Lompat ke isi

Persiter Ternate: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox football club |
{{Infobox football club |
clubname = Persiter |
clubname = Persiter |
image = [[Berkas:logo_persiter.gif|100px|Logo Persiter]]|
image = [[Berkas:logo_persiter.gif|180px|Logo Persiter]]|
fullname = Persatuan Sepakbola Indonesia Ternate|
fullname = Persatuan Sepakbola Indonesia Ternate|
nickname = ''Laskar Kie Raha'' <br/> ''[[Pari|Ikan Pari]]'' |
nickname = ''Laskar Kie Raha'' <br/> ''[[Pari|Ikan Pari]]'' |
Baris 8: Baris 8:
capacity = 15,000|
capacity = 15,000|
owner = |
owner = |
chairman = |
chairman = [[Syamsir Andili|Drs. Hi. Syamsir Andili]]|
manager = |
manager = M. Asgar Saleh|
CEO = |
CEO = |
coach = Qwetly Alweni|
coach = Qwetly Alweni|
Baris 21: Baris 21:
}}
}}


'''Persiter''' (singkatan dari '''Persatuan Sepak Bola Indonesia Ternate''') adalah klub [[sepak bola]] [[Indonesia]] yang berasal dari [[Ternate]], [[Maluku Utara]]. Klub ini didirikan tahun [[1958]] dan secara resmi menjadi anggota [[PSSI]] pada tahun [[1961]]. Saat ini, Persiter diketuai oleh [[Syamsir Andili|Drs. Hi. Syamsir Andili]] bersama Sekretaris Umum [[Asgar Saleh|M Asgar Saleh]] yang akrab disapa Gaco yang juga merupakan [[Wali kota]] Ternate.
'''Persiter''' (singkatan dari '''Persatuan Sepak Bola Indonesia Ternate''') adalah klub [[sepak bola]] [[Indonesia]] yang berasal dari [[Ternate]], [[Maluku Utara]]. Klub ini didirikan tahun [[1958]] dan secara resmi menjadi anggota [[PSSI]] pada tahun [[1961]]. Saat ini, Persiter diketuai oleh [[Syamsir Andili|Drs. Hi. Syamsir Andili]] bersama Sekretaris Umum M. Asgar Saleh yang akrab disapa Gaco yang juga merupakan [[Wali kota]] Ternate.
[[Stadion]] yang menjadi basis Persiter Ternate adalah [[Stadion Gelora Kie Raha]] yang menjadi kebanggaan warga masyarakat [[Kota Ternate]] yang berkapasitas 15.000 orang. Setelah penantian selama 10 tahun di [[Divisi Satu Liga Indonesia|Divisi 1]], akhirnya tim Persiter bisa lolos ke [[Divisi Utama Liga Indonesia|divisi utama]] setelah keluar sebagai juara 3 dalam partai 8 besar divisi 1 pada tahun 2005 lalu.<ref>{{cite web|url=http://ligaindonesia.com/index.php?action=teamprofile.view&teamId=31|title=Profil Tim}} {{id icon}}</ref>
[[Stadion]] yang menjadi basis Persiter Ternate adalah [[Stadion Gelora Kie Raha]] yang menjadi kebanggaan warga masyarakat [[Kota Ternate]] yang berkapasitas 15.000 orang. Setelah penantian selama 10 tahun di [[Divisi Satu Liga Indonesia|Divisi 1]], akhirnya tim Persiter bisa lolos ke [[Divisi Utama Liga Indonesia|divisi utama]] setelah keluar sebagai juara 3 dalam partai 8 besar divisi 1 pada tahun 2005 lalu.<ref>{{cite web|url=http://ligaindonesia.com/index.php?action=teamprofile.view&teamId=31|title=Profil Tim}} {{id icon}}</ref>


Baris 28: Baris 28:
Pada [[Liga Indonesia XII]] Persiter berhasil masuk ke Divisi I Liga Indonesia dengan status Tim Promosi. Hingga Putaran II berakhir Persiter berhasil menduduki Posisi ke 9 dengan Poin 32 dan memempatkan [[Rahmat M Rivai]] yang akrab disapa Poci sebagai ''Runner Up'' Top scorer [[Liga Indonsia 2005-2006]], serta berhasil menyumbangkan seorang pemain Muda yang bertalenta tinggi untuk berlatih bersama Tim Nasional U-23 di Belanda, yaitu [[Fandy Muchtar]] yang juga eks pilar PSSI Pelajar era tahun [[2000]] yang telah membuat harum nama Persiter di kancah persepak bolaan Nasional.
Pada [[Liga Indonesia XII]] Persiter berhasil masuk ke Divisi I Liga Indonesia dengan status Tim Promosi. Hingga Putaran II berakhir Persiter berhasil menduduki Posisi ke 9 dengan Poin 32 dan memempatkan [[Rahmat M Rivai]] yang akrab disapa Poci sebagai ''Runner Up'' Top scorer [[Liga Indonsia 2005-2006]], serta berhasil menyumbangkan seorang pemain Muda yang bertalenta tinggi untuk berlatih bersama Tim Nasional U-23 di Belanda, yaitu [[Fandy Muchtar]] yang juga eks pilar PSSI Pelajar era tahun [[2000]] yang telah membuat harum nama Persiter di kancah persepak bolaan Nasional.


Pada [[Liga Indonesia 2007]], Persiter Ternate dibawah godokan pelatih asal [[Brasil]], [[Jackson Tiago|Jeksen Tiago]] dan manajer [[Iqbal Ruray]] membuat Persiter manjadi tim wilayah timur yang disegani, hingga putaran pertama wilayah timur menempati posisi runner up. Tim berkostum kuning dengan julukan Laskar Kieraha menjadi kuda hitam yang tidak pernah terkalahkan dikandang bahkan beberapa kali menang dan menahan seri saat bermain dikandang lawan.Publik Ternate yang "gila bola" bukan hanya memadati stadion saat pertanding tetapi selalu setia hadir distadion gelora Kieraha saat <u>Jeksen F Tiago</u> bersama Asisten Jafar dan Soleman melatih Tim kebanggaannya PERSITER Ternate.Perpaduan gaya pemain asal daerah Ternate dengan beberapa pemain asing seperti Julios Zesar da Costa, Wilson dkk, membuat sepak bola Ternate menemukan kembali permainan khas Ternate Samba.Antusias pecinta persiter 2007 pada setiap pertandingan membuat Panpel Ligina Ternate yang dinahkodai oleh Kadispora <u>Idrus Assagaf</u> cs harus bekerja keras dengan kepadatan penonton bukan hanya dalam stadion GKR malah di seputaran bangunan yang berdekatan dengan stadion GKR mensuport Rahmat "poci" Rivai cs berlaga.
Pada [[Liga Indonesia 2007]], Persiter Ternate dibawah godokan pelatih asal [[Brasil]], [[Jackson Tiago|Jeksen Tiago]] dan manajer [[Iqbal Ruray]] membuat Persiter manjadi tim wilayah timur yang disegani, hingga putaran pertama wilayah timur menempati posisi runner up. Tim berkostum kuning dengan julukan Laskar Kieraha menjadi kuda hitam yang tidak pernah terkalahkan dikandang bahkan beberapa kali menang dan menahan seri saat bermain dikandang lawan.Publik Ternate yang "gila bola" bukan hanya memadati stadion saat pertandingan tetapi selalu setia hadir di Stadion Gelora Kie Raha saat <u>[[Jackson F. Tiago]]</u> bersama asisten Jafar dan Soleman melatih yim kebanggaannya Persiter Ternate.Perpaduan gaya pemain asal daerah Ternate dengan beberapa pemain asing seperti Julios Zesar da Costa, Wilson dkk, membuat sepak bola Ternate menemukan kembali permainan khas Ternate Samba. Antusias pecinta persiter 2007 pada setiap pertandingan membuat Panpel Ligina Ternate yang dinahkodai oleh Kadispora <u>Idrus Assagaf</u> cs harus bekerja keras dengan kepadatan penonton bukan hanya dalam Stadion Gelora Kie Raha malah di seputaran bangunan yang berdekatan dengan stadion GKR mensuport Rahmat "poci" Rivai cs berlaga.
Memasuki putaran kedua, manajemen Persiter melepaskan tiga pemain asing,Yosep Amoah (liberia), Reginaldo (Brasil) dan Fabricio Bastos (Brasil). Dan untuk menggantikan tiga pemain asing, pihak manajemen terdiri dari Drs.Ikbal Ruray (Manager), Ir.Saiful Latif (Ass.Manager) dan Sekretaris tim Yunus Yau,SH serta juru bicara Maurice Tuguis berangkat ke Brasil mencari pemain pengganti.
Memasuki putaran kedua, manajemen Persiter melepaskan tiga pemain asing, Yosep Amoah (Liberia), Reginaldo (Brasil) dan Fabricio Bastos (Brasil). Dan untuk menggantikan tiga pemain asing, pihak manajemen terdiri dari Drs.Ikbal Ruray (Manager), Ir.Saiful Latif (Asisten Manager) dan Sekretaris tim Yunus Yau,SH serta juru bicara Maurice Tuguis berangkat ke Brasil mencari pemain pengganti.


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 15 September 2021 07.19

Persiter
Logo Persiter
Nama lengkapPersatuan Sepakbola Indonesia Ternate
JulukanLaskar Kie Raha
Ikan Pari
Berdiri1958; 66 tahun lalu (1958)
StadionGelora Kie Raha
Ternate, Indonesia
(Kapasitas: 15,000)
KetuaDrs. Hi. Syamsir Andili
ManajerM. Asgar Saleh
PelatihQwetly Alweni
LigaLiga 3 Maluku Utara
2019Juara
Kostum kandang
Kostum tandang

Persiter (singkatan dari Persatuan Sepak Bola Indonesia Ternate) adalah klub sepak bola Indonesia yang berasal dari Ternate, Maluku Utara. Klub ini didirikan tahun 1958 dan secara resmi menjadi anggota PSSI pada tahun 1961. Saat ini, Persiter diketuai oleh Drs. Hi. Syamsir Andili bersama Sekretaris Umum M. Asgar Saleh yang akrab disapa Gaco yang juga merupakan Wali kota Ternate. Stadion yang menjadi basis Persiter Ternate adalah Stadion Gelora Kie Raha yang menjadi kebanggaan warga masyarakat Kota Ternate yang berkapasitas 15.000 orang. Setelah penantian selama 10 tahun di Divisi 1, akhirnya tim Persiter bisa lolos ke divisi utama setelah keluar sebagai juara 3 dalam partai 8 besar divisi 1 pada tahun 2005 lalu.[1]

Dengan dimotori mantan tandem Kurniawan Dwi Yulianto di PSPS Pekanbaru, Rachmat M Rivai yang juga mantan skuat tim Baretta angkatan setelah Kurniawan, ditambah dengna sejumlah pemain binaan klub-klub lokal Ternate, bisa mengantarkan Persiter Ternate promosi ke Divisi Utama pada tahun 2006. Selain itu, tim ini juga dikenal sebagai tim yang "Jago Kandang", terbukti sepanjang bertanding di Gelora Kieraha, tim berkostum kuning-hijau ini hanya 2 kali mengalami kekalahan di kandang sendiri di divisi 1.

Pada Liga Indonesia XII Persiter berhasil masuk ke Divisi I Liga Indonesia dengan status Tim Promosi. Hingga Putaran II berakhir Persiter berhasil menduduki Posisi ke 9 dengan Poin 32 dan memempatkan Rahmat M Rivai yang akrab disapa Poci sebagai Runner Up Top scorer Liga Indonsia 2005-2006, serta berhasil menyumbangkan seorang pemain Muda yang bertalenta tinggi untuk berlatih bersama Tim Nasional U-23 di Belanda, yaitu Fandy Muchtar yang juga eks pilar PSSI Pelajar era tahun 2000 yang telah membuat harum nama Persiter di kancah persepak bolaan Nasional.

Pada Liga Indonesia 2007, Persiter Ternate dibawah godokan pelatih asal Brasil, Jeksen Tiago dan manajer Iqbal Ruray membuat Persiter manjadi tim wilayah timur yang disegani, hingga putaran pertama wilayah timur menempati posisi runner up. Tim berkostum kuning dengan julukan Laskar Kieraha menjadi kuda hitam yang tidak pernah terkalahkan dikandang bahkan beberapa kali menang dan menahan seri saat bermain dikandang lawan.Publik Ternate yang "gila bola" bukan hanya memadati stadion saat pertandingan tetapi selalu setia hadir di Stadion Gelora Kie Raha saat Jackson F. Tiago bersama asisten Jafar dan Soleman melatih yim kebanggaannya Persiter Ternate.Perpaduan gaya pemain asal daerah Ternate dengan beberapa pemain asing seperti Julios Zesar da Costa, Wilson dkk, membuat sepak bola Ternate menemukan kembali permainan khas Ternate Samba. Antusias pecinta persiter 2007 pada setiap pertandingan membuat Panpel Ligina Ternate yang dinahkodai oleh Kadispora Idrus Assagaf cs harus bekerja keras dengan kepadatan penonton bukan hanya dalam Stadion Gelora Kie Raha malah di seputaran bangunan yang berdekatan dengan stadion GKR mensuport Rahmat "poci" Rivai cs berlaga. Memasuki putaran kedua, manajemen Persiter melepaskan tiga pemain asing, Yosep Amoah (Liberia), Reginaldo (Brasil) dan Fabricio Bastos (Brasil). Dan untuk menggantikan tiga pemain asing, pihak manajemen terdiri dari Drs.Ikbal Ruray (Manager), Ir.Saiful Latif (Asisten Manager) dan Sekretaris tim Yunus Yau,SH serta juru bicara Maurice Tuguis berangkat ke Brasil mencari pemain pengganti.

Referensi

  1. ^ "Profil Tim".  (Indonesia)