Liwa: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{Tanpa referensi|date=Oktober 2021}}{{Commonscat|Liwa, Indonesia}}
{{Tanpa referensi|date=Oktober 2021}}
'''Liwa''' adalah ibu kota [[Kabupaten Lampung Barat]]. Sebuah kota bersejarah dengan julukan liwa kota berbunga yang berada di tengkuk [[pegunungan Bukit Barisan]] Selatan. Wilayah kota ini meliputi seluruh wilayah [[Balik Bukit, Lampung Barat|Kecamatan Balik Bukit]].
'''Liwa''' adalah ibu kota [[Kabupaten Lampung Barat]]. Sebuah kota bersejarah dengan julukan liwa kota berbunga yang berada di tengkuk [[pegunungan Bukit Barisan]] Selatan. Wilayah kota ini meliputi seluruh wilayah [[Balik Bukit, Lampung Barat|Kecamatan Balik Bukit]].


Baris 34: Baris 34:


== Referensi ==
== Referensi ==
{{Commonscat|Liwa, Indonesia}}
{{reflist}}
{{reflist}}
{{Kabupaten Lampung Barat}}
{{Kabupaten Lampung Barat}}

Revisi per 25 Oktober 2021 04.48

Liwa adalah ibu kota Kabupaten Lampung Barat. Sebuah kota bersejarah dengan julukan liwa kota berbunga yang berada di tengkuk pegunungan Bukit Barisan Selatan. Wilayah kota ini meliputi seluruh wilayah Kecamatan Balik Bukit.

Letak

Liwa terletak di jalan simpang yang menghubungkan tiga provinsi, yaitu Lampung, Bengkulu, dan Sumatra Selatan. Berikut perbatasannya dengan wilayah lainnya:

Utara Sukau, Lampung Barat
Timur Batu Brak, Lampung Barat
Selatan Bukit Barisan
Barat Gunung Pesagi

Marga Liwa

Liwa yang meliputi satu marga (Marga Liwa) dan satu kecamatan (Kecamatan Balik Bukit) terdiri dari 12 (duabelas) pekon (desa/kelurahan):

Kondisi alam

Terletak di pegunungan dengan hawa yang sejuk dan panorama yang indah seluas sekitar 3.300 hektare, Liwa adalah eksotisme bagi para pencinta alam. Liwa mencakup beberapa pekon (kelurahan) yang dikelilingi oleh hijaunya bukit-bukit. Dari kejauhan, kebiruan Gunung Pesagi, gunung tertinggi di Lampung (3.262 mdpl), menambah eloknya kota.

Sejak dulu, Liwa terkenal sebagai tempat pemukiman yang menyenangkan, aman, dan damai bagi semua orang. Orang Belanda pada masa Kolonial dahulu pun memanfaatkan kota ini sebagai tempat berlibur, beristirahat, dan bersantai.

Beberapa bangunan peninggalan Belanda sebetulnya utuh sebelum gempa tektonik berkekuatan 6,7 sekala Richter menghantam kota ini, 15 Februari 1994.

Referensi