Lompat ke isi

Persiharjo Sukoharjo: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rezhakho (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Dhamaranantyo (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 43: Baris 43:


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Persiharjo Sukoharjo adalah klub sepak bola yang berbasis di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Dalam kancah persepak bolaan nasional, tutur pria yang juga Pembina Persiharjo itu, klub kebanggan warga Kabupaten Makmur tersebut pernah Berjaya di Divisi II pada era 1990-an. Sejarah juga pernah diraih setelah mendapatkan anggaran pembinaan terbesar dari APBD sebesar Rp 1,9 miliar pada tahun 1996.
Persiharjo Sukoharjo berdiri pada taanggal 15 Agustus 1972.
Stadion Gelora Merdeka Jombor yang berkapasitas 10.000 penonton menjadi kandang Persiharjo Sukoharjo.


Persiharjo Sukoharjo yang berdiri pada 15 Agustus 1972 merupakan klub sepak bola yang pernah mendapatkan masa kejayaan pada tahun 1990-an.
Menurutnya, besarnya dana yang dikeluarkan dinilai sebanding dengan prestasi Persiharjo di kasta level kedua sepak bola nasional. Namun sayangnya, setelah moment tersebut, kiprah klub ini kian meredup dan tenggelam hingga terlempar ke Divisi III Karesidenan Surakarta.
Bahkan pada tahun 1996 Sejarah Persiharjo mendapat anggaran dari APBD [[Kabupaten Sukoharjo]] untuk mengarungi Liga Indonesia.
Pada masa itu, dana tersebut terbilang besar dan dana yang dikeluarkan dinilai sebanding dengan penampilan Persiharjo yang berkompetisi di kasta kedua sepak bola Indonesia
Sejumlah pemain tenar juga pernah diorbitkan oleh klub yang bermarkas di [[Stadion Gelora Merdeka Jombor]] tersebut.
Pemain seperti Putut Waringin Jati dan Dwi Joko Prihatin merupakan pemain orbitan dari Persiharjo Sukoharjo.Kedua pemain juga sudah malang melintang memperkuat klub-klub di Liga Indonesia, seperti memperkuat [[Persita Tangerang]], Deltras Sidoarjom Persiba Balikpapan, hingga pensiun di Persis Solo.
Selain pemain-pemain lawas tersebut, Kabupaten Sukoharjo juga melahirkan banyak pemain yang mentas di level profesional, seperti gelandang Persita sekaligus pemain terbaik Liga 2 2019, Taufik Febrianto lalu beberapa pemain yang saat ini memperkuat [[Persis Solo]] seperti Yuliaus Pamungkas dan Dika Kuswardani
Namun masa kejayaan Persiharjo pada era 1990-an tidak berlangsung lama, kiprah klub asal Sukoharjo ini meredup dan terdegradasi ke Divisi III Karesidenan Surakarta.
Musim 2016, Persiharjo yang seharusnya tampil di ISC B, malah mengundurkan diri dan tidak ikut berkompetisi pada musim 2018 dan 2019.


Musim 2018 Memiliki 29 Sponsor
Dalam waktu dekat, tambah dia, pihaknya meminta supaya ada muscab sebagai bagian dari upaya kebangkitan Persiharjo. Menurut Haryanto, kepengurusan lama yang tidak aktif wajib diganti personel lain. “Harus diganti dengan yang memahami dan mengetahui sepak bola,” jelasnya.


Meski berkompetisi di Liga 3, Persiharjo memberikan kejutan bagi sepak bola Indonesia pada musim 2018 yang lalu.
Pada bagian lain, Penasihat Persiharjo Darsono mengakui bahwa kepengurusan Persiharjo kurang bisa mengikuti perkembangan. Bahkan, berulang kali tidak hadir dalam kegiatan PSSI sampai membuat status tim asal Sukoharjo dibekukan.
Pasalnya, manajemen klub berhasil menggaet 29 perusahaan untuk menjadi sponsor Persiharjo dalam mengarungi musim 2018.
Meski nama Persiharjo Sukoharjo memang belum terkenal di kancah sepak bola nasional, namun klub yang bermarkas di Stadion Gelora Merdeka Jombor tersebut dapat memiliki banyak sponsor.
Jumlah sponsor Persiharjo bahkan mengalahkan klub-klub yang berlaga di Liga 1, misalnya saja Bali United yang memiliki jumlah sponsor paling banyak di Liga 1, Bali United dikabarkan hanya memiliki 16 sponsor.
29 perusahaan tersebut memang berada di Sukoharjo, dan menjadi bukti keseriusan Persiharjo dalam mengarungi musim 2018 dengan didukungan perusahaan-perusahaan yang ada di Sukoharjo.
Dengan sokongan dana dari sponsor tersebut, Manajer Persiharjo, Riyadi menargetkan Persiharjo untuk dapat promosi ke Liga 2.
Namun, pada musim 2018, Persiharjo malah tidak ikut berkompetisi di Liga 3, padahal sudah memiliki persiapan yang cukup baik.


== Rekor musim ke musim ==
== Rekor musim ke musim ==

Revisi per 6 September 2021 13.04

Persiharjo
Nama lengkapPersatuan Sepak Bola Indonesia Sukoharjo
JulukanLaskar Honggopati
Berdiri15 Agustus 1972
StadionStadion Gelora Merdeka Jombor
Sukoharjo, Jawa Tengah
(Kapasitas: 10.000)
PelatihTidak ada pelatih
LigaLiga 3 2020 Jawa Tengah
2018Grup 3

Persiharjo (Singkatan dari Persatuan Sepak bola Indonesia Sukoharjo) adalah sebuah tim sepak bola Indonesia berbasis di Kabupaten Sukoharjo. Tim ini bermarkas di Stadion Gelora Merdeka Jombor, Sukoharjo, yang memiliki kapasitas 10000 penonton. Persiharjo mempunyai sebutan julukan sebagai Laskar Honggopati, sedangkan suporternya yang fanatik dan atraktif yang tergabung dalam Soekohardjo Fans. (Spartan & Sukoharjo Casual)

Saat ini Persiharjo berlaga di Liga 3 2020 Jawa Tengah.

Sejarah

Persiharjo Sukoharjo adalah klub sepak bola yang berbasis di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Persiharjo Sukoharjo berdiri pada taanggal 15 Agustus 1972. Stadion Gelora Merdeka Jombor yang berkapasitas 10.000 penonton menjadi kandang Persiharjo Sukoharjo.

Persiharjo Sukoharjo yang berdiri pada 15 Agustus 1972 merupakan klub sepak bola yang pernah mendapatkan masa kejayaan pada tahun 1990-an. Bahkan pada tahun 1996 Sejarah Persiharjo mendapat anggaran dari APBD Kabupaten Sukoharjo untuk mengarungi Liga Indonesia. Pada masa itu, dana tersebut terbilang besar dan dana yang dikeluarkan dinilai sebanding dengan penampilan Persiharjo yang berkompetisi di kasta kedua sepak bola Indonesia Sejumlah pemain tenar juga pernah diorbitkan oleh klub yang bermarkas di Stadion Gelora Merdeka Jombor tersebut. Pemain seperti Putut Waringin Jati dan Dwi Joko Prihatin merupakan pemain orbitan dari Persiharjo Sukoharjo.Kedua pemain juga sudah malang melintang memperkuat klub-klub di Liga Indonesia, seperti memperkuat Persita Tangerang, Deltras Sidoarjom Persiba Balikpapan, hingga pensiun di Persis Solo. Selain pemain-pemain lawas tersebut, Kabupaten Sukoharjo juga melahirkan banyak pemain yang mentas di level profesional, seperti gelandang Persita sekaligus pemain terbaik Liga 2 2019, Taufik Febrianto lalu beberapa pemain yang saat ini memperkuat Persis Solo seperti Yuliaus Pamungkas dan Dika Kuswardani Namun masa kejayaan Persiharjo pada era 1990-an tidak berlangsung lama, kiprah klub asal Sukoharjo ini meredup dan terdegradasi ke Divisi III Karesidenan Surakarta. Musim 2016, Persiharjo yang seharusnya tampil di ISC B, malah mengundurkan diri dan tidak ikut berkompetisi pada musim 2018 dan 2019.

Musim 2018 Memiliki 29 Sponsor

Meski berkompetisi di Liga 3, Persiharjo memberikan kejutan bagi sepak bola Indonesia pada musim 2018 yang lalu. Pasalnya, manajemen klub berhasil menggaet 29 perusahaan untuk menjadi sponsor Persiharjo dalam mengarungi musim 2018. Meski nama Persiharjo Sukoharjo memang belum terkenal di kancah sepak bola nasional, namun klub yang bermarkas di Stadion Gelora Merdeka Jombor tersebut dapat memiliki banyak sponsor. Jumlah sponsor Persiharjo bahkan mengalahkan klub-klub yang berlaga di Liga 1, misalnya saja Bali United yang memiliki jumlah sponsor paling banyak di Liga 1, Bali United dikabarkan hanya memiliki 16 sponsor. 29 perusahaan tersebut memang berada di Sukoharjo, dan menjadi bukti keseriusan Persiharjo dalam mengarungi musim 2018 dengan didukungan perusahaan-perusahaan yang ada di Sukoharjo. Dengan sokongan dana dari sponsor tersebut, Manajer Persiharjo, Riyadi menargetkan Persiharjo untuk dapat promosi ke Liga 2. Namun, pada musim 2018, Persiharjo malah tidak ikut berkompetisi di Liga 3, padahal sudah memiliki persiapan yang cukup baik.

Rekor musim ke musim

Referensi