Pelacuran di India: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 5: | Baris 5: | ||
Pelacuran legal dilakukan di India.<ref name=":0">{{cite web|url=http://wcd.nic.in/act/itpa1956.htm |title=The Immoral Traffic (Prevention) Act, 1956|website=wcd.nic.in |access-date=28 November 2015 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20150502184617/http://wcd.nic.in/act/itpa1956.htm |archive-date=2 Mei 2015 }}</ref> Sedangkan sejumlah kegiatan seperti memiliki atau mengelola [[rumah bordil]], pelacuran di [[hotel]],<ref name="indiankanoon.org">{{cite web|url=http://indiankanoon.org/doc/139656816/|title=Section 7 in The Immoral Traffic (Prevention) Act, 1956|website=indiankanoon.org|access-date=28 November 2015}}</ref> [[pelacuran anak]], mucikari dan pandering<ref>{{cite web|url=https://www.state.gov/g/drl/rls/hrrpt/2008/sca/119134.htm|archive-url=https://web.archive.org/web/20090226175436/http://www.state.gov/g/drl/rls/hrrpt/2008/sca/119134.htm|url-status=dead |archive-date=26 Februari 2009|title=2008 Human Rights Reports: India|date=25 Februari 2009|website=U.S. Department of State|access-date=28 November 2015}}</ref> adalah hal yang ilegal.<ref name="auto">{{cite news|url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/south_asia/8405154.stm|title=India court raises question of legalising prostitution|date=10 Desember 2009|work=BBC News}}</ref><ref name="spl">{{cite web|title=Sex Work Law - Countries|url=http://spl.ids.ac.uk/sexworklaw/countries|website=Sexuality, Poverty and Law|access-date=31 Maret 2018|language=en}}</ref> Namun demikian, sudah banyak rumah bordil yang beroperasi secara ilegal di kota-kota di India seperti di [[Mumbai]], [[Delhi]], [[Bengaluru]], [[Kolkata]] dan [[Chennai]].<ref>{{cite web|url=http://www.firstpost.com/living/in-kamathipuras-lanes-legalisation-of-prostitution-seems-like-a-faraway-debate-2826696.html|title=In Kamathipura's lanes, legalisation of prostitution seems like a faraway debate|author=Magdalena Rojas|date=12 Juni 2016|website=firstpost.com|access-date=20 Oktober 2016}}</ref> [[UNAIDS]] memperkirakan terdapat sekitar 657.829 pelacur di negara itu pada tahun 2016.<ref>{{cite web |title=Sex workers: Population size estimate - Number, 2016 |url=http://www.aidsinfoonline.org/gam/stock/shared/dv/PivotData_2018_7_22_636678151733621264.htm |website=www.aidsinfoonline.org |publisher=UNAIDS |access-date=21 Juli 2018 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190604174922/http://www.aidsinfoonline.org/gam/stock/shared/dv/PivotData_2018_7_22_636678151733621264.htm |archive-date=4 Juni 2019 |url-status=dead }}</ref> |
Pelacuran legal dilakukan di India.<ref name=":0">{{cite web|url=http://wcd.nic.in/act/itpa1956.htm |title=The Immoral Traffic (Prevention) Act, 1956|website=wcd.nic.in |access-date=28 November 2015 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20150502184617/http://wcd.nic.in/act/itpa1956.htm |archive-date=2 Mei 2015 }}</ref> Sedangkan sejumlah kegiatan seperti memiliki atau mengelola [[rumah bordil]], pelacuran di [[hotel]],<ref name="indiankanoon.org">{{cite web|url=http://indiankanoon.org/doc/139656816/|title=Section 7 in The Immoral Traffic (Prevention) Act, 1956|website=indiankanoon.org|access-date=28 November 2015}}</ref> [[pelacuran anak]], mucikari dan pandering<ref>{{cite web|url=https://www.state.gov/g/drl/rls/hrrpt/2008/sca/119134.htm|archive-url=https://web.archive.org/web/20090226175436/http://www.state.gov/g/drl/rls/hrrpt/2008/sca/119134.htm|url-status=dead |archive-date=26 Februari 2009|title=2008 Human Rights Reports: India|date=25 Februari 2009|website=U.S. Department of State|access-date=28 November 2015}}</ref> adalah hal yang ilegal.<ref name="auto">{{cite news|url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/south_asia/8405154.stm|title=India court raises question of legalising prostitution|date=10 Desember 2009|work=BBC News}}</ref><ref name="spl">{{cite web|title=Sex Work Law - Countries|url=http://spl.ids.ac.uk/sexworklaw/countries|website=Sexuality, Poverty and Law|access-date=31 Maret 2018|language=en}}</ref> Namun demikian, sudah banyak rumah bordil yang beroperasi secara ilegal di kota-kota di India seperti di [[Mumbai]], [[Delhi]], [[Bengaluru]], [[Kolkata]] dan [[Chennai]].<ref>{{cite web|url=http://www.firstpost.com/living/in-kamathipuras-lanes-legalisation-of-prostitution-seems-like-a-faraway-debate-2826696.html|title=In Kamathipura's lanes, legalisation of prostitution seems like a faraway debate|author=Magdalena Rojas|date=12 Juni 2016|website=firstpost.com|access-date=20 Oktober 2016}}</ref> [[UNAIDS]] memperkirakan terdapat sekitar 657.829 pelacur di negara itu pada tahun 2016.<ref>{{cite web |title=Sex workers: Population size estimate - Number, 2016 |url=http://www.aidsinfoonline.org/gam/stock/shared/dv/PivotData_2018_7_22_636678151733621264.htm |website=www.aidsinfoonline.org |publisher=UNAIDS |access-date=21 Juli 2018 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190604174922/http://www.aidsinfoonline.org/gam/stock/shared/dv/PivotData_2018_7_22_636678151733621264.htm |archive-date=4 Juni 2019 |url-status=dead }}</ref> |
||
== Sejarah == |
|||
Seorang tawaif adalah seorang pelacur yang melayani kaum bangsawan India, khususnya selama era [[Kesultanan Mughal|Mughal]]. Para tawaif berkontribusi serta unggul dalam hal musik, tarian (mujra), teater, dan tradisi sastra [[Bahasa Urdu|Urdu]].<ref>{{cite news| url=http://www.hindu.com/mp/2004/08/11/stories/2004081101090100.htm | archive-url=https://web.archive.org/web/20041127054112/http://www.hindu.com/mp/2004/08/11/stories/2004081101090100.htm | url-status=dead | archive-date=27 November 2004 | location=Chennai, India | work=[[The Hindu]] | title=Mapping cultures | date=11 Agustus 2004}}</ref> Tawaif sebagian besar berada di India Utara yang menjadi pusat budaya istana Mughal sejak abad ke-16 dan seterusnya<ref>{{cite journal|last1=Schoffield|first1=Katherine Butler|title=The Courtesan Tale: Female Musicians and Dancers in Mughal Historical Chronicles, c.1556–1748|journal=Gender & History|date=April 2012|volume=24|issue=1|pages=150–171|doi=10.1111/j.1468-0424.2011.01673.x}}</ref> dan menjadi lebih menonjol dengan melemahnya kekuasaan Mughal pada pertengahan abad ke-18. Mereka memberikan kontribusi signifikan terhadap kelanjutan bentuk tarian dan musik tradisional dan kemudian munculnya sinema India modern.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=lsuhSiITjU8C&q=faiza+bai+singer&pg=PA31|title=Dance in Thumri|first=Projesh|last=Banerji|date=10 April 1986|publisher=Abhinav Publications|via=Google Books|isbn=9788170172123}}</ref> |
|||
[[Goa, India|Goa]] adalah daerah koloni [[India Portugis]] yang didirikan pada awal abad ke-16, dan benteng Portugis ini berisi komunitas budak Portugis. Selama akhir abad 16 dan 17 [[Perbudakan di Jepang#Perdagangan Portugis dalam budak-budak Jepang|perdagangan budak Jepang]] oleh Portugis mengakibatkan pedagang dari [[Imperium Portugal|Kekaisaran Portugis]] dan tawanan anggota kru [[laskar]] dari [[Asia Selatan]] membawa budak [[Bangsa Jepang|Jepang]] ke Goa. Budak tersebut biasanya adalah wanita atau gadis muda [[Jepang]] yang dibawa atau ditangkap dari Jepang sebagai [[perbudakan seksual|budak seksual]].<ref>{{citation|title=Interracial Intimacy in Japan|first=Gary P.|last=Leupp|publisher=Continuum International Publishing Group|year=2003|isbn=978-0-8264-6074-5|page=49 & 52}}</ref> |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 1 November 2021 13.48
Pelacuran legal dilakukan di India.[1] Sedangkan sejumlah kegiatan seperti memiliki atau mengelola rumah bordil, pelacuran di hotel,[2] pelacuran anak, mucikari dan pandering[3] adalah hal yang ilegal.[4][5] Namun demikian, sudah banyak rumah bordil yang beroperasi secara ilegal di kota-kota di India seperti di Mumbai, Delhi, Bengaluru, Kolkata dan Chennai.[6] UNAIDS memperkirakan terdapat sekitar 657.829 pelacur di negara itu pada tahun 2016.[7]
Sejarah
Seorang tawaif adalah seorang pelacur yang melayani kaum bangsawan India, khususnya selama era Mughal. Para tawaif berkontribusi serta unggul dalam hal musik, tarian (mujra), teater, dan tradisi sastra Urdu.[8] Tawaif sebagian besar berada di India Utara yang menjadi pusat budaya istana Mughal sejak abad ke-16 dan seterusnya[9] dan menjadi lebih menonjol dengan melemahnya kekuasaan Mughal pada pertengahan abad ke-18. Mereka memberikan kontribusi signifikan terhadap kelanjutan bentuk tarian dan musik tradisional dan kemudian munculnya sinema India modern.[10]
Goa adalah daerah koloni India Portugis yang didirikan pada awal abad ke-16, dan benteng Portugis ini berisi komunitas budak Portugis. Selama akhir abad 16 dan 17 perdagangan budak Jepang oleh Portugis mengakibatkan pedagang dari Kekaisaran Portugis dan tawanan anggota kru laskar dari Asia Selatan membawa budak Jepang ke Goa. Budak tersebut biasanya adalah wanita atau gadis muda Jepang yang dibawa atau ditangkap dari Jepang sebagai budak seksual.[11]
Referensi
- ^ "The Immoral Traffic (Prevention) Act, 1956". wcd.nic.in. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 Mei 2015. Diakses tanggal 28 November 2015.
- ^ "Section 7 in The Immoral Traffic (Prevention) Act, 1956". indiankanoon.org. Diakses tanggal 28 November 2015.
- ^ "2008 Human Rights Reports: India". U.S. Department of State. 25 Februari 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 Februari 2009. Diakses tanggal 28 November 2015.
- ^ "India court raises question of legalising prostitution". BBC News. 10 Desember 2009.
- ^ "Sex Work Law - Countries". Sexuality, Poverty and Law (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 31 Maret 2018.
- ^ Magdalena Rojas (12 Juni 2016). "In Kamathipura's lanes, legalisation of prostitution seems like a faraway debate". firstpost.com. Diakses tanggal 20 Oktober 2016.
- ^ "Sex workers: Population size estimate - Number, 2016". www.aidsinfoonline.org. UNAIDS. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 Juni 2019. Diakses tanggal 21 Juli 2018.
- ^ "Mapping cultures". The Hindu. Chennai, India. 11 Agustus 2004. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 November 2004.
- ^ Schoffield, Katherine Butler (April 2012). "The Courtesan Tale: Female Musicians and Dancers in Mughal Historical Chronicles, c.1556–1748". Gender & History. 24 (1): 150–171. doi:10.1111/j.1468-0424.2011.01673.x.
- ^ Banerji, Projesh (10 April 1986). Dance in Thumri. Abhinav Publications. ISBN 9788170172123 – via Google Books.
- ^ Leupp, Gary P. (2003), Interracial Intimacy in Japan, Continuum International Publishing Group, hlm. 49 & 52, ISBN 978-0-8264-6074-5