Afrizal Anoda: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 192: | Baris 192: | ||
== Nominasi dan penghargaan == |
== Nominasi dan penghargaan == |
||
{| class="wikitable |
{| class="wikitable sortable" |
||
|- |
|- |
||
! Tahun |
|||
! style="width: 33px; background: #ecc850;" | Tahun |
|||
! |
! Penghargaan |
||
! Kategori |
|||
! style="width: 200px; background: #ecc850;" | Kategori |
|||
! |
! Karya yang dinominasikan |
||
! Hasil |
|||
! style="width: 100px; background: #ecc850;" | Hasil |
|||
|- |
|- |
||
| [[Festival Film Indonesia 1985|1985]] |
| [[Festival Film Indonesia 1985|1985]] |
Revisi per 22 Oktober 2021 03.24
Afrizal Anoda | |
---|---|
Lahir | Afrizal Anoda 11 April 1952 Sawahlunto, Sumatera Barat, Indonesia |
Kebangsaan | Indonesia |
Almamater | Institut Kesenian Jakarta |
Pekerjaan | |
Tahun aktif | 1979–sekarang |
Suami/istri | Mintarsih |
Anak | 2 |
Afrizal Anoda (lahir 11 April 1952) adalah seorang aktor, penulis dan mantan wartawan Indonesia keturunan Minangkabau, Sumatera Barat. Karirnya membentang lebih dari empat dekade, ia muncul di belasan film layar lebar dan merupakan salah satu aktor terkemuka pada masanya. Penampilan impresifnya termasuk yang paling dipuji saat itu, dalam drama romantis Ranjau-Ranjau Cinta (1984), drama komedi Nagabonar (1987) dan drama misteri Ketika Dia Pergi (1990) yang semuanya membuatnya mendapatkan tiga nominasi Piala Citra Festival Film Indonesia sebagai Aktor Pendukung Terbaik.
Kehidupan pribadi
Setamat SMA di Sawahlunto, ia melanjutkan kuliah ke Akademi Teater di Institut Kesenian Jakarta pada tahun 1973 hingga tamat pada tahun 1978.[1]
Filmografi
Tahun | Judul | Peran | Rumah Produksi | Sutradara | Catatan |
---|---|---|---|---|---|
1979 | Sepasang Merpati | ||||
1983 | Yang | ||||
1984 | Ranjau-Ranjau Cinta | ||||
1985 | Damai Kami Sepanjang Hari | ||||
Pertunangan | |||||
1987 | Kasmaran | ||||
Nagabonar | Bujang | ||||
Cintaku di Rumah Susun | |||||
1988 | Saur Sepuh II: Pesanggrahan Keramat | ||||
Omong Besar | |||||
1990 | Ketika Dia Pergi | ||||
Pedang Naga Puspa | |||||
Makelar Kodok Untung Besar | |||||
Pengantin | |||||
1991 | Tutur Tinular II (Naga Puspa Kresna) | ||||
2013 | Tenggelamnya Kapal Van der Wijck | Mak Ipih | |||
2017 | The Last Barongsai |
Televisi
Sinetron
- Si Doel Anak Sekolahan (1996)
- Tukang Bubur Naik Haji the Series (2015-2017)
- Buaya Putih (2017-2018)
- Istri-Istri Akhir Zaman (2019)
- Jangan Panggil Gue Pak Haji (2019)
- 17+ (2021)
FTV
- Finding Neno (2017)
- Azab: Hancurkan Masjid, Anak Durhaka Mati Tertimbun Dan Jenazahnya Tidak Mau Menghadap Kiblat
- Azab: Bumi Menimbun Jasad Anak Yang Kurangajar Pada Orang Tuanya
Nominasi dan penghargaan
Tahun | Penghargaan | Kategori | Karya yang dinominasikan | Hasil |
---|---|---|---|---|
1985 | Festival Film Indonesia | Pemeran Pendukung Pria Terbaik | Ranjau-Ranjau Cinta | Nominasi |
1987 | Nagabonar | Nominasi | ||
1991 | Ketika Dia Pergi | Nominasi |
Referensi
- ^ Profil Afrizal Anoda di filmindonesia.or.id, diakses 1 Mei 2016