Surga: Perbedaan antara revisi
materi tentang surga dalam islam |
|||
Baris 9: | Baris 9: | ||
Dalam tradisi Jawa Baru, istilah ''Kahyangan'' dipakai untuk menyebut tempat tinggal para [[dewa]] dan [[bidadari]]. Sementara istilah ''Swarga'' tetap dipakai untuk menyebut tempat tinggal para roh yang semasa hidup bertindak sesuai aturan agamanya. |
Dalam tradisi Jawa Baru, istilah ''Kahyangan'' dipakai untuk menyebut tempat tinggal para [[dewa]] dan [[bidadari]]. Sementara istilah ''Swarga'' tetap dipakai untuk menyebut tempat tinggal para roh yang semasa hidup bertindak sesuai aturan agamanya. |
||
== Dalam Islam == |
|||
[[Qur'an]] banyak bercerita tentang sebuah kehidupan setelah matia di surga untuk orang yang selalu berbuat baik. Surga itu sendiri sering di jelaskan dalam Al-Qur'an surat Ar-Ra'du 13:35: ''Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang takwa ialah (seperti taman). mengalir sungai-sungai di dalamnya; buahnya tak henti-henti, sedang naungannya (demikian pula). Itulah tempat kesudahan bagi orang-orang yang bertakwa; sedang tempat kesudahan bagi orang-orang kafir ialah neraka.'' |
|||
Setiap muslim percaya bahwa semua manusia dilahirkan suci. Dalam Islam pula, seorang bocah yang mati secara otomatis akan pergi ke surga, tanpa mempedulikan agama kedua orang tuanya. Surga tertinggi tingkatnya adalah Firdaus (فردوس) - [[Pardis]] (پردیس), dimana para nabi, syuhada dan orang-orang saleh. |
|||
Tingkatan dan nama-nama syurga ialah :- |
|||
* [[Firdaus]] |
|||
* 'Adn |
|||
* Na'iim |
|||
* Na'wa |
|||
* Darussalaam |
|||
* Daarul Muaqaamah |
|||
* Al-Muqqamul Amin |
|||
* Khuldi |
|||
== Lihat pula == |
== Lihat pula == |
Revisi per 15 Desember 2008 07.26
Surga atau kadang dibaca sorga adalah sebuah tempat di alam akhirat yang dipercaya oleh para penganut beberapa agama sebagai lokasi berkumpulnya roh-roh manusia yang semasa hidup di dunia berbuat kebajikan sesuai ajaran agamanya. Istilah ini berasal dari bahasa Sansekerta yaitu Svarga.
Dalam bahasa Jawa kata tersebut diserap menjadi Swarga. Istilah Surga dalam bahasa Arab disebut Jannah, sedangkan dalam bahasa Cina Hokkian digunakan istilah Thian.
Kahyangan dalam Budaya Jawa
Istilah Kahyangan berasal dari bahasa Jawa Kuna yang jika dipilah menjadi ka-hyang-an, atau bermakna "tempat tinggal para Hyang atau leluhur". Sebelum masuknya agama Hindu dan Buddha, masyarakat Indonesia, misalnya Jawa, sudah menganut agama pribumi berupa pemujaan terhadap arwah leluhur. Mereka menyebut leluhur mereka dengan istilah Hyang dan tempat tinggal mereka di alam gaib disebut kahyangan.
Dengan masuknya agama Hindu dan Buddha, maka istilah Swarga pun dipakai berdampingan dengan istilah Kahyangan, karena Swarga juga bermakna tempat tinggal para roh yang selama hidupnya berbuat kebaikan.
Dalam tradisi Jawa Baru, istilah Kahyangan dipakai untuk menyebut tempat tinggal para dewa dan bidadari. Sementara istilah Swarga tetap dipakai untuk menyebut tempat tinggal para roh yang semasa hidup bertindak sesuai aturan agamanya.
Dalam Islam
Qur'an banyak bercerita tentang sebuah kehidupan setelah matia di surga untuk orang yang selalu berbuat baik. Surga itu sendiri sering di jelaskan dalam Al-Qur'an surat Ar-Ra'du 13:35: Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang takwa ialah (seperti taman). mengalir sungai-sungai di dalamnya; buahnya tak henti-henti, sedang naungannya (demikian pula). Itulah tempat kesudahan bagi orang-orang yang bertakwa; sedang tempat kesudahan bagi orang-orang kafir ialah neraka.
Setiap muslim percaya bahwa semua manusia dilahirkan suci. Dalam Islam pula, seorang bocah yang mati secara otomatis akan pergi ke surga, tanpa mempedulikan agama kedua orang tuanya. Surga tertinggi tingkatnya adalah Firdaus (فردوس) - Pardis (پردیس), dimana para nabi, syuhada dan orang-orang saleh.
Tingkatan dan nama-nama syurga ialah :-
- Firdaus
- 'Adn
- Na'iim
- Na'wa
- Darussalaam
- Daarul Muaqaamah
- Al-Muqqamul Amin
- Khuldi