Lompat ke isi

Nglojo, Sarang, Rembang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 8: Baris 8:
|kode pos =59274
|kode pos =59274
|nama pemimpin =Sugiyanto (Atto 'Ilah)
|nama pemimpin =Sugiyanto (Atto 'Ilah)
|luas =... km²
|luas = 29,62 km²
|penduduk =... jiwa
|penduduk =... jiwa
|kepadatan =... jiwa/km²
|kepadatan =... jiwa/km²
}}
}}
'''Nglojo''' adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Sarang, Rembang|Sarang]], [[Kabupaten Rembang|Rembang]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]].
'''Nglojo''' adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Sarang, Rembang|Sarang]], [[Kabupaten Rembang|Rembang]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]].
Nama desa ini diambil dari kata "ala" (baca olo) yang artinya keburukan dan "seja" yang artinya tujuan, jadi arti nama desa ini adalah tujuan yang buruk. Desa ini mendapat julukan seperti itu karena dulu desa ini membantu atau mendukung penjajah saat penjajah dipukul mundur oleh para penduduk desa sekitar yang dipimpin oleh para kyai.
Nama desa ini diambil dari kata "ala" (baca olo) yang artinya keburukan dan "seja" yang artinya tujuan, jadi arti nama desa ini adalah tujuan yang buruk. Desa ini mendapat julukan seperti itu karena dulu desa ini membantu atau mendukung penjajah saat penjajah dipukul mundur oleh para penduduk desa sekitar yang dipimpin oleh para kyai, atau jarwadasa "Nglojo (Nglilo lan Prasojo), hidupnya warga nrimo atau ikhlas dan sederhana. Hal ini di lihat dari bentuk bangunan rumah, cara berpakaian, yang sederhana. Tidak saling lancang pandangan atau bersaing saingan.
Jumlah penduduk desa Nglojo sekitar 2.000 jiwa. Sekitar 75% peduduk desa ini bermata pencaharian sebagai petani kering, dan sampingan ternak sapi putih.
Jumlah penduduk desa Nglojo sekitar 2.000 jiwa. Sekitar 75% peduduk desa ini bermata pencaharian sebagai petani tadah hujan, dan sampingan ternak sapi putih, serta pekerja bangunan di Jawa Timur. Beberapa bidang usaha seperti pembuatan rumah kayu, usaha toko kelonthong, pasar krempyeng, pedagang kaki lima, bengkel, cucian kendaraan, usaha las.
Desa ini setahun bisa panen hingga tiga kali, tanah di desa ini cukup subur namun sayang sekali pengairan di desa ini sekarang mulai sulit.
Desa ini setahun bisa panen hingga tiga kali, tanah di desa ini cukup subur namun sayang sekali pengairan di desa ini sekarang mulai sulit, yang tidak terjangkau irigasi mengandalkan sumur bor, dan air sungai dengan dipompa memakai diesel. Zaman dahulu era 80 an di sekitar Desa Nglojo banyak terdapat pohon kelapa, sekarang sudah punah di serang oleh kumbang (Kuwawung).
Budaya masyarakat yang terus dijalankan yaitu Sedekah Bumi, dengan membawa Ambeng (Tumpeng) tasyakuran hasil panen, di bawah pohon yang rindang di dua tempat, Keramat dan Gedrek. Biasanya ada adat membagi uang receh dengan cara di sebar, lalu terjadi rebutan (Udik-udikan), ini merupakan ungkapan rasa syukur atas terkabulnya hajatnya oleh Alloh Subhanahu Wata'ala.
Di Desa Nglojo terdapat Sekolah Dasar yang cukup baik dari Segi Mutu dan Bangunannya, hal ini dibuktikan dengan prestasi prestasi di tingkat lokal atau kabupaten, sedangkan fisiknya dibuktikan dengan lengkapnya fasilitas sekolah, kerindangan dan indahnya taman. Sebenarnya kebangkitan SD sejak tahun 2006, ketika Lembaga ini di pimpin oleh Bpk Dwi Santosa, dengan semangat beliau serta dimotori guru guru muda lulusan baru dari kampus bonafit UNNES, Kanjuruan, atau Unirow. Sebagai soko guru dan penasehat adalah Bp. Sarpin, walaupun seorang penjaga beliau sangat berperan dalam stabilitas SD tersebut.
Di Desa Nglojo terdapat dua sekolah Dasar SDN 1 letaknya di Talun, dan SDN 2 letaknya di Banaran. Sebelum tahun 2000 di regrup, tinggal satu SD saja, yaitu SDN Nglojo kepala Sekolah legendarisnya Alm. Bp. H. M.Nurudin Zuhri.
Di Nglojo juga ada TK pavorit yaitu TK Pertiwi, yang dirintis oleh Putri Bp. H. N. Zuhri, yaitu Ibu Zaimah Bahrudin, yang sekarang dibantu oleh Ibu Sugiyanto, Ibu Jamik, dll.
SDN Nglojo dalam perkembangannya, sangat baik dari Segi Mutu dan Bangunannya, hal ini dibuktikan dengan prestasi prestasi di tingkat lokal atau kabupaten, bahkan Propinsi Jawa Tengah. Sedangkan fisiknya dibuktikan dengan lengkapnya fasilitas sekolah, kerindangan dan indahnya taman. Sejak tahun 2006, ketika Lembaga ini di pimpin oleh Bpk Dwi Santosa, dengan semangat beliau serta dimotori guru guru muda pribumi, lulusan baru dari kampus bonafit UNNES, Kanjuruan, Unirow. Sebagai soko guru dan penasehat adalah Bp. Sarpin, walaupun seorang penjaga beliau sangat berperan dalam stabilitas SD tersebut. Dahulunya pendidikan di Nglojo di Motori oleh Bapak Ibu guru dari luar daerah seperti Klathen, Sragen, Madiun, Tuban, Blora,dll.
Selain lembaga tersebut juga ada lembaga pendidikan Islam, yaitu berupa pondok pesantren Yaitu pondhok Salaf Sirojul Munir, yang pendahulunya dirintis oleh Yai Khozin.
Di Nglojo juga ada TK pavorit yaitu TK Pertiwi, yang dirintis oleh Putri Alm Bp. H. N. Zuhri, yaitu Ibu Zaimah Bahrudin, yang sekarang dibantu oleh Ibu Sugiyanto, Ibu Jamik, dll.
Selain lembaga tersebut juga ada lembaga pendidikan Islam, yaitu berupa pondok pesantren Yaitu Pondhok Salaf Sirojul Munir, yang pendahulunya dirintis oleh Romo KH. Khozin. Pondhok Tahfidzul Qur'an Keramat.
Ada dua lembaga PAUD di Desa Nglojo
Ada dua lembaga PAUD di Desa Nglojo
Ada lembaga Madrasah Diniyah Attohiriyah
Ada lembaga Madrasah Diniyah Attohiriyah
Ada dua masjid di Desa Nglojo
Ada dua masjid di Desa Nglojo


Nglojo termasuk daerah tertinggal, hal ini dibuktikan dengan masih kurangnya kesadaran masyarakat setempat mengenai sanitasi dan kesehatan, misalnya banyak kita temui kandang ternak berada di depan rumah, bahkan kotoran ternaknya juga. Sehingga masih ditemukan beberapa warga yang terjangkit penyakit kusta. Sehingga aparat setempat seperti dinas kesehatan, Muspika, perlu mensosialisasikan budaya sehat.
Nglojo dulunya termasuk daerah tertinggal, hal ini dibuktikan dengan masih kurangnya kesadaran masyarakat setempat mengenai sanitasi dan kesehatan, misalnya banyak kita temui kandang ternak berada di depan rumah, bahkan kotoran ternaknya juga. Sehingga masih ditemukan beberapa warga yang terjangkit penyakit kusta. Sehingga aparat setempat seperti dinas kesehatan, Muspika, selalu mensosialisasikan budaya sehat.
Ekonomi lima tahun terakhir mulai membaik, semenjak dikenalkan cara budidaya melon oleh Bpk Sugiyanto, dkk, adanya irigasi dari Mbung Lodan, walaupun belum merata. Serta warga beberapa merantau ke luar negeri terutama Saudi Arabia dan Malaysia.
Ekonomi sepuluh tahun terakhir mulai membaik, semenjak dikenalkan cara budidaya melon oleh Bpk Sugiyanto, dkk, adanya irigasi dari Mbung Lodan, walaupun belum merata. Serta warga beberapa merantau ke luar negeri terutama Saudi Arabia dan Malaysia.


Untuk MCK mulai tertata sejak tahun 2000, warga Nglojo mayoritas tidak mandi, cuci dan buang kotoran di sungai.
Untuk MCK mulai tertata sejak tahun 2000, warga Nglojo mayoritas
sudah tidak mandi, cuci dan buang kotoran di sungai. Seperti di era sebelum tahun 2000.
Generasi Nglojo mulai banyak mengenyam pendidikan tinggi baik bidang keagamaan maupun pendidikan umum, banyak terdapat putra putri dari Desa Nglojo yang menjadi penghafal Qur'an, menguasai keilmuan kitab salaf, apalagi Diploma, sarjana strata 1 dan strata 2 Berbagai bidang keilmuan dan keahlian. Beberapa generasi Nglojo menjadi orang penting di daerah lain, baik lokal satu kabupaten, di Jawa Tengah, bahkan di luar Jawa Tengah, misalnya di Jawa Timur, Yogyakarta, dll.
Generasi Nglojo mulai banyak mengenyam pendidikan tinggi baik bidang keagamaan maupun pendidikan umum, banyak terdapat putra putri dari Desa Nglojo yang menjadi penghafal Qur'an, menguasai keilmuan kitab salaf, apalagi Diploma, sarjana strata 1 dan strata 2 Berbagai bidang keilmuan dan keahlian. Beberapa generasi Nglojo menjadi orang penting seperti ulama', DPR, Pejabat, Tokoh Masyatakat di daerah lain, baik lokal satu kabupaten, di Jawa Tengah, bahkan di luar Jawa Tengah, misalnya di Jawa Timur, Yogyakarta, dll.
Mitos setempat yang mulai terpatahkan, misalnya anak pribumi tidak akan menjadi PNS di Desa Nglojo, sejak 2006 keatas banyak putra putri Nglojo yang jadi PNS. Kemajuan desa ini akan semakin cepat dengan dukungan perangkat desa yang masih belia.
Mitos setempat yang mulai terpatahkan, misalnya anak pribumi tidak akan menjadi PNS di Desa Nglojo, sejak 2006 keatas banyak putra putri Nglojo yang jadi PNS. Kemajuan desa ini akan semakin cepat dengan dukungan perangkat desa yang masih belia.
Jika berkunjung dan bermalam di Desa Nglojo, jangan tinggalkan menu spesialnya di pagi hari yaitu Nasi Uduk lawuh Piya-piya dan Tempe, plus kuah khasnya yang lezat, atau menu malam ada Lonthong Khas Nglojo.


Lurah Nglojo
Kepala Desa Nglojo


Mbah Sanggup
Mbah Sanggup

Karmani
Karmani


Baris 43: Baris 48:
Dimyati
Dimyati


Sugiyanto
Sugiyanto (2009-2019)


Rokhim
Rokhim (2019 - sekarang)


Prospek usaha:
Prospek usaha:
# Pedagang Makanan /Angkringan untuk melayani wilayah sekitar
# APOTIK
# Sentra Grosir mensuplai toko pracangan
# Pabrik Rokok Rumahan
# Pertashop
# Salon Kecantikan
# Toko Pakan Ternak
# Penggilingan daging
# Toko Obat dan Pupuk Pertanian
# Toko petalatan pertanian dan pertukangan
# Sate Ayam dan Sate Kambing
# Gathering
# Klinik Kesehatan
# Bengkel otomotif
# Servis kompor gas, TV, dll.
# Babershop
# Toko Mainan Anak
# Toko Peralatan Tulis dan perlengkapan sekolah
# Fotocopy dan percetakan Banner
# Jual kayu kiloan
# Bengkel lemari kaca dan rak kaca stainless
# Stok Pasir kali
# Toko Kebutuhan Balita
# Konveksi untuk suplai lokal Dalam negeri
# Konveksi untuk suplai lokal Dalam negeri
# Ternak sapi merah dengan sistem pakan fermentasi tebon
# Ternak sapi merah dengan sistem pakan fermentasi tebon

Revisi per 26 Oktober 2021 17.59

Nglojo
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenRembang
KecamatanSarang
Kode pos
59274
Kode Kemendagri33.17.05.2008
Luas29,62 km²
Jumlah penduduk... jiwa
Kepadatan... jiwa/km²

Nglojo adalah desa di kecamatan Sarang, Rembang, Jawa Tengah, Indonesia. Nama desa ini diambil dari kata "ala" (baca olo) yang artinya keburukan dan "seja" yang artinya tujuan, jadi arti nama desa ini adalah tujuan yang buruk. Desa ini mendapat julukan seperti itu karena dulu desa ini membantu atau mendukung penjajah saat penjajah dipukul mundur oleh para penduduk desa sekitar yang dipimpin oleh para kyai, atau jarwadasa "Nglojo (Nglilo lan Prasojo), hidupnya warga nrimo atau ikhlas dan sederhana. Hal ini di lihat dari bentuk bangunan rumah, cara berpakaian, yang sederhana. Tidak saling lancang pandangan atau bersaing saingan. Jumlah penduduk desa Nglojo sekitar 2.000 jiwa. Sekitar 75% peduduk desa ini bermata pencaharian sebagai petani tadah hujan, dan sampingan ternak sapi putih, serta pekerja bangunan di Jawa Timur. Beberapa bidang usaha seperti pembuatan rumah kayu, usaha toko kelonthong, pasar krempyeng, pedagang kaki lima, bengkel, cucian kendaraan, usaha las. Desa ini setahun bisa panen hingga tiga kali, tanah di desa ini cukup subur namun sayang sekali pengairan di desa ini sekarang mulai sulit, yang tidak terjangkau irigasi mengandalkan sumur bor, dan air sungai dengan dipompa memakai diesel. Zaman dahulu era 80 an di sekitar Desa Nglojo banyak terdapat pohon kelapa, sekarang sudah punah di serang oleh kumbang (Kuwawung). Budaya masyarakat yang terus dijalankan yaitu Sedekah Bumi, dengan membawa Ambeng (Tumpeng) tasyakuran hasil panen, di bawah pohon yang rindang di dua tempat, Keramat dan Gedrek. Biasanya ada adat membagi uang receh dengan cara di sebar, lalu terjadi rebutan (Udik-udikan), ini merupakan ungkapan rasa syukur atas terkabulnya hajatnya oleh Alloh Subhanahu Wata'ala. Di Desa Nglojo terdapat dua sekolah Dasar SDN 1 letaknya di Talun, dan SDN 2 letaknya di Banaran. Sebelum tahun 2000 di regrup, tinggal satu SD saja, yaitu SDN Nglojo kepala Sekolah legendarisnya Alm. Bp. H. M.Nurudin Zuhri. SDN Nglojo dalam perkembangannya, sangat baik dari Segi Mutu dan Bangunannya, hal ini dibuktikan dengan prestasi prestasi di tingkat lokal atau kabupaten, bahkan Propinsi Jawa Tengah. Sedangkan fisiknya dibuktikan dengan lengkapnya fasilitas sekolah, kerindangan dan indahnya taman. Sejak tahun 2006, ketika Lembaga ini di pimpin oleh Bpk Dwi Santosa, dengan semangat beliau serta dimotori guru guru muda pribumi, lulusan baru dari kampus bonafit UNNES, Kanjuruan, Unirow. Sebagai soko guru dan penasehat adalah Bp. Sarpin, walaupun seorang penjaga beliau sangat berperan dalam stabilitas SD tersebut. Dahulunya pendidikan di Nglojo di Motori oleh Bapak Ibu guru dari luar daerah seperti Klathen, Sragen, Madiun, Tuban, Blora,dll. Di Nglojo juga ada TK pavorit yaitu TK Pertiwi, yang dirintis oleh Putri Alm Bp. H. N. Zuhri, yaitu Ibu Zaimah Bahrudin, yang sekarang dibantu oleh Ibu Sugiyanto, Ibu Jamik, dll. Selain lembaga tersebut juga ada lembaga pendidikan Islam, yaitu berupa pondok pesantren Yaitu Pondhok Salaf Sirojul Munir, yang pendahulunya dirintis oleh Romo KH. Khozin. Pondhok Tahfidzul Qur'an Keramat. Ada dua lembaga PAUD di Desa Nglojo Ada lembaga Madrasah Diniyah Attohiriyah Ada dua masjid di Desa Nglojo

Nglojo dulunya termasuk daerah tertinggal, hal ini dibuktikan dengan masih kurangnya kesadaran masyarakat setempat mengenai sanitasi dan kesehatan, misalnya banyak kita temui kandang ternak berada di depan rumah, bahkan kotoran ternaknya juga. Sehingga masih ditemukan beberapa warga yang terjangkit penyakit kusta. Sehingga aparat setempat seperti dinas kesehatan, Muspika, selalu mensosialisasikan budaya sehat. Ekonomi sepuluh tahun terakhir mulai membaik, semenjak dikenalkan cara budidaya melon oleh Bpk Sugiyanto, dkk, adanya irigasi dari Mbung Lodan, walaupun belum merata. Serta warga beberapa merantau ke luar negeri terutama Saudi Arabia dan Malaysia.

Untuk MCK mulai tertata sejak tahun 2000, warga Nglojo mayoritas sudah tidak mandi, cuci dan buang kotoran di sungai. Seperti di era sebelum tahun 2000. Generasi Nglojo mulai banyak mengenyam pendidikan tinggi baik bidang keagamaan maupun pendidikan umum, banyak terdapat putra putri dari Desa Nglojo yang menjadi penghafal Qur'an, menguasai keilmuan kitab salaf, apalagi Diploma, sarjana strata 1 dan strata 2 Berbagai bidang keilmuan dan keahlian. Beberapa generasi Nglojo menjadi orang penting seperti ulama', DPR, Pejabat, Tokoh Masyatakat di daerah lain, baik lokal satu kabupaten, di Jawa Tengah, bahkan di luar Jawa Tengah, misalnya di Jawa Timur, Yogyakarta, dll.

Mitos setempat yang mulai terpatahkan, misalnya anak pribumi tidak akan menjadi PNS di Desa Nglojo, sejak 2006 keatas banyak putra putri Nglojo yang jadi PNS. Kemajuan desa ini akan semakin cepat dengan dukungan perangkat desa yang masih belia. 

Jika berkunjung dan bermalam di Desa Nglojo, jangan tinggalkan menu spesialnya di pagi hari yaitu Nasi Uduk lawuh Piya-piya dan Tempe, plus kuah khasnya yang lezat, atau menu malam ada Lonthong Khas Nglojo.

Kepala Desa Nglojo

Mbah Sanggup

Karmani

........

Kholil

Rasbun

Dimyati

Sugiyanto (2009-2019)

Rokhim (2019 - sekarang)

Prospek usaha:

  1. Pedagang Makanan /Angkringan untuk melayani wilayah sekitar
  2. APOTIK
  3. Sentra Grosir mensuplai toko pracangan
  4. Pabrik Rokok Rumahan
  5. Pertashop
  6. Salon Kecantikan
  7. Toko Pakan Ternak
  8. Penggilingan daging
  9. Toko Obat dan Pupuk Pertanian
  10. Toko petalatan pertanian dan pertukangan
  11. Sate Ayam dan Sate Kambing
  12. Gathering
  13. Klinik Kesehatan
  14. Bengkel otomotif
  15. Servis kompor gas, TV, dll.
  16. Babershop
  17. Toko Mainan Anak
  18. Toko Peralatan Tulis dan perlengkapan sekolah
  19. Fotocopy dan percetakan Banner
  20. Jual kayu kiloan
  21. Bengkel lemari kaca dan rak kaca stainless
  22. Stok Pasir kali
  23. Toko Kebutuhan Balita
  24. Konveksi untuk suplai lokal Dalam negeri
  25. Ternak sapi merah dengan sistem pakan fermentasi tebon
  26. Ternak kambing atau domba sistem fermentasi atau kandang hijauan
  27. Perikanan dengan sistem kolam terpal.
  28. Perusahaan pembuat pakan dari bahan pertanian
  29. Ternak cacing, untuk pakan ikan
  30. Pabrik gula, pabrik tahu, pabrik olahan daging, pabrik pupuk organik
  31. Pabrik pengolahan hasil laut, naget ikan laut.
  32. Usaha perkreditan syariah dengan bimbingan dan pengawasan usaha.
  33. Pendirian usaha minuman kemasan mirip Aqua, mengambil air dari Sumber Semen, untuk menyuplai kebutuhan air mineral hajatan di Rembang Tuban
  34. Penerapan pertanian modern, dengan mendangkalkan mata air ( penanaman pipa panjang 1/2 m, ketanah jumlah minimal 10 potong, jarak 2 meter persegi pada setiap halaman rumah)
  35. Tani Buah Melon, Cabe, Tomat, sayuran dengan metode drip (menampung air hujan atau membeli air di buatkan kolam tampungan plastik)
  36. pusat suplai bahan untuk pengelasan.