Lompat ke isi

Pondok Pesantren Lirboyo: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jelajahi riwayat secara interaktif
← Revisi sebelumnyaRevisi selanjutnya →
Konten dihapus Konten ditambahkan
VisualTeks wiki
NFarras (bicara | kontrib)
Pengurus
25.997 suntingan
NFarras (bicara | kontrib)
Pengurus
25.997 suntingan
Menandai masalah pada artikel, memperbaiki penamaan wilayah geografis sesuai kaidah Wikipedia, menghapus dan mengganti format pranala luar.
Baris 1: Baris 1:
{{Artikel bermasalah|{{More citations needed}}
{{Infobox pesantren
{{Primary sources}}}}{{Infobox pesantren
|nama = Pondok Pesantren Lirboyo
|nama = Pondok Pesantren Lirboyo
|nama_asli =
|nama_asli =
Baris 10: Baris 11:
|affiliation = Nahdlatul Ulama'
|affiliation = Nahdlatul Ulama'
|calendar =
|calendar =
|pengasuh =KH. Anwar Manshur
|pengasuh = KH. Anwar Manshur
|pendiri =KH. Abdul Karim
|pendiri = KH. Abdul Karim
|alamat = [[Desa Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, Kediri|Desa Lirboyo]], [[Kecamatan Mojoroto, Kediri|Mojoroto]]
|alamat = [[Lirboyo, Mojoroto, Kediri|Lirboyo]], [[Mojoroto, Kediri|Mojoroto]]
|kota = [[Kota Kediri]]
|kota = [[Kota Kediri]]
|provinsi = [[Jawa Timur]]
|provinsi = [[Jawa Timur]]
Baris 30: Baris 31:
|catatan =
|catatan =
|image=Pondok-Pesantren-Lirboyo Kediri.jpg}}
|image=Pondok-Pesantren-Lirboyo Kediri.jpg}}
'''Pondok Pesantren Lirboyo''' adalah Pondok Pesantren yang didirikan oleh [[KH. Abdul Karim]] (Mbah Manab) pada tahun 1910 M terletak di Desa Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur. Pondok Pesantren Lirboyo berkembang menjadi pusat studi Islam sejak puluhan tahun sebelum kemerdekaan Republik Indonesia. Bahkan dalam peristiwa-peristiwa kemerdekaan, Pondok Pesantren Lirboyo ikut berperan dalam pergerakan perjuangan dengan mengirimkan santri-santrinya ke medan perang seperti peristiwa 10 November 1945 di Surabaya.<ref>{{Cite web|title=Sekilas Lirboyo -|url=https://lirboyo.net/pesantren/|language=en-US|access-date=2021-10-31}}</ref>
{{Infobox Jabatan Politik|post=Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo|image=[[Berkas:KH Anwar Manshur.jpg|150px]]|incumbent=KH. Anwar Manshur|incumbentsince=2014|first=[[KH. Abdul Karim]]|dibentuk=1910}}'''Pondok Pesantren Lirboyo''' adalah Pondok Pesantren yang didirikan oleh [[KH. Abdul Karim]] (Mbah Manab) pada tahun 1910 M terletak di Desa Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur. Pondok Pesantren Lirboyo berkembang menjadi pusat studi Islam sejak puluhan tahun sebelum kemerdekaan Republik Indonesia. Bahkan dalam peristiwa-peristiwa kemerdekaan, Pondok Pesantren Lirboyo ikut berperan dalam pergerakan perjuangan dengan mengirimkan santri-santrinya ke medan perang seperti peristiwa 10 November 1945 di Surabaya.<ref>{{Cite web|title=Sekilas Lirboyo -|url=https://lirboyo.net/pesantren/|language=en-US|access-date=2021-10-31}}</ref>


Pondok Pesantren Lirboyo adalah pondok yang berhaluan [[Suni|Ahlussunnah wal Jama'ah]] dan berafiliasi kepada jam'iyyah [[Nahdlatul Ulama|Nahdlatul Ulama']] dengan tetap menjadi pondok salaf/salafiyah, yakni pondok pesantren yang menekankan pada kemampuan membaca serta mengkaji kitab-kitab salaf (kitab kuning) untuk pembelajaran sehari-hari. Lulusan dari Pondok Pesantren Lirboyo juga tersebar luas di Indonesia bahkan mancanegara, sebab tidak sedikit Warga Negara Asing yang juga turut menimba ilmu di Pondok Pesantren Lirboyo ini.
Pondok Pesantren Lirboyo adalah pondok yang berhaluan [[Suni|Ahlussunnah wal Jama'ah]] dan berafiliasi kepada jam'iyyah [[Nahdlatul Ulama|Nahdlatul Ulama']] dengan tetap menjadi pondok salaf/salafiyah, yakni pondok pesantren yang menekankan pada kemampuan membaca serta mengkaji kitab-kitab salaf (kitab kuning) untuk pembelajaran sehari-hari. Lulusan dari Pondok Pesantren Lirboyo juga tersebar luas di Indonesia bahkan mancanegara, sebab tidak sedikit Warga Negara Asing yang juga turut menimba ilmu di Pondok Pesantren Lirboyo ini.{{Butuh rujukan}}


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Sejarah berdirinya Pondok Pesantren Lirboyo sangat erat hubungannya dengan awal mula [[KH. Abdul Karim]] menetap di Desa Lirboyo sekitar tahun 1910 M setelah kelahiran putri pertama beliau yang bernama Hannah dari perkawinannya dengan Nyai Khodijah (Nyai Dlomroh), putri Kyai Sholeh Banjarmelati.
Sejarah berdirinya Pondok Pesantren Lirboyo sangat erat hubungannya dengan awal mula [[KH. Abdul Karim]] menetap di Desa Lirboyo sekitar tahun 1910 M setelah kelahiran putri pertama beliau yang bernama Hannah dari perkawinannya dengan Nyai Khodijah (Nyai Dlomroh), putri Kyai Sholeh Banjarmelati.{{Butuh rujukan}}


Perpindahan [[KH. Abdul Karim]] ke Desa Lirboyo dilatarbelakangi dorongan dari mertuanya sendiri yang pada waktu itu menjadi seorang kyai, karena Kyai Sholeh berharap dengan menetapnya [[KH. Abdul Karim]] di Lirboyo, maka syiar Islam lebih luas. Di samping itu, atas permohonan Kepala Desa Lirboyo kepada Kyai Sholeh agar berkenan menempatkan salah satu menantunya di Desa Lirboyo. Dengan hal ini diharapkan Lirboyo yang semula dikenal angker dan rawan kejahatan menjadi sebuah desa yang aman dan tenteram.
Perpindahan [[KH. Abdul Karim]] ke Desa Lirboyo dilatarbelakangi dorongan dari mertuanya sendiri yang pada waktu itu menjadi seorang kyai, karena Kyai Sholeh berharap dengan menetapnya [[KH. Abdul Karim]] di Lirboyo, maka syiar Islam lebih luas. Di samping itu, atas permohonan Kepala Desa Lirboyo kepada Kyai Sholeh agar berkenan menempatkan salah satu menantunya di Desa Lirboyo. Dengan hal ini diharapkan Lirboyo yang semula dikenal angker dan rawan kejahatan menjadi sebuah desa yang aman dan tenteram.{{Butuh rujukan}}


Harapan kepala desa menjadi kenyataan. Konon ketika pertama kali [[KH. Abdul Karim|KH Abdul Karim]] menetap di Lirboyo, tanah tersebut dikumandangkan adzan. Saat itu juga semalaman penduduk Lirboyo tidak bisa tidur karena perpindahan makhluk halus yang berlarian menyelamatkan diri. Tiga puluh lima hari setelah menempati tanah wakaf tersebut, [[KH. Abdul Karim]] mendirikan suatu surau sederhana untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta.
Harapan kepala desa menjadi kenyataan. Konon ketika pertama kali [[KH. Abdul Karim|KH Abdul Karim]] menetap di Lirboyo, tanah tersebut dikumandangkan adzan. Saat itu juga semalaman penduduk Lirboyo tidak bisa tidur karena perpindahan makhluk halus yang berlarian menyelamatkan diri. Tiga puluh lima hari setelah menempati tanah wakaf tersebut, [[KH. Abdul Karim]] mendirikan suatu surau sederhana untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta.{{Butuh rujukan}}


Santri pertama yang belajar kepada [[KH. Abdul Karim|KH Abdul Karim]] adalah Umar asal Madiun. Kedatangannya disambut baik oleh [[KH. Abdul Karim]], karena tujuannya baik, yakni untuk menimba ilmu pengetahuan agama. Selang beberapa waktu ada tiga santri menyusul jejak Umar. Mereka berasal dari Magelang, daerah asal [[KH. Abdul Karim]]. Masing-masing bernama Yusuf, Shomad, dan Sahil. Tidak lama kemudian datanglah dua orang santri bernama Syamsuddin dan Maulana, keduanya berasal dari Gurah, Kediri.
Santri pertama yang belajar kepada [[KH. Abdul Karim|KH Abdul Karim]] adalah Umar asal Madiun. Kedatangannya disambut baik oleh [[KH. Abdul Karim]], karena tujuannya baik, yakni untuk menimba ilmu pengetahuan agama. Selang beberapa waktu ada tiga santri menyusul jejak Umar. Mereka berasal dari Magelang, daerah asal [[KH. Abdul Karim]]. Masing-masing bernama Yusuf, Shomad, dan Sahil. Tidak lama kemudian datanglah dua orang santri bernama Syamsuddin dan Maulana, keduanya berasal dari Gurah, Kediri.{{Butuh rujukan}}


Seperti santri sebelumnya, kedatangan kedua santri ini bermaksud untuk mendalami ilmu agama dari [[KH. Abdul Karim]]. Akan tetapi baru dua hari saja mereka berdua menetap di Lirboyo, semua barang-barangnya ludes di sambar pencuri. Memang pada saat itu situasi Lirboyo belum sepenuhnya aman. Akhirnya mereka berdua mengurungkan niatnya untuk mencari ilmu. Mereka pulang ke kampung halamannya.
Seperti santri sebelumnya, kedatangan kedua santri ini bermaksud untuk mendalami ilmu agama dari [[KH. Abdul Karim]]. Akan tetapi baru dua hari saja mereka berdua menetap di Lirboyo, semua barang-barangnya ludes di sambar pencuri. Memang pada saat itu situasi Lirboyo belum sepenuhnya aman. Akhirnya mereka berdua mengurungkan niatnya untuk mencari ilmu. Mereka pulang ke kampung halamannya.{{Butuh rujukan}}


Tahun demi tahun, keberadaan Pondok Pesantren Lirboyo semakin dikenal oleh masyarakat luas dan semakin banyaklah santri yang berdatangan mengikuti para santri sebelumnya untuk bertholabul ilmi, dan pada tahun 1913 M KH. Abdul karim mendirikan sebuah masjid di tengah-tengah komplek pondok, sebagai sarana ibadah dan sarana belajar untuk santri.
Tahun demi tahun, keberadaan Pondok Pesantren Lirboyo semakin dikenal oleh masyarakat luas dan semakin banyaklah santri yang berdatangan mengikuti para santri sebelumnya untuk bertholabul ilmi, dan pada tahun 1913 M KH. Abdul karim mendirikan sebuah masjid di tengah-tengah komplek pondok, sebagai sarana ibadah dan sarana belajar untuk santri.


Sosok KH. Abdul Karim adalah sosok yang sangat istiqomah dan berdisiplin dalam beribadah, bahkan dalam segala kondisi dan keadaan bagaimanapun, hal ini terbukti tatkala ia menderita sakit, ia masih saja istiqamah untuk memberikan pengajian dan memimpin sholat berjemaah, meski harus dipapah oleh para santri. Akhirnya, pada tahun 1954, tepatnya hari senin tanggal 21 Ramadhan 1374 H, [[KH. Abdul Karim]] berpulang kerahmatullah, ia dimakamkan di belakang Masjid Lirboyo.
Sosok KH. Abdul Karim adalah sosok yang sangat istiqomah dan berdisiplin dalam beribadah, bahkan dalam segala kondisi dan keadaan bagaimanapun, hal ini terbukti tatkala ia menderita sakit, ia masih saja istiqamah untuk memberikan pengajian dan memimpin sholat berjemaah, meski harus dipapah oleh para santri. Akhirnya, pada tahun 1954, tepatnya hari senin tanggal 21 Ramadhan 1374 H, [[KH. Abdul Karim]] berpulang kerahmatullah, ia dimakamkan di belakang Masjid Lirboyo.{{Butuh rujukan}}


Pondok Pesantren Lirboyo berkembang menjadi pusat studi Islam sejak puluhan tahun sebelum kemerdekaan Republik Indonesia. Bahkan dalam peristiwa-peristiwa kemerdekaan, Pondok Pesantren Lirboyo ikut berperan dalam pergerakan perjuangan dengan mengirimkan santri-santrinya ke medan perang seperti peristiwa 10 November 1945 di Surabaya.
Pondok Pesantren Lirboyo berkembang menjadi pusat studi Islam sejak puluhan tahun sebelum kemerdekaan Republik Indonesia. Bahkan dalam peristiwa-peristiwa kemerdekaan, Pondok Pesantren Lirboyo ikut berperan dalam pergerakan perjuangan dengan mengirimkan santri-santrinya ke medan perang seperti peristiwa 10 November 1945 di Surabaya.{{Butuh rujukan}}


Sebagai Pusat pendidikan Islam, Pondok Pesantren Lirboyo mencetak generasi bangsa yang cerdas ruhaniyah, juga smart-intelektual, mumpuni dalam keberagaman bidang, juga keberagamaan Islam yang otentik. Pondok Pesantren Lirboyo memadukan antara tradisi yang mampu mengisi kemodernitasan dan terbukti telah melahirkan banyak tokoh-tokoh yang saleh keagamaan, sekaligus saleh sosial.<ref>{{Cite web|title=Pojok Lirboyo Archives -|url=https://lirboyo.net/category/pojok-lirboyo/|language=en-US|access-date=2021-10-31}}</ref>
Sebagai Pusat pendidikan Islam, Pondok Pesantren Lirboyo mencetak generasi bangsa yang cerdas ruhaniyah, juga smart-intelektual, mumpuni dalam keberagaman bidang, juga keberagamaan Islam yang otentik. Pondok Pesantren Lirboyo memadukan antara tradisi yang mampu mengisi kemodernitasan dan terbukti telah melahirkan banyak tokoh-tokoh yang saleh keagamaan, sekaligus saleh sosial.<ref>{{Cite web|title=Pojok Lirboyo Archives -|url=https://lirboyo.net/category/pojok-lirboyo/|language=en-US|access-date=2021-10-31}}</ref>{{Butuh sumber yang lebih baik}}


== 3 Tokoh Lirboyo ==
== Tokoh Lirboyo ==
Tiga Tokoh Lirboyo merupakan sebutan untuk tiga ulama' (sesepuh) utama yang sangat memiliki jasa marwah yang besar bagi Lirboyo, sekaligus sebagai pimpinan/pengasuh utama Pondok Pesantren Lirboyo dari masa ke masa.
Tiga Tokoh Lirboyo merupakan sebutan untuk tiga ulama' (sesepuh) utama yang sangat memiliki jasa marwah yang besar bagi Lirboyo, sekaligus sebagai pimpinan/pengasuh utama Pondok Pesantren Lirboyo dari masa ke masa.{{Butuh rujukan}}
{| class="sortable" cellspacing="0" cellpadding="6" border="2" width="40%" style="margin: 1em 1em 1em 0; background: #f9f9f9; border: 1px #aaa solid;"
{| class="sortable" cellspacing="0" cellpadding="6" border="2" style="margin: 1em 1em 1em 0; background: #f9f9f9; border: 1px #aaa solid;"
| bgcolor="green" |<center>{{white|'''Potret'''}}</center>
| bgcolor="green" |<center>{{white|'''Potret'''}}</center>
| bgcolor="green" |<center>{{white|'''Nama'''}}</center>
| bgcolor="green" |<center>{{white|'''Nama'''}}</center>
| bgcolor="green" |<center>{{white|'''Lahir'''}}</center>
| bgcolor="green" |<center>{{white|'''Lahir'''}}</center>
| bgcolor="green" |<center>{{white|'''Wafat'''}}</center>
| bgcolor="green" |<center>{{white|'''Wafat'''}}</center>
| bgcolor="green" |<center>{{white|'''Peran'''}}</center>
|-
|-
|[[Berkas:Kh. abdul karim.jpg|pus|jmpl|136x136px|''Pendiri (Muassis) Ponpes Lirboyo'']]
|[[Berkas:Kh. abdul karim.jpg|pus|jmpl|148x148px]]
|'''[[KH. Abdul Karim]]'''
|'''[[KH. Abdul Karim]]'''
|Magelang, 1856 M
|[[Kota Magelang|Magelang]], 1856 M
|Kediri, 1954 M
|Kediri, 1954 M
|Pendiri (Muassis) Ponpes Lirboyo
|-
|-
|[[Berkas:KH MARZUQI DAHLAN.jpg|pus|jmpl|139x139px|''Pengasuh Ponpes Lirboyo setelah KH. Abdul Karim wafat'']]
|[[Berkas:KH MARZUQI DAHLAN.jpg|pus|jmpl|148x148px]]
|'''[https://lirboyo.net/kh-marzuqi-dahlan-1906-1975/ KH. Marzuqi Dahlan]'''
|'''[[KH. Marzuqi Dahlan]]'''
|Kediri, 1906 M
|Kediri, 1906 M
|Kediri, 1975 M
|Kediri, 1975 M
|Pengasuh Ponpes Lirboyo
setelah KH. Abdul Karim wafat
|-
|-
|[[Berkas:KH Mahrus Ali.jpg|pus|jmpl|148x148px|Pengasuh Ponpes Lirboyo setelah KH. Marzuqi Dahlan wafat]]
|[[Berkas:KH Mahrus Ali.jpg|pus|jmpl|148x148px]]
|'''[https://lirboyo.net/kh-mahrus-aly-1907-1985/ KH. Mahrus Ali]'''
|'''[[KH. Mahrus Ali]]'''
|Cirebon, 1907 M
|[[Kota Cirebon|Cirebon]], 1907 M
|Kediri, 1985 M
|Kediri, 1985 M
|Pengasuh Ponpes Lirboyo
setelah KH. Marzuqi Dahlan wafat
|}
|}


== Pimpinan ==
== Daftar unit pondok ==
{{Infobox Jabatan Politik|post=Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo|image=[[Berkas:KH Anwar Manshur.jpg|150px]]|incumbent=KH. Anwar Manshur|incumbentsince=2014|first=[[KH. Abdul Karim]]|dibentuk=1910}}

== Daftar Unit Pondok ==
Pondok Pesantren Lirboyo memiliki beberaa unit pesantren, di antaranya :
Pondok Pesantren Lirboyo memiliki beberaa unit pesantren, di antaranya :
{| class="wikitable"
{| class="wikitable"
Baris 86: Baris 90:
!Tahun Berdiri
!Tahun Berdiri
|-
|-
|[https://lirboyo.net/ Pondok Pesantren Lirboyo Induk]
|Pondok Pesantren Lirboyo Induk
|1910
|1910
|-
|-
|[https://lirboyo.net/pondok-pesantren-unit-haji-mahrus-hm/ Pondok Pesantren Haji Mahrus (PPHM)]
|Pondok Pesantren Haji Mahrus (PPHM)<ref>{{Cite web|title=|url=https://lirboyo.net/pondok-pesantren-unit-haji-mahrus-hm/}}</ref>
|1952
|1952
|-
|-
|[https://lirboyo.net/pondok-pesantren-murottilil-quran-ppmq/ Pondok Pesantren Murottilil Qur’an (PPMQ)]
|Pondok Pesantren Murottilil Qur’an (PPMQ)<ref>https://lirboyo.net/pondok-pesantren-murottilil-quran-ppmq/</ref>
|1980
|1980
|-
|-
|[https://lirboyo.net/pondok-pesantren-putri-hidayatul-mubtadi-aat-p3hm/ Pondok Pesantren Putri Hidayatul Mubtadi-aat (P3HM)]
|Pondok Pesantren Putri Hidayatul Mubtadi-aat (P3HM)<ref>https://lirboyo.net/pondok-pesantren-putri-hidayatul-mubtadi-aat-p3hm/</ref>
|1985
|1985
|-
|-
|[https://lirboyo.net/pondok-pesantren-putri-tahfizhil-quran-p3tq/ Pondok Pesantren Putri Tahfizhil Qur’an (P3TQ)]
|Pondok Pesantren Putri Tahfizhil Qur’an (P3TQ) <ref>https://lirboyo.net/pondok-pesantren-putri-tahfizhil-quran-p3tq/</ref>
|1986
|1986
|-
|-
|[https://lirboyo.net/pondok-pesantren-putri-hidayatul-mubtadi-aat-al-quraniyyah-hmq/ Pondok Pesantren Putri Hidayatul Mubtadi-aat]
|Pondok Pesantren Putri Hidayatul Mubtadi-aat
Al Qur’aniyyah (HMQ)

[https://lirboyo.net/pondok-pesantren-putri-hidayatul-mubtadi-aat-al-quraniyyah-hmq/ Al Qur’aniyyah (HMQ)]
<ref>https://lirboyo.net/pondok-pesantren-putri-hidayatul-mubtadi-aat-al-quraniyyah-hmq</ref>
|1986
|1986
|-
|-
|[https://lirboyo.net/pondok-pesantren-lirboyo-hm-al-mahrusiyah/ Pondok Pesantren Lirboyo Hidayatul Mubtadi-ien]
|Pondok Pesantren Lirboyo Hidayatul Mubtadi-ien
⚫
Al Mahrusiyah<ref>https://lirboyo.net/pondok-pesantren-lirboyo-hm-al-mahrusiyah/</ref>

⚫
[https://lirboyo.net/pondok-pesantren-lirboyo-hm-al-mahrusiyah/ Al Mahrusiyah]
|1987
|1987
|-
|-
|[https://lirboyo.net/pondok-pesantren-salafiy-terpadu-ar-risalah/ Pondok Pesantren Salafiy Terpadu Ar Risalah]
|Pondok Pesantren Salafiy Terpadu Ar Risalah<ref>https://lirboyo.net/pondok-pesantren-salafiy-terpadu-ar-risalah/</ref>
|1995
|1995
|-
|-
|[https://www.lirboyo.net/pondok-pesantren-al-baqarah/ Pondok Pesantren Putra Al Baqoroh]
|Pondok Pesantren Putra Al Baqoroh<ref>https://www.lirboyo.net/pondok-pesantren-al-baqarah/</ref>
|1996
|1996
|-
|-
|[https://www.lirboyo.net/pondok-pesantren-hm-antara/ Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-ien]
|Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-ien
⚫
Anak Tahap Remaja (HM ANTARA) <ref>https://www.lirboyo.net/pondok-pesantren-hm-antara/</ref>

⚫
[https://www.lirboyo.net/pondok-pesantren-hm-antara/ Anak Tahap Remaja (HM ANTARA)]
|1996
|1996
|-
|-
|[https://lirboyo.net/pondok-pesantren-darussalam-ppds/ Pondok Pesantren Darussalam (PPDS)]
| Pondok Pesantren Darussalam (PPDS)<ref>https://lirboyo.net/pondok-pesantren-darussalam-ppds/</ref>
|2002
|2002
|-
|-
|[https://lirboyo.net/pondok-pesantren-al-ihsan/ Pondok Pesantren Al Ihsan]
| Pondok Pesantren Al Ihsan<ref>https://lirboyo.net/pondok-pesantren-al-ihsan/</ref>
|2016
|2016
|-
|-
|[https://lirboyo.net/pondok-pesantren-hm-syarif-hidayatullah/ Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-ien]
|Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-ien
[https://lirboyo.net/pondok-pesantren-hm-syarif-hidayatullah/ Syarif Hidayatullah]
<ref>https://lirboyo.net/pondok-pesantren-hm-syarif-hidayatullah/ Syarif Hidayatullah</ref>
|2017
|2017
|-
|-
|[https://lirboyo.net/pondok-pesantren-darussaadah/ Pondok Pesantren Darussa'adah]
| Pondok Pesantren Darussa'adah<ref>https://lirboyo.net/pondok-pesantren-darussaadah/</ref>
|2020
|2020
|}
|}


== Daftar Cabang Pondok ==
== Cabang pondok ==
{| class="wikitable"
{| class="wikitable"
!Cabang Pondok
!Cabang Pondok
Baris 142: Baris 144:
!Tahun Berdiri
!Tahun Berdiri
|-
|-
|[https://lirboyo.net/pesantren-pagung/ Cabang Pagung, Kediri]
| Cabang Pagung, Kediri<ref>https://lirboyo.net/pesantren-pagung/</ref>
| [[Pagung, Semen, Kediri|Pagung]], [[Semen, Kediri|Semen]], [[Kabupaten Kediri]], [[Jawa Timur]]
|Desa Pagung, Kecamatan Semen,
Kabupaten Kediri, Jawa Timur
|1991
|1991
|-
|-
|[https://www.lirboyo.net/pesantren-turen/ Cabang Turen, Malang]
|Cabang Turen, Malang<ref>https://www.lirboyo.net/pesantren-turen/</ref>
|Kecamatan Turen, Kabupaten Malang,
|[[Turen, Malang|Turen]], [[Kabupaten Malang]], Jawa Timur
Jawa Timur
|1997
|1997
|-
|-
|[https://lirboyo.net/pesantren-bakung-blitar/ Cabang Bakung, Blitar]
|Cabang Bakung, Blitar<ref>https://lirboyo.net/pesantren-bakung-blitar/</ref>
|Desa Sidomulyo, Kecamatan Bakung,
|[[Sidomulyo, Bakung, Blitar|Sidomulyo]], [[Bakung, Blitar|Bakung]], [[Kabupaten Blitar]], Jawa Timur
Kabupaten Blitar, Jawa Timur
|2004
|2004
|-
|-
|[https://lirboyo.net/peresmian-pondok-pesantren-lirboyo-iv-cabang-santren-blitar/ Cabang Santren, Blitar]
|Cabang Santren, Blitar<ref>https://lirboyo.net/peresmian-pondok-pesantren-lirboyo-iv-cabang-santren-blitar/</ref>
|[[Tanggung, Kepanjenkidul, Blitar|Tanggung]], [[Kepanjenkidul, Blitar|Kepanjenkidul]], [[Kota Blitar]], Jawa Timur
|Desa Tanggung, Kecamatan Kepanjen Kidul,
Kota Blitar, Jawa Timur
|2018
|2018
|-
|-
|[https://lirboyo.net/peresmian-madrasah-hidayatul-mubtadiin-pondok-pesantren-lirboyo-v-cabang-majalengka/ Cabang Majalengka]
|Cabang Majalengka<ref>https://lirboyo.net/peresmian-madrasah-hidayatul-mubtadiin-pondok-pesantren-lirboyo-v-cabang-majalengka/</ref>
|[[Tegalaren, Ligung, Majalengka|Tegalaren]], [[Ligung, Majalengka|Ligung]], [[Kabupaten Majalengka]], Jawa Barat
|Desa Tegalaren, Kecamatan Ligung,
Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
|2021
|2021
|}
|}

Revisi per 31 Oktober 2021 06.11

Pondok Pesantren Lirboyo
Berkas:Pondok-Pesantren-Lirboyo Kediri.jpg
Alamat
Lirboyo, Mojoroto

Kota Kediri
,
Jawa Timur

Indonesia
Situs weblirboyo.net
Informasi
JenisPondok pesantren
AfiliasiNahdlatul Ulama'
Didirikan1910
PendiriKH. Abdul Karim
PengasuhKH. Anwar Manshur
Lain-lain
Moto
Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo
Petahana
KH. Anwar Manshur
sejak 2014
Dibentuk1910
Pejabat pertamaKH. Abdul Karim

Pondok Pesantren Lirboyo adalah Pondok Pesantren yang didirikan oleh KH. Abdul Karim (Mbah Manab) pada tahun 1910 M terletak di Desa Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur. Pondok Pesantren Lirboyo berkembang menjadi pusat studi Islam sejak puluhan tahun sebelum kemerdekaan Republik Indonesia. Bahkan dalam peristiwa-peristiwa kemerdekaan, Pondok Pesantren Lirboyo ikut berperan dalam pergerakan perjuangan dengan mengirimkan santri-santrinya ke medan perang seperti peristiwa 10 November 1945 di Surabaya.[1]

Pondok Pesantren Lirboyo adalah pondok yang berhaluan Ahlussunnah wal Jama'ah dan berafiliasi kepada jam'iyyah Nahdlatul Ulama' dengan tetap menjadi pondok salaf/salafiyah, yakni pondok pesantren yang menekankan pada kemampuan membaca serta mengkaji kitab-kitab salaf (kitab kuning) untuk pembelajaran sehari-hari. Lulusan dari Pondok Pesantren Lirboyo juga tersebar luas di Indonesia bahkan mancanegara, sebab tidak sedikit Warga Negara Asing yang juga turut menimba ilmu di Pondok Pesantren Lirboyo ini.[butuh rujukan]

Sejarah

Sejarah berdirinya Pondok Pesantren Lirboyo sangat erat hubungannya dengan awal mula KH. Abdul Karim menetap di Desa Lirboyo sekitar tahun 1910 M setelah kelahiran putri pertama beliau yang bernama Hannah dari perkawinannya dengan Nyai Khodijah (Nyai Dlomroh), putri Kyai Sholeh Banjarmelati.[butuh rujukan]

Perpindahan KH. Abdul Karim ke Desa Lirboyo dilatarbelakangi dorongan dari mertuanya sendiri yang pada waktu itu menjadi seorang kyai, karena Kyai Sholeh berharap dengan menetapnya KH. Abdul Karim di Lirboyo, maka syiar Islam lebih luas. Di samping itu, atas permohonan Kepala Desa Lirboyo kepada Kyai Sholeh agar berkenan menempatkan salah satu menantunya di Desa Lirboyo. Dengan hal ini diharapkan Lirboyo yang semula dikenal angker dan rawan kejahatan menjadi sebuah desa yang aman dan tenteram.[butuh rujukan]

Harapan kepala desa menjadi kenyataan. Konon ketika pertama kali KH Abdul Karim menetap di Lirboyo, tanah tersebut dikumandangkan adzan. Saat itu juga semalaman penduduk Lirboyo tidak bisa tidur karena perpindahan makhluk halus yang berlarian menyelamatkan diri. Tiga puluh lima hari setelah menempati tanah wakaf tersebut, KH. Abdul Karim mendirikan suatu surau sederhana untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta.[butuh rujukan]

Santri pertama yang belajar kepada KH Abdul Karim adalah Umar asal Madiun. Kedatangannya disambut baik oleh KH. Abdul Karim, karena tujuannya baik, yakni untuk menimba ilmu pengetahuan agama. Selang beberapa waktu ada tiga santri menyusul jejak Umar. Mereka berasal dari Magelang, daerah asal KH. Abdul Karim. Masing-masing bernama Yusuf, Shomad, dan Sahil. Tidak lama kemudian datanglah dua orang santri bernama Syamsuddin dan Maulana, keduanya berasal dari Gurah, Kediri.[butuh rujukan]

Seperti santri sebelumnya, kedatangan kedua santri ini bermaksud untuk mendalami ilmu agama dari KH. Abdul Karim. Akan tetapi baru dua hari saja mereka berdua menetap di Lirboyo, semua barang-barangnya ludes di sambar pencuri. Memang pada saat itu situasi Lirboyo belum sepenuhnya aman. Akhirnya mereka berdua mengurungkan niatnya untuk mencari ilmu. Mereka pulang ke kampung halamannya.[butuh rujukan]

Tahun demi tahun, keberadaan Pondok Pesantren Lirboyo semakin dikenal oleh masyarakat luas dan semakin banyaklah santri yang berdatangan mengikuti para santri sebelumnya untuk bertholabul ilmi, dan pada tahun 1913 M KH. Abdul karim mendirikan sebuah masjid di tengah-tengah komplek pondok, sebagai sarana ibadah dan sarana belajar untuk santri.

Sosok KH. Abdul Karim adalah sosok yang sangat istiqomah dan berdisiplin dalam beribadah, bahkan dalam segala kondisi dan keadaan bagaimanapun, hal ini terbukti tatkala ia menderita sakit, ia masih saja istiqamah untuk memberikan pengajian dan memimpin sholat berjemaah, meski harus dipapah oleh para santri. Akhirnya, pada tahun 1954, tepatnya hari senin tanggal 21 Ramadhan 1374 H, KH. Abdul Karim berpulang kerahmatullah, ia dimakamkan di belakang Masjid Lirboyo.[butuh rujukan]

Pondok Pesantren Lirboyo berkembang menjadi pusat studi Islam sejak puluhan tahun sebelum kemerdekaan Republik Indonesia. Bahkan dalam peristiwa-peristiwa kemerdekaan, Pondok Pesantren Lirboyo ikut berperan dalam pergerakan perjuangan dengan mengirimkan santri-santrinya ke medan perang seperti peristiwa 10 November 1945 di Surabaya.[butuh rujukan]

Sebagai Pusat pendidikan Islam, Pondok Pesantren Lirboyo mencetak generasi bangsa yang cerdas ruhaniyah, juga smart-intelektual, mumpuni dalam keberagaman bidang, juga keberagamaan Islam yang otentik. Pondok Pesantren Lirboyo memadukan antara tradisi yang mampu mengisi kemodernitasan dan terbukti telah melahirkan banyak tokoh-tokoh yang saleh keagamaan, sekaligus saleh sosial.[2][butuh sumber yang lebih baik]

Tokoh Lirboyo

Tiga Tokoh Lirboyo merupakan sebutan untuk tiga ulama' (sesepuh) utama yang sangat memiliki jasa marwah yang besar bagi Lirboyo, sekaligus sebagai pimpinan/pengasuh utama Pondok Pesantren Lirboyo dari masa ke masa.[butuh rujukan]

Potret
Nama
Lahir
Wafat
Peran
Berkas:Kh. abdul karim.jpg
 KH. Abdul Karim Magelang, 1856 M Kediri, 1954 M Pendiri (Muassis) Ponpes Lirboyo
Berkas:KH MARZUQI DAHLAN.jpg
 KH. Marzuqi Dahlan Kediri, 1906 M Kediri, 1975 M Pengasuh Ponpes Lirboyo

setelah KH. Abdul Karim wafat

Berkas:KH Mahrus Ali.jpg
 KH. Mahrus Ali Cirebon, 1907 M Kediri, 1985 M Pengasuh Ponpes Lirboyo

setelah KH. Marzuqi Dahlan wafat

Daftar unit pondok

Pondok Pesantren Lirboyo memiliki beberaa unit pesantren, di antaranya :

Unit Pondok Tahun Berdiri
Pondok Pesantren Lirboyo Induk 1910
Pondok Pesantren Haji Mahrus (PPHM)[3] 1952
Pondok Pesantren Murottilil Qur’an (PPMQ)[4] 1980
Pondok Pesantren Putri Hidayatul Mubtadi-aat (P3HM)[5] 1985
Pondok Pesantren Putri Tahfizhil Qur’an (P3TQ) [6] 1986
Pondok Pesantren Putri Hidayatul Mubtadi-aat

Al Qur’aniyyah (HMQ) [7]

1986
Pondok Pesantren Lirboyo Hidayatul Mubtadi-ien

Al Mahrusiyah[8]

1987
Pondok Pesantren Salafiy Terpadu Ar Risalah[9] 1995
Pondok Pesantren Putra Al Baqoroh[10] 1996
Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-ien

Anak Tahap Remaja (HM ANTARA) [11]

1996
Pondok Pesantren Darussalam (PPDS)[12] 2002
Pondok Pesantren Al Ihsan[13] 2016
Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-ien

[14]

2017
Pondok Pesantren Darussa'adah[15] 2020

Cabang pondok

Cabang Pondok Alamat Tahun Berdiri
Cabang Pagung, Kediri[16] Pagung, Semen, Kabupaten Kediri, Jawa Timur 1991
Cabang Turen, Malang[17] Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur 1997
Cabang Bakung, Blitar[18] Sidomulyo, Bakung, Kabupaten Blitar, Jawa Timur 2004
Cabang Santren, Blitar[19] Tanggung, Kepanjenkidul, Kota Blitar, Jawa Timur 2018
Cabang Majalengka[20] Tegalaren, Ligung, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat 2021

Institut Agama Islam (IAI) Tribakti Lirboyo Kediri

Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) adalah perubahan nama dari Universitas Islam Tribakti (UIT) Kediri yang dirikan oleh KH. Mahrus Aly Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kediri pada tanggal 9 Muharram 1386 H. bertepatan dengan tanggal 30 April 1966 M. dan diresmikan pembukaannya oleh Menteri Agama RI. saat itu yakni Bapak Prof. KH. Syaefuddin Zuhri, pada tanggal 9 Rajab 1386 H. bertepatan dengan tanggal 25 Oktober 1966 M dengan 2 (dua) Fakultas yaitu Syariah dan Tarbiyah dengan Program Sarjana Muda sesuai dengan SK Menteri Agama RI No. 178 Tahun 1970. Selanjutnya menyusul dengan diterimanya Ijin operasional penyelenggaraan sebagaimana tersebut, dilanjutkan dengan menambah 4 (empat) Fakultas yaitu; Hukum, Ekonomi, Pertanian dan Bahasa Inggris pada tahun 1987.[21]

Fakultas di IAI Tribakti :

  1. Fakultas Tarbiyah
  2. Fakultas Dakwah
  3. Fakultas Syari'ah
  4. Pascasarjana

Referensi

  1. ^ "Sekilas Lirboyo -" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-10-31. 
  2. ^ "Pojok Lirboyo Archives -" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-10-31. 
  3. ^ https://lirboyo.net/pondok-pesantren-unit-haji-mahrus-hm/.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
  4. ^ https://lirboyo.net/pondok-pesantren-murottilil-quran-ppmq/
  5. ^ https://lirboyo.net/pondok-pesantren-putri-hidayatul-mubtadi-aat-p3hm/
  6. ^ https://lirboyo.net/pondok-pesantren-putri-tahfizhil-quran-p3tq/
  7. ^ https://lirboyo.net/pondok-pesantren-putri-hidayatul-mubtadi-aat-al-quraniyyah-hmq
  8. ^ https://lirboyo.net/pondok-pesantren-lirboyo-hm-al-mahrusiyah/
  9. ^ https://lirboyo.net/pondok-pesantren-salafiy-terpadu-ar-risalah/
  10. ^ https://www.lirboyo.net/pondok-pesantren-al-baqarah/
  11. ^ https://www.lirboyo.net/pondok-pesantren-hm-antara/
  12. ^ https://lirboyo.net/pondok-pesantren-darussalam-ppds/
  13. ^ https://lirboyo.net/pondok-pesantren-al-ihsan/
  14. ^ https://lirboyo.net/pondok-pesantren-hm-syarif-hidayatullah/ Syarif Hidayatullah
  15. ^ https://lirboyo.net/pondok-pesantren-darussaadah/
  16. ^ https://lirboyo.net/pesantren-pagung/
  17. ^ https://www.lirboyo.net/pesantren-turen/
  18. ^ https://lirboyo.net/pesantren-bakung-blitar/
  19. ^ https://lirboyo.net/peresmian-pondok-pesantren-lirboyo-iv-cabang-santren-blitar/
  20. ^ https://lirboyo.net/peresmian-madrasah-hidayatul-mubtadiin-pondok-pesantren-lirboyo-v-cabang-majalengka/
  21. ^ "Profil IAI-Tribakti | Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) Lirboyo Kediri" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-10-31. 

Pranala luar

Situs web resmi

Diperoleh dari "https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Pondok_Pesantren_Lirboyo&oldid=19342527"