Lompat ke isi

Soedjono Prawirosoedarso: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 31: Baris 31:
}}
}}


'''Raden Soedjono Prawirosoedarso''' (15 April 1875-25 Oktober 1961)adalah guru kebatinan di Madiun yang memiliki pengikut sebanyak 120.000 orang. Dengan pengikut yang banyak, beliau mendapatkan kursi di pemilu [[Dewan Perwakilan Rakyat]] dan [[Konstituante]] pada tahun 1955.
'''Raden Soedjono Prawirosoedarso''' ({{lahirmati|[[Sumberan]],[[Madiun]], [[Hindia Belanda]]|15|04|1875|[[Madiun]]|25|10|1961}}) adalah guru kebatinan di Madiun yang memiliki pengikut sebanyak 120.000 orang. Dengan pengikut yang banyak, beliau mendapatkan kursi di pemilu [[Dewan Perwakilan Rakyat]] dan [[Konstituante]] pada tahun 1955.


== Kehidupan Awal ==
== Kehidupan Awal ==

Revisi per 24 Oktober 2021 14.55

Soedjono Prawirosoedarso
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Masa jabatan
24 Maret 1956 – 26 Juni 1960
PresidenSoekarno
Anggota Konstituante
Masa jabatan
9 November 1956 – 5 Juli 1959
PresidenSoekarno
Informasi pribadi
Lahir(1875-04-15)15 April 1875
Belanda Sumberan,Madiun, Hindia Belanda
Meninggal25 Oktober 1961(1961-10-25) (umur 86)
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Raden Soedjono Prawirosoedarso (15 April 1875 – 25 Oktober 1961) adalah guru kebatinan di Madiun yang memiliki pengikut sebanyak 120.000 orang. Dengan pengikut yang banyak, beliau mendapatkan kursi di pemilu Dewan Perwakilan Rakyat dan Konstituante pada tahun 1955.

Kehidupan Awal

Soedjono Prawirosoedarso dilahirkan di Desa Sumberan, Madiun pada tanggal 15 April 1875. Ayahnya bernama Raden Ngabei Kertokusumo. Beliau merupakan keturunan ke-17 dari Prabu Brawijaya dan ke-13 dari Ki Ageng Pamanahan. Tingkat pendidikan dia tempuh sampai kelas tiga Sekolah Rakyat pada tahun 1893. Walaupun dia hanya tamat kelas tiga Sekolah Rakyat, dia sempat magang di Kantor Karasidenan Yogyakarta pada tahun 1896. Pada tahun 1902 menjadi mantri penjual candu di Yogyakarta dan berhenti dengan hormat pada tahun 1905. Dua tahun kemudian, beliau mengabdi kepada K.M.T Koesoemotojo di Jepara dari tahun 1907-1916. Di Jepara, dia bergabung dengan Sarekat Islam dan keluar sehubungan dengan adanya dua kubu di SI yaitu merah dan putih.[1]

Ilmu Sejati

Soedjono Prawirosoedarso mulai menimba ilmu sejati dari KH.Samsudin Betet pada tahun 1883 dan terakhir oleh Imam Sufingi. Kemudian pada 13 Oktober 1925, beliau mendirikan Perguruan Ilmu Sejati di Madiun. Perguruan ini dapat bertahan lama berkat sokongan dari sukarelawan dan pengikutnya mencapai 10.000 orang. Berkat karier beliau sebagai guru kebatinan dan pengikut yang banyak, beliau mencalonkan diri sebagai kandidat perorangan pada tahun 1954 dan memperoleh kursi di DPR dan Konstituante dengan suara sebesar 53.306 di DPR dan 38.356 di Konstituante.[2]
[3]

Kematian

Soedjono Prawirosoedarso meninggal pada tanggal 25 Oktober 1961. Kepengurusan Perguruan Ilmu Sejati dipegang oleh anak beliau Soehardjo dan Perguruan tersebut masih ada sampai sekarang.Pengikutnya tidak hanya terbatas di Madiun namun tersembar di Jawa Timur.[2]

Referensi

  1. ^ Huda, Nurul (Juni 2017), "Konstruksi Ajaran Budaya Perguruan Ilmu Sejati Dalam Relasinya dengan Nilai Keislaman", Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang: 30–31 
  2. ^ a b Matanasi, Petrik. "Soedjono Prawirosoedarso: Guru Kebatinan yang Menjadi Anggota DPR". Diakses tanggal 2020-01-21. 
  3. ^ Hasil Rakjat Memilih Tokoh-tokoh Parlemen (Hasil Pemilihan Umum Pertama - 1955) di Republik Indonesia. C.V Gita. 1956.