Fardu: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
|||
Baris 14: | Baris 14: | ||
* {{id}}[http://media.isnet.org/islam/Qardhawi/Prioritas/Fardhu.html Yusuf Qardhawi, Fiqh prioritas] |
* {{id}}[http://media.isnet.org/islam/Qardhawi/Prioritas/Fardhu.html Yusuf Qardhawi, Fiqh prioritas] |
||
* {{id}}[http://www.amanah.or.id/detail.php?id=405 Rukun, Wajib dan Fardhu, Majalah Amanah Online] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070310221741/http://www.amanah.or.id/detail.php?id=405 |date=2007-03-10 }} |
* {{id}}[http://www.amanah.or.id/detail.php?id=405 Rukun, Wajib dan Fardhu, Majalah Amanah Online] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070310221741/http://www.amanah.or.id/detail.php?id=405 |date=2007-03-10 }} |
||
⚫ | |||
[[Kategori:Hukum Islam]] |
[[Kategori:Hukum Islam]] |
||
⚫ |
Revisi per 13 Agustus 2021 00.57
Fardu atau Fardhu dalam bahasa Arab adalah status hukum dari suatu aktivitas yang harus/wajib dilaksanakan. Dalam hukum Islam, fardu memiliki arti yang sama(sangat dekat) dengan status hukum wajib (mazhab syafi'i menyamakan fardu dengan wajib, mazhab hanafi dan mazhab hambali memposisikan fardu lebih tinggi dari wajib, lihat [1]). Meninggalkan yang fardu berarti mendapat konsekuensi dosa, sedang melaksanakannya mendapat konsekuensi kebaikan (pahala).
Ain dan Kifayah
Fardhu sendiri terbagi atas dua jenis yakni Fardu Ain dan Fardu Kifayah. Fardhu Ain diwajibkan kepada individu-individu sementara Fardu Kifayah akan gugur bila telah dilaksanakan oleh sebagian muslim yang lain.
Ibadah Fardhu
- Salat lima waktu
- Berpuasa
- Haji bagi yang mampu
- Mengeluarkan Zakat
- dll
Referensi
- (Indonesia)Yusuf Qardhawi, Fiqh prioritas
- (Indonesia)Rukun, Wajib dan Fardhu, Majalah Amanah Online Diarsipkan 2007-03-10 di Wayback Machine.