Pangkalan Bun (kota): Perbedaan antara revisi
Baris 139: | Baris 139: | ||
* Kerupuk basah yaitu kerupuk yang belum dipotong tipis dan dijemur ,kerupuk basah biasanya dibakar dulu dicocolkan ke sambal. |
* Kerupuk basah yaitu kerupuk yang belum dipotong tipis dan dijemur ,kerupuk basah biasanya dibakar dulu dicocolkan ke sambal. |
||
* Kerupuk ikan dan amplang ikan olahan berbahan dasar ikan sungai. |
* Kerupuk ikan dan amplang ikan olahan berbahan dasar ikan sungai. |
||
== Stasiun televisi (laman sedang dibuat) == |
|||
{| class="wikitable" |
|||
!Kanal |
|||
!Signal |
|||
!Frekuensi |
|||
!Nama |
|||
!Nama Perusahaan |
|||
!Pemilik |
|||
!Status |
|||
|- |
|||
! colspan="7" |Analog (PAL) |
|||
|- |
|||
| |
|||
| |
|||
| |
|||
| |
|||
| |
|||
| |
|||
| |
|||
|- |
|||
| |
|||
| |
|||
| |
|||
| |
|||
| |
|||
| |
|||
| |
|||
|- |
|||
| |
|||
| |
|||
| |
|||
| |
|||
| |
|||
| |
|||
| |
|||
|- |
|||
| |
|||
| |
|||
| |
|||
| |
|||
| |
|||
| |
|||
| |
|||
|} |
|||
# [[RCTI]] (12 VHF) (analog) (Segera) |
|||
# [[SCTV]] (24 UHF) (analog) (Segera) |
|||
# [[Metro TV]] (analog) (Segera) |
|||
# [[antv]] (49 UHF) (analog) (segera) |
|||
# [[Indosiar]] (21 UHF) (analog) (segera) |
|||
# [[JPM TV]] (60 UHF) (analog) (segera) |
|||
# [[TVRI_(saluran TV) ]] (analog) (40 UHF) (segera) |
|||
# [[Rajawali Televisi]] (analog) (34 UHF) (segera) |
|||
# [[MYTV (Indonesia)|MYTV]] (analog) (38 UHF) (segera) |
|||
# [[GTV (Indonesia)|GTV]] (analog) (32 UHF) (segera) |
|||
# [[Dhamma TV]] (digital) (29 UHF) (segera) |
|||
# [[DAAI TV]] (analog) (44 UHF) (segera) |
|||
# [[ANTARA TV]] (digital) (17 VHF) (segera) |
|||
# [[Tempo TV]] (digital) (22 UHF) (segera) |
|||
# [[Gramedia TV]] (digital) (42 UHF) (segera) |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 1 November 2021 01.25
Pangkalan Bun | |
---|---|
Motto: Kota Manis | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Kalimantan Tengah |
Kecamatan | Arut Selatan |
Hari Jadi | 25 Juli 1806 |
Zona waktu | UTC+8 |
Kode pos | 74110 |
Pangkalan Bun (disingkat: PBU[1]) adalah Ibu kota Kabupaten Kotawaringin Barat di Kalimantan Tengah, Indonesia. Pangkalan Bun merupakan bagian dari Kecamatan Arut Selatan dan aglomerasi dari beberapa wilayah kelurahan, terutama Kelurahan Mendawai, Raja, Mendawai Seberang, dan Raja Seberang.
Menurut perkembangannya, Pangkalan Bun sebelumnya dikenal sebagai Sukabumi Pongkalanbu'un dan merupakan pelabuhan ("pangkalan") di tepi Sungai Buun (sekarang dekat Pasar Indra Sari). Awal mula nama Pangkalan Bun adalah SUKABUMI PONGKALAN BU'UN yang diberikan oleh Sultan Imanudin yang saat itu memerintah dan memindahkan ibu kota pemerintahan dari Kotawaringin Lama. Nama Pongkalan Bu'un sendiri diucapkan oleh raja sebagai bentuk penghormatan kepada seorang penduduk setempat yang bernama Bu'un yang telah berjasa untuk kesultanan kotawaringin. Kota Pangkalan Bun didirikan pada tanggal 9 Jumadil awwal 1221 H atau 25 Juli 1806 masehi, bertepatan pada saat hari penancapan Tiang Sangga Benua. Kota ini merupakan tempat kedudukan Pangeran Ratu (raja) Kerajaan Kotawaringin, setelah istana di Kotawaringin Lama ditinggalkan pada tahun 1814. Istana di Pangkalan Bun biasa dikenal sebagai Istana Kuning. Pangeran Ratu (raja) Kerajaan Kotawaringin kedudukannya sejajar dengan Sultan Muda/Pangeran Mahkota di Kesultanan Banjar namun levelnya satu tingkat di bawah dari Sultan Banjar.
Pada perkembangan modern ini, Pangkalan Bun telah menjadi hub bagi berbagai perusahaan perkebunan dan silvikultur yang banyak memiliki lahan usaha di sekitar kota ini.
Hubungan darat yang melalui kota ini adalah Jalan Trans Kalimantan, sehingga Pangkalan Bun telah terhubung ke Sampit, Ketapang, dan Kota Pontianak. Akses laut bisa dilalui dengan pelabuhan di Kumai yang melayani jurusan Semarang dan Surabaya. Bandara Iskandar menjadi gerbang akses udara yang menghubungkan kota ini dengan Jakarta, Semarang, Surabaya, Solo, Ketapang, Sampit, Palangkaraya, Pontianak, Banjarmasin, dan Balikpapan. Per tahun 2012 ada empat perusahaan penerbangan yang melayani rute-rute ini.
Wisata
1. Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP). Birute Galdikas orangutan.
2.Kampung Sega,Mendawai
3.Pantai Kubu
4.Taluk Bogam
5.Danau Gatal
Kuliner
- Coto menggala, yaitu sejenis sup yang bahan utamanya adalah singkong atau ubi jalar. Kaldunya dari daging ayam juga memakai kikil untuk pengentalnya
- Tempuyak, yaitu hasil permentasi dari buah durian.
- Wadai Ilat Sapi,kue berbahan dasar Tepung terigu,gula merah,baking soda dan minyak goreng Berbentuk Oval,berwarna kecoklatan.
- Sambal Lucung, sambal dari bahan Bunga Lucung atau Kecombrang.
- Harang Kadra, Yaitu Kopi tumbuk khas kampung raja
- Kerupuk basah yaitu kerupuk yang belum dipotong tipis dan dijemur ,kerupuk basah biasanya dibakar dulu dicocolkan ke sambal.
- Kerupuk ikan dan amplang ikan olahan berbahan dasar ikan sungai.
Referensi
2°41′0″S 111°37′0″E / 2.68333°S 111.61667°E