Ahmad Zuhdiannoor: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 17: | Baris 17: | ||
<!-- --bagian ini mohon tidak diwikifikasi, auto category------- --> |
<!-- --bagian ini mohon tidak diwikifikasi, auto category------- --> |
||
|negara_dilahirkan = |
|negara_dilahirkan = |
||
|nama_ayah =Tuan Guru Haji Muhammad |
|nama_ayah =Tuan Guru Haji Muhammad Al Banjari |
||
|nama_ibu = |
|nama_ibu = Hj. Zahidah |
||
|nama_lahir |
|nama_lahir |
||
|hari_lahir = |
|hari_lahir = |
||
Baris 49: | Baris 49: | ||
|thn_wafat_m = 2020 |
|thn_wafat_m = 2020 |
||
<!-- --bagian ini mohon tidak diwikifikasi, auto category------- --> |
<!-- --bagian ini mohon tidak diwikifikasi, auto category------- --> |
||
|tempat_makam = |
|tempat_makam = Kubah Abah Guru Zuhdi |
||
|hari_dimakamkan = Sabtu |
|hari_dimakamkan = Sabtu |
||
|negara_makam = [[Indonesia]] |
|negara_makam = [[Indonesia]] |
Revisi per 8 Agustus 2021 07.14
Tuan Guru | |
---|---|
Nama | Al Alimul Al Allamah Al Arif Billah Al Bahrul Ulum Asy Syekh Al Mukarram Maulana Haji Ahmad Zuhdiannor Al Banjari |
Kebangsaan | Indonesia |
Jabatan | Mubaligh, Ulama Besar, Pengajar Ilmu Agama Islam,Tokoh Masyarakat Kalimantan Selatan, Tokoh Agama, Penyair Maulid |
Istri | Ibunda Hj. Nurul Patlani |
Ayahnda Ahmad Zuhdiannoor atau dikenal dengan nama Guru Zuhdi (10 Februari 1972 – 2 Mei 2020) adalah pemuka agama Islam yang dikenal sebagai ulama besar berpengaruh dan kharismatik di Kalimantan Selatan.[1]
Abah Guru Zuhdi lahir dari pasangan mulia Tuan Guru Muhammad bin Haji Jafri Al Banjari dan Hajjah Zahidah binti Tuan Guru Asli Al Banjari. Ayahnya adalah pimpinan Pondok Pesantren Al-Falah Banjarbaru dan dikenal sebagai ulama yang cukup berpengaruh di Banjarmasin. Sedangkan kakeknya dari pihak ibu, Tuan Guru Asli adalah tokoh ulama asal kampung Alabio, Hulu Sungai Utara.[2]
Riwayat
Pendidikan
Pendidikan formal yang dijalani Abah Guru Zuhdi hanya sampai tingkat Sekolah Dasar. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan ke Pondok Pesantren Al Falah.[2] Pada awalnya ia berguru kepada ayahnya, Tuan Guru Muhammad bin Haji Jaferi Al Banjari, Pimpinan Pondok Pesantren Al Falah Banjabaru tahun 1986-1993. Selain berguru pada sang ayah, ia juga sempat menimba ilmu sebentar di Pondok Pesantren Al Falah Banjarbaru. Karena sering sakit-sakitan, beliau berhenti, dan melanjutkan pelajaran di kampung Alabio Hulu Sungai Utara pada sang kakek, Tuan Guru Haji Asli Al Banjari.[3] Selama belajar dengan kakeknya, ia mempelajari ilmu tajwid, fikih, tasrif, tauhid, dan tasawuf.[4]
Setelah kakeknya wafat, ia melanjutkan pengembaraan pendalaman ilmunya kepada Muallim Syukur, seorang ulama besar Banjarmasin yang tinggal di Teluk Tiram, Banjarmasin Barat. Selama di sana, ia belajar tasawuf, fikih, ushul fikih, dan arudh.[4] Setelah Muallim Syukur wafat, Abah Guru Zuhdi meneruskan belajarnya kepada ulama besar Martapura Tuan Guru Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau yang dikenal dengan Abah Guru Sekumpul yang sekaligus menjadi pembimbing ruh dan bathin beliau.[3]
Pengajaran dan dakwah
Abah Guru Zuhdi pernah mengajar di Pondok Pesantren Al Falah Banjarbaru selama sekitar dua tahun. Beliau juga banyak mengisi majelis taklim dan membuka pengajian dengan jadwal seperti berikut:
Malam Ahad Ba'da Maghrib pengajian di Masjid Jami Banjarmasin dengan kitab Hidayatussalikin
Senin dan Selasa Pagi pengajian di Mesjid Harun Aliyah Kota Citra Graha KM 18 Banjarbaru.
Selasa Sore pengajian di Mesjid Harun Aliyah Kota Citra Graha KM 18 Banjarbaru
Malam Selasa Ba'da Maghrib pengajian di Mesjid Ar Raudhah Sungai Andai.
Malam Kamis Ba'da Maghrib pengajian di Langgar Darul Iman Teluk Dalam dengan kitab Ihya Ulumuddin
Malam Jum'at Ba'da Maghrib pengajian di Masjid Raya Sabilal Muhtadin.[5]
Dan, Malam Sabtu Ba'da Isya pengajian khusus laki-laki di rumahnya belakang Mesjid Jami Banjarmasin dengan kitab Syarah Al-Hikam.
Abah Guru Zuhdi sering mengajarkan tauhid dan tasawuf, serta menekankan betapa pentingnya membersihkan hati kepada para jemaah. Beliau juga konsisten di jalur dakwah serta tidak ikut dalam dunia politik, misalnya mendukung politisi tertentu dalam pemilihan umum.[2]
Selain sebagai ulama, Abah Guru Zuhdi juga menjabat sebagai Ketua Dewan Penasihat tim sepak bola kesayangan banua Barito Putera. Dalam kegiatan yang diselenggarakan Barito Putera, Abah Guru Zuhdi sering kali memimpin agenda yang digelar.[6] Beliau juga merupakan Mustasyar Pengurus Inti Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Kalimantan Selatan periode tahun 2018-2023.[7] Abah Guru Zuhdi memiliki jiwa sosial yang sangat tinggi terbukti beliau juga ikut aktif menjadi anggota relawan pemadam kebakaran dan emergency sekaligus mengetuai sebuah organisasi yayasan Barisan Relawan Pemadam Kebakaran yang bernama (BPK Majta) sektor Banjarmasin utara[8] dan turun langsung ke lokasi kebakaran untuk memadamkan kobaran api.[9]
Wafat
Abah Guru Zuhdi meninggal dunia pada 2 Mei 2020 atau 9 Ramadhan dalam usia 48 tahun setelah dirawat di Rumah Sakit Medistra Jakarta.[10] Almarhum didiagnosis mengalami kanker paru dengan diagnosis banding kanker kelenjar getah bening.[11] Sebelumnya almarhum dirawat selama dua hari di rumah sakit dan sempat menjalani pemeriksaan uji cepat dan usap PCR Covid-19. Hasil tes menyatakan negatif.[12]
Para murid dan warga masyarakat yang mendengar kabar meninggalnya Abah Guru Zuhdi perlahan mulai berkumpul di sekitar kediaman almarhum. Ratusan ribu warga yang berkumpul juga berdoa bersama untuk almarhum di Masjid Jami Banjarmasin. Beberapa petugas kepolisian dan TNI serta relawan pemadam kebakaran yang berjaga memberi imbauan agar masyarakat yang berdatangan tidak berkerumun dan tetap menggunakan masker karena pada saat itu sedang terjadi pandemi koronavirus dan penerapan pembatasan sosial berskala besar di Banjarmasin.[13] Sebagian warga lainnya juga berkumpul di kawasan Perumahan Kota Citra Graha Banjarbaru setelah mendengar kabar bahwa almarhum akan dikebumikan di lokasi tersebut.[14]
Jenazah almarhum diterbangkan dari Jakarta menuju Banjarmasin sabtu sore menggunakan pesawat private jet.[15] Anggota keluarga akhirnya memutuskan almarhum dimakamkan di samping kediamannya di belakang Masjid Jami Banjarmasin.[16] Pada malam harinya, almarhum dikebumikan dan diantar oleh ratusan ribu warga dan murid beliau dari berbagai kota/kabupaten di kalimantan sambil melafalkan zikir dan selawat disertai hujan ringan yang mengiringi kepergian beliau menghadap sang khalik
Diantara murid murid beliau adalah Guru Muhammad Rasyid Ridha (Pimpinan Pondok Pesantren Al Mursyidul Amin Gambut dan juga melanjutkan beberapa majelis ta'alim sepeninggal Abah Guru Zuhdi), Guru Ahmad Mubarak (Pimpinan Majelis Al Barokah), Guru Ilham Humaidi (Pimpinan Majelis Ash Shofa), Guru Syaifurrahman (Imam Besar Mesjid Raya Sabilal Muhtadin), Guru Ali Furqon, Guru Naufal Mubarak, Ustadz Hasanuddin (Pimpinan Majelis Idham Chalid) dan masih banyak lagi murid Abah Guru Zuhdi yang tersebar bukan hanya di kota banjarmasin akan tetapi di seluruh wilayah kalimantan selatan dan Kalimantan tengah serta kalimantan timur untuk mensyiarkan dakwah agama Islam di tengah masyarakat[17]
Referensi
- ^ "Ribuan Warga Sambut Kedatangan Jenazah KH Ahmad Zuhdiannoor". medcom.id. 2 Mei 2020. Diakses tanggal 8 Mei 2020.
- ^ a b c "Guru Zuhdi, Ulama Kalimantan Selatan Meninggal Dunia di RS Medistra". tirto.id. Diakses tanggal 2 Mei 2020.
- ^ a b "Kabar Duka, Guru Zuhdi Mustasyar PWNU Kalsel Wafat". www.nu.or.id. Diakses tanggal 2 Mei 2020.
- ^ a b "Riwayat Singkat Almarhum Guru Zuhdi". Kalselpos.com. 2 Mei 2020. Diakses tanggal 3 Mei 2020.
- ^ "Riwayat Singkat Almarhum Guru Zuhdi". Kalselpos.com. 2 Mei 2020. Diakses tanggal 3 Mei 2020.
- ^ INDOSPORT.com (2 Mei 2020). "Breaking News! Guru Zuhdi, Penasihat Barito Putera Meninggal Dunia". INDOSPORT.com. Diakses tanggal 8 Mei 2020.
- ^ "Wafatnya Guru Zuhdi Kehilangan Besar bagi Umat Islam Kalsel". Republika Online. 2 Mei 2020. Diakses tanggal 8 Mei 2020.
- ^ "Sejumlah Anggota Damkar Jemput Jenazah Guru Zuhdi". kalsel.prokal.co. 2 Mei 2020. Diakses tanggal 8 Mei 2020.
- ^ "Guru Zuhdi Ikut Padamkan Kebakaran, Beginilah di Lokasi". KoranBanjar.Net. 26 Desember 2018. Diakses tanggal 8 Mei 2020.
- ^ "Kabar Duka, Guru Zuhdi Meninggal Dunia di Usia 48 Tahun". Apahabar.com. 2 Mei 2020. Diakses tanggal 2 Mei 2020.
- ^ Widiyani, Rosmha. "Innalillahi, Ulama Besar Guru Zuhdi Meninggal Dunia". detiknews. Diakses tanggal 2 Mei 2020.
- ^ "Ulama Banjarmasin Guru Zuhdi Wafat, Sempat Uji Swab dan Hasilnya Negatif dari Corona". www.korankaltim.com. Diakses tanggal 8 Mei 2020.
- ^ "Ulama Karismatik Meninggal Dunia, Warga Gelar Doa Bersama". www.jpnn.com. 2 Mei 2020. Diakses tanggal 8 Mei 2020.
- ^ "Tunggu Pemakaman Guru Zuhdi, Ratusan Ribu Jemaah Padati Kota Citra Graha Banjarbaru dan Mesjid Jami Banjarmasin". Apahabar.com (dalam bahasa Inggris). 2 Mei 2020. Diakses tanggal 8 Mei 2020.
- ^ "Jenazah Ulama Besar Guru Zuhdi Diterbangkan ke Kalsel Menggunakan Lion Air". Kalimantan Post. 2 Mei 2020. Diakses tanggal 2 Mei 2020.
- ^ "Lantunan Surah Yasin Hantarkan Guru Zuhdi Ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya, Tepat di Samping Rumahnya". Kalimantan Post. 2 Mei 2020. Diakses tanggal 8 Mei 2020.
- ^ Risanta, Muhamad. "Diantar Ribuan Jamaahnya, Jenazah Guru Zuhdi Akhirnya Dimakamkan". detik.com. Diakses tanggal 3 Mei 2020.