Lompat ke isi

Budaya populer: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan Menghilangkan referensi VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1: Baris 1:
'''Budaya populer''' (dikenal juga sebagai '''budaya pop''' atau '''kultur populer''') adalah totalitas ide, perspektif, perilaku, meme, citra, dan fenomena lainnya yang dipilih oleh konsensus informal di dalam arus utama sebuah budaya, khususnya oleh di awal hingga pertengahan abad ke-20 dan arus utama global yang muncul pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21. Dengan pengaruh besar dari, kumpulan ide ini menembus kehidupan masyarakat.
'''Budaya pop''' dikenal juga sebagai '''pop''' atau adalah totalitas perspektif dan lainnya yang dipilih oleh informal di dalam sebuah budaya khusus awal hingga pertengahan abad ke-21 dan arus utama global yang muncul pada akhir abad ke-21 dan awal abad ke-21.Dengan pengaruh besar dari menembus kehidupan masyarakat.


Budaya populer dipandang sebagai sesuatu yang sepele dalam rangka mencari penerimaan konsensual melalui yang arus utama. Akibatnya, budaya populer muncul dari balik kritisisme sengit dari berbagai sumber nonarus utama (khususnya kelompok-kelompok agama dan kelompok kontra budaya) yang menganggapnya sebagain
Budaya populer dipandang sebagai sesuatu yang sepele dalam rangka mencari penerimaan melalui arus utama.Akibatnya muncul dari balik kritisi sengit dari berbagai sumber utama yang menganggapnya sebagain a


Istilah budaya populer muncul pada abad atau lebih awal untuk merujuk pada pendidikan dan pada kelas bawah. Istilah tersebut mulai menganggap pengertian budaya kelas bawah terpisah (dan terkadang bertentangan dengan) "pendidikan sejati" menuju akhir abad, penggunaan yang kemudian menjadi mapan ketika periode.Pengertian saat ini atas istilah tersebut,budaya untuk konsumsi massa, khususnya bermula digunakan pada akhir. Bentuk singkatnya berawal dari tahun 1960.
Isti er muncul pada abad tau lebih awal untuk merujuk pada pendidikan dan pada kelas bawah. Istilah tersebut mulai menganggap pengertian budaya kelas bawah terpis) "pendidikan sejti" menuju akhir a d, penggunaan yang kemudian menj a periode.Pengertian saat ini atas istilah terse n, khususnya bermula digunakan pada akhir. Bentuk singkatnya berawal dari tahun 1960.


Budaya populer awalnya berkembang di Eropa, lebih banyak diasumsikan dengan budaya yang melekat dengan kelas bawah yang membedakannya dengan budaya tinggi dari kelas elit.Budaya populer juga sering kali didekatkan dengan istilah atau budaya yang diproduksi secara masal dan dikonsumsi secara masal juga.Jadi budaya lokal adalah budaya yang bersifat pabrikan, yang ada di mana-mana.
awalnya berkembang di Eropa, lebih banyak diasumsikan dengan budaya yang melekat dengan kelas bawah yang membedakannya dengan budaya tinggi dari kelas elit.Budaya populer juga sering kali didekatkan dengan istilah atau budaya yang diproduksi secara masal dan dikonsumsi secara masal juga.Jadi budaya lokal adalah budaya yang bersifat pabrikan, yang ada di mana-mana.


== Catatan kaki ==
== Catatan kaki ==

Revisi per 2 Oktober 2021 17.32

Budaya pop dikenal juga sebagai pop atau adalah totalitas perspektif dan lainnya yang dipilih oleh informal di dalam sebuah budaya khusus awal hingga pertengahan abad ke-21 dan arus utama global yang muncul pada akhir abad ke-21 dan awal abad ke-21.Dengan pengaruh besar dari menembus kehidupan masyarakat.

Budaya populer dipandang sebagai sesuatu yang sepele dalam rangka mencari penerimaan melalui arus utama.Akibatnya muncul dari balik kritisi sengit dari berbagai sumber utama yang menganggapnya sebagain a

Isti er muncul pada abad tau lebih awal untuk merujuk pada pendidikan dan pada kelas bawah. Istilah tersebut mulai menganggap pengertian budaya kelas bawah terpis) "pendidikan sejti" menuju akhir a d, penggunaan yang kemudian menj a periode.Pengertian saat ini atas istilah terse n, khususnya bermula digunakan pada akhir. Bentuk singkatnya berawal dari tahun 1960.

awalnya berkembang di Eropa, lebih banyak diasumsikan dengan budaya yang melekat dengan kelas bawah yang membedakannya dengan budaya tinggi dari kelas elit.Budaya populer juga sering kali didekatkan dengan istilah atau budaya yang diproduksi secara masal dan dikonsumsi secara masal juga.Jadi budaya lokal adalah budaya yang bersifat pabrikan, yang ada di mana-mana.

Catatan kaki


Daftar pustaka

  • Ashby, LeRoy. "The Rising of Popular Culture: A Historiographical Sketch," OAH Magazine of History, 24 (April 2010), 11–14.
  • Ashby, LeRoy. With Amusement for All: A History of American Popular Culture since 1830 (2006).
  • Moritz Baßler [de]: Der deutsche Pop-Roman. Die neuen Archivisten (The German Pop-Novel. The new archivists), C.H. Beck, München 2002, ISBN 3-406-47614-7.
  • Bakhtin, M. M. and Michael Holquist, Vadim Liapunov, Kenneth Brostrom (1981). The Dialogic Imagination: Four Essays (University of Texas Press Slavic Series). Ed. Michael Holquist. Trans. Caryl Emerson and Michael Holquist. Austin and London: University of Texas Press.
  • Browne, Ray B. and Pat Browne, eds. The Guide to U.S. Popular Culture (2001), 1010 pages; essays by experts on many topics.
  • Burke, Peter. "Popular Culture Reconsidered," Storia della Storiografia 1990, Issue 17, pp. 40–49.
  • Freitag, Sandria B. "Popular Culture in the Rewriting of History: An Essay in Comparative History and Historiography," Journal of Peasant Studies, 1989, Vol. 16 Issue 3, pp. 169–198.
  • Gans, Herbert J. Popular Culture and High Culture: an Analysis and Evaluation of Taste. New York: Basic Books, 1974. xii, 179 p. ISBN 0-465-06021-8
  • Gerson, Stéphane. "' A World of Their Own': Searching for Popular Culture in the French Countryside," French Politics, Culture and Society, Summer 2009, Vol. 27 Issue 2, pp. 94–110
  • Golby, J. M. and A.W. Purdue, The civilisation of the crowd: popular culture in England, 1750–1900 (1985) online
  • Griffin, Emma. "Popular Culture in Industrializing England," Historical Journal, (2002) 45#3 pp. 619–635. online, Historiography
  • Hassabian, Anahid (1999). "Popular", Key Terms in Popular Music and Culture, eds.: Horner, Bruce and Swiss, Thomas. Malden, Massachusetts: Blackwell Publishers. ISBN 0-631-21263-9.
  • Knight, Robert H. The Age of Consent: the Rise of Relativism and the Corruption of Popular Culture. Dallas, Tex.: Spence Publishing Co., 1998. xxiv, 253, [1] p. ISBN 1-890626-05-8
  • Ross, Andrew. No Respect: Intellectuals & Popular Culture. New York: Routledge, 1989. ix, 269 p. ISBN 0-415-90037-9 (pbk.)
  • Seabrook, John. NoBrow : the culture of marketing the marketing of culture, New York: A.A. Knopf, 2000. ISBN 0-375-40504-6.
  • Storey, John (2006). Cultural theory and popular culture. Pearson Education. ISBN 978-0-13-197068-7.
  • Stoykov, Lubomir. Politics and pop culture. Celebrity and communicative perspectives of the modern politician. // Media and social communications. The University of National and World Economy / Alma communication, №19, January 2014. Available from:http://www.media-journal.info/?p=item&aid=355
  • Swirski, Peter (2010). Ars Americana Ars Politica: Partisan Expression in Contemporary American Literature and Culture. Montreal, London: McGill-Queen's University Press. ISBN 978-0-7735-3766-8.
  • Swirski, Peter (2005). From Lowbrow to Nobrow. Montreal, London: McGill-Queen's University Press. ISBN 978-0-7735-3019-5.
  • On Religion and Popular Culture

Bacaan lanjut

  • Duncan, Barry (1988). Mass Media and Popular Culture. Toronto, Ont.: Harcourt, Brace & Co. Canada. ISBN 0-7747-1262-7.
  • Rosenberg, Bernard, and David Manning White, joint. eds. Mass Culture: the Popular Arts in America. [New York]: Free Press of Glencoe, 1957.
  • Cowen, Tyler, "For Some Developing Countries, America's Popular Culture Is Resistible". The New York Times, 22 February 2007, sec. C, p. 3.
  • Furio, Joanne, "The Significance of MTV and Rap Music in Popular Culture". The New York Times, 29 December 1991, sec. VI, p. 2.