-12-12). "Pertengahan 2014, jalur rel ganda beroperasi". SindoNews.com. Diakses tanggal 2020-06-15. 
  5. ^ Officieele Reisgids der Spoor en Tramwegen en Aansluitende Automobieldiensten op Java en Madoera. Staatsspoor en Tramwegen Particuliere Spoor en Tramweg-Maatschappijen. 1931. hlm. 164–166. 
  6. ^ "Pertamina Kurangi Pengiriman, PT Kereta Nelangsa". Tempo. 2010-02-02. Diakses tanggal 2018-07-18. 
  7. ^ Mediatama, Grahanusa (2010-07-11). "PTKA Tetap Negosiasi Pengiriman BBM Via Kereta Api Ketel". kontan.co.id. Diakses tanggal 2018-07-18. 
  8. ^ "Solo Banjir, 3 KA Eksekutif Telat Datang 5-7 Jam". detiknews. Diakses tanggal 2018-02-26. 

Pranala luar

(Indonesia) Situs resmi KAI dan jadwal kereta api

Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Terminus Gambringan–Surabaya Pasarturi Jambon
Ngrombo
menuju Brumbung
Segitiga Brumbung–Gundih–Gambringan
Brumbung–Gundih
BBG–GBN  · GD-GBN
Toroh
menuju Gundih

7°08′38″S 110°54′54″E / 7.14394°S 110.9151042°E / -7.14394; 110.9151042{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman