Lompat ke isi

Diagnosis laboratorium infeksi virus: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Citrar (bicara | kontrib)
menambah kategori
Citrar (bicara | kontrib)
menambahh referensi
Baris 14: Baris 14:
== Metode berbasis mikroskop ==
== Metode berbasis mikroskop ==


=== Mikroskop elektron ===
=== Imunofluiresensi atau imunoperoksidase ===
Diagnosis virus menggunakan mikroskop elektron didasarkan pada deteksi dan identifikasi virus berdasarkan morfologi dan karakteristik virus.<ref name=":1">http://virology-online.com/general/Test1.htm</ref>


=== Imunofluoresensi atau imunoperoksidase ===
=== mikroskop elektron ===
Diagnosis virus menggunakan Imunofluoresensi didasarkan pada penggunaan antibodi fluoresen untuk menodai spesimen yang mengandung antigen virus spesifik, sehingga sel - sel yang diwarnai akan berfluoresensi ketika berada di bawah iluminasi UV.<ref name=":1" />

== Deteksi antibodi inang ==

== Uji hemaglutinasi ==


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 25 Oktober 2021 12.11

Diagnosis laboratorium infieksi virus merupakan sebuah pengujian laboratorium terhadap spesimen klinis untuk mendiagnosis keberadaan virus, antigen virus, atau antibodi spesifik. [1]

Pengambilan sampel

Sampel klinis harus diambil pada waktu yang tepat dan tempat yang tepat. Waktu yang tepat dalam mengambil sampel adalah sesegera mungkin setelah pasien datang untuk pertama kalinya. Sedangkan tempat pengambilan spesimen didasarkan pada gejala, tanda klinis, dan patogenesis penyakit yang dicurigai. Misalnya, spesimen kunci ketika terjadi infeksi saluran pernapasan adalah seka (swab) hidung atau tenggorokan.[1]

Isolasi Virus

Sebagian besar laboratorium menggunakan sel kultur sebagai sistem untuk mengisolasi virus. Dalam menyiapkan kultur sel, mula - mula dilakukan pemisahan fragmen jaringan dengan bantuan tripsin atau kolagenase. Lalu, suspensi sel ditempatkan ke dalam gelas beralas datar bersama dengan media cair tertentu. Setelah beberapa saat, sel - sel akan menempel dan menyebar di bawah wadah yang kemudian akan membelah sehingga terbentuk kultur primer.[1]

Metode berbasis asam nukleat

Reaksi berantai polimerase

Reaksi berantai polimerase didasarkan pada reaksi enzimatik yang melibatkan penggunaan oligonukleotida sintetik. Oligonukleotida sintetik teraebut berfungsi mengapit urutan nukleat target yang diinginkan. Reaksi berantai polimerase merupakan teknik yang sangat sensitif, karena memungkinkan amplifikasi in vitro dari sekuens DNA target spesifik dengan faktor 106.[1]

Metode berbasis mikroskop

Mikroskop elektron

Diagnosis virus menggunakan mikroskop elektron didasarkan pada deteksi dan identifikasi virus berdasarkan morfologi dan karakteristik virus.[2]

Imunofluoresensi atau imunoperoksidase

Diagnosis virus menggunakan Imunofluoresensi didasarkan pada penggunaan antibodi fluoresen untuk menodai spesimen yang mengandung antigen virus spesifik, sehingga sel - sel yang diwarnai akan berfluoresensi ketika berada di bawah iluminasi UV.[2]

Referensi

  1. ^ a b c d Burrell, C. J., Howard, C. R., & Murphy, F. A. (2017). Laboratory Diagnosis of Virus Diseases. Fenner and White's Medical Virology, 135–154. https://doi.org/10.1016/B978-0-12-375156-0.00010-2 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7149825/
  2. ^ a b http://virology-online.com/general/Test1.htm