Gelanggang: Perbedaan antara revisi
k Bot: Perubahan kosmetika |
uang ---> ruang, terdapat pada kalimat kedua |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[Berkas:Gelanggang 45.jpg|jmpl|250px|Gelanggang, tempat atau ruangan berkumpulnya para budayawan]] |
[[Berkas:Gelanggang 45.jpg|jmpl|250px|Gelanggang, tempat atau ruangan berkumpulnya para budayawan]] |
||
'''Gelanggang''' adalah sebuah nama ruangan atau sebuah tempat berkumpul maupun pertemuan kebudayaan dalam warta sepekan Siasat (majalah Siasat).<ref name="buku">{{cite book|title= Ensiklopedia Indonesia, Jilid 7|publisher=Ichtiar Baru|author= Van Hoeve|location= Jakarta|coauthor=Hassan Shadily|page=1098}}</ref> Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indoesia Gelanggang adalah |
'''Gelanggang''' adalah sebuah nama ruangan atau sebuah tempat berkumpul maupun pertemuan kebudayaan dalam warta sepekan Siasat (majalah Siasat).<ref name="buku">{{cite book|title= Ensiklopedia Indonesia, Jilid 7|publisher=Ichtiar Baru|author= Van Hoeve|location= Jakarta|coauthor=Hassan Shadily|page=1098}}</ref> Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indoesia Gelanggang adalah ruang atau lapangan tempat menyabung ayam, bertinju, berpacu (kuda), berolahraga, dsb.<ref name="internetkamus">{{cite web|title= Kamus Besar Bahasa Indonesia Online|url=http://kbbi.web.id/gelanggang|accessdate= 4 Juni 2014}}</ref> Pada mulanya Majalah Siasat ini diasuh oleh [[Chairil Anwar]] dan [[Ida Nasution]], kemudian dilanjutkan oleh [[Asrul Sani]], [[Rivai Apin]], [[Siti Nuraini]] yang terakhir oleh [[Ramadhan K.H.]], akan tetapi sejak tahun 1955 sampai tahun 1961 ketika pada saat itu majalah Siasat ini dilarang untuk terbit, maka gelanggang ini biasanya hanya dianggap sebagai corong para sastrawan Angkatan-45.<ref name="buku"/> Majalah Siasat ini memuat karya-karya sastra baik asli maupun terjemahan, disampig sketsa-sketsa, reproduksi [[lukisan]], kadang-kadang juga ciptaan [[musik]], disertai pembahasan tentang kehidupan [[seni]] dan [[budaya]].<ref name="buku"/> Mula-mula terbit setiap minggu, tetapi sejak 1956 hanya muncul pada setiap minggu akhir bulan. Ketika majalah Siasat menjadi Siasat baru, ruangan [[kebudayaan]] Gelanggang dihapus walupu karangan-karangan seni sastra masih mendapat tempat dalam majalah tersebut, sedangkan nama majalah kebudayaan umum diterbitkan oleh Lesbumi dengan redaktur Asrul Sani, [[Anas Ma’ruf]] dan lain-lain.<ref name="buku"/> Majalah ini memuat karya-karya [[sastra]], [[prosa]] dan [[puisi]], baik asli maupun terjemahan disamping memuat [[bahasa]] dan juga telaah tentang masalah aktual dalam dunia [[seni]] [[sastra]].<ref name="buku"/> Majalah ini hanya terbit beberapa nomor saja pada tahun 1966.<ref name="buku"/> |
||
== Rujukan == |
== Rujukan == |
Revisi per 6 September 2021 07.03
Gelanggang adalah sebuah nama ruangan atau sebuah tempat berkumpul maupun pertemuan kebudayaan dalam warta sepekan Siasat (majalah Siasat).[1] Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indoesia Gelanggang adalah ruang atau lapangan tempat menyabung ayam, bertinju, berpacu (kuda), berolahraga, dsb.[2] Pada mulanya Majalah Siasat ini diasuh oleh Chairil Anwar dan Ida Nasution, kemudian dilanjutkan oleh Asrul Sani, Rivai Apin, Siti Nuraini yang terakhir oleh Ramadhan K.H., akan tetapi sejak tahun 1955 sampai tahun 1961 ketika pada saat itu majalah Siasat ini dilarang untuk terbit, maka gelanggang ini biasanya hanya dianggap sebagai corong para sastrawan Angkatan-45.[1] Majalah Siasat ini memuat karya-karya sastra baik asli maupun terjemahan, disampig sketsa-sketsa, reproduksi lukisan, kadang-kadang juga ciptaan musik, disertai pembahasan tentang kehidupan seni dan budaya.[1] Mula-mula terbit setiap minggu, tetapi sejak 1956 hanya muncul pada setiap minggu akhir bulan. Ketika majalah Siasat menjadi Siasat baru, ruangan kebudayaan Gelanggang dihapus walupu karangan-karangan seni sastra masih mendapat tempat dalam majalah tersebut, sedangkan nama majalah kebudayaan umum diterbitkan oleh Lesbumi dengan redaktur Asrul Sani, Anas Ma’ruf dan lain-lain.[1] Majalah ini memuat karya-karya sastra, prosa dan puisi, baik asli maupun terjemahan disamping memuat bahasa dan juga telaah tentang masalah aktual dalam dunia seni sastra.[1] Majalah ini hanya terbit beberapa nomor saja pada tahun 1966.[1]