Lompat ke isi

Sekakmat: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
LusiListiani (bicara | kontrib)
maaf halaman sudah ada disini, silahkan untuk bantu di update. https://wiki-indonesia.club/wiki/Sekak
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Dibuat dengan menerjemahkan halaman "Checkmate"
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:CheckmateProper.jpg|ka|jmpl| Hitam disekakmat — hitam kalah dalam permainan]]
Sekakmat (''checkmate'') adalah posisi dalam permainan [[catur]] yang di mana [[Raja (catur)|raja]] pemain sedang dalam keadaan terancam oleh bidak lawan dan tidak ada kemungkinan untuk melarikan diri. Sekakmat juga menjadi pertanda kemenangan dalam permainan [[catur]] bagi pemain lawan yang berhasil melakukannya.
'''Sekakmat''' adalah keadaan dalam permainan dalam [[catur]] saat [[Raja (catur)|raja]] [[Sekak|disekak]] (akan dimakan) dan tidak ada kemungkinan untuk melarikan diri. Skakmat lawan memenangkan permainan.


Dalam [[catur]], [[Raja (catur)|raja]] tidak benar-benar ditangkap. Pemain akan kalah setelah raja sudah berhasil di sekakmat. Dalam permainan formal, biasanya dianggap sebagai etiket yang baik untuk mengundurkan diri dari permainan yang pasti kalah sebelum sekakmat.
Dalam catur, raja dasarnya tidak dimakan—tetapi pemain dapat kalah bila buah rajanya disekakmat. Dalam permainan resmi, pemain dapat juga kalah apabila ia mengundurkan diri sebelum sekakmat.<ref>{{Harvard citation no brackets|Burgess|2009}}</ref><ref>{{Harvard citation no brackets|Hooper|Whyld|1992}}</ref>


Jika seorang pemain tidak dalam keadaan [[Sekak (catur)|sekak]] tetapi tidak memiliki langkah hukum, maka itu adalah jalan buntu, dan permainan akan segera berakhir dengan kondisi seri. Sebuah langkah sekakmat dicatat dalam [[Notasi aljabar (catur)|notasi aljabar]] menggunakan simbol hash "#", misalnya: 34.Qg7#
Jika ada pemain yang tidak disekak tetapi tidak memiliki langkah gerak yang sah, maka terjadi ''[[Remis (catur)|remis]]'', dan permainan segera berakhir seri. Langkah sekakmat dicatat dalam [[Notasi aljabar (catur)|notasi aljabar]] menggunakan simbol pagar "#", misalnya: 34. Qg7#.

== Contoh ==
Sekakmat terjadi paling sedikit dua gerakan di satu sisi dengan semua [[Buah catur|buah]] lainnya masih di [[Papan catur|papan]] (seperti "mat goblok" pada [[Pembukaan catur|pembukaan]]), dalam pertengahan (seperti pada permainan tahun 1956 yang disebut Permainan Abad Ini antara Donald Byrne [[Bobby Fischer]]),<ref>{{Cite web|title=D. Byrne vs. Fischer, New York 1956|url=http://www.chessgames.com/perl/chessgame?gid=1008361|website=[[Chessgames.com]]|access-date=2012-06-18}}</ref> atau sudah menjalani banyak gerakan dengan sedikitnya tiga buah dalam posisi [[Permainan akhir catur|permainan akhir.]]{{chess diagram-fen|fen=rnb1kbnr/pppp1ppp/8/4p3/6Pq/5P2/PPPPP2P/RNBQKBNR|size=23|align=tleft|reverse=false|header=[[Mat goblok]]|footer=Putih disekakmat.<ref>{{harvnb|Kurzdorfer|2003|p=92}}</ref>}}{{chess diagram-fen|fen=1Q6/5pk1/2p3p1/1p2N2p/1b5P/1bn5/2r3P1/2K5|size=23|align=tleft|reverse=false|header=D. Byrne vs. Fischer|footer=Putih disekakmat setelah 41...Bc2#.<ref>{{harvnb|Burgess|Nunn|Emms|2004|p=216}}</ref>}}{{chess diagram-fen|fen=8/8/8/5K1k/8/8/8/7R|size=23|align=tleft|reverse=false|header=Sekakmat dengan benteng|footer=Raja Hitam disekakmat.<ref>{{harvnb|Kurzdorfer|2003|p=144}}</ref>}}


== Etimologi ==
== Etimologi ==
Istilah ''skakmat'' , menurut Barnhart Etymological Dictionary, merupakan perubahan dari frasa Persia "shāh māt" ( اه ات ‎) yang berarti "Raja tidak berdaya".  "māt" Persia berlaku untuk raja tetapi dalam bahasa Sansekerta "māta", juga diucapkan "māt", diterapkan pada kerajaannya "dilintasi, diukur, dan dibagikan" secara menyeluruh oleh lawannya; "māta" adalah bentuk lampau dari akar kata kerja "".  Yang lain berpendapat bahwa itu berarti "Raja sudah mati", karena catur mencapai Eropa melalui dunia Arab , dan bahasa Arab ''māta'' ( اتَ ‎) berarti "mati" atau " Moghadam menelusuri etimologi kata ''jodoh'' . Ini berasal dari Persia kata kerja ''Mandan'' ( ماندن ), yang berarti "untuk tetap", yang serumpun dengan kata Latin ''maneō'' dan Yunani ''Meno'' ( μένω , yang berarti "Saya tetap"). Itu berarti "tetap" dalam arti "ditinggalkan" dan terjemahan formalnya adalah "terkejut", dalam arti militer "disergap".  "Shāh" ( اه ) adalah kata Persia untuk raja. Pemain akan mengumumkan "Shāh" ketika raja sedang dalam pengawasan. "Māt" ( ات ‎) adalah kata sifat Persia untuk "kehilangan", "ketika dia disergap, bingung, tidak berdaya, dikalahkan, atau ditinggalkan nasibnya.
Kata ''sekakmat'' berasal dari frasa bahasa [[Bahasa Persia|Persia]] ''shah mat'' {{Lang|fa|شاه مات|rtl=yes}} ) yang artinya “raja sudah tak tertolong”.<ref>{{Cite web|last=Harper|first=Douglas|last2=Dan McCormack|title=Online Etymology Dictionary|url=http://www.etymonline.com/index.php?term=checkmate|access-date=May 29, 2010}}</ref> Kata ''mat'' Persia berlaku untuk raja tetapi dalam bahasa Sanskerta "''māta''", juga diucapkan ''māt'', termasuk kalah juga dalam konteks kerajaannya; ''māta'' adalah bentuk lampau dari akar kata kerja mā. <ref>Monier-Williams Sanskrit Dictionary</ref> Lainnya memaknainya sebagai "Raja sudah mati", saat catur mulai merambah Eropa melalui [[dunia Arab]], dan ''mata'' Arab {{Lang|ar|مَاتَ|rtl=yes}}) berarti "mati" atau "mati".<ref>{{Harvard citation no brackets|Hooper|Whyld|1992}}</ref><ref>{{Harvard citation no brackets|Davidson|1949}}</ref> Moghadam menelusuri [[etimologi]] kata ''mat'', yang berasal dari kata kerja Persia ''mandan'' {{Lang|fa|ماندن|rtl=yes}}), yang berarti "mempertahankan", yang serumpun dengan kata Latin ''{{Lang|la|maneō}}'' dan Yunani ''meno'' {{Lang|grc|μένω}} , yang berarti "Saya bertahan"). Raja berusaha "bertahan" di sini dalam artian saat dirinya "terkejut" karena "ditangkap".<ref>{{Harvard citation no brackets|Davidson|1949}}</ref> ''Shah'' ({{Lang|fa|شاه|rtl=yes}}) adalah kata Persia untuk "raja". Pemain dapat mengucap ''Shāh'' ketika raja sedang disekak. ''Mat'' ({{Lang|fa|مات|rtl=yes}}) adalah kata sifat Persia untuk "kalah", "tidak berdaya", atau "dikalahkan". Jadi raja yang disekakmat berarti sudah ditangkap sehingga menjadi bingung, tak berdaya, dikalahkan, atau bertahan dengan nasibnya.<ref>{{Harvard citation no brackets|Murray|2012}}</ref>


Dalam bahasa Persia modern, kata ''mate'' menggambarkan seseorang yang membeku, mulut terbuka, menatap, bingung, dan tidak responsif. Kata-kata "tertegun" atau "tertegun" memiliki korelasi yang erat. Jadi alternatif yang mungkin adalah menafsirkan ''mate'' sebagai "tidak dapat merespons". Seorang raja menjadi ''pasangan'' (shah-mat) maka berarti seorang raja tidak dapat merespons, yang akan sesuai dengan tidak adanya respons yang dapat dilakukan raja pemain terhadap langkah terakhir lawannya. Penafsiran ini jauh lebih dekat dengan maksud asli dari permainan yang bukan untuk membunuh seorang raja tetapi untuk meninggalkannya tanpa tanggapan yang layak selain menyerah, yang lebih cocok dengan cerita asal yang dirinci dalam Shahnameh .
Bahasa Persia Modern mengartikan ''mat'' sebaga orang yang terdiam dan terkejut menatap nasibnya tetapi bingung dan tidak responsif. Kata "tertegun" memiliki korelasi yang erat. Maksud lain dari ''mat'' adalah "tidak mampu berkata-kata". Raja yang terkena ''mat'' (''shah-mat'') dalam hal ini tidak dapat merespons, maksudnya raja sudah tidak memiliki gerakan apa pun yang sah saat menanggapi langkah terakhir lawannya. Pemaknaan seperti ini sangat dekat dengan tujuan permainan catur yang bukan membunuh raja melainkan untuk menyerah tanpa memberikan respons apa pun, yang cocok dengan [[Sejarah permainan catur|cerita dalam Shahnameh]] .


''Sekakmat'' dalam ungkapan modern adalah [[metafora]] untuk kemenangan telak.<ref>{{Cite web|date=2010-08-13|title=Checkmate – Definition and More from the Free Merriam-Webster Dictionary|url=http://www.merriam-webster.com/dictionary/checkmate|publisher=Merriam-webster.com|access-date=2012-06-18}}</ref>
Dalam bahasa modern, istilah ''sekakmat'' adalah metafora untuk kemenangan strategis dan tak terbantahkan.


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Dalam catur Sanskerta awal ( <abbr>c.</abbr> 500–700), raja dapat <dfn>ditangkap</dfn> dan ini mengakhiri permainan. The Persia (c. 700-800) memperkenalkan gagasan peringatan bahwa raja diserang (mengumumkan ''cek'' dalam terminologi modern). Ini dilakukan untuk menghindari akhir permainan yang lebih awal dan tidak disengaja. Kemudian Persia menambahkan aturan tambahan bahwa seorang raja tidak dapat dipindahkan ke cek atau dibiarkan di cek. Akibatnya, raja tidak dapat ditangkap,  dan skakmat adalah satu-satunya cara yang menentukan untuk mengakhiri permainan.
Dalam catur Sanskerta ({{Abbr|c.|circa}} 500–700), raja dapat dimakan dan otomatis mengakhiri permainan. [[Bangsa Persia|Persia]] (c. 700-800) memperkenalkan peraturan terkait perlunya peringatan atas raja yang akan diserang (''sekak''). Hal ini bertujuan untuk mencegah waktu permainan yang singkat dan berakhir secara mendadak. Lantas Persia membuat aturan baru bahwa seorang raja tidak boleh dibiarkan dalam posisi sekak, atau digerakkan mendatangi sekak. Hal ini menyebabkan raja tidak dapat dimakan,<ref name="dav22">{{Harvard citation no brackets|Davidson|1949}}</ref> dan sekakmat adalah satu-satunya penentu akhir permainan.<ref name="dav6364">{{Harvard citation no brackets|Davidson|1949}}</ref>

Sebelum sekitar tahun 1600, catur dimenangkan dengan memakan semua buah lawan, hingga menyisakan rajanya saja. Gaya catur ini disebut ''robado''.<ref>{{Cite book|last=Davidson|first=Henry|year=2012|title=A Short History of Chess|publisher=Three Rivers Press|isbn=9780307828293}}</ref> Pada [[Abad Pertengahan]], pemain menganggap bahwa sangat unggul bila catur dimenangkan dengan sekakmat, sehingga ''robado'' dianggap sebagai "setengah menang", sampai akhirnya ditinggalkan.<ref name="dav6364">{{Harvard citation no brackets|Davidson|1949}}</ref>

== Dua buah utama ==
{| style="float:right;"
|
|
|
|
|}
Dua buah utama ([[Menteri (catur)|menteri]] atau [[Benteng (catur)|benteng]]) mudah memberi tekanan sekakmat di pinggir papan menggunakan teknik yang dikenal sebagai '''mat tangga'''.<ref>{{Cite web|last=Ago|first=Beauknowsin #chess • 3 Years|date=2017-10-26|title=Chess Lessons for Beginners #1 - The Ladder Checkmate!|url=https://steemit.com/chess/@beauknows/chess-lessons-for-beginners-1-the-ladder-checkmate|website=Steemit|language=en|access-date=2020-06-05}}</ref> Prosesnya adalah menempatkan dua buah dalam kotak berdekatan dan menekan raja ke sisi papan dengan menggunakan satu buah untuk menyekak raja dan yang lainnya untuk mencegah raja lawan agar tidak bergerak ke tengah.<ref name="pand1820">{{Harvard citation no brackets|Pandolfini|1988}}</ref> Dalam ilustrasi berikut, Putih menyekakmat Hitam dengan menekan raja Hitam ke tepi papan, satu baris pada satu waktu. Sekakmat tangga dapat menggunakan dua benteng, dua menteri, atau satu benteng dan satu menteri. <ref name="pand1820" />
[[Berkas:Major-pieces-mate.gif|kiri|jmpl| Sekakmat menggunakan menteri dan benteng. 1. Mg5+ Re4 2. Bf4+ Re3 3. Mg3+ Ke2 4. Rf2+ Ke1 5. Qg1# <ref>{{Harvard citation no brackets|Silman|2007}}</ref>]]

== Sekakmat dasar ==
Ada empat sekakmat dasar yang salah satu pihaknya hanya memiliki raja dan pihak lainnya masih memiliki buah lainnya yang diperlukan untuk menyekakmat, yaitu (1) satu [[Menteri (catur)|menteri]], (2) satu [[Benteng (catur)|benteng]], (3) dua [[Gajah (catur)|gajah]] di kotak yang warnanya berbeda, atau (4) satu gajah dan satu [[Kuda (catur)|kuda]]. Raja di pihak lawan dapat turun tangan menyelesaikan sekakmat ini. Jika pihak yang lebih kuat memiliki banyak buah catur, sekakmat semakin mudah.<ref>{{Harvard citation no brackets|Silman|2007}}</ref>

Sekakmat dengan menteri cukup umum, dan paling mudah dicapai. Sering terjadi bila [[Bidak|pion]] naik pangkat menjadi menteri. Sekakmat dengan benteng juga umum, tetapi skakmat dengan dua gajah atau menggunakan kombinasi gajah dan kuda jarang terjadi. Sekakmat dua gajah cukup mudah dilakukan, tetapi sekakmat gajah dan kuda sulit dan memerlukan ketelitian.


=== Raja dan menteri ===
Sebelum sekitar tahun 1600, permainan juga bisa dimenangkan dengan menangkap semua bidak lawan, hanya menyisakan raja yang telanjang . Gaya permainan ini sekarang disebut ''annihilation'' atau ''robado''.  Pada Abad Pertengahan , pemain mulai menganggap lebih mulia untuk menang dengan skakmat, sehingga pemusnahan menjadi setengah menang untuk sementara waktu, sampai ditinggalkan.
{| style="float:right;"
|
|
|
|}
Dua diagram pertama menunjukkan perwakilan dari posisi skakmat dasar dengan [[Menteri (catur)|ratu]], yang dapat terjadi di tepi papan mana pun. Tentu saja, posisi yang tepat dapat bervariasi dari diagram. Pada posisi skakmat pertama, ratu berada tepat di depan raja lawan dan raja putih melindungi ratunya. Di posisi skakmat kedua, raja-raja berada di posisi oposisi dan pasangan ratu di {{Gloscatur|rank}} (atau {{Gloscatur|file}} ) raja.


== Referensi ==
== Referensi ==
{{KPC}}
 {{Reflist|30em}}
'''Daftar pustaka'''
[[Kategori:Kemenangan]]
[[Kategori:Istilah catur]]
[[Kategori:Category:Aturan catur]]
[[Kategori:Category:Sekakmat]]

Revisi per 13 Agustus 2021 01.21

Hitam disekakmat — hitam kalah dalam permainan

Sekakmat adalah keadaan dalam permainan dalam catur saat raja disekak (akan dimakan) dan tidak ada kemungkinan untuk melarikan diri. Skakmat lawan memenangkan permainan.

Dalam catur, raja dasarnya tidak dimakan—tetapi pemain dapat kalah bila buah rajanya disekakmat. Dalam permainan resmi, pemain dapat juga kalah apabila ia mengundurkan diri sebelum sekakmat.[1][2]

Jika ada pemain yang tidak disekak tetapi tidak memiliki langkah gerak yang sah, maka terjadi remis, dan permainan segera berakhir seri. Langkah sekakmat dicatat dalam notasi aljabar menggunakan simbol pagar "#", misalnya: 34. Qg7#.

Contoh

Sekakmat terjadi paling sedikit dua gerakan di satu sisi dengan semua buah lainnya masih di papan (seperti "mat goblok" pada pembukaan), dalam pertengahan (seperti pada permainan tahun 1956 yang disebut Permainan Abad Ini antara Donald Byrne Bobby Fischer),[3] atau sudah menjalani banyak gerakan dengan sedikitnya tiga buah dalam posisi permainan akhir.

abcdefgh
8
a8 black rook
b8 black knight
c8 black bishop
e8 black king
f8 black bishop
g8 black knight
h8 black rook
a7 black pawn
b7 black pawn
c7 black pawn
d7 black pawn
f7 black pawn
g7 black pawn
h7 black pawn
e5 black pawn
g4 white pawn
h4 black queen
f3 white pawn
a2 white pawn
b2 white pawn
c2 white pawn
d2 white pawn
e2 white pawn
h2 white pawn
a1 white rook
b1 white knight
c1 white bishop
d1 white queen
e1 white king
f1 white bishop
g1 white knight
h1 white rook
8
77
66
55
44
33
22
11
abcdefgh
Putih disekakmat.[4]
D. Byrne vs. Fischer
abcdefgh
8
b8 white queen
f7 black pawn
g7 black king
c6 black pawn
g6 black pawn
b5 black pawn
e5 white knight
h5 black pawn
b4 black bishop
h4 white pawn
b3 black bishop
c3 black knight
c2 black rook
g2 white pawn
c1 white king
8
77
66
55
44
33
22
11
abcdefgh
Putih disekakmat setelah 41...Bc2#.[5]
Sekakmat dengan benteng
abcdefgh
8
f5 white king
h5 black king
h1 white rook
8
77
66
55
44
33
22
11
abcdefgh
Raja Hitam disekakmat.[6]

Etimologi

Kata sekakmat berasal dari frasa bahasa Persia shah mat شاه مات ) yang artinya “raja sudah tak tertolong”.[7] Kata mat Persia berlaku untuk raja tetapi dalam bahasa Sanskerta "māta", juga diucapkan māt, termasuk kalah juga dalam konteks kerajaannya; māta adalah bentuk lampau dari akar kata kerja mā. [8] Lainnya memaknainya sebagai "Raja sudah mati", saat catur mulai merambah Eropa melalui dunia Arab, dan mata Arab مَاتَ) berarti "mati" atau "mati".[9][10] Moghadam menelusuri etimologi kata mat, yang berasal dari kata kerja Persia mandan ماندن), yang berarti "mempertahankan", yang serumpun dengan kata Latin maneō dan Yunani meno μένω , yang berarti "Saya bertahan"). Raja berusaha "bertahan" di sini dalam artian saat dirinya "terkejut" karena "ditangkap".[11] Shah (شاه) adalah kata Persia untuk "raja". Pemain dapat mengucap Shāh ketika raja sedang disekak. Mat (مات) adalah kata sifat Persia untuk "kalah", "tidak berdaya", atau "dikalahkan". Jadi raja yang disekakmat berarti sudah ditangkap sehingga menjadi bingung, tak berdaya, dikalahkan, atau bertahan dengan nasibnya.[12]

Bahasa Persia Modern mengartikan mat sebaga orang yang terdiam dan terkejut menatap nasibnya tetapi bingung dan tidak responsif. Kata "tertegun" memiliki korelasi yang erat. Maksud lain dari mat adalah "tidak mampu berkata-kata". Raja yang terkena mat (shah-mat) dalam hal ini tidak dapat merespons, maksudnya raja sudah tidak memiliki gerakan apa pun yang sah saat menanggapi langkah terakhir lawannya. Pemaknaan seperti ini sangat dekat dengan tujuan permainan catur yang bukan membunuh raja melainkan untuk menyerah tanpa memberikan respons apa pun, yang cocok dengan cerita dalam Shahnameh .

Sekakmat dalam ungkapan modern adalah metafora untuk kemenangan telak.[13]

Sejarah

Dalam catur Sanskerta (c. 500–700), raja dapat dimakan dan otomatis mengakhiri permainan. Persia (c. 700-800) memperkenalkan peraturan terkait perlunya peringatan atas raja yang akan diserang (sekak). Hal ini bertujuan untuk mencegah waktu permainan yang singkat dan berakhir secara mendadak. Lantas Persia membuat aturan baru bahwa seorang raja tidak boleh dibiarkan dalam posisi sekak, atau digerakkan mendatangi sekak. Hal ini menyebabkan raja tidak dapat dimakan,[14] dan sekakmat adalah satu-satunya penentu akhir permainan.[15]

Sebelum sekitar tahun 1600, catur dimenangkan dengan memakan semua buah lawan, hingga menyisakan rajanya saja. Gaya catur ini disebut robado.[16] Pada Abad Pertengahan, pemain menganggap bahwa sangat unggul bila catur dimenangkan dengan sekakmat, sehingga robado dianggap sebagai "setengah menang", sampai akhirnya ditinggalkan.[15]

Dua buah utama

Dua buah utama (menteri atau benteng) mudah memberi tekanan sekakmat di pinggir papan menggunakan teknik yang dikenal sebagai mat tangga.[17] Prosesnya adalah menempatkan dua buah dalam kotak berdekatan dan menekan raja ke sisi papan dengan menggunakan satu buah untuk menyekak raja dan yang lainnya untuk mencegah raja lawan agar tidak bergerak ke tengah.[18] Dalam ilustrasi berikut, Putih menyekakmat Hitam dengan menekan raja Hitam ke tepi papan, satu baris pada satu waktu. Sekakmat tangga dapat menggunakan dua benteng, dua menteri, atau satu benteng dan satu menteri. [18]

Sekakmat menggunakan menteri dan benteng. 1. Mg5+ Re4 2. Bf4+ Re3 3. Mg3+ Ke2 4. Rf2+ Ke1 5. Qg1# [19]

Sekakmat dasar

Ada empat sekakmat dasar yang salah satu pihaknya hanya memiliki raja dan pihak lainnya masih memiliki buah lainnya yang diperlukan untuk menyekakmat, yaitu (1) satu menteri, (2) satu benteng, (3) dua gajah di kotak yang warnanya berbeda, atau (4) satu gajah dan satu kuda. Raja di pihak lawan dapat turun tangan menyelesaikan sekakmat ini. Jika pihak yang lebih kuat memiliki banyak buah catur, sekakmat semakin mudah.[20]

Sekakmat dengan menteri cukup umum, dan paling mudah dicapai. Sering terjadi bila pion naik pangkat menjadi menteri. Sekakmat dengan benteng juga umum, tetapi skakmat dengan dua gajah atau menggunakan kombinasi gajah dan kuda jarang terjadi. Sekakmat dua gajah cukup mudah dilakukan, tetapi sekakmat gajah dan kuda sulit dan memerlukan ketelitian.

Raja dan menteri

Dua diagram pertama menunjukkan perwakilan dari posisi skakmat dasar dengan ratu, yang dapat terjadi di tepi papan mana pun. Tentu saja, posisi yang tepat dapat bervariasi dari diagram. Pada posisi skakmat pertama, ratu berada tepat di depan raja lawan dan raja putih melindungi ratunya. Di posisi skakmat kedua, raja-raja berada di posisi oposisi dan pasangan ratu di rank (atau file ) raja.

Referensi

 

  1. ^ Burgess 2009
  2. ^ Hooper & Whyld 1992
  3. ^ "D. Byrne vs. Fischer, New York 1956". Chessgames.com. Diakses tanggal 2012-06-18. 
  4. ^ Kurzdorfer 2003, hlm. 92
  5. ^ Burgess, Nunn & Emms 2004, hlm. 216
  6. ^ Kurzdorfer 2003, hlm. 144
  7. ^ Harper, Douglas; Dan McCormack. "Online Etymology Dictionary". Diakses tanggal May 29, 2010. 
  8. ^ Monier-Williams Sanskrit Dictionary
  9. ^ Hooper & Whyld 1992
  10. ^ Davidson 1949
  11. ^ Davidson 1949
  12. ^ Murray 2012
  13. ^ "Checkmate – Definition and More from the Free Merriam-Webster Dictionary". Merriam-webster.com. 2010-08-13. Diakses tanggal 2012-06-18. 
  14. ^ Davidson 1949
  15. ^ a b Davidson 1949
  16. ^ Davidson, Henry (2012). A Short History of Chess. Three Rivers Press. ISBN 9780307828293. 
  17. ^ Ago, Beauknowsin #chess • 3 Years (2017-10-26). "Chess Lessons for Beginners #1 - The Ladder Checkmate!". Steemit (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-05. 
  18. ^ a b Pandolfini 1988
  19. ^ Silman 2007
  20. ^ Silman 2007

Daftar pustaka