Yamato-e: Perbedaan antara revisi
k Bot: Perubahan kosmetika |
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>") |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[Berkas:Japanischer_Maler_001.jpg|jmpl|230px|Lukisan ''Uji Bridge'': salah satu seni lukis Yamato-E pada abad ke-17]] |
[[Berkas:Japanischer_Maler_001.jpg|jmpl|230px|Lukisan ''Uji Bridge'': salah satu seni lukis Yamato-E pada abad ke-17]] |
||
'''Yamato-E''' adalah sebutan yang diberikan untuk seni [[lukis]] [[Jepang]] asli.<ref name="ensiklopedi"> {{cite book|title=Ensiklopedia Indonesia, Jilid 7 (edisi khusus)|author=Ichtiar Baru Van Hoeve; Hassan Shadily|publisher=Jakarta: PT Ichtiar Baru van Hoeve}}</ref> Sebutan ini digunakan untuk membedakan seni lukis yang sudah terpengaruh oleh kebudayaan agama [[Buddha]] (''Butsuga'') dan seni lukis bergaya [[Tionghoa]].<ref name="ensiklopedi"/> |
'''Yamato-E''' adalah sebutan yang diberikan untuk seni [[lukis]] [[Jepang]] asli.<ref name="ensiklopedi"> {{cite book|title=Ensiklopedia Indonesia, Jilid 7 (edisi khusus)|author=Ichtiar Baru Van Hoeve; Hassan Shadily|publisher=Jakarta: PT Ichtiar Baru van Hoeve}}</ref> Sebutan ini digunakan untuk membedakan seni lukis yang sudah terpengaruh oleh kebudayaan agama [[Buddha]] (''Butsuga'') dan seni lukis bergaya [[Tionghoa]].<ref name="ensiklopedi"/> Gaya lukisan ini adalah gaya yang pertama kali berkembang selama periode Heian (794-1185).<ref name="mm"/> Gaya tersebut bersifat [[sekuler]] dan menggunakan tradisi warna yang kuat.<ref name="br"> {{cite web|title=Yamato-e|url=http://www.britannica.com/EBchecked/topic/651573/Yamato-e|accessdate= 19 Juni 2014}}</ref> Dalam gaya ini digambarkan cerita dari sastra Jepang dan [[sejarah]].<ref name="mm"/> Gambarnya pun menggunakan motif yang terkait dengan empat musim di Jepang.<ref name="mm"/> |
||
Setelah periode Heian, istilah Yamato-E berevolusi dalam arti tidak hanya mengandung konten atau pengaturan dalam melukis, tetapi juga lukisan yang menggunakan konvensi formal tertentu.<ref name="mm"> {{cite web|title=Yamato–e Painting|url=http://www.metmuseum.org/toah/hd/yama/hd_yama.htm|accessdate= 19 Juni 2014}}</ref> Tokoh atau figur merupakan objek yang umum digunakan dalam gaya ini.<ref name="mm"/> Selain itu, fitur lain yang sering diasosiasikan dengan Yamoto-E adalah penggunaan cahaya yang cerah, pigmen tebal, gambar awan besar dan teknik ''fukinuki yatai'' (penggambaran bangunan tanpa atap untuk memberikan pandangan sekilas tentang interior yang terlihat dari atas).<ref name="mm"/> |
Setelah periode Heian, istilah Yamato-E berevolusi dalam arti tidak hanya mengandung konten atau pengaturan dalam melukis, tetapi juga lukisan yang menggunakan konvensi formal tertentu.<ref name="mm"> {{cite web|title=Yamato–e Painting|url=http://www.metmuseum.org/toah/hd/yama/hd_yama.htm|accessdate= 19 Juni 2014}}</ref> Tokoh atau figur merupakan objek yang umum digunakan dalam gaya ini.<ref name="mm"/> Selain itu, fitur lain yang sering diasosiasikan dengan Yamoto-E adalah penggunaan cahaya yang cerah, pigmen tebal, gambar awan besar dan teknik ''fukinuki yatai'' (penggambaran bangunan tanpa atap untuk memberikan pandangan sekilas tentang interior yang terlihat dari atas).<ref name="mm"/> |
Revisi per 6 Agustus 2021 12.41
Yamato-E adalah sebutan yang diberikan untuk seni lukis Jepang asli.[1] Sebutan ini digunakan untuk membedakan seni lukis yang sudah terpengaruh oleh kebudayaan agama Buddha (Butsuga) dan seni lukis bergaya Tionghoa.[1] Gaya lukisan ini adalah gaya yang pertama kali berkembang selama periode Heian (794-1185).[2] Gaya tersebut bersifat sekuler dan menggunakan tradisi warna yang kuat.[3] Dalam gaya ini digambarkan cerita dari sastra Jepang dan sejarah.[2] Gambarnya pun menggunakan motif yang terkait dengan empat musim di Jepang.[2]
Setelah periode Heian, istilah Yamato-E berevolusi dalam arti tidak hanya mengandung konten atau pengaturan dalam melukis, tetapi juga lukisan yang menggunakan konvensi formal tertentu.[2] Tokoh atau figur merupakan objek yang umum digunakan dalam gaya ini.[2] Selain itu, fitur lain yang sering diasosiasikan dengan Yamoto-E adalah penggunaan cahaya yang cerah, pigmen tebal, gambar awan besar dan teknik fukinuki yatai (penggambaran bangunan tanpa atap untuk memberikan pandangan sekilas tentang interior yang terlihat dari atas).[2]