Lompat ke isi

Ketelanjangan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3: Baris 3:
'''Ketelanjangan''' adalah keadaan saat manusia tidak mengenakan [[pakaian]].<ref>{{cite web|url=http://dictionary.reference.com/browse/nudity |title=nudity – Definitions from Dictionary.com |publisher=Dictionary.reference.com |date= |accessdate=17 October 2009}}</ref> Mengenakan pakaian secara eksklusif merupakan karakteristik manusia. Jumlah pakaian yang dikenakan tergantung pada pertimbangan fungsional (seperti kebutuhan akan kehangatan atau perlindungan dari berbagai unsur) dan pertimbangan sosial. Dalam beberapa situasi jumlah minimum pakaian atau pakaian tidak sama sekali dapat diterima secara sosial, sementara di lain pakaian jauh lebih diharapkan.
'''Ketelanjangan''' adalah keadaan saat manusia tidak mengenakan [[pakaian]].<ref>{{cite web|url=http://dictionary.reference.com/browse/nudity |title=nudity – Definitions from Dictionary.com |publisher=Dictionary.reference.com |date= |accessdate=17 October 2009}}</ref> Mengenakan pakaian secara eksklusif merupakan karakteristik manusia. Jumlah pakaian yang dikenakan tergantung pada pertimbangan fungsional (seperti kebutuhan akan kehangatan atau perlindungan dari berbagai unsur) dan pertimbangan sosial. Dalam beberapa situasi jumlah minimum pakaian atau pakaian tidak sama sekali dapat diterima secara sosial, sementara di lain pakaian jauh lebih diharapkan.


==Pakaian adat==
Pertemuan antara budaya asli Afrika, Amerika dan Oseania dengan orang Eropa memiliki pengaruh yang signifikan pada kedua budaya.{{sfn|Masquelier|2005a|loc=Introduction}} Ambivalensi Barat dapat diekspresikan dengan menanggapi ketelanjangan penduduk asli sebagai tanda seksualitas yang merajalela atau kepolosan yang mendahului [[Kejatuhan manusia|Kejatuhan]].{{sfn|Wiener|2005|p=66}}
{{Gallery
{{Gallery
| title = Pakaian adat
| title = Pakaian adat

Revisi per 25 Oktober 2021 03.27

Pengunjung pantai yang telanjang di Jerman pada tahun 1989.

Ketelanjangan adalah keadaan saat manusia tidak mengenakan pakaian.[1] Mengenakan pakaian secara eksklusif merupakan karakteristik manusia. Jumlah pakaian yang dikenakan tergantung pada pertimbangan fungsional (seperti kebutuhan akan kehangatan atau perlindungan dari berbagai unsur) dan pertimbangan sosial. Dalam beberapa situasi jumlah minimum pakaian atau pakaian tidak sama sekali dapat diterima secara sosial, sementara di lain pakaian jauh lebih diharapkan.

Pakaian adat

Pertemuan antara budaya asli Afrika, Amerika dan Oseania dengan orang Eropa memiliki pengaruh yang signifikan pada kedua budaya.[2] Ambivalensi Barat dapat diekspresikan dengan menanggapi ketelanjangan penduduk asli sebagai tanda seksualitas yang merajalela atau kepolosan yang mendahului Kejatuhan.[3]


Referensi

  1. ^ "nudity – Definitions from Dictionary.com". Dictionary.reference.com. Diakses tanggal 17 October 2009. 
  2. ^ Masquelier 2005a, Introduction.
  3. ^ Wiener 2005, hlm. 66.

Bacaan lebih lanjut

  • Brandom, Robert, "Critical Notice of Blind and Worried", Theoria 70:2–3, 2005.
  • Etymology OnLine- various lemmate & "Online Etymology Dictionary". Etymonline.com. 1 July 1929. Diakses tanggal 17 October 2009. 
  • Rouche, Michel, "Private life conquers state and society," in A History of Private Life vol I, Paul Veyne, editor, Harvard University Press 1987 ISBN 0-674-39974-9
  • Storey, Mark Social Nudity, Sexual Attraction, and Respect Nude & Natural magazine, 24.3 Spring 2005.
  • Storey, Mark Children, Social Nudity and Academic Research Nude & Natural magazine, 23.4 Summer 2004.
  • Dennis Craig Smith, The Naked Child: The Long-Range Effects of Family and Social Nudity Palo Alto: R & E Research Associates (1981) ISBN 978-0-86548-056-8
  • Dennis Craig Smith, Growing Up Without Shame, Elysium Growth Press, book, 1986
  • Smith, Dennis Craig, Naked Fear, Ultraviolet Press, 2010

Pranala luar