Lompat ke isi

Puisi Gelap: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
MA. Fauzan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
MA. Fauzan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3: Baris 3:
== Ciri Ciri ==
== Ciri Ciri ==
Penyair yang sering menulis jenis puisi gelap seringkali dengan sengaja menyampaikan suatu maksud atau pandangan dengan menggunakan kiasan, lambang, bentuk tipografis serta menyampaikan kalimat implisit secara rumit. Kata yang digunakan adalah kata yang disertai konotasi dan simbol simbol tertentu. Bentuk tersebut adalah puisi tertutup atau hermetis. Puisi tersebut mencerminkan ekspresi perseorangan dan penyampaikan perasaan.
Penyair yang sering menulis jenis puisi gelap seringkali dengan sengaja menyampaikan suatu maksud atau pandangan dengan menggunakan kiasan, lambang, bentuk tipografis serta menyampaikan kalimat implisit secara rumit. Kata yang digunakan adalah kata yang disertai konotasi dan simbol simbol tertentu. Bentuk tersebut adalah puisi tertutup atau hermetis. Puisi tersebut mencerminkan ekspresi perseorangan dan penyampaikan perasaan.

== Awal Muncul Puisi Gelap ==
Kemunculan puisi gelap dimulai pada tahun 1930-an. Istilah puisi gelap pertama kali disebut oleh Chairil Anwar dalam esainya yang berjudul “Hoppla” (yang dimuat dalam majalah Pembangoenan tahun I Nomor 1, 10 Desember 1945). Esai tersebut kemudian dibukukan dalam buku H.B Jassin yang berjudul Chairil Anwar: Pelopor Angkatan 45 (Jakarta: Gunung Agung, Cetakan pertama 1956, Cetakan kedua 1959.

Revisi per 21 Oktober 2021 16.06

Puisi Gelap adalah salah satu aliran puisi yang memiliki arti yang bersifat pribadi sehingga sulit dipahami maknanya. Puisi ini juga mengandung kias, lambang dan majas yang juga mempunyai kesamaan dengan puisi pada umumnya, namun puisi gelap memiliki sifat yang sangat pribadi sehingga pembaca kesulitan menafsirkan makna dengan jelas. Makna tersebut seringkali tersembunyi dan bertingkat serta memiliki kesukaran pikiran dan kenihilan makna.

Ciri Ciri

Penyair yang sering menulis jenis puisi gelap seringkali dengan sengaja menyampaikan suatu maksud atau pandangan dengan menggunakan kiasan, lambang, bentuk tipografis serta menyampaikan kalimat implisit secara rumit. Kata yang digunakan adalah kata yang disertai konotasi dan simbol simbol tertentu. Bentuk tersebut adalah puisi tertutup atau hermetis. Puisi tersebut mencerminkan ekspresi perseorangan dan penyampaikan perasaan.

Awal Muncul Puisi Gelap

Kemunculan puisi gelap dimulai pada tahun 1930-an. Istilah puisi gelap pertama kali disebut oleh Chairil Anwar dalam esainya yang berjudul “Hoppla” (yang dimuat dalam majalah Pembangoenan tahun I Nomor 1, 10 Desember 1945). Esai tersebut kemudian dibukukan dalam buku H.B Jassin yang berjudul Chairil Anwar: Pelopor Angkatan 45 (Jakarta: Gunung Agung, Cetakan pertama 1956, Cetakan kedua 1959.