Lompat ke isi

Prasasti Kamalagyan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Perbaikan kesalahan pengetikan Taja Airlangga = Raja Airlangga
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Rizkydns (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1: Baris 1:
'''Prasasti Kamalagyan''' (959 Saka atau 1037M) terletak di dusun Klagen, desa Tropodo, kecamatan Krian, kabupaten Sidoarjo Jawa Timur.<ref>{{Cite news|url=https://plus.google.com/112380690460927332233/posts/egPpCqzeDkC|title=Prasasti Kamalagyan (Kemlagen) Dusun Klagen, Desa Tropodo Kec. Krian, Sidoar...|language=in|access-date=2017-12-15}}</ref> Prasasti ini memiliki ukuran panjang 115&nbsp;cm, dengan ketebalan 28&nbsp;cm dan ukuran tinggi 215&nbsp;cm. Prasasti ini terbuat dari batu kali atau batu andesit. Prasasti ini di tulis dengan huruf dan bahasa Jawa Kuno, isi dari prasasti ini adalah menyebutkan di bangunnya sebuah bandungam (dam) di Wringin Sapta oleh Raja Airlangga yaitu raja dari Kediri bersama rakyat.<ref>{{Cite journal|last=ARMENSON DIGA SANDI|date=2015|title=BANJIR SUNGAI BRANTAS MASA RAJA AIRLANGGA ABAD XI Berdasarkan Prasasti Kamalagyan 1037 M|url=http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/avatara/article/view/10454|journal=Avatara|language=en|volume=3|issue=1}}</ref>
'''Prasasti Kamalagyan''' (959 Saka atau 1037M) terletak di dusun Klagen, desa Tropodo, kecamatan Krian, kabupaten Sidoarjo Jawa Timur.<ref>{{Cite news|url=https://plus.google.com/112380690460927332233/posts/egPpCqzeDkC|title=Prasasti Kamalagyan (Kemlagen) Dusun Klagen, Desa Tropodo Kec. Krian, Sidoar...|language=in|access-date=2017-12-15}}</ref> Prasasti ini memiliki ukuran panjang 115&nbsp;cm, dengan ketebalan 28&nbsp;cm dan ukuran tinggi 215&nbsp;cm. Prasasti ini terbuat dari batu kali atau batu andesit. Prasasti ini di tulis dengan huruf dan bahasa Jawa Kuno, isi dari prasasti ini adalah menyebutkan di bangunnya sebuah bandungan (dam) di Wringin Sapta oleh Raja [[Airlangga]] yaitu raja dari [[Kediri]] bersama rakyat.<ref>{{Cite journal|last=ARMENSON DIGA SANDI|date=2015|title=BANJIR SUNGAI BRANTAS MASA RAJA AIRLANGGA ABAD XI Berdasarkan Prasasti Kamalagyan 1037 M|url=http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/avatara/article/view/10454|journal=Avatara|language=en|volume=3|issue=1}}</ref>


Pada prasati ini juga memuat puji – pujian terhadap raja sebagai ratu cakrawati / penguasa dunia yang menyirami dunia ini dengan air amerta yang penuh kasih sayang. Prasati Kamalagyan diketahui dikeluarkan hanya seminggu tambah sehari setelah Raja Airlangga berhasil mengalahkan raja Wijayawarmma, raja terkhir yang masih belum tunduk (bula Karttika tahun 959 Saka atau 10 November 1037M).<ref>{{Cite news|url=http://situsbudaya.id/prasasti-kamalagean/|title=Prasasti Kamalagean dusun Klagen, desa Tropodo, kecamatan Krian, kabupaten Sidoarjo Jaw|date=2017-09-18|newspaper=Informasi Situs Budaya Indonesia|language=id-ID|access-date=2017-12-15}}</ref>
Pada prasati ini juga memuat puji – pujian terhadap raja sebagai ratu cakrawati / penguasa dunia yang menyirami dunia ini dengan air amerta yang penuh kasih sayang. [[Prasati Kamalagyan]] diketahui dikeluarkan hanya seminggu tambah sehari setelah Raja [[Airlangga]] berhasil mengalahkan raja Wijayawarmma, raja terkhir yang masih belum tunduk (bula Karttika tahun 959 Saka atau 10 November 1037M).<ref>{{Cite news|url=http://situsbudaya.id/prasasti-kamalagean/|title=Prasasti Kamalagean dusun Klagen, desa Tropodo, kecamatan Krian, kabupaten Sidoarjo Jaw|date=2017-09-18|newspaper=Informasi Situs Budaya Indonesia|language=id-ID|access-date=2017-12-15}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 9 Agustus 2021 13.17

Prasasti Kamalagyan (959 Saka atau 1037M) terletak di dusun Klagen, desa Tropodo, kecamatan Krian, kabupaten Sidoarjo Jawa Timur.[1] Prasasti ini memiliki ukuran panjang 115 cm, dengan ketebalan 28 cm dan ukuran tinggi 215 cm. Prasasti ini terbuat dari batu kali atau batu andesit. Prasasti ini di tulis dengan huruf dan bahasa Jawa Kuno, isi dari prasasti ini adalah menyebutkan di bangunnya sebuah bandungan (dam) di Wringin Sapta oleh Raja Airlangga yaitu raja dari Kediri bersama rakyat.[2]

Pada prasati ini juga memuat puji – pujian terhadap raja sebagai ratu cakrawati / penguasa dunia yang menyirami dunia ini dengan air amerta yang penuh kasih sayang. Prasati Kamalagyan diketahui dikeluarkan hanya seminggu tambah sehari setelah Raja Airlangga berhasil mengalahkan raja Wijayawarmma, raja terkhir yang masih belum tunduk (bula Karttika tahun 959 Saka atau 10 November 1037M).[3]

Referensi

  1. ^ "Prasasti Kamalagyan (Kemlagen) Dusun Klagen, Desa Tropodo Kec. Krian, Sidoar..." (dalam bahasa in). Diakses tanggal 2017-12-15. 
  2. ^ ARMENSON DIGA SANDI (2015). "BANJIR SUNGAI BRANTAS MASA RAJA AIRLANGGA ABAD XI Berdasarkan Prasasti Kamalagyan 1037 M". Avatara (dalam bahasa Inggris). 3 (1). 
  3. ^ "Prasasti Kamalagean dusun Klagen, desa Tropodo, kecamatan Krian, kabupaten Sidoarjo Jaw". Informasi Situs Budaya Indonesia. 2017-09-18. Diakses tanggal 2017-12-15.