Sekolah alam: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Membatalkan 1 suntingan by 36.72.252.111 (bicara) (🗿) Tag: Pembatalan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{noref}} |
|||
Latar belakang sekolah alam di Indonesia bisa dilacak dari sosok Lendo Novo. Lendo yang merupakan lulusan S-2 Manajemen Sumber Daya Energi ITB tersebut disebut-sebut merupakan perintis sekolah alam di Indonesia. Ide sekolah alam yang digagas oleh Lendo merupakan bentuk keresahannya selama ini terhadap dunia pendidikan di Indonesia. Siswa diwajibkan membayar sejumlah uang dalam jumlah besar untuk pembangunan infrastruktur sekolah, padahal menutut Lendo, bukan infrastruktur yang membuat siswa pintar melainkan suprastruktur seperti kualitas guru, metode belajar dan banyaknya referensi buku untuk para siswa. Selain Lendo, banyak juga perintis sekolah alam di Indonesia, salah satunya adalah Loula Maretta yang merupakan Direktur Sekolah Alam Cikeas. |
|||
'''Sekolah alam''' adalah penyampaian pendidikan luar ruangan di mana siswa mengunjungi ruang alam untuk belajar keterampilan pribadi, sosial dan teknis. Model pemelajaran ini telah didefinisikan sebagai "proses pemelajaran yang memuka kesempatan kepada anak-anak, remaja, dan dewasa untuk mencapai dan mengembangkan kepercayaan diri melalui pembelajaran langsung di lingkungan alam". Sekolah alam adalah sebuah [[pedagogi]] maupun instansi fisik, dengan penggunaan yang sering dipertukarkan. |
|||
Sekolah alam atau sekolah hutan menggunakan lingkungan alam sebagai sarana untuk membangun kemandirian dan harga diri pada anak-anak dan dewasa muda. Topik pembelajaran di sekolah alam bersifat lintas kurikulum (berbagai mata pelajaran) termasuk lingkungan alam, misalnya peran pohon dalam masyarakat, ekosistem kompleks yang didukung oleh hutan belantara, dan pengenalan tumbuhan dan hewan tertentu. Namun, keterampilan pribadi dianggap penting, seperti kerja tim dan pemecahan masalah juga diajarkan. Lingkungan alam juga dapat digunakan untuk mempelajari konsep yang lebih abstrak seperti [[matematika]] dan [[komunikasi]]. |
|||
Belajar di Sekolah Alam |
|||
{{pendidikan-stub}} |
|||
Keuntungan Bergabung dengan Sekolah Alam |
|||
Sekolah alam memang merupakan sekolah alternatif yang belum diketahui banyak orang, padahal banyak akademisi yang mendorong para orang tua agar menyekolahkan anaknya di sekolah alam. Laman Project Learning Tree, situs yang membahas tentang sekolah alam, terdapat beberapa keuntungan bergabung dengan sekolah alam, berikut ulasannya: |
|||
Sekolah alam menekankan metode belajar interaktif jadi siswa mampu membuka imajinasi dan kreatifitas lebih lebar lagi. Jika digabungkan dengan kurikulum nasional, maka siswa akan lebih antusias dalam menelaah pelajaran. |
|||
Berbeda dengan tipe sekolah formal lainnya, kegiatan belajar dilakukan langsung di alam terbuka, dan siswa lebih banyak mengalami daripada menghapal berbagai teori. |
|||
Sekolah alam mendorong siswa untuk mencari tahu, mencari solusi, dan menelaah sesuatu lebih mendalam, oleh karena itu siswa pun menjadi lebih kritis dan kreatif. |
|||
Kekurangan Sekolah Alam |
|||
Sekolah alam memang pada dasarnya merupakan tipe sekolah yang masih harus dikembangkan. Berikut beberapa kekurangan sekolah alam yang dapat Anda ketahui. |
|||
Pada awal kemunculannya, sekolah alam ditujukan bagi anak-anak yang tak mampu dari segi ekonomi, namun semakin kesini, sekolah alam semakin komersil, dan siswa harus membayar uang dalam jumlah banyak. |
|||
Sekolah alam masih terbatas di beberapa lokasi saja di Indonesia, jadi akses untuk bergabung juga lumayan sulit. |
|||
Sekolah alam kebanyakan dapat ditemui di perkotaan, dan belum banyak yang berani mendirikan sekolah alam di desa-desa karena faktor finansial. |
|||
Banyak dari sekolah alam juga masih terkesan ekslusif, baik dari metode pembelajaran maupun nilai-nilai yang diterapkannya. Kebanyakan bercorak agamis yang menekankan pemahaman tertentu. |
Revisi per 1 Oktober 2021 19.42
Sekolah alam adalah penyampaian pendidikan luar ruangan di mana siswa mengunjungi ruang alam untuk belajar keterampilan pribadi, sosial dan teknis. Model pemelajaran ini telah didefinisikan sebagai "proses pemelajaran yang memuka kesempatan kepada anak-anak, remaja, dan dewasa untuk mencapai dan mengembangkan kepercayaan diri melalui pembelajaran langsung di lingkungan alam". Sekolah alam adalah sebuah pedagogi maupun instansi fisik, dengan penggunaan yang sering dipertukarkan.
Sekolah alam atau sekolah hutan menggunakan lingkungan alam sebagai sarana untuk membangun kemandirian dan harga diri pada anak-anak dan dewasa muda. Topik pembelajaran di sekolah alam bersifat lintas kurikulum (berbagai mata pelajaran) termasuk lingkungan alam, misalnya peran pohon dalam masyarakat, ekosistem kompleks yang didukung oleh hutan belantara, dan pengenalan tumbuhan dan hewan tertentu. Namun, keterampilan pribadi dianggap penting, seperti kerja tim dan pemecahan masalah juga diajarkan. Lingkungan alam juga dapat digunakan untuk mempelajari konsep yang lebih abstrak seperti matematika dan komunikasi.